Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim :370261025
Ketika laporan keuangan yang dibuat dapat memberikan informasi yang tepat dan relevan kepada
pengguna, evaluasi menjadi suatu hal penting untuk melihat kinerja keuangan. Dengan kinerja
keuangan, Anda dapat melihat gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu
baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur
kinerja keuangan merupakan bagian dari dokumen perusahaan yang penting. Pembuatan laporan
kinerja keuangan suatu perusahaan menyatakan bagaimana kondisi perusahaan tersebut dalam hal
pengumpulan dana dan penyaluran dana. Jadi semua proses masuk dan keluar dana diukur dengan
teliti. Ini membantu perusahaan mengukur indikator kinerja keuangan perusahaan dalam periode
terakhir.
1. Rasio keuangan merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
2. Rasio keuangan menjadi pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan didalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan
model prediksi terkhusus didalam memprediksi peringkat obligasi.
5. Menstandarisir size perusahaan. 6. Lebih mudah membandingkan perusahaan yang satu dengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik time series. 24 7. Lebih
mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.
Dalam praktiknya, walaupun rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan yang
cukup banyak bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, bukan berarti rasio keuangan yang
dibuat sudah menjamin 100 kondisi dan posisi keuangan yang sesungguhnya. Artinya kondisi
sesungguhnya belum tentu terjadi seperti hasil perhitungan yang dibuat. Memang dengan hasil rasio
yang diperoleh, paling tidak dapat diperoleh gambaran yang seolah-olah sesungguhnya terjadi.
Namun, belum dapat dipastikan menjamin kondisi dan posisi keuangan yang sebenarnya. Hal itu
dikarenakan rasio-rasio keuangan yang digunakan memiliki banyak kelemahan. Ada beberapa
keterbatasan analisis rasio keuangan menurut Harahap 2011:298 yaitu sebagai berikut:
1. Kesulitan didalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakainnya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini
seperti:
a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgment
yang dapat dinilai bias atau subjektif.
b. Nilai yang terkandung didalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan cost bukan
harga pasar.
d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntasi yang dipakai tidak sama. Oleh
karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
Bahkan laporan keuangan menjadi pertimbangan utama bagi investor untuk memilih produk
keuangan dari perusahaan mana yang menjanjikan. Investor yang cermat juga selalu memantau
rasio keuangan perusahaan tempatnya menanamkan dana. Tujuannya untuk mengetahui dana yang
diberikan dikelola dengan baik dan bermanfaat.
Rasio keuangan atau rasio finansial merupakan alat yang digunakan dalam menganalisa dan
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan menggunakan parameter kondisi atau
data keuangan perusahaan. Di mana, data-data keuangan tersebut biasanya diambil dari laporan
keuangan perusahaan, seperti laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
lainnya.
Analisis rasio keuangan biasanya digunakan manajemen perusahaan untuk menentukan seberapa
baik kondisi dan kinerja perusahaan. Sedangkan fungsi analisis rasio keuangan untuk para investor
adalah untuk melihat perusahaan yang akan digunakan untuk investasi, apakah memiliki kondisi
keuangan yang baik atau tidak. Dengan mengetahui rasio keuangan perusahaan dapat menentukan
investasi mana yang terbaik.
Suatu perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi baik apabila memiliki indikator-indikator yang baik
seperti:
Indikator-indikator tersebut bisa kamu ketahui dengan mudah menggunakan rasio keuangan yang
dapat dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan ini diperlukan untuk mencapai dua tujuan utama, apa saja itu? Simak
selengkapnya di bawah ini:
Dengan melakukan analisa rasio keuangan, kamu bisa menentukan rasio individu per-periode dan
melacak perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini dperlukan untuk melihat tren yang mungkin
berkembang di suatu perusahaan. Misalnya, rasio utang terhadap aset yang meningkat bisa
membantu kamu mengindikasikan bahwa perusahaan terlalu terbebani dengan utang dan mungkin
akhirnya menghadapi risiko default.
Dengan adanya analisa ini, kamu bisa membandingkan rasio keuangan dengan kompetitor utama.
Hal ini bisa membantu kamu dan perusahaan dalam mengidentifikasi apakah perusahaan memiliki
kinerja lebih baik atau lebih buruk dari kompetitor dengan industri yang sama. Misalnya, perusahaan
bergerak di industri makanan, seperti roti. Dengan mmembandingkan laba atas aset antar
perusahaan roti, kamu bisa menganalisisnya dengan baik untuk menentukan aset perusahaan mana
yang paling efisien digunakan.
Jelaskan jika ada, dimana letak hubungan tersebut ? Hubungan Antar Berbagai Rasio
rasio laporan keuangan memiliki hubungan tersendiri antar rasio. Hubungan ini bisa merupakan
hubungan rasio antara laporan keuangan yang satu dengan yang lain atau hubungan dalam komponen
dalam satu laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif tergantung
rasio keuangannya. Sebagai contoh hubungan antar berbagai rasio keuangan yaitu:
1. Hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri
2. Hubungan antar rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri
Misalnya hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri bersifat positif.
Semakin besar rentabilitas ekonomi, akan berakibat besar pula rentabilitas modal sendiri. Tentu saja
dengan asumsi faktor-faktor lain tidak berubah seperti bunga dan pajak. Kemudian dapat dikatakan
pula bahwa hubungan rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat
pengguna modal asing cukup berpengaruh. Misalnya semakin tinggi rentabilitas ekonomi (bunga
tetap), pengguna modal asing yang lebih besar akan berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri.
Atau dapat pula dikatakan bahwa bertambahnya pengguna modal asing yang lebih besar akan
mempengaruhi rentabilitas modal sendiri, demikian pula sebaliknya. Berbeda dengan hubungan
antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri yang selalu bersifat positif, Hubungan
antara rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri. Hubungan kedua rasio ini dapat bersifat positif
dan bersifat negatif atau bahkan tidak berpengaruh sama sekali. Dalam praktiknya rentabilitas modal
sendiri, selain dipengaruhi rentabilitas ekonomi, juga di penagruhi rasio utang.
Pengaruh positif memiliki arti semakin besar rasio utang, besar pula rasio modal sendiri. Dengan
catatan kalau rentabilitas ekonomi (8%) lebih besar dari tingkat bunga (7%). Pengaruh negatifnya
adalah kalau rentabilitas ekonomi lebih kecil dari tingkat bunga, rasio utang bertambah besar dan
rasio modal sendiri menjadi kecil.