Anda di halaman 1dari 6

Kognitif :

Memandikan bayi baru lahir merupakan prosedur tindakan untuk membersihkan kulit tubuh bayi
dengan menggunakan air bersih.

Tujuan memandikan bayi baru lahir :

 Membersihkan kulit tubuh bayi dari sisa-sisa lemak tubuh serta keringat
 Menghilangkan bau badan
 Meragsang peredarn darah
 Memcegah infeksi kulit
 Member rasa segar dan nyaman pada bayi

Indikasi :

 Bayi baru lahir (kurang lebih 1 hari atau 12 jam setelah lahir)
 Bayi yang dirawat rutin (perinatologi atau ruang anak)
 Bayi tertentu sesuai kondisi/kebutuhan (bayi yg tidak menggunakan alat-alat yg
menempel pada tubuh bayi contoh: fentilator)

Prosedur tindakan :

 Memandikan dengan cara di lap (dilakukan pada bayi yg tali pusatnya belum lepas)
 Memandikan rendam (dilakukn pada bayi yg tali pusatnya sudah lepas)

Tujuan perawatan tali pusat :

 Untuk mencegah infeksi dan meningkatkan pemisahan tali pusat dari perut.
 Untuk mencegah infeksi dan mempercepat pemisahan
 untuk menjaga agar tali pusat tetap kering

Tanda-tanda tali pusat infeksio :

 Nanah di tali pusar.


 Demam.
 Kulit di sekitar area tali pusat bengkak dan berwarna kemerahan.
 Tali pusat berwarna kekuningan atau berbau tidak sedap.
 Tali pusat mengalami perdarahan yang banyak dan terus-menerus.
 Bayi menangis setiap kali tali pusat atau kulit di sekitarnya tersentuh

Kehilangan panas BBL :

 Evaporasi : menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh


 Koduksi : kehilangan panas melalui kontak langsung dengan permukaan dingin
 Konveksi : terpapar oleh udara sekitar yg dingin
 Radiasi : kehilangan panas yang didekatkan oleh benda bersuhu rendah.

Reflek pada bayi :

 Reflek mencari putting susu (rooting reflek)


 Reflek menghisap (suckling reflek)
 Reflek menelan (swallowing reflek)

1 Mandi dengan di Lap


Merupakan membersihkan kulit tubuh bayi dengan menggunakan air hangat secara di lap
menggunakan waslap.
Tujuan : merangsang peredaran darah, mencegah infeksi tali pusat
Indikasi : tali pusat belum lepas, bayi prematur/BBLR.

Prosedur Tindakan :
a. Persiapan alat :
 Meja mandi khusus
 Handuk mandi
 Popok atau handuk untuk alas mandi
 Waslap ± 2buh
 Sabun mandi
 Kapas lembab (yang telah diberi dengan air hangat atau mendidih)
 Kapas kering
 Baby oil
 Ember tutup untuk pakaian kotor
 Perlengkapan pakaian bayi (baju, popok, gurita,dll)
 baskom isi air hangat
 Tempat sampah tertutup
b. Persiapan petugas : masker bila perlu, pakaian khusus (skort)
c. Pelaksanaan
 Perawat memakai masker dan skort
 Menutup pintu dan candela, mematikan ac untuk mengurangi kehilangan suhu bayi
melalui udara
 Perawat menyiapkan alat-alat
 Bayi diambil dari ibu dan diangkat menuju meja mandi dan diletakkan dengan posisi
yang nyaman dan aman.
 Mata bayi dibersihkan memakai kapas lembab dengan cara menghapus dari bagian
dalam keluar, setiap kali usapan kasa diganti untuk menghindari kontaminasi
 Telinga dibersihkan dengan kapas bersih, setiap kali usap kapas diganti
 Muka dilap dengan waslap setelah bersi dikeringkan dengan handuk yg ada dibawah
(alas)
 Pakaian bayi dibuka lalu tangan, badan, dan kaki disabun serta dibersihkan degan
waslap basah
 Punggung disabun dengan menelungkupkan bayi selama menyabun punggung dada
dan leher selalu diatas lengan kiri perawat (tangan dominan) memegang tangan
kanan bayi secara erat.
 Punggung diseka dengan waslap basah, sabun harus benar-benar bersih terutama
pada bagian lipatan karena busa sabun dapat menimbulkan rasa gatal dan iritasi.
Kemudian menutup bagian tubuh dengan handuk
 Bokong dan daerah perineum dibersihkan paling akhir. Genetalia dibersihkan dari
bagian depan menuju bagian-bagian belakang untuk mencegah kontaminasi kotoran
dari anus dan harus betul-betul diperhatikan mengingat daerah ini sering basah atau
lembab dan kotor
 Setelah bersih tubuh bayi dikeringkan dengan handuk bersih dengan ditekan tekan
 Tali pusat dan derah sekelilingkan dirawat dengan mengganti gaus yg ada di tali
pusat, lalu dibersihkan dengan air matang kemudian dikeringkan lalu ditutup oleh
gaus kering
 Kulit yang terlalukering di olesi baby oil lalu dikenakan pakaian bayi
 Bayi dibawa ke ibunya atau di kotak bayi lalau bereskan alat-alat.

d. Kewaspadaan perawat.
 Alat-alat tajam dan berbahaya seperti peniti guntig dijauhkan
 Sewaktu menyabuni waslap benar-benar basah agar kuli tidak terinfeksi
 Bagian tubuh bayi benar-benar bersih dari sabun terutma bagian lipatan karena noda
atau busa sabun dapat menginfeksi atau gatal
 Sewaktu mengeringkan tubuh bayi, handuk cukup ditekan secara lembut mencegah
infeksi
 Olesi kulit bayi yang kering dengan baby oil.

2 Memandikan dengan direndam


Merupakan membersihkan tubuh bayi dari kotoran, keringat atau bau badan dengan air
hangat dan sabun dengan cara mencelupkan tubuh bayi kedalam air hangat
Tujuan : Membersihkan kulit tubuh bayi dari sisa lemak tubuh serta keringat, merangsang
peredaran darah, memberikan rasa segar dan aman.

Prosedur tindakan :
a. Persiapan alat :
 Meja mandi khusus
 Handuk mandi
 Popo atau handuk bersih untuk alas
 Waslap ± 2 buah
 Sabun mandi
 Kapas lembab
 Kapas kering
 Baby oil
 Ember tertutup untuk pakaian kotor
 Perlengkapan bayi (baju, popok, gurita, dall)
 baskom berisi air hangat
 Tempat sampah
b. Persiapan perawat : masker bila perlu, pakaian khusus (skort)
c. Pelaksanaan :
 Memakai skort dan masker
 Perawat mencuci tangan mulai telapak tangan sampai siku
 Pakaian bayi dibuka
 Sebelum memasukkan bayi kedalam ember, membersihkan muka , mata, telinga,
leher, dan kepala bayi dibersihkan dengan waslap basah
 Masukkan bayi ke ember setelah membersihkan bagian kepala
 Posisi punggung atas bayi terletak diatas lengan perawat sedangkan tangan perawat
memegang erat pangkal lengan kiri bayi
 Badan bayi dibersihkan dengan menggunakan waslap terutama pada lipatan
 Setelah bersih bayi diangkat dari baskom dan dikeringkan dengan handuk
 Bayi diberikan dengan posisi sesuai kebutuhan
 Kulit bayi yang kering diolesi baby oil selanjutnya memakai baju
 Alat-alat dibereskan dan dikembalikan

Perawatan tali pusat :

 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan


 Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai mongering dan terlepas
sendiri
 Jika basah atau kotor, segera cuci dengan air matang dan sabun, selanjutnya dikeringkan
memakai kain bersih dan dibiarkan kering
 Tutup tali pusat dengan kasa steril atau gaus secara longgar
 Dilarang member atau membubuhkan abu dapur, rauan yang lain pada tali pusat sebab
menyebabkan infeksi dan tetanus yang bisa menyenabkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai