Anda di halaman 1dari 1

Nama: Tiara Salshabilla

Kelas: X Cambridge

My Paparotti

My paparotti adalah film tentang hubungan antara guru music dan anak gangster yang
mempunyai impian menjadi penyanyi seperti Luciano Pavarotti. Awal film Je Hoon si premen
di remehkan oleh gurunya karena sejarah dia yang dikeluarkan dari sekolah 4 kali dan
kedendaman dia kepada Je Hoon karena incident yang terjadi.

Je hoon mencoba beberapa kali untuk menyayi tetapi tidak mendapatkan kesempatan itu
karena gurunya yang kesal menghadapinya. Suatu saat ia mendapatkan kesempatan
menyayi di depan gurunya, dan ternyata dia memiliki suara yang indah. Dari situlah
hubungan mereka mulai membaik sampai Je Hoon menjadi penyanyi tenor di dunia musik.

Saat menonton film ini saya ingat dengan kata-kata “Don’t judge the book by the cover” ini
adalah salah satu message yang saya dapatkan saat menonton film ini. Walaupun si Je Hoon
ini adalah preman, ia memiliki impian dan harapan. Tidak semua preman adalah ‘sampah
masyarakat’ yang banyak diasosiasikan, mereka bisa saja seperti Je Hoon. Ia merasa tidak
diterima dimanapun dan saat ada yang menerimanya walaupun bukan orang-orang yang
benar ia merasa senang.

Je Hoon mencoba sebisanya untuk bisa mencapai impiannya, banyak tantangan yang
dilewatinya tapi pada akhirnya ia bisa. Awalnya gurunya tidak percaya tapi karena usaha dia,
gurunya pun mulai berubah pikiran tentang dia juga. Ini pesan kedua yang saya dapatkan
bahwa kita harus bekerja keras, pantang menyerah, dan jangan karena satu orang bilnag
kita tidak bisa ataupun banyak yang bilang kita tidak bisa, tetap harus di usahakan. Karena
pada akhirnya kita sendiri yang menentukan apa kita bisa melakukannya atau tidak.

Kalau ditanya apakah saya punya pengalaman yang mirip atau ada beverapa kekadian
yang bisa dibilang sama seperti Je Hoon, jawabannya mungkin. Saat saya di SMP guru
walikelas saya bilang kalua saya ga bisa masuk kelas IPA pas SMA karena ‘Kemampuan saya
kurang.’ Apakah membuat saya berpikir kalua saya ini ‘kurang pintar’ seperti guru saya
katakan? Pastinya. Tapi apakah membuat saya berubah pikiran? Pastinya ga, kalau iya saya
ga mungkin sekarang ada di kelas Cambridge. Guru saya mengatakan itu menjadi motivasi
buat saya, saya mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa saya akan membuktikkan bahwa
saya bisa masuk ke IPA dan menjadi yang terbaik.

Intinya film ini sangat bagus untuk di tonton, ceritanya menarik dan ada pesan moral yang
bermanfaat untuk kita sendiri. Saya sangat me-recommend kepada orang-orang yang belum
menonton film My Paparotti. Film ini mudah dicari, seperti saya sendiri dapat menontonnya
di youtube. Walaupun sih film ini pasti awalnya terlihat tidak menarik dan waktunya selama
2 jam, pasti banyak yang berpikir untuk men-skip film ini. Kalau itu yang kalian lakukan itu
sangat disayangkan karena seperti saya bilang, ini film bagus, dan pasti bisa me-entertain
kalian.

Anda mungkin juga menyukai