NO BUTIR KEGIATAN VOLUME

I. PELAYANAN PSIKOLOGI KLINIS

A. Assesmen
1. Melakukan Persiapan Assesmen
a. Wawancara Pendahuluan
1) Tingkat Sederhana
2) Tingkat Sedang
3) Tingkat Kompleks
b. Merencanakan pemeriksaan psikologi
2. Melaksanakan assesmen
Melaksanakan observasi,wawancara lanjutan dan psikotes
a. Tingkat Sederhana
b. Tingkat Sedang
c. Tingkat Kompleks I
d. Tingkat Kompleks II
e. Tingkat Kompleks III
B. Interpretasi Hasil Assesmen
Melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara
lanjutan dan psikotes
a. Tingkat Sederhana
b. Tingkat Sedang
c. Tingkat Kompleks I
d. Tingkat Kompleks II
e. Tingkat Kompleks III
C. Intervensi
1. Merencanakan Intervensi Psikologi
a. Tingkat Sederhana
b. Tingkat Sedang
c. Tingkat Kompleks I
d. Tingkat Kompleks II
e. Tingkat Kompleks III
2. Melakukan Intervensi Psikologi
a. Tingkat Sederhana
b. Tingkat Sedang
c. Tingkat Kompleks I
d. Tingkat Kompleks II
e. Tingkat Kompleks III
3. Melakukan Kunjungan Klien
a. Dirumah Sakit
1) Visite
2) Konsultan
b. Di Rumah / Home Visite
D. Pembuatan Laporan Pemeriksaan Psikologi
Menyusun laporan pemeriksaan psikologis berupa
 hasil evaluasi
E. Pelaksanaan Tugas di tempat risiko tinggi
Melakukan tugas pada tempat risiko tinggi
III PENGABDIAN MASYARAKAT
A. Melaksanakan kegiatan penanggulangan problem
1. Melaksanakan kegiatan penyuluhan psikologi
di masyarakatdi rumah sakit (PKMRS)
2. Melaksanakan deteksi problem-problem psikologis
di masyarakat RS
B. Pelaksanaan tugas khusus lapangan di bidang psikologi
pada komunitas
1. Melakukan assesmen psikologis pada situasi-situasi
khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat,
misalnya kejadian bencana
2. Melakukan intervensi psikologi pada situasi-situasi
khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat, misal
kejadian bencana baik secara mandiri maupun dalm tim
3. Menjadi anggota tim penanggulangan problem psikologis
dalam KLB/bencana di masyarakat
a. sebagai ketua
b. sebagai anggota
C. Menjadi saksi ahli
1. Menjadi anggota Tim visum et repertum psykiatrikum
2. Menjadi saksi ahli kasus-kasus yang membutuhkan
pertimbangan psikolog dalam persidangan