Anda di halaman 1dari 16

Pengertian 

Assessment Menurut Para Ahli


 Menurut (AS   Hornby, 1986)
Assessment adalah suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.
 Menurut (Suchman,   1961)
Assessment adalah sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai
beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
 Menurut (Worthen dan Sanders,   1973)
Assessment merupakanKegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang
sesuatu ; dalam mencari sesuatu tersebut,  juga termasuk   mencari informasi
yang bermanfaat dalam menilai   keberadaan suatu program, produksi,
prosedur,    serta   alternatif strategi yang diajukan untuk   mencapai   tujuan
yang sudah ditentukan.
 Menurut Nana Sudjana
Assessment adalah  proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek
tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
 Menurut Gronlund (1984) dalam Asep Jihad dan Abdul Haris
Menyatakan assessment sebagai proses sistematik pengumpulan,
penganalisaan, dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa
mencapai tujuan.
 Menurut The Task Group on Assesment and Testing (TGAT) dalam Griffin &
Nix (1991 : 3)
Mendeskripsikan assessment  sebagai semua cara yang digunakan untuk
menilai unjuk kerja individu atau kelompok.
 Menurut Boyer & Ewel
Mendefinisikan assessment sebagai proses yang menyediakan informasi
tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau
segala sesuatu yang berkaitan dengan system institusi.
 Menurut Eko Putro Widoyoko
Assessment atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data
hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu.
 Menurut Robert M Smith (2002)
Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk
mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hsil keputusannya dapat
digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar
untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
 Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis
Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi
untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu,
sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
Berdasarkan informasi tersebut, guru akan dapat menyusun program
pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.
 Menurut Lidz 2003
Proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak
yang meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami
kelebihan dan kelemahannya, serta peran penting yang dibutuhkan anak.

Fungsi Assessment
Dalam kegiatan belajar mengajar, assessment atau penilaian mempunyai peranan
yang penting. Karena assessment mempunyai dua fungsi yakni fungsi formatif dan
fungsi sumatif.

Fungsi Formatif
Fungsi dimana assessment dipakai untuk memberikan umpan balik
atau feedback terhadap para guru untuk dijadikan dasar ketika memperbaiki dan
membenarkan proses pembelajaran dan juga mengadakan remedial untuk para peserta
didik.

Fungsi Sumatif
Yaitu fungsi sebagai penentu nilai belajar siswa dalam satu mata pelajaran tertentu,
sehingga selanjutnya bisa dijadikan bahan memberikan laporan, menentukan
kenaikan kelas serta menentukan lulus atau tidaknya siswa.

Tujuan Assessment
Menurut Chittenden (1994) menyatakan bahwa tujuan penilaian “assessment
purpose” adalah keeping track, checking up, finding out and summming up

Keeping Track
Yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik yang sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah diterapkan.

Maka dari itu, guru wajib mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu
tertentu dari berbagai jenis dan teknik penilaian untuk mendapatkan gambaran suatu
pencapaian kemajuan belajar peserta didik.

Checking Up
Digunakan untuk mengecek pencapaian kemampuan peserta didik didalam proses
belajar dan kekurangan-kekurangan peserta didik ketika mengikuti proses
pembelajaran.

Dengan kata lain, guru penting melaksanakan penilaian untuk tahu bagian mana dari
materi yang telah dikuasai peserta didik dan bagian dari materi yang belum dikuasai.

Finding Out
Yaitu mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan
peserta didik didalam proses belajar, sehingga guru bisa dengan tanggap mencari
alternatif penyelesaiannya.

Summing Up
Merupakan cara untuk menyimpulkan tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi
yang sudah ditetapkan.

Hasil dari penyimpulan ini bisa digunakan guru dalam menyusun laporan kemajuan
belajar ke berbagai pihak yang saling membutuhkan.

Jenis-Jenis Assessment
Adapun jenis-jenis assessment yang sering dipakai, antara lain tes tertulis yang
disajikan kepada siswa untuk menjawabnya yaitu:

Performance Assessment
Performance assessment yaitu jenis assessment yang menyuruh para peserta didik
untuk melakukan demonstasi bersamaan mengaplikasikan pengetahuan dalam
berbagai situasi yang dikehendaki.

Penilaian Portofolio Dan Penilaian Proyek


Penilaian proyek ini adalah tugas dalam bentuk suatu investigasi diawali dari
pengumpulan selanjutnya pengorganisasian dan evaluasi hingga dengan penyajian
data.

Product Assessment Dan Self Assessment


Product assessment adalah penilaian keterampilan dengan cara membuat suatu
produk tertentu. Sedangkan Self assessment dilaksanakan sendiri oleh peserta didik
atau guru yang bersangkutan untuk kepentingan pengelolaan Kegiatan Belajar
Mengajar di tingkat kelas, terakhir.
Jenis assessment juga dapat berbentuk penilaian sikap dan penilaian dengan basis
kelas.

Pengertian Assessment of Learning
Adalah proses mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti, dengan maksud
meringkas penilaian pada sebuah pemberian poin setiap waktu, membuat
pertimbangan tentang kualitas pembelajaran siswa atas dasar kriteria penilaian dan
menetapkan nilai untuk merempretasi kualitas siswa.
Informasi yang dikumpulkan, digunakan untuk mengkominkasikan prestasi siswa
pada orang tuanya, pada guru-guru yang lain, siswa itu sendiri atau pada yang
lainnya. Hal ini diinformasikan pada dekat-dekat akhir proses pembelajaran.

Pengertian Assessment for Learning


Adalah proses penilaian yang terus menerus dalam mengumpulkan dan
menginterpretasikan bukti tentang hasil belajar siswa dengan maksud untuk
menentukan sampai sejauh mana pencapaian hasil belajar mereka, pada bagian yang
mana mereka butuhkan untuk diteruskan dan bagaimana cara terbaik untuk
mendapatkannya.

Pengertian Assessment As Learning
Adalah proses mengembangkan dan mensuport metakognitif siswa. Siswa diikut
sertakan dalam aktivfitas proses penilaian yang dimana mereka memonitor diri
mereka sendiri.
Assessment

Assessment Of learning Assessment For learning Assessment As learning

Dilakukan oleh siswa (diri


Dilakukan oleh guru Dilakukan oleh guru sendiri atau teman sejawat)

Untuk menentukan instruksi Untuk menentukan tingkat


apa yang dilakukan prestasi siswa dari ekspetasi Untuk menentukan apa yang
selanjutnya (strategi, seluruhnya pada pemberian dilakukan selanjutnya dalam
perbedaan) poin disetiap waktu belajar ku

Untuk menyiapkan deskripsi


umpan balik pada siswa (apa Untuk menyiapkan deskripsi
mereka mengerjakan dengan umpan balik pada teman
baik, apa membutuhkan Sebagai bukti pada sejawat dan dirinya sendiri
perbaikan, dan bagaimana pengambilan keputusan (penilaian teman sejawat
memperbaikinya) secara profesional dan diri sendiri)

Tujuannya adalah untuk


menjadikan refleksi, belajar
memonitoring diri sendiri
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim resmi
mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) menyebut Asesmen


Nasional sebagai penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan menjadi
bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang juga didukung penuh oleh Presiden Joko
Widodo.

Tujuan utamanya adalah mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar
peserta didik. Untuk itu, Kemendikbud mengundang para pemangku kepentingan
untuk memberikan masukan terhadap rencana penerapan Asesmen Nasional pada
2021.

Jika Ujian Nasional selama ini diperuntukkan bagi seluruh siswa yang berada di
tingkat akhir masa sekolah, seperti kelas 6, 9, dan 12, kini tidak lagi. Soalnya,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, Bapak Nadiem Makarim, tidak lagi ingin
pendidikan Indonesia, hanya mengevaluasi capaian peserta didik secara individu,
yang membuat UN selalu menjadi momok mengerikan bagi para peserta didik.
Asesmen Nasional adalah Bagian, Fungsi, Penerapan – Asesmen Kompetensi
Minimum

Apa itu Asesmen Nasional?


Nah Asesmen Nasional yang dimaksud Bapak Mendikbud adalah, seperti yang
dikatakan tadi, ujian ini tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu,
melainkan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan yang mencakup proses,
input, juga hasil.
Bagian-Bagian Asesmen Nasional
Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian:

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM),

2. Survei Karakter, dan

3. Survei Lingkungan Belajar.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)


Pada Asesmen Kompetensi Minimum, yang akan diukur adalah capaian peserta didik
melalui pembelajarannya di ranah kognitif, seperti literasi dan juga numerasi.

Literasi
literasi adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, bahkan menghitung
dan memecahkan masalah. Nah, menurut UNESCO, literasi memang menjadi hak
setiap orang dan juga dasar yang harus dimiliki untuk belajar sepanjang hayatnya.
Kemampuan literasi mampu memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu,
keluarga, juga masyarakat.

Numerasi
Numerasi, secara umum diartikan sebagai sebuah kecakapan dan pengetahuan
seseorang dalam menggunakan berbagai macam angka serta simbol-simbol, yang
terkait dengan matematika dasar. Nah, pengetahuan itu digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah praktis yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, dengan numerasi, seseorang juga dapat menganalisis informasi yang
ditampilkan dengan berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, bagan, dan banyak lainnya.
Setelah mampu menganalisis, kemudian individu tersebut akan menggunakan
interpretasi hasil analisisnya, untuk memprediksi dan selanjutnya mengambil
keputusan.

Survei Karakter
Survey Karakter dilakukan sudah berdasar hasil survey dan diskusi dengan berbagai
pemangku bidang pendidikan yaitu guru, orang tua dan siswa.

Penilaian pada survei karakter, dirancang untuk mengukur capaian peserta didik
berdasarkan hasil belajar sosial emosional, yang berupa pilar karakter untuk mencetak
Profil Pelajar Pancasila.

Ada 6 indikator:

 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,

 Berkebhinekaan global,

 Mandiri,

 Bergotong Royong,

 Bernalar kritis,

 Kreatif.

Survei Lingkungan Pembelajaran


Survei Lingkungan Pembelajaran adalah survei lingkungan belajar psikososial yang
dirancang khusus untuk mengukur lingkungan belajar pendidikan.

Survei ini digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek-aspek pendukung


kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. Jadi, tidak hanya peserta didik saja
nantinya yang akan dinilai, melainkan seluruh aspek yang mendukung pembelajaran
juga. Dengan begitu, dapat dengan mulai mengevaluasi apa yang seharusnya dapat
ditingkatkan, dan sejauh mana capaian yang sudah dilakukan.
Sudah tahu kabar Ujian Nasional yang diganti menjadi Asesmen Nasional di tahun
2021 mendatang? Atau kamu masih bingung dengan ketentuannya? Pada intinya
seperti yang dilansir dari kompas.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa perubahan mendasar pada
Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara
individu, akan tetap mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input,
proses, dan hasil.

Kenapa sih diubah menjadi Asesmen Nasional? Mendikbud mengharapkan


perubahan standar kelulusan dari Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional bisa
mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di Indonesia.
Selain itu, untuk meng-upgrade pendidikan agar bisa menjadi bekal bagi generasi
muda di masa depan.

Gimana, sudah mulai paham atau masih punya banyak pertanyaan? Supaya kamu
benar-benar paham mengenai ketentuan dan apa saja yang diujikan pada Asesmen
Nasional, simak baik-baik beberapa hal penting berikut ini berdasarkan paparan
Kemendikbud.

1. Apa itu Asesmen Nasional?


Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah,
madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan
pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi,
dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang
mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga
instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei
Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
 

2. Apa perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional


(UN)?

3. Siapa yang akan menjadi peserta Asesmen Nasional?

 Diikuti oleh seluruh satuan pendidikan / sekolah tingkat dasar dan menengah
di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM.
 Diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara
acak oleh Pemerintah. Pemilihan ini akan mempertimbangkan faktor sosial
dan ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperkenankan mengganti sampel
murid karena dapat memengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan
pembelajaran.
 Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh
peserta didik yang berada pada tahap akhir program belajarnya.
 Diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.

4. Mengapa yang menjadi sampel adalah murid kelas V, VIII,


dan XI?
Hal ini dilakukan agar murid yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat
merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah
tersebut. Selain itu, ini juga bertujuan untuk memotret dampak dari proses
pembelajaran di setiap satuan pendidikan atau sekolah.

5. Apa yang dimaksud dengan ‘minimum’ pada Asesmen


Kompetensi Minimum (AKM)?
Konten yang diukur pada literasi membaca dan numerasi adalah konten yang bersifat
esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada
kurikulum diujikan, sehingga sifatnya minimum.

6. Mengapa yang diukur adalah literasi dan numerasi?


Literasi dan numerasi merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan
dibutuhkan oleh semua murid, terlepas dari apa profesi dan cita-citanya di masa
depan. Selain itu, kedua kompetensi ini perlu dikembangkan secara lintas mata
pelajaran tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Hal ini
pun bertujuan untuk mendorong guru semua mata pelajaran untuk lebih fokus pada
pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis.

7. Apa perbedaan AKM dengan Survei Karakter?


AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi
matematika (numerasi) murid. Sementara Survei Karakter mengukur hasil belajar
emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
(Beriman, bertakwa, berakhlak mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong royong;
Bernalar kritis; Mandiri; Kreatif)

8. Apa saja komponen dari literasi membaca dan numerasi yang


diukur pada AKM?
9. Bagaimana bentuk soal Asesmen Nasional?
Objektif:

 Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar)


 Pilihan Ganda Kompleks (jawaban benar lebih dari 1)
 Menjodohkan
 Isian singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed)

Non-Objektif: Essay

10. Kapan AKM akan dilaksanakan?


Direncanakan pelaksanaan AKM untuk murid kelas VIII jenjang SMP/MTs, serta
kelas XI jenjang SMA/MA, dan SMK akhir Maret 2021.

Pelaksanaan AKM untuk murid kelas V jenjang SD/MI adalah di bulan Agustus
2021.
11. Berapa banyak soal yang akan dikerjakan saat AKM?
Murid kelas V akan mengerjakan 30 soal untuk masing-masing literasi membaca
dan numerasi. Sedangkan murid kelas VIII dan XI akan mengerjakan 36 soal.

12. Berapa lama waktu pelaksanaan Asesmen Nasional?

13. Apakah soal AKM untuk peminatan IPA, IPS, Bahasa, dan
Agama berbeda? Apakah pembagian porsinya seperti UN?

Tidak. AKM mengukur kompetensi mendasar yang perlu dipelajari semua murid


tanpa membedakan peminatannya. Oleh karena itu seluruh murid akan mendapat soal
yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan konteks beragam materi kurikulum
lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM.

14. Adakah kisi-kisi dan contoh soal AKM?


Tidak ada kisi-kisi. AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang
membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum. Pusmenjar
menyediakan contoh soal AKM untuk setiap indikator kompetensi.

15. Apakah ada nilai/skor minimum dalam AKM?


Tidak. AKM melaporkan persentase murid dalam setiap level kompetensi.
Diharapkan semua murid mencapai level kompetensi cakap atau mahir. 

Untuk menguasai Asesmen Nasional, kamu harus mempelajari konsep setiap materi
pelajaran dengan baik, bukan hanya menghafal materi. Nah, mulailah dari sekarang
memahami konsep dasar dengan bantuan video beranimasi dan ribuan latihan soal
di ruangbelajar.

Anda mungkin juga menyukai