Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
KOLOMPOK III
KHT E
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
I. PENDAHULUAN
fisiologi pada tumbuhan yang terkait dengan berbagai kondisi yang ada di tubuhnya
dan lingkungan sekitarnya. Adanya transpirasi ini menyebabkan terjadinya aliran air
yang berlangsung secara imbas dari akar, batang, dan daun. Aliran air tersebut akan
ikut membantu proses penyerapan dan transportasi air tanah di dalam tubuh
tumbuhan.
merupakan mahluk hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan gerakannya
bersifat pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan
yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah
berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan
tersebut.
yang terdiri dari xylem dan floem. Kedua jaringan tersebut berperan sangat penting
bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan berperan untuk mengambil air dari dalam
tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ
tanaman dapat berkembang secara maksimal. Proses ini yang dinamakan dengan
tumbuhan.
metode penimbangan. Sehelain daun segar atau bahkan seluruh tumbuhan beserta
potnya ditimbang. Setelah beberapa waktu yang ditentukan, ditimbang lagi. Selisih
Metode penimbangan dapat pula ditujukan kepada air yang terlepas, yaitu dengan
cara menangkap uap air yang terlepas dengan zat higroskopik yang telah diketahui
dan inti sel sehingga transpirasi terjadi melalui kutikula pada daun tumbuh-tumbuhan.
Sel-sel hidup itu berada dalam keadaan turgid dan sedang dan sedang bertranspirasi
dilapisi oleh lapisan tipis air yang diperoleh dari dalam sel. Sebalikya, persediaan air
ini diperoleh dengan cara trans lokasi air dan unsur-unsur penghantar dari akar
melalui xilem. Akar-akar pohon tersebut memperoleh air dengan cara mengabsorpsi
melalui permukaan yang berhubungan dengan air didalam tanah. Seluruh proses ini
digerakkan oleh energi yang diberikan pada daun dan batang-batang pada tanaman
responsfisio logis terhadap perubahan jangka pendek. Misalnya jika daun pada
tumbuhan mengalami kekurangan air, daun-daun akan menutup stomata, yang
merupakan lubang kecil dipermukaan daun tersebut. Respons darurat ini akan
besar air yang diserapakan dilepaskan kembali keatmosfer dan hanya sebagian kecil
yang digunakan untuk proses metabolism dan mengatur turgor sel. Hilangnya air dari
(Soedirokoesoemo, 2012).
III. METODE PRAKTEK
Adapun alat yang kami gunakan pada saat praktikum pengamatan proses
terjadinya transpirasi pada tumbuhan ini adalah , tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur
Adapun bahan yang kami gunakan pada saat praktikum tentang pengamatan
proses terjadinya transpirasi pada tumbuhan ini adalah air, daun tanaman hydrilla
batang atau ranting pada tumbuhan dibawah permukaan air, kemudian kami
menyiapkan tabung reaksi, kemudian kami isi dengan air dengan kapasitas yang
samadan kami isi masing-masing tabung dengan tumbuhan, tabung A kami isi
kami isi tumbuhan apapun disebut tabung kontrol, kemudian empat tabung tersebut
kami letakan di atas rak kemudian kami menetesinya menggunakan minyak kelapa
sampai permukaan tertutup semua kemudian kami meletakkan empat tabung tersebut
dibawah sinar matahari dan kemudian kami amati selama satu jam dan setiap 5 menit
IV.1 Hasil
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan lain
dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan
yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air
yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui
stomata.
Dalam hal ini transpirasi mempunyai arti penting bagi tanaman. Transpirasi
pada dasarnya suatu penguapan air yang membawa garam-garam mineral dari dalam
Kegiatan transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar.
Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau
tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak
sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata. Dan faktor luar antara lain:
a. Kelembaban
Bila daun mempunyai kandungan air yang cukup dan stomata terbuka, maka laju
transpirasi bergantung pada selisih antara konsentrasi molekul uap air di dalam
rongga antara sel di daun dengan konsentrasi mulekul uap air di udara.
b. Suhu
Kenaikan suhu cenderung meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Dalam
hal ini akan sangat mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara otomatis
c. Cahaya
Cahaya memepengaruhi laju transpirasi melalui dua cara pertama cahaya akan
tutupnya stomata.
d. Angin
laju transpirasi. Angin menyapu uap air hasil transpirasi sehingga angin menurunkan
Namun jika angin menyapu daun, maka akan mempengaruhi suhu daun. Suhu daun
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembuatan laporan praktikum
ini adalah :
1. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
2. Kegiatan transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar.
Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin
atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun,
besar air yang diserapakan dilepaskan kembali keatmosfer dan hanya sebagian
kecil yang digunakan untuk proses metabolism dan mengatur turgor sel.
V.2 Saran
jelas dan untuk para praktikan untuk mendengarkan asisten dosen dengan baik agar
Persada.
Indonesia Press.