Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HILMY AL FATAA WIDYANSYAH

KELAS : X IPS 1
TUGAS : GEOGRAFI
1. Macam-macam prinsip :
 Prinsip Distribusi
Prinsip distribusi disebut sebagai kunci pertama dalam studi geografi. Pasalnya,
prinsip ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang terjadi
di permukaan bumi secara tidak sama dan tidak merata. Fenomena geografi yang
diteliti, bisa berupa tumbuhan, hewan, manusia, maupun bentang alam.
Contoh : Kita semua tau bahwa persebaran flora dan fauna di Indonesia, tidak
sama pada daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada
fenomena prinsip distribusi yang terjadi di Indonesia.
 Prinsip Interelasi (Keterkaitan)
Prinsip geografi selanjutnya ada prinsip interelasi atau keterkaitan. Prinsip ini
digunakan untuk menelaah keterkaitan gejala geografi yang satu, dengan gejala
geografi lainnya, dalam suatu ruang. Tujuannya untuk menguraikan hubungan
ada yang dalam ruangan tersebut. Beberapa ahli menuliskan bahwa, prinsip
interelasi ini dapat mengungkapkan hubungan antara gejala fisik dengan gejala
fisik, gejala fisik dengan sosial, dan gejala sosial dengan sosial. Hasil dari prinsip
interelasi adalah mampu menggambarkan karakteristik geografi suatu wilayah.
Contoh: Terjadi fenomena banjir parah yang diakibatkan oleh penebangan hutan
di wilayah hulu. Fenomena ini menunjukaan adanya prinsip interelasi antara
gejala sosial dengan gejala fisik. Hubungan antara perbuatan manusia, yang
berdampak pada kerusakan alam yang terjadi.
 Prinsip Deskripsi (Penggambaran)
Prinsip deskripsi atau penggambaran berfungsi untuk memberikan penjelasan
lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di permukaan bumi setelah dilakukan
pengamatan. Mampu memberikan penjelasan mendalam tentang spesifik gejala
geografi yang terjadi. Pada penjelasannya, prinsip deskripsi tidak hanya
menjabarkan dalam lisan, tulisan maupun peta, namun juga dijabarkan lagi lebih
spesifik menggunakan grafik, tabel serta diagram.
Contoh penerapan prinsip deskripsi : Tabel angka yang menunjukkan
pengangguran diwilayah jawa timur. Kemudian, gambar yang menunjukkan
persebaran curah hujan dalam satu tahun di wilayah Indonesia. Terakhir, grafik
peta yang menunjukkan lempeng tektonik di semua wilayah dunia.
 Prinsip Korologi (Gabungan)
Prinsip geografi yang terakhir adalah korologi atau gabungan. Yang mana
prinsip ini menggabungkan 3 prinsip yang sudah dijabarkan diatas. Prinsip
korologi bertujuan untuk menelaah fakta, gejala serta permasalahan yang terjadi
di suatu tempat. Yang mana semuanya itu ditinjau dari segi persebarannya,
interelasinya, integrasinya dan interaksinya dalam suatu ruangan tertentu.
Contoh : Dalam meneliti fenomena hujan, harus diteliti dulu dari persebaran
hujan yang terjadi di Indonesia, apa penyebab perbedaan curah hujan tersebut dan
apa saja dampak yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut.

2. Pendekatan Geografi dan Contohnya


Ada 3 (tiga) pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan (spasial), pendekatan
lingkungan (ekologi) dan pendekatan kompleks wilayah (regional). Berikut akan
dijelaskan pendekatan geografi dan contohnya secara lengkap.
A. Pendekatan Spasial (Keruangan)
Pendekatan keruangan atau spacial analysis merupakan pendekatan yang khas
dalam ilmu geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi
dengan menelaah masing-masing aspek geografi secara spasial atau keruanganya.
Dalam pendekatan ini peneliti akan mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu
fenomena geosfer lewat aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi
meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat.
Peneliti juga harus memperhatikan distribusi atau persebaran, interelasi dan
interaksinya.
Contoh Pendekatan Spasial :
Contoh pendekatan keruangan atau spasial misalnya sebidang tanah berharga
mahal karena tanahnya bersifat subur dan terletak di tempat yang strategis.
Peneliti menilai nilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan nilai ruangnya
yaitu letak yang strategis.
B. Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Pendekatan ekologi didasarkan pada prinsip ilmu biologi yaitu interelasi yang
menonjol antara makhluk hidup dan lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan
ini adalah untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan interaksi
antara organisme dengan lingkungannya. Aspek yang diteliti dalam pendekatan
lingkungan antara lain adalah interaksi komponen fisikal (alamiah) dan nonfisik
(sosial). Selain itu, pendekatan geografi ini juga berfokus pada perilaku organisme
dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi secara mandiri tanpa
keterkaitan. Kemudian dilakukan identifikasi sikap dan perilaku masyarakat untuk
menemukan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi
tersebut, misalnya alih fungsi lahan pertanian, penggundulan hutan, kebiasaan
membuang sampah dan pola pemukiman yang dibangun di daerah tersebut.
Contoh Pendekatan Ekologi :
Contoh pendekatan ekologi dapat dilihat pada fenomena banjir di suatu daerah.
Fenomena ini bisa diidentifikasi melalui tahapan-tahapan dalam pendekatan
ekologi yang hasilnya kemudian dapat dianalisa untuk menemukan solusi
masalah. Terakhir dilakukan analisa interaksi ekologi terkait hubungan antara
identifikasi fisik dan sikap yang dianalisa untuk menemukan alternatif pemecahan
masalah.
C. Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Pendekatan regional atau analisis kompleks wilayah dilakukan
dengan membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan
aspek-aspek keruangan dan lingkungan secara komprehensif. Secara umum,
pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan spasial dan ekologi.
Analisis ini menekankan adanya diferensiasi areal atau perbedaan karakteristik
pada tiap-tiap wilayah di bumi. Hal ini kemudian mendorong adanya interaksi
antara suatu wilayah dengan wilayah lain. Nantinya hasil pendekatan studi
wilayah kemudian tertuang menjadi peta dan dipelajari melalui disiplin ilmu
kartografi.
Contoh Pendekatan Regional :
Contoh pendekatan regional adalah dalam membangun rumah atau bangunan
harus dilihat dari karakteristik wilayahnya. Misalkan membangun rumah di daerah
rawan banjir atau dekat pantai maka fondasi akan lebih ditinggikan untuk
mengantisipasi terjadinya banjir atau pasang air laut.

3. Macam-macam aspek geografi :


A. Aspek fisik adalah aspek yang mepelajari tentang semua fenomena yang terjadi di
permukaan bumi secara alamiah. Aspek fisik juga dikelompokan menjadi 3 jenis,
yaitu aspek biotik, aspek non-biotik, dan aspek topografi.
 Aspek Biotik
Secara umum aspek biotik ini berkaitan dengan makhluk hidup yang di
dalamnya berisi tumbuhan, hewan dan kajian penduduk.
 Aspek Non-Biotik
Jika tadi aspek biotik berakitan dengan makhluk hidup, maka aspek non-biotik
berkaitan dengan benda mati, seperti tanah, kondisi air, cuaca, dan iklim.
 Aspek Topografi
Aspek topografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak satu wilayah,
seperti letak suatu negara, bentuk muka bumi, luas suatu wilayah, dan batas-
batas dari wilayah tersebut.
B. Aspek non-fisik atau bisa disebut juga dengan aspek sosial merupakan aspek
yang membahas fenomena alam yang terjadi akibat adanya campur tangan
manusia. Adapun yang teramasuk kedalam aspek non-fisik adalah aspek sosial,
aspek ekonomi, aspek budaya dan aspek politik.
 Aspek Sosial
Merupakan aspek geografi yang berkaitan dengan unsur-unsur sosial, yang di
dalamnya membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan adat-istiadat,
tradisi, komunitas, dan kelompok masyarakat.
 Aspek Ekonomi
Secara umum aspek ekonomi membahas semua hal yang berkaitan dengan
unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan,
transportasi, pasar dan smeua yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
Dalam ilmu georgrafi, aspek ekonomi ini berepengaruh dalam membentuk
teori-teori keruangan, seperti teori titik henti.
 Aspek Budaya
Aspek budaya disini membahas mengenai hal yang berkaitan dengan unsur
pendidikan, bahasa, agama, kesenian dan ragam budaya yang ada disuatu
negara.
 Aspek Politik
Aspek politik disini berkaitan dengan hal-hal yang berkenaan dengan unsur
pemerintahan dan kebijakan daerah.

Anda mungkin juga menyukai