DISUSUN OLEH:
Puji dan Syukur saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Arah
Kecenderungan & Isu Pembelajaran Fisika. Terima kasih kepada bapak Dr.
Ridwan A. Sani, M.Si. yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Pada makalah ini terdapat beberapa bahasan mengenai survey karakter dan survey
lingkungan belajar dalam mendukung Asesmen Nasional. Namun, pada makalah
ini tidak membahasnya secara mendalam dan terperinci. Sehingga, untuk lebih
memahami materi tersebut lebih dalam lagi pembaca dianjurkan untuk membaca
buku-buku lain lagi sebagai referensi tambahan dari makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami penulis mengucapkan terimakasih karena
telah berkenan membaca makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3. Tujuan.................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORITIS.........................................................................4
2.1. Survei Karakter...................................................................................4
2.1.1. Pendidikan Karakter.................................................................4
2.1.2. Filosofi Survei Karakter...........................................................5
2.1.3. Indikator Penilaian Survei Karakter.........................................6
2.1.4. Contoh Instrumen Survei Karakter...........................................7
2.2. Survei Lingkungan Belajar.................................................................10
2.2.1. Pengertian Lingkungan Belajar................................................10
2.2.2. Filosofi Survei Lingkungan Belajar..........................................11
2.2.3. Nilai-Nilai Lingkungan Sebagai Sumber Belajar.....................12
2.2.3. Pemanfaatan Lingkungan Meingkatkan Aktivitas Belajar .,…12
2.2.4. Implikasi Lingkungan Belajar Siswa........................................15
2.2.5. Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih
Lingkungan Belajar..................................................................17
BAB III PENUTUP............................................................................................19
3.1. Kesimpulan.........................................................................................19
3.2. Saran...................................................................................................20
Daftar Pustaka...................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Jika Ujian Nasional selama ini diperuntukkan bagi seluruh siswa yang berada
di tingkat akhir masa sekolah, seperti kelas 6, 9, dan 12, kini tidak lagi. Soalnya,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, Bapak Nadiem Makarim, tidak lagi
ingin pendidikan Indonesia, hanya mengevaluasi capaian peserta didik secara
individu, yang membuat UN selalu menjadi momok mengerikan bagi para peserta
didik.
iii
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian survey karakter dan survey lingkungan belajar?
2. Apa indikator penilaian survey karakter?
3. Apa nilai-nilai lingkungan sebagai sumber belajar?
4. Bagaimana filosofi survey karakter dan survey lingkungan belajar?
5. Bagaimana contoh instrumen survey karakter?
6. Bagaimana pemanfaatan lingkungan meingkatkan aktivitas belajar?
7. Bagaimana implikasi lingkungan belajar siswa?
8. Bagaimana faktor yang harus diperhatikan dalam memilih lingkungan
belajar?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian survey karakter dan survey lingkungan belajar?
2. Mengetahui indikator penilaian survey karakter?
3. Mengetahui nilai-nilai lingkungan sebagai sumber belajar?
4. Mengetahui filosofi survey karakter dan survey lingkungan belajar?
5. Mengetahui contoh instrumen survey karakter?
6. Mengetahui pemanfaatan lingkungan meingkatkan aktivitas belajar?
7. Mengetahui implikasi lingkungan belajar siswa?
8. Mengetahui faktor yang harus diperhatikan dalam memilih lingkungan
belajar?
iv
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Pendidikan karakter merupakan gabungan dari dua kata, yaitu pendidikan dan
karakter. Kita ketahui bahwa pengertian pendidikan begitu banyak versi yang
menyebutkan. Salah satunya adalah Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman
Siswa yang pertama tahun 1930 mengatakan bahwa pendidikan umumnya berarti
daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak; dalam Taman Siswa tidak boleh
dipisahkan bagian-bagian itu agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup,
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan
dunianya. Sedangkan pada Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
v
“mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan
merespon sesuatu.
Mulai tahun depan, Ujian Nasional (UN) akan diganti dengan Asesmen
Nasional (AN). asesmen nasional akan mengevaluasi sistem pendidikan kita,
bukan mengevaluasi murid. Hal pertama dan paling penting dipahami adalah
bahwa asesmen nasional murni merupakan evaluasi atas mutu sistem pendidikan.
vi
Waktu pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter
akan dilakukan di tengah jenjang pendidikan, bukan di akhir jenjang seperti pada
pelaksanaan ujian nasional.
Survey tersebut akan diikuti oleh murid pada pertengahan level yakni murid
SD kelas IV, murid SMP kelas VIII, dan murid SMA/SMK kelas XI.
Murid kelas 6, 9, dan 12 cukup konsentrasi menghadapi ujian sekolah sebagai
penentu kelulusan, serta ujian lain yang menjadi bagian seleksi masuk jenjang
pendidikan berikutnya.
Selama ini materi ujian nasional terlalu padat sehingga fokus siswa cenderung
menghafal materi dan bukan pada kompetensi belajar. Hal ini menimbulkan beban
stres pada siswa, guru, maupun orang tua, karena ujian nasional justru menjadi
indikator keberhasilan belajar siswa sebagai individu.
Survey Karakter dilakukan sudah berdasar hasil survey dan diskusi dengan
berbagai pemangku bidang pendidikan yaitu guru, orang tua dan siswa. Penilaian
pada survei karakter, dirancang untuk mengukur capaian peserta didik
berdasarkan hasil belajar sosial emosional, yang berupa pilar karakter untuk
mencetak Profil Pelajar Pancasila.
vii
Ada 6 indikator:
Berkebhinekaan global,
Mandiri,
Bergotong Royong,
Bernalar kritis,
Kreatif.
Soal nomor 1
Soal nomor 2
viii
C. bertanya kepada beberapa teman
D. membawanya pulang
Soal nomor 3
Pada saat akan membuang botol plastik botol bekas minuman, Intan kesulitan
dalam mencari tempah sampah, Intan melihat ada beberapa orang yang
membuang sampah di pinggir jalan. Tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh
Intan adalah …
Soal nomor 4
Soal nomor 5
Marlina berasal dari suku yang berbeda dengan Tiwi. Ketika sedang diskusi
mengenai kebudayaan, Tiwi sangat membanggakan suku asalnya, sehingga
ix
menyinggung perasaan Marlina. Tindakan yang sebaiknya dilakukan Marlina
adalah ….
Soal nomor 6
Bunga diajak temannya untuk datang pada acara jumpa fans artis idolanya,
tetapi waktunya bertepatan dengan jadwal bimbingan belajar. Bunya sudah
memiliki kesepakatan dengan orangtuanya untuk tidak bolos. Tindakan yang
sebaiknya dilakukan Bunga adalah ….
A. meminta izin kepada orangtua untuk sekali ini saja membolos bimbingan
belajar
B. tetap mengikuti bimbingan belajar, tetapi meminta izin pulang lebih awal
C. mengikuti ajakan temannya, karena acara tersebut sangat jarang diadakan
D. tetap bimbingan belajar dan meminta temannya untuk memvideokan acara
tersebut
Soal nomor 7
Semester baru sudah berjalan dua minggu di kelasnya Tegar tanpa ada ketua
kelas. Wali kelas sudah meminta untuk segera diangkat ketua kelas untuk
keperluan koordinasi kegiatan belajar, tetapi tidak ada satu pun siswa berani
mengajukan diri menjadi ketua kelas. Tindakan yang seharusnya dilakukan Tegar
dalam menghadapi situasi tersebut adalah ….
x
kelas
C. mengajukan diri karena memang mampu menjadi ketua kelas
D. mengajukan diri menjadi ketua kelas jika diperbolehkan menujuk wakilnya
sendiri
Soal nomor 8
Sekolah sudah membuat tata tertib mengenai larangan siswa laki-laki untuk
memiliki rambut gondrong. Seorang guru menegur Dimas agar segera memotong
rambutnya yang sudah terlihat gondrong. Padahal Dimas sangat menyukai model
rambutnya sekarang ini. Tindakan yang sebaiknya dilakukan Dimas adalah ….
xi
Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan
pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisidan pengaruh dari luar
terhadap kegiatan pendidikan (Hadikusumo,1996:74). Sedangkan lingkungan
pendidikan menurut Tirtarahardjadan La Sulo (1994:168) adalah latar tempat
berlangsungnya pendidikan.
Lingkungan itu mencakup segala material dan stimulus didalam dan diluar
diri individhu, baik bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial-kultural. Setain
(seorang ahli psikologi Amerika) mengatakan bahwa apa yang dimaksud dengan
lingkungan (environment) ialah meliputi kondisi-kondisi dalam dunia ini yang
dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat
pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide environment) bagi
gen yang lain.
xii
2.2.3. Nilai-Nilai Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar
yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas bagi anak usia dini. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat
dipelajari anak.
Penggunaan cara atau metode yang bervariasi ini merupakan tuntutan dan
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam pendidikan untuk anak usia dini. Begitu
banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber
belajar dalam pendidikan anak usia dini bahkan hampir semua tema kegiatan
dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas
dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar. Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik
xiii
untuk anak-anak. Lingkungan mana pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan
bagi anak-anak.
Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai
binatang, dengan memanfaatkan lingkungan anak akan dapat memperoleh
pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru
dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan
kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan
kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak
akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan
lingkungan.
a. Perkembangan Fisik
xiv
objek-objek tertentu yang ada di lingkungan pasti dia ingin mencritakan hasil
penemuannya dengan yang lain. Supaya penemuannya diketahui oleh teman-
temnannya anak tersebut mencoba mendekati anak yang lain sehinga terjadilah
proses interaksi/hubungan yang harmonis.
Rasa percaya diri yang dimiliki oleh anak terhadap dirinya sendiri dan orang
lain dikembangkan melalui pengalaman hidup yang nyata. Lingkungan sendiri
menyediakan fasilitas bagi anak untuk mendapatkan pengalaman hidup yang
nyata.
d. Perkembangan intelektual
xv
Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan dampak pemanfaatan
lingkungan terhadap aspek-aspek perkembangan anak. Namun guru juga harus
memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam mengembangkan
pembelajaran anak dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya.
xvi
Perlu kita sadari di Indonesiaa, macam–macam perbedaan yang terdapat pada diri
anak merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu oleh
karena itu guru harus mampu menyatukan perbedaan – perbedaan tersebut agar
pembelajaran berjalan secara relevan, menyenangkan dan mencapai keberhasilan.
Kesempatan yang luas juga hendaknya diberikan kepada anak didik untuk
memilih kegiatan dan materi serta fasilitas yang tersedia agar dapat menciptakan
proses pembelajaran yang efektif. Kegiatan yang diciptakan juga hendaknya
melibatkan seluruh aspek mental, fisik, sosial, dan moral siswa. Dengan demikian,
hendaknya siap menyediakan materi yang kaya akan variasi kegiatannya.
Apabila kita menginginkan anak memperoleh hail belajar yang banyak dan
bermakna dari sumber beajr lingkungan, maka kita perlu membuatan persiapan
ayang matang. Tanpa persiapan belajar anak tidak akan terkendali dngan baik
xvii
senhingga akan berpengaruh terhadap terjadinya tujuan pendidikan yang
diharapkan.
Perlu kita ketahui bahwa ada tiga langkah prosedur yang bisa ditempuh dalam
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk anak usia dini ini yaitu:
langkah perencanaan, langkah pelaksanaan, dan langkah tindak lanjut (follow up).
1. Objektivitas
2. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya.
Terkecuali jika program itu hanya di maksudkan untuk mengisi waktu senggang
saja, daripada anak didik bermain tidak karuan.
3. Sasaran program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang menerima informasi
pengajaran melalui media pembelajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam
kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara
berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam
belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus dilihat
kesesuaiannya dengan tingkat perkembangananak didik.
xviii
4. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yangdimaksud meliputi situasi dan kondisi sekolah serta
situasi dan kondisi peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
5. Kualitas teknik
Dari segi teknik media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan,
apakah sudah memenuhi syarat.
xix
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-
norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Survey Karakter dilakukan sudah berdasar hasil survey dan diskusi dengan
berbagai pemangku bidang pendidikan yaitu guru, orang tua dan siswa.
Penilaian pada survei karakter, dirancang untuk mengukur capaian peserta
didik berdasarkan hasil belajar sosial emosional, yang berupa pilar karakter
untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.
Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di sekitar peserta didik
yang dapat membuat peserta didik merasa senang, aman, nyaman dan
termotivasi untuk belajar yang meliputi lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, dan lingkungan masyarakat.
xx
guru. Tanpa perencanaan yang matang kegiatan belajar siswa tidak bisa
terkendali, sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai dan siswa tidak
melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu ada
beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan
sumber belajar, yang terbagi menjadi langkah persiapan, langkah pelaksanaan
dan tindak lanjut.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Saran serta kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
xxi
Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
http://lapazinaction.blogspot.com/2012/03/tujuan-dan-fungsi-pendidikan.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/15/konsep-pendidikan-karakter/
http://mz-arifin.blogspot.com/2012/05/11-prinsip-pendidikan-karakter-di.html
http://golden-student.blogspot.com/2013/04/tujuan-pendidikan-karakter.html
http://ibnoeahmed.blogspot.com/2011/10/tinjauan-filosofis-tentang-
pendidikan.html
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/Obz9G1dN-steam-metode-belajar-
inovatif-untuk-mendorong-anak-berpikir-kritis
xxii