Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Fisiologi Oksigenasi
Oksigen masuk ke saluran pernapasan melalui hidung dan mulut. Oksigen kemudian
diedarkan melalui saluran pernapasan (faring, trakea, dan bronkus) ke alveolus, yang
merupakan pundi-pundi udara yang dikelilingi pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler
merupakan pembuluh darah kecil dengan dinding halus yang mempermudah pergantian gas.
Pergantian gas dimulai ketika oksigen yang dihirup masuk melalui dinding kapiler yang
dikelilingi alveolus dan dibawa oleh sel-sel darah yang bersirkulasi di dalam pembuluh
kapiler. Oksigen yang dibawa sel-sel darah melalui dinding kapiler diedarkan ke jantung
lalu dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Aorta bercabang menjadi arteri-arteri kecil dan
bahkan arteriol yang lebih kecil, pada akhirnya menjadi pembuluh kapiler. Dinding kapiler
yang tipis membiarkan terjadinya difusi oksigen ke dalam sel-sel dalam berbagai jaringan
tubuh (Vaughans, 2013).

Lingkungan Saluran Alveolus Pembuluh


pernapasan kapiler paru
O2

Vena pulmonalis Bilik kiri Serambi kiri Aorta

Arteri Arteriol Pembuluh kapiler Seluruh jaringan


dari jaringan tubuh
tubuh

B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Oksigenasi


Menurut Vaughans (2013), faktor-faktor yang memengaruhi oksigenasi adalah
1. Faktor Fisiologis
Beberapa sistem bekerja sama untuk memungkinkan oksigenasi normal. Diafragma, otot
besar yang terletak tepat di bawah paru-paru, membantu dengan inhalasi dan ekshalasi
gas ke paru-paru. Kontraksi dan relaksasi otot jantung memampukan jantung untuk
memompa darah secara efisien. Kontraksi dan relaksasi pada diafragma dan otot-otot
jantung tergantung pada pensinyalan yang terdapat dari sistem saraf. Pembuluh darah
juga tersusun oleh otot-otot halus yang membantu sirkulasi darah yang kaya oksigen ke
jaringan yang dituju.
2. Usia
Sistem pernapasan dan sistem kekebalan tubuh yang tidak sempurna diikuti ukuran
jantung lebih kecil menjadikan anak-anak kecil berisiko lebih besar terhadap gangguan
oksigenasi. Orang dewasa lanjut juga berisiko mengalami gangguan oksigenasi karena
kapasitas fungsional paru-paru dan jantung berkurang seiring pertambahan usia
seseorang.
Karakteristik Efek
Anak-anak
o Saluran pernapasan pendek, dangkal Risiko infeksi pernapasan meningkat
o Sistem kekebalan belum sempurna
o Jumlah saluran dan alveolus lebih Laju pernapasan meningkat
sedikit
o Otot pernapasan belum sempurna Pernapasan abdominal
o Jantung belum sempurna Denyut jantung meningkat
Dewasa Tua
o Elastisitas paru menurun Pertukaran udara kurang efektif
o Silia dalam saluran pernapasan Pembersihan saluran napas tidak efektif,
menurun yang menyebabkan meningkatnya risiko
o Kekuatan tubuh menurun infeksi
o Elastisitas pembuluh darah berkurang Peredaran oksigen ke jaringan kurang
efektif

3. Faktor Lingkungan
Beberapa variable di lingkungan memengaruhi kemampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan oksigennya. Polutan dan allergen di udara (missal serbuk sari, kabut asap, zat
kimia beracun) dan juga asap rokok sekunder dapat merusak jaringan paru-paru dan
mengarah pada dampak jangka panjang seperti kanker paru dan pulmonary. Dataran
tinggi juga dapat mengganggu oksigenasi karena terjadi penurunan jumlah oksigen di
udara.
4. Makanan
Kandungan makanan dan juga jumlah makanan yang dicerna dapat menyebabkan
masalah yang secara langsung memengaruhi oksigenasi.
5. Gaya Hidup
Bagaimana seseorang memilih cara hidupnya juga dapat berkontribusi pada gangguan
oksigenasi. Gaya hidup seperti obesitas, merokok, obat dan kecanduan alcohol.
6. Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan secara langsung terkait dengan fungus pernapasan dan
kardiovaskuler dan juga dapat terkait dengan fungsi tubuh lain yang berpotensi
memengaruhi oksigenasi (Gangguan kesehatan seperti Pneumonia, penyakit arteri
koroner, COPD, COLD).
C. Pola Pernapasan Normal

Kelompok Usia Rata-rata pernapasan/menit


Bayi baru lahir 30-60
1-5 tahun 20-30
6-10 tahun 18-26
10 tahun-dewasa 12-20
Dewasa tua (>60 tahun) 16-25
(Rahayu dan Harnanto, 2016)
D. Gangguan Oksigenasi
Tanda-tanda pasti yang menunjukkan bahwa seorang pasien mengalami masalah dengan
oksigenasi adalah
1. Cemas, bingung, disorientasi
2. Perubahan tanda vital (suhu, denyut napas, tekanan darah)
3. Napas pendek
4. Sianosis
5. Retraksi dinding dada
6. Suara napas abnormal
7. Batuk
8. Cairan dalam paru-paru
9. Nyeri dada (disebabkan pernapasan atau jantung)
10. Isi ulang kapiler >3 detik
11. Edema
E. Proses Keperawatan
1. Diagnosis

Pernapasan Kardiovaskuler Terkait


Bersihan jalan napas tidak Penurunan curah jantung Cemas
efektif Perfusi perifer tidak efektif Intoleransi aktvitas
Pola napas tidak efektif (serebral, renal, periferal)
Gangguan pertukaran gas
Gangguan ventilasi spontan

2. Intervensi
a) Mengurangi atau menghilangkan respons alergik
b) Menawarkan program berhenti merokok
c) Mengelola dispnea dengan intervensi mandiri dan kolaboratif (pemosisian,
medikasi)
d) Memelihara jalan napas terbuka dengan intervensi mandiri dan kolaboratif (missal
batuk, cairan, mengatur kelembaban, pengkabutan, fisioterapi dada, drainase
postural, penyedotan, pemosisan, spirometri insentif, perawatan saluran buatan

Anda mungkin juga menyukai