Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Jaringan Komputer

Layer OSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas:

Mata Kuliah : Jaringan Komputer

Dosen Pengampu : Muh. Rizal Samad, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

Yusri Simang

(1929342019)

PTIKG 2019

PENDIDKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan

sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah

berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun

dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para

pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh

dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang

bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

Daftar Isi..................................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

Pendahuluan.............................................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

B. RumusanPermasalahan.................................................................................4

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

Pembahasan..............................................................................................................5

A. 7 Layer OSI...................................................................................................5

B. Cara Kerja OSI............................................................................................18

C. OSI dan Perangkat Network.......................................................................20

BAB III..................................................................................................................21

Penutup...................................................................................................................21

A. Kesimpulan.................................................................................................21

Daftar Pustaka........................................................................................................22

2
BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International

Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika

terstruktur  bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan.

Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat

berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi

antar computer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi.

Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di

dalam konteks jaringan data, sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan

kesepakatan yang menentukan bagaimana computer bertukar informasi melewati

sebuah media jaringan. Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau

lebih dari lapisan – lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protocol

komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protocol LAN,

protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing.

Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta

mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN

beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari

macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang

bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya

3
protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam

sederetan protocol.

B. RumusanPermasalahan

1. Jelaskan 7 Layar OSI

2. Cara Kerja OSI

3. OSI dan Perangkat Network

C. Tujuan Penulisan

1. Agar Pembaca Mengtahui Apa Saja Layar OSI

2. Agar Pembaca Mengetahui Cara Kerja OSI

3. Agar Pembaca Mengetahui Apa itu OSI dan Perangkat Network

4
BAB II

Pembahasan

A. 7 Layer OSI

1. Physical Layer

Physical Layer merupakan yang bertanggung jawab atas proses sebagai

berikut :

 Data encoding (bagaimana merepresentasikan binari 1, menerima dan

mengelola bit).

 Physical medium attachment (mengakomodasi kemungkinan dalam

berkomunikasi dengan media tertentu).

 Transmission technique (transmisi digital atau analog).

 Physical medium transmission (mentransmisikan bits sebagai electrical

atau optical signal ke media fisik). 

Protocol pada Layer Physical adalah  sebagai berikut :

 ARINC 818 Avionics Digital Video Bus

 Bletooth physical layer

 CAN Bus (Controller Area Network) physical layer

 DSL (Digital Subscriber Loop)

5
 RS-232 ( Protokol serial yang digunakan untuk berkomunikasi antara

perangkat atau instrumen dengan komputer melalui Port COMM)

 RS-422 ( Standar yang mendefinisikan transmisi data diferensial dari satu

driver kebanyak receiver (multidrop).

 RS-423( Merupakan upgrade dari RS-422, namun belum banyak dipakai

dalam industri) 

 RS-449 ( Mendefinisikan karakteristik fungsional dan

mekanik dari Interface peralatan terminal data dan peralatan

komunikasi data.)

 RS-485 ( Standar jaringan balanced line dengan sistem pengiriman data

secara half-duplex)

 Etherloop

 GSM Um air interface physical layer

 G.hn/G.9960 physical layer

 IEEE 1394 interface

 ISDN (Integrated Services Digital Network)

Sistem telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar

diintegrasikan ke dalam suatu jaringan

 IRDA physical layer

 Mobile Industry Processor Interface physical layer

 Optical Transport Network (OTN)

6
 Synchronous Optical Network /Synchronous Digital Hierarchy

(SONET/SDH)

Standar protokol multiplexing yang mentransfer beberapa aliran bit digital

lebih dari serat optik dengan menggunakan laser atau dioda pemancar

cahaya (LED).

 TransferJet physical layer

 USB physical layer

 802.11 Wi-Fi physical layers

Perangkat pada Layer Physical :

 Network adapter 

 Repeater

 Network hub

 Modem 

 Fiber Media Converter

2. Datalink Layer 

DataLink Layer mempunyai tugas antara lain sebagai berikut :

 mengaktifkan dan mengakhiri link logical di antara dua node.

 mengontrol frame dan memanage akses dari media tertentu (misalnya

apakah suatu node

DataLink Layer dibagi menjadi 2 sublayer, yaitu : 

7
 Logical Link Control (LLC)

       LLC adalah multiplexing protokol yang berjalan di atas data link

layer, dan secara opsional menyediakan kontrol

aliran, balasan, dan pemberitahuan

kesalahan. LLC menyediakan pengalamatan dan kontrol data link.

 Media Access Control (MAC)

       MAC adalah sublayer yang menentukan siapa yang

diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses media pada satu waktu

berdasakan MAC address. MAC juga menentukan di mana satu

frame data berakhir dan yang berikutnya dimulai ( sinkronisasi frame)

      

Protokol pada DataLink Layer :

 Address Resolution Protocol (ARP) adalah protokol dalam TCP/IP yang

bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat

Media Access Control (MAC Address).

 Attached Resource Computer Network (ARCnet) adalah protokol

komunikasi untuk jaringan area lokal (LAN).

 Asynchronous Transfer Modeprotokol jaringan (ATM) adalah protokol

yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih

8
 Cisco Discovery Protocol (CDP) adalah protokol yang digunakan untuk

mendapatkan informasi tentang cisco tetangga (cisco neighbor), seperti

informasi tentang tipe device yang terhubung, interface yang terhubung,

interface yang digunakan untuk koneksi dan jumlah model device.

 Controller Area Network (CAN) adalah protokol jaringan serial yang

dikirim dan diterima adalah data berupa bilangan

Hexsadesimal  maksimum sebanyak 8 data byte.

 Econet

 Ethernet

 Fiber Distributed Data Interface (FDDI ) adalah teknologi jaringan

berkecepatan 100 Mpbs yang jarak jangkauannya dapat mencapai 200

km dengan menggunakana token ring

 High-Level Data Link Control (HDLC) adalah Protokol untuk

review digunakan DENGAN WAN (Wide Area

Network) Yang SECARA Luas DAPAT Mengatasi Kerugian - Kerugian 

Yang ADA PADA Protokol - Protokol Yang Bekerja SECARA setengah

-duplex.

 IEEE 802.2 (provides LLC functions to IEEE 802 MAC layers)

 IEEE 802.11 wireless LAN

 LattisNet

9
 Link Access Procedures, D channel (LAPD) adalah protokol pada layer

data link yang mengontrol sepanjang canel D, yang merupakan canel

logik pada interface ISDN-user.

 LocalTalk

 Multiprotocol Label Switching (MPLS) adalah teknologi penyampaian

paket pada jaringan backbone (jaringan utama) berkecepatan tinggi

 Nortel Discovery Protocol (NDP)

 OpenFlow (SDN)

 Split multi-link trunking (SMLT)

 Point-to-Point Protocol (PPP) adalah protokol enkapsulasi paket jaringan

yang banyak digunakan pada wide area network (WAN)

 Serial Line Internet Protocol (SLIP

 IEEE 802.1aq - Shortest Path Bridging

 Spanning Tree Protocol

 StarLan

 Token ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis

teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh

Olaf Soderblum pada tahun 1969.

 Unidirectional Link Detection (UDLD)

Perangkat Pada DataLink Layer :

 Bridge

10
 Switch

3. Network Layer

    Network Layer bertanggung jawab untuk meneruskan

paket termasuk routing melalui router. Network Layer memliki fungsi

antara lain sebagai berikut :

 Connection Model

 Host Addressing

 Message Forwarding

Protokol Pada Network Layer :

 IPv4/IPv6, Internet Protocol

 DVMRP, Distance Vector Multicast Routing Protocol

 ICMP, Internet Control Message Protocol

 IGMP, Internet Group Management Protocol

 PIM-SM, Protocol Independent Multicast Sparse Mode

 PIM-DM, Protocol Independent Multicast Dense Mode

 IPsec, Internet Protocol Security

 IPX, Internetwork Packet Exchange

 RIP, Routing Information Protocol

 DDP, Datagram Delivery Protocol

11
 RSMLT Routed-SMLT

 Shortest Path Bridging

Perangkat Pada Network Layer :

 Router 

4. Transport Layer

    Transport Layer menyediakan layanan komunikasi host-to-host

untuk aplikasi dalam arsitektur berlapis komponen jaringan dan protokol.

Selain itu Network Layer juga menyediakan layanan seperti

dukungan berorientasi koneksi data stream, reliability, kontrol

aliran, dan multiplexing.

Transport layer memiliki tugas sebagai berikut :

 Message segmentation (memecah pesan menjadi bagian-bagian kecil).

 Message acknowledgement (memberikan pengiriman pesan yang

reliable).

 Message traffic control.

 Session multiplexing.

 Protokol pada Trassport Layer :

12
 ATP, AppleTalk Transaction Protocol

 CUDP, Cyclic UDP

 DCCP, Datagram Congestion Control Protocol

 FCP, Fibre Channel Protocol

 IL, IL Protocol

 MPTCP, Multipath TCP

 RDP, Reliable Datagram Protocol

 RUDP, Reliable User Datagram Protocol

 SCTP, Stream Control Transmission Protocol

 SPX, Sequenced Packet Exchange

 SST, Structured Stream Transport

 TCP, Transmission Control Protocol

 UDP, User Datagram Protocol

 UDP Lite

 µTP, Micro Transport Protocol

5. Session Layer

   Session Layer menyediakan mekanisme untuk membuka, menutup dan

mengelola sesi antara proses aplikasi pengguna akhir, yaitu dialog semi

permanen. 

   Sesi komunikasi terdiri dari permintaan dan tanggapan yang terjadi

antara aplikasi. Layanan Session Layer biasa digunakan dalam lingkungan

13
aplikasi yang menggunakan panggilan prosedur jauh (Remote Procedure

Call/RPC). 

Protokol pada Session Layer :

 ADSP, AppleTalk Data Stream Protocol

 ASP, AppleTalk Session Protocol

 H.245, Call Control Protocol for Multimedia Communication

 ISO-SP, OSI session-layer protocol (X.225, ISO 8327)

 iSNS, Internet Storage Name Service

 L2F, Layer 2 Forwarding Protocol

 L2TP, Layer 2 Tunneling Protocol

 NetBIOS, Network Basic Input Output System

 PAP, Password Authentication Protocol

 PPTP, Point-to-Point Tunneling Protocol

 RPC, Remote Procedure Call Protocol

 RTCP, Real-time Transport Control Protocol

 SMPP, Short Message Peer-to-Peer

 SCP, Session Control Protocol

 SOCKS, the SOCKS internet protocol, see Internet socket

 ZIP, Zone Information Protocol

 SDP, Sockets Direct Protocol

14
6. Presentation Layer 

   Presentation Layer bertanggung jawab untuk menangani bagaimana  data

dikonversi dan di format untuk transfer data. Berikut penjabaran tugas dari

Presentation Layer:

 Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC).

 Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point, dsb).

 Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus ditransmisikan ke

jaringan.

 Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya password

encryption).

     Presentation Layer Dibagi menjadi 2 sublayer, yaitu :

 Common Application Service Element (CASE) adalah Layanan elemen

aplikasi umum yang menyediakan layanan untuk Application

Layer dan mayanani permintaan dari Session Layer. CASE juga

menyediakan dukungan untuk layanan aplikasi umum, seperti: 

 ACSE (Association Control Service Element)

 ROSE (Remote Operation Service Element)

 CCR (Commitment Concurrency and Recovery)

 RTSE (Reliable Transfer Service Element)

 Specific Application Service Element (SASE) adalah Layanan elemen

aplikasi spesifik yang  menyediakan layanan aplikasi khusus, seperti :

15
 FTAM (File Transfer, Access and Manager)

 VT (Virtual Terminal)

 MOTIS (Message Oriented Text Interchange Standard)

 CMIP (Common Management Information Protocol)

 JTM (Job Transfer and Manipulation) a former OSI standard

 MMS (Manufacturing Messaging Service)

 RDA (Remote Database Access)

 DTP (Distributed Transaction Processing) 

Protokol pada Presentation Layer adalah sebagai berikut :

 Apple Filing Protocol (AFP)

 Independent Computing Architecture (ICA)

 Lightweight Presentation Protocol (LPP)

 NetWare Core Protocol (NCP)

 Network Data Representation (NDR)

 Telnet (a remote terminal access protocol)

 Tox

 eXternal Data Representation (XDR)

 X.25 Packet Assembler/Disassembler Protocol (PAD)

   7. Application Layer

   Sebuah Application Layer adalah lapisan abstraksi yang menentukan

protokol bersama dan metode interface yang digunakan oleh host dalam

16
jaringan komunikasi. Lapisan aplikasi abstraksi digunakan dalam kedua

model standar jaringan komputer, yaitu Internet Protocol Suite (TCP / IP)

dan model Open System Interconnection (OSI).

  Fungsi yang diberikan di Application layer di antaranya :

 Resource sharing and device redirection.

 Remote file access.

 Remote printer access.

 Inter-process communication.

 Network management.

 Directory services.

 Electronic messaging (contoh : email).

 Network virtual terminals

 Protokol pada Application Layer adalah :

 Telnet

 File Transfer Protocol (FTP) 

 Trivial File Transfer Protocol (TFTP) 

 Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)

 Domain Name System (DNS)

 Bootstrap Protocol (BOOTP)

 Simple Network Management Protocol (SNMP)

17
 Common Management Information Protocol over TCP (CMOT)

Perangkat pada Application Layer adalah :

 PC

 Server

 Mobile Phone 

18
B. Cara Kerja OSI

Prosedur OSI Layer berlaku, baik di perangkat pengirim maupun perangkat

penerima. Artinya, data dari perangkat pengirim akan melewati layer 1 sampai 7.

Sebelum sampai ke perangkat penerima, data tersebut masih harus melewati tujuh

layer yang sama, tetapi urutannya terbalik.

Karna cara kerja OSI terlalu panjang jadi kita mengambil gambaran untuk

mempermudah untuk menejalskan yaitu megirim surel/e-mail

Suatu ketika, Anda menggunakan aplikasi pengolah pesan untuk mengirim

surel kepada adik. Selesai mengetik, Anda menekan tombol “kirim”. Lalu aplikasi

pengolah pesan akan memanggil Application Layer untuk memilih protokol

(dalam hal ini SMTP) untuk menyampaikan data.

Presentation Layer terlebih dahulu memampatkan data dan meneruskannya ke

Session Layer untuk  memulai proses pengiriman. Kiriman diproses oleh

Transportation Layer dalam bentuk segmen, kemudian dipecah lagi dalam

potongan-potongan kecil pada Network Layer.

Network Layer menyampaikan adanya potongan-potongan data ke Data Link

Layer. Di Data Link Layer ini, data tersebut masih akan dipecah-pecah kembali

agar bisa dikirimkan melalui perangkat keras pada Physical Layer. 

Physical Layer mengonversi data ke dalam bentuk bit stream lalu diteruskan

melalui media fisik, seperti modem, kabel, fiber optik, atau perangkat konektivitas

19
jaringan lainnya. Perangkat inilah yang pertama kali menerima paket bit

stream data di alamat e-mail adik Anda.

E-mail kiriman Anda masih harus melewati tujuh OSI Layer lagi, sebelum adik

Anda dapat membacanya seperti biasa. Namun kali ini prosesnya berlangsung

secara terbalik. Pertama, Physical Layer akan memproses bitstream menjadi data

yang bisa disalurkan oleh Data Link.

Data Link kemudian akan menyusun kembali potongan-potongan data ke

dalam paket untuk Network Layer. Network Layer memprosesnya dalam bentuk

segmen untuk disampaikan ke Transportation Layer, yang kemudian akan

menggabungkan data sehingga utuh kembali.

Data utuh tersebut masih mentah dan akan mengalir melewati Session

Layer di jaringan komputer adik Anda. Session Layer meneruskannya ke

Presentation Layer yang juga membersihkannya dari kompresi-kompresi.

Selanjutnya, Presentation Layer menyampaikannya ke Application Layer

yang kemudian akan memproses data mentah dalam bentuk yang bisa dibaca oleh

program e-mail di komputer adik Anda. Adik Anda pun menerima surel tersebut

sesuai dengan bentuk yang Anda kirimkan.

20
C. OSI dan Perangkat Network

1. Hub

Hub memiliki fungsi yang memungkinkan perangkat yang

terhubung dengan untuk saling bertukar informasi. Dengan demikian

komputer yang terhubung pada hub ini akan bisa bertukar data. Pada

umumnya hub ini digunakan pada sistem jaringan LAN kecil yang

memiliki kompleksitas jaringan yang tidak terlalu tinggi. 

2. Bridges

Bridge secara garis besar selayaknya jembatan. Bridge

menghubungkan antara masing-masing jaringan dengan jaringan lain

untuk bertukar paket data dan mengatur sirkulasi data tersebut. Bridge

sendiri merupakan suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan

komputer Local Area Network atau LAN dengan jaringan LAN lainnya

secara nirkable atau wireless

3. Router

Router memiliki fungsi untuk mengirimkan paket data atau suatu

informasi melalui internet atau jaringan dari lokasi tertentu ke jaringan

lainnya. Perangkat ini diperlukan untuk mengarahkan paket data tersebut

ke jaringan dan dengan rute yang sesuai.

21
BAB III

Penutup
A. Kesimpulan

Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan

oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada

tahun 1977. Dari ketujuh layer tersebut mempunyai 2 tingkatan layer, yaitu :

1. Lower Layer, meliputi : Physical Layer, Data Link Layer, Network Layer

dan Transport  Layer.

2. Upper Layer, meliputi : Session Layer, Presentation Layer dan Application

Layer.

22
Daftar Pustaka

https://salamadian.com/pengertian-osi-layer/
https://anisanoviasari.wordpress.com/2015/06/04/osi-layer/
https://qwords.com/blog/osi-layer/#:~:text=Cara%20kerja%20OSI%20layer,-Cara
%20Kerja%20OSI&text=Application%20layer%20mengirim%20data%20ke,lagi
%20di%20transport%20layer%20penerima
http://iswarasuwan.blogspot.com/2017/08/fungsi-dan-contoh-perangkat-pada-7-
osi.html#:~:text=Data%20link%20layer%20menyediakan%20link,system
%20koneksi%20dengan%20penaganan%20error.
https://hendroyuwono.blogspot.com/2015/08/osi-layer-dan-perangkat-yang-
ada.html
Dave P. Kader, Meicsy E.I. Najoan, ST., MT, Alicia A. E. Sinsuw, ST., MT.
(2014) journal Analisa Performansi Algoritma Routing Di Jaringan
Komputer Unsrat.Teknik Elektro dan Komputer
Doddy Ferdiansyah.(2014) "Vulnerability Assessment Terhadap Jaringan Untuk
Keamanan Informasi," Jurnal Konferensi Nasional Sistem Informasi
Fadli Sirait, M. Sofyan K. Putra,2018. Implementasi Metode Vulnerability Dan
Hardening Pada Sistem Keamanan Jaringan.Jurnal Teknologi Elektro
Pilli S. Emamanuel, Joshi R.C., Niyogi R., A Generic Framework for Network
Forensic, International Journal of Computer Applications(0975 - 8887).
Volume 1 No. 11
Aprianti Putri Sujana.2014.PERANGKAT PENDUKUNG FORENSIK LALU
LINTAS JARINGAN. Jurnal Teknik Komputer. Volume 3, No.1 -
Sofana, Iwan. 2012. “Cisco CCNA & Jaringan Komputer”, Informatika Bandung.
Thomas, Tom. 2005. Network Security First-Step. Yogyakarta: ANDI.
Purbo, Onno W. (2011). Buku Keamanan Jaringan. Jakarta

23

Anda mungkin juga menyukai