Definisi, Tanda, KDI Sken 1 Blok 25
Definisi, Tanda, KDI Sken 1 Blok 25
Kematian mendadak menurut WHO adalah kematian yang terjadi pada 24 jam sejak
gejala-gejala timbul, namun pada kasus-kasus forensik, sebagian besar kematian terjadi
dalam hitungan menit atau bahkan detik sejala gejala pertama timbul. Kejadian kematian
mendadak meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kematian mendadak yang
disebabkan oleh penyakit, sering mendatangkan kecurigaan sehingga perlu dibuktikan dengan
dilakukannya autopsi medikolegal, yang hasilnya dapat menunjukkan sebab kematian
tersebut (Bhaskara,2014).
Tanda-tanda Kematian
Dibedakan menjadi 2 :
1. Soamatic Death
2. Cellular Death
Tanda-tanda kematian dalam stadium Somatic Death
Hilangnya pergerakan dan sensibilitas
Berhentinya pernapasan
Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah
Tanda-tanda kematian dalam stadium cellular Death
Argor Mortis (Menurunnya suhu mayat)
Timbulnya lebam mayat (Livor Mortis)
Rigor Mortis (Terjadinnya kaku mayat)
Perubahan pada kulit
Perubahan pada mata
Proses pembusukan dan kadang-kadang ada proses mummifikasi dan adipocere
1. Argor Mortis
Jika seseorang sudah meninggal maka produksi panas dalam tubuh akan berhenti, hal ini
membuat suhu tubuh dalam jenazah akan turun. Adapun pengukuran suhu jenazah ini juga dapat
dipakai untuk memperkirakan kematian korban dengan menggunakan rumus :
Suhu udara, semakin besar perbedaan suhu udara di luar dengan udara di jenazah maka
penurunan suhu jenzah semakin cepat
Pakaian, jika pakaian yang digunakan tebal maka penurunan suhu jenazah semakin lambat
Kelembapan udara, udara yang lembap merupakan salah satu faktor dalam mempercepat
penurunan suhu jenazah
Keadaan tubuh korban, Apabila korban gendut otomatis memiliki banyak lemak sehingga
penurunan suhu jenazah semakin lambat, apabila korban berotot, penurunan suhu jenazah
sedikit lebih cepat dibandingkan korban yang gendut, sementara pada orang kurus maka
penurunan suhu jenazah terjadi paling cepat
Sebab kematian, apabila korban meninggal karena adanya reaksi peradangan maka suhu
jenazah akan meningkat
2. Lebam Mayat
Jika seseorang meninggal maka peredaran darah berhenti dan mengalami stagnan, terjadi
gravitasi dan darah mencari tempat paling rendah. Sehingga timbul bintik bintik bewarna merah
kebiruan atau biasa disebut lebam mayat. Lebam mayat timbul dalam 15-20 menit setelah orang
meninggal dengan cirri ciri berikut.
Apabila kondisi jenazah terlentang maka lebam mayat ditemukan pada bagian kuduk,
punggung, pantat, dan fleksor tungkai. Jika posisi korban terlungkup maka lebam ditemukan pada
dahi, pipi, dagu, dada, perut dan bagian ekstensor tungkai. Ketika sudah lewat empat jam lebam
mayat tidak akan hilang meskipun posisi jenazah diubah karena sudah terjadi hemolysa
3. Kaku mayat
Ketika orang meninggal terjadi perubahan ATP menjadi ADP, namun selama tubuh masih
tersedia glycogen artinya resintesa ADP menjadi ATP masih memungkinkan sehingga otot masih
dalam keadaan lemas, sebaliknya proses ini berlangsung terus sehingga glycogen habis dan
resintesa ADP menjadi ATP tidak memungkinkan untuk dilakukan sehingga terjadilah kaku.
Adapun perubahan ketika orang meninggal dibagi menjadi beberapa fase :
1. Primary flaccidity
Dalam fase ini, otot-otot lemas dan masih dapat dirangsang secara mekanik maupun
elektrik. Fase ini berlangsung selama 2-3 jam
2. Rigor Mortis
Dalam fase ini, otot tidak dapat berkontraksi lagi meskipun dirangsang secara mekanik
maupun secara elektrik. Fase rigor mortis sendiri dibagi menjadi 3 bagian :
Ketika orang meninggal maka berbagai perubahan juga terjadi pada seluruh anggota
tubuhnya seperti :
Pada kulit :
4. Pembusukan
Proses pembusukan disebabkan oleh enzim proteolitik dan mikroorganisme pada umumnya
dimulai 18-24 jam setelah orang meninggal dan tanda-tandanya :
Warna kehijauan pada dinding perut daerah caecum
Wajah dan bibir bengkak
Skrotum dan vulva membengkak
Distensi abdomen karena adanya gas dalam usus dan keluarnya isi lambung dari mulut dan
lubang hidung
Vena superficial pada kulit bewarna kehijauan (marbling)
Pembentukan gas-gas pembusukan dibawah epidermis sehingga timbul bullae
Akibat tekanan gas pembusukan, maka gas dalam paru akan terdesak sehingga
menyebabkan darah keluar dari mulut dan hidung
Bola mata menonjol keluar akibat gas pembusukan dalam orbita
Kuku dan rambut dapat terlepas
Kelembapan udara
Semakin tinggi kelembapan udara maka proses pembusukan semakin cepat
Medium
Udara : air : tanah = 8 : 2 : 1 yang artinya udara memegang peran paling penting dalam
faktor pembusukan
5. Adipocere
Terjadi jika terdapat proses hydrogenisasi dari asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak
jenuh dan asam lemak jenuh nantinya bereaksi dengan alkali membentuk sabun yang tidak larut.
Adipocere terjadi apabila didukung dengan :
Somathic Death
Pada stadium ini fungsi pernafasan, peredaran darah telah berhenti sehingga terjadi anoxia
menyeluruh pada jaringan, akibatnya proses aerobic dalam sel berhenti dan proses anaerobic
berlangsung. Tanda-tanda pada somatic death adalah :
1. Hilangnya pergerakan dan sensibilitas
2. Berhentinya pernafasan
3. Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah
KDI
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng
yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari
sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi
kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang
itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
Bhaskara, Dione S. M. 2014. Hasil Autopsi Sebab Kematian Mendadak tak Terduga di
Bagian Forensik BLU RSUP. PROF. DR. R. D. Kandou Manado Tahun 2010-2012.
Manado : Jurnal E-Clinic (ECL)