Definisi ODF
Open Defecation Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas
tidak buang air besar sembarangan. Satu komunitas/masyarakat dikatakan telah ODF
jika : Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja/kotoran bayi
hanya ke jamban.
ODF (Open Defecation Free) atau Stop BAB sembarangan adalah kondisi ketika setiap
individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar
sembarang yang berpotensi menyebarkan penyakit. Verfikasi merupakan serangkaian
kegiatan untuk mengetahui kebenaraninformasi atas laporan yang disampaikan serta
memberikan pernyataan atas keabsahan dari laporan tersebut. Verifikasi tidak
dilakukan oleh masyarakat pada komunitas yang mendeklarasikan ODF tersebut, tetapi
sebaiknya dilakukan oleh komunitas lain untuk melakukan dan atau pihak lain dari luar
komunitas tersebut.
2. Manfaat ODF
Stop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam
hal-hal sebagai berikut :
a. Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau dan lebih
indah
b. Tidak mencemari sumber air /badan air yang dapat dijadikan sebagai air baku air
minum atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll
c. Tidak mengundang vector (serangga dan binatang) yang dapat menyebarluaskan
bibit penyakit, sehingga dapat mencegah penyakit menular
5. Jenis-Jenis Jamban
Teknologi pembuangan kotoran manusia secara sederhana:
a. Jamban cemplung, kakus.
Jamban ini sering kita jumpai di daerah pedesaan.
b. Jamban cemplung berventilasi.
Jamban ini hampir sama dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap yaitu
menggunakan ventilasi pipa. Untuk daerah pedesaan pipa ventilasi dapat dibuat dengan
bambu.
c. Jamban empang
Jamban ini dibangun di atas empang ikan. Di dalam sistem jamban empang ini terjadi
daur-ulang, yaitu tinja dapat langsung dimakan ikan, ikan dimakan orang, dan
selanjutnya orang mengeluarkan tinja yang dimakan, demikian seterusnya. Jamban
empang ini mempunyai fungsi yaitu di samping mencegah tercemarnya lingkungan
oleh tinja juga dapat menambah protein bagi masyarakat (menghasilkan ikan).
d. Jamban leher angsa
Merupakan tipe kakus tersendiri tapa hanya modifikasi klosetnya saja. Pada kakus ini
closetnya berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air. Fungsi air ini gunanya
sebagai sumbat sehingga bau busuk dari cubluk tidak tercium di ruangan rumah kakus.
Bila dipakai, fesesnya tertampung sebentar dan bila disiram air, bau masuk kebagian
yang menurun untuk masuk ketempat penampungannya.
Keuntungannya :
1. Baik digunakan karena memenuhi syarat
2. Dapat ditempatkan di dalam rumah karena tidak bau sehingga pemakaiannya
lebih praktis
3. Aman untuk anak-anak.
8. Pembuangan tinja
Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan membahayakan
kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik dan benar.
Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu “wadah” atau sebut saja JAMBAN. Jamban
yang digunakan masyarakat bisa dalam bentuk jamban yang paling sederhana, dan
murah, misal jamban CEMPLUNG, atau jamban yang lebih baik, dan lebih mahal
misal jamban leher angsa dari tanah liat, atau bahkan leher angsa dari bahan keramik.
Prinsip utama tempat pembuangan tinja /jamban sehat
a. Tidak mencemari sumber air /badan air atau Jarak tempat penampungan tinja
terhadap sumber air di atas 10 meter.
b. Tidak mencemari lingkungan (bau)
c. Tidak ada kontak dengan Vektor.
d. Konstruksi yang aman
e. Sebagai tambahan adalah adanya saluran SPAL, pengelolaan tinja dan milik
sendiri.
Untuk mencegah terjadinya terjadinya pencemaran sumber air dan Badan air, maka
pada secara tahap mulai Cara tempat penampungan tinja dibuat jaraknya diatas 10
meter, lebih lanjut dibuat septictank dan mengurasnya secara berkala. Dan untuk
mencegah bau tidak mencemari lingkungan secara bertahap yakni dengan menutup
tempat penampungan tinja, dan membuat saluran /plensengan dan pada tahap akhir
adalah dengan membuat kloset leher angsa.