1. Peran kontribusi terhadap ekosistem (oleh Harist Hibatullah)
a. Membantu kehidupan sehari-hari, seperti mengeringkan pakaian, menerbangkan layang-layang, penyerbukan tumbuhan, dan mengisi ban sepeda atau ban mobil. b. Untuk menggerakkan kincir angin.Gerakan kincir angin ini dapat dimanfaatkan untuk memompa air guna keperluan pertanian. c. Membantu proses pembakaran. Bagian udara yang membantu pembakaran adalah oksigen.Perantara penyampaian suara atau bunyi. Bunyi dapat merambat melalui zat padat, zat cair, maupun zat gas (udara). d. Diperlukan untuk pernapasan e. Proses fotosintesis f. Mengolah makanan g. Menjadi perantara uap air h. Menyerap radiasi sinar matahari i. Menyebarkan spora
2. Batas optimal / kadar (oleh Kevin Sianturi)
Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % nitrogen, 20 % oksigen; 0,93 % argon; 0,03 % karbon dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metana (CH4) dan hidrogen (H2). Udara dikatakan "normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut di atas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
3. Kondisi saat ini (oleh Maulana Fakhri)
Pada kondisi modern saat ini dengan banyak pabrik dan banyak pembuatan barang- barang secara massal, polusi udara sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Tempat dimana banyak manusia yang beraktifitas menggunakan kendaraan bermotor dan kawasan industri menjadi salah satu penyebab kondisi udara saat ini menjadi berbahaya. Penyebab dari polusi udara saat ini yaitu : 1. Kebakaran hutan 2. Letusan gunung berapi 3. Musim kemarau yang sangat panjang 4. Asap kendaraan bermotor dan rokok 5. Pembakaran Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO). 6. Proses peleburan Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas. 7. Pertambangan dan penggalian Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu. 8. Proses pengolahan dan pemanasan Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau. 9. Pembuangan limbah Baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk. 10. Proses kimia Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas. 11. Proses pembangunan Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu. 12. Proses percobaan atom atau nuklir Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif. Ketika kondisi lockdown terjadi polusi udara membaik dikarenakan berhentinya aktivitas manusia seperti pabrik, kendaraan bermotor dan lainnya. Data menunjukkan, ketika kasus virus corona naik tajam di seluruh dunia, lockdown dan penutupan sementara pabrik di sejumlah negara untuk mengerem penularannya, berdampak pada menurunnya polusi udara. Selain itu penyebaran Virus COVID-19 juga bisa melalui udara namun suhu udara mempengaruhi peran tersebut karena penyebaran optimum dari virus tersebut ada pada rentang suhu 1-9 derajat celcius.
4. Tantangan, ide yg dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan faktor-faktor udara
pada kondisi saat ini (oleh Mayrizko Syah) Kondisi saat ini, banyak terjadi permasalahan yang berkaitan dengan udara. Salah satunya adalah pencemaran udara. Solusi dari permasalahan ini adalah 1. Melakukan reboisasi dan mencegah kebakaran hutan 2. Menggunakan BBM berkualitas dan kendaraan yang lolos uji emisi 3. Menggunakan filter debu pada industri 4. Mengawasi secara ketat emisi pada industri 5. Mengawasi pembuangan limbah yang dilakukan oleh industri 6. Menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan 7. Menggunakan sumber energi terbarukan yang tidak mencemari udara 8. Mendaur ulang dan tidak membakar sampah sehingga mengurangi pencemaran udara