Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BENCANA ALAM TENTANG BANJIR


D

OLEH:

Nama : Kelvin Leonardo Andreas Sitindaon


Kelas : X-TMO1
MaPel : Bahasa Inggris

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Limpahan

Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Bencana Alam

Tentang Banjir.

Keberhasilan saya dalam menyelesaikan Tugas Makalah Bencana Alam

Tentang Banjir ini, taklupa saya menyadari dengan segala keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, penyusunan Tugas Makalah Bencana

Alam Tentang Banjir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik

yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Medan , Januari 2020

Penulis

2
1. Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan

aktivitas manusia, seperti letusan gunung, gempa bumi dantanah longsor.

Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen

keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan

dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung

pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan

mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul

bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian,

aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah

tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak

berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang

karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa

keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk

bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan

individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi

mengakhiri peradaban umat manusia.

Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya

tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang

juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang

3
berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience).

Konsep ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan

infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani

tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah

tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi

dengan ketahanan terhadap bencana yang cukup.

Dengan terjadinya hal tersebut dapat menarik perhatian saya

untuk melakukan pengkajian ini, sekaligus menganalisis dampak bencana

dan cara penaggulangan bencana alam yang terjadi di Indonesia

B. Permasalahan

Permasalahan yang ingin kami bahas adalah :

1. Apa pengertian banjir bandang dan faktor–faktor apa sajakah yang

menyebabkan terjadinya banjir bandang?

2. Bagaimana cara penanggulangannya ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bencana Banjir Bandang

Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi

akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir

bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut

berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang

tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan

mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala

macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir

bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus

dijaga untuk mencegah banjir bandang.

Kasus Banjir Bandang yang terjadi di Indonesia yaitu Tempat

wisata pemandian air panas Pacet di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,

pada 11 Desember 2002 yang mengakibatkan 26 orang tewas dan 14 orang

hilang, bantaran Sungai Bahorok, Taman Wisata Bukit Lawang, yang

berada di kaki Gunung Leuser, Sumatra Utara, terjadi bencana banjir pada 2

November 2003 yang mengakibatkan 151 orang tewas dan 100 orang yang

hilang, di Lembah Sungai Jenebarang yang berada di lereng Gunung

Bawakaraeng, Kabupaten Goa, terjadi bencana yang sama pada 27 Maret

2004 hingga menewaskan 32 orang serta mengubur 12 rumah dan 430

hektar lahan, banjir bandang di di Jember Jawa Timur 1 Januari2006 yang

menewaskan 59 orang, Banjir Wasior adalah bencana banjir bandang yang

5
terjadi pada 4 Oktober2010 di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir

yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk

lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah

warga, rumah sakit, jembatan dan juga beberapa gereja, serta menyebabkan

158 orang tewas dan 145 orang masih dinyatakan hilang, banjir bandang

melanda sejumlah desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh.

Akibatnya ratusan rumah di lima desa hancur dan delapan orang masih

dinyatakan hilang. Jum'at, 11 Maret 2011, banjir bandang yang melanda

wilayah Kabupaten Garut bagian selatan, Jawa Barat, meluas menjadi tiga

daerah Kecamatan, yaitu di Pameungpeuk, Cibalong dan Cikelet, Jumat

malam Jumat, 6 Mei 2011.

B. Sebab-sebab terjadinya banjir bandang :

1. Banjir bandang terjadi, karena kerusakan hutan akibat ulah tangan

manusia.

2. Banjir bandang merupakan suatu proses aliran air yang deras dan pekat

karena disertai dengan muatan masif bongkah-bongkah batuan dan tanah

(sering pula disertai dengan batang-batang kayu) yang berasal dari arah

hulu sungai. Aliran air yang deras ini akibat hujan ekstrim yang deras dan

terus-menerus.

3. Proses pembendungan alamiah di daerah hulu sungai yang berada pada

lereng-lereng perbukitan tinggi. Pembendungan alamiah ini sering terjadi

6
sebagai akibat terakumulasinya endapan-endapan tanah dan batuan yang

longsor dari bagian atas lereng.

C. Dampak yang diakibatkan bencana alam banjir bandang

Dampak akibat banjir dan banjir bandang yang melanda berbagai daerah

antara lain meliputi :

1. Korban manusia.

2. Kehilangan harta benda.

3. Kerusakan rumah penduduk;sekolah dan bangunan sosial, prasarana

jalan, jembatan, bandar udara, tanggul sungai,jaringan irigasi, dan

prasarana publik lainnya.

4. Terganggunya transportasi.

5. Rusak hingga hilangnya lahan budidaya seperti sawah, tambak, dan

kolam ikan.

6. Di samping kerugian yang bersifat material, banjir juga membawa

kerugian nonmaterial, antara lain kerawanan sosial, wabah penyakit,

menurunnya kenyamanan lingkungan, serta menurunnya kesejahteraan

masyarakat akibat kegiatan perekonomian mereka terhambat.

7
2. Bahasa Inggris

CHAPTER I

PRELIMINARY

A. Background

Natural disasters are a consequence of a combination of natural and

human activities, such as volcanic eruptions, earthquakes and landslides. Due to

human powerlessness, due to poor management of emergencies, causing financial

and structural losses, even to death. The resulting loss depends on the ability to

prevent or avoid disaster and their endurance. This understanding relates to the

statement: "disaster arises when the threat of danger meets powerlessness". Thus,

dangerous natural activities will not become natural disasters in areas without

human powerlessness, for example earthquakes in uninhabited areas.

Consequently, the use of the term "nature" was also opposed because the event

was not only a danger or disaster without human involvement. The magnitude of

the potential loss also depends on the form of its own dangers, ranging from fires,

which threaten individual buildings, to large meteor collision events that have the

potential to end human civilization.

However, in areas that have a high level of danger (hazard) and have a

vulnerability / vulnerability (vulnerability) which is also high will not have a great

impact / broad if the people who are there have a resilience to disaster (disaster

resilience). The concept of disaster resilience is an evaluation of the ability of

systems and infrastructures to detect, prevent & handle the serious challenges that

8
are present. Thus even though the area is prone to disasters with a large

population if balanced with sufficient disaster resilience.

With this occurrence, it can attract my attention to conduct this study, as

well as analyze the impact of disasters and how natural disaster is managed in

Indonesia.

B. Problem

The problem that we want to discuss is:

1. What is the meaning of flash floods and what factors cause flash floods?

2. How to overcome it?

9
CHAPTER II

DISCUSSION

A. The Banjir Bandang Disaster

Banjir Bandang is a flood in an area at low surface that occurs due to

rain that falls continuously and appears suddenly. Flash floods occur when

the saturation of water in the area takes place so fast that it cannot be

absorbed anymore. Stagnant water then collects in areas with low surface and

flows quickly to lower areas. As a result, all kinds of objects that pass by are

surrounded by water suddenly. Flash floods can cause large losses. The

preservation of nature must be maintained to prevent flash floods.

The Banjir Bandang case that occurred in Indonesia, namely the Pacet

hot spring tourist attraction in Mojokerto Regency, East Java, on December

11, 2002 which resulted in 26 deaths and 14 missing, Bahorok River banks,

Bukit Lawang Tourism Park, located at the foot of Mount Leuser , North

Sumatra, a flood disaster occurred on November 2, 2003 which left 151

people dead and 100 missing, in the Jenebarang River Valley on the slopes of

Mount Bawakaraeng, Goa Regency, the same disaster occurred on March 27,

2004 that killed 32 people and buried 12 houses and 430 hectares of land,

flash floods in Jember, East Java, January 1, 2006 which killed 59 people, the

Wasior flood was a flash flood disaster that occurred on October 4, 2010 in

Wasior, Teluk Wondama, West Papua. Floods that caused much

infrastructure in Wasior were destroyed including the airfield in Wasior,

while damage also affected residents' homes, hospitals, bridges and also

10
several churches, and caused 158 deaths and 145 people were still declared

missing, flash floods hit a number of villages in the District Tangse, Pidie

Regency, Aceh. As a result hundreds of houses in five villages were

destroyed and eight people are still declared missing. Friday, March 11, 2011,

flash floods that hit the southern Garut Regency, West Java, expanded into

three sub-districts, namely in Pameungpeuk, Cibalong and Cikelet, Friday

night Friday, May 6, 2011.

B. Causes of flash floods:

1. Flash floods occur, due to forest damage due to human activities.

2. Banjir bandang is a process of flowing water that is swift and

concentrated because it is accompanied by a massive load of pieces of

rock and soil (often also accompanied by logs) that originate from the

upstream river. This heavy water flow is due to extreme heavy and

continuous rain.

3. The natural damming process in the upper river area which is on high

hillsides. This natural containment often occurs as a result of the

accumulation of soil deposits and rock slides from the top of the slope.

C. Impacts caused by natural disasters in flash floods

Impacts due to floods and flash floods that hit various regions include :

1. Human sacrifice.

2. Lost property.

11
3. Damage to people's homes, schools and social buildings, road

infrastructure, bridges, airports, river embankments, irrigation networks,

and other public infrastructure.

4. Transportation disruption.

5. Damaged to the loss of cultivated land such as rice fields, ponds, and fish

ponds.

6. In addition to material losses, floods also bring nonmaterial losses,

including social insecurity, disease outbreaks, reduced environmental

comfort, and decreased public welfare due to their economic activities

being hampered.

12

Anda mungkin juga menyukai