DHF Angga
DHF Angga
DI SUSUN OLEH :
ANDREAS ANGGA FAMFILIO
113063C118002
A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama/Nama panggilan : An. A
b. Tempat tgl lahir/usia : Loktabat, 09 April 2011 (8 Thn)
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Alamat : Jl. S II Gg. M No.xx Rt.xx
g. Tgl masuk : 18 Febuari 2019 (Jam 11.00 WITA)
h. Tgl pengkajian : 19 Febuari 2019 (Jam 08.00 WITA)
i. Diagnosa medik : Dengue Hemoragic Fever
b. Ibu
1) Nama : Ny. S
2) Usia : 45 Thn
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan/sumber penghasilan : IRT
5) Agama : Islam
6) Alamat : Jl. S II Gg. M No.xx Rt.xx
3. Identitas Saudara Kandung
STATUS
No. NAMA USIA HUBUNGAN
KESEHATAN
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan Utama :
Demam naik turun disertai lemas
Genogram :
Genogram :
An.
A
Ket :
: Laki-laki : Klien
E. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya diberikan ASI dari umur 0 bulan
hingga 6 bulan dengan susu formula tambahan SGM, dan setelah enam
bulan anak sudah dapat bubur dan makanan lembek lainnya, terakhir ASI
umur 8 bulan.
2. Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian :
Ibu klien mengatakan lebih praktis jika pergi pergi dan saat sibuk
jadi anak tetap bisa minum susu, namun setelah umur 2 tahun anak
sudah berhenti minum susu formula.
b. Jumlah pemberian :
Ibu mengatakan pemberiannya tergantung kebutuhan kadang bisa
1-3 botol sehari
c. Cara pemberian : melalui botol dot
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Lama
Usia Jenis Nutrisi
Pemberian
F. Riwayat Psikososial
Anak tinggal bersama : kedua orang tua, kaka kedua dan adik bungsunya
di rumah milik sendiri
Lingkungan berada di : pinggiran kota komplek rumah
Rumah dekat dengan : hutan, perkebunan dan jalan tempat bermain
dikebun dan hutan belakang rumah, kamar klien : berganbung dengan kakak
keduanya.
Rumah ada tangga : tidak ada
Hubungan antar anggota keluarga : rukun dan harmonis
Pengasuh anak : kedua orang tua dan kaka keduanya
G. Riwayat Spiritual
Support sistem dalam keluarga : orang tua sangat mendukung dalam
kegiatan pendidikan anak dan keagamaannya.
Kegiatan keagamaan : pengajian dan sholat dalam keluarga
H. Reaksi Hospitalisasi
1. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke RS karena :
Anaknya menderita penyakit Demam Berdarah
I. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Ibu klien mengatkan sehari Ibu klien mengatakan saat
2. Frekuensi minum hari anaknya banyak sakit dan dirawat anaknya
3. Kebutuhan minum, biasanya ia minum tidak banyak minum dan
cairan air putih bisa satu botol sedikir sekali satu gelas aqua
4. Cara pemenuhan aqua besar ±1500 ml/hari ±250 ml bisa untuk 5-7 kali
atau lebih, anak suka minum minum dalam sehari tidak
es teh dan minuman yang habis, air putih diminum
manis manis. dengan menggunakan sendok
makan sedkit sedkit, sehingga
hanya bergantung pada cairan
infus dari rumah sakit.
3. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat Ibu klien mengatkan Ibu klien mengatakan saat
pembuangan sebelum sakit BAB anak sakit dan dirawat ni BAB bisa
2. Frekuensi normal bisa 1-2 kali sehari, 3 hari sekali, sedikit keluar,
(waktu) dengan tekstur lunak, sekali keluar BAB agak keras
3. Konsistensi berwarna kuning kecoklatan berwarna kuning. BAK juga
4. Kesulitan dan tidak ada masalah atau sedikit warnanya kuning
5. Obat pencahar hambatan selama BAB. gelap dan berbau obat.
BAK juga banyak dan
sering dengan warna kuning
jernih, berbau pesing.
4. Istirahat/tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
5. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
8. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
J. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Anak tampak lemah dan lemas
2. Kesadaran : GCS : E4V5M6 (Kompos Mentis/ Sadar Penuh)
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah : 100/60 mmHg
b. Denyut nadi : 140 x / menit
c. Suhu : 38,2 o C
d. Pernapasan : 24x/ menit
4. Berat Badan : 24 Kg
5. Tinggi Badan : 115 Cm
6. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : Merata, pendek dan lebat
c. Mudah rontok : Tidak
d. Kebersihan rambut : Bersih
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada : Tidak ada
Nyeri tekan : ada / tidak ada : Tidak ada
Tekstur rambut : kasar/halus : Halus
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : Simetris
b. Bentuk wajah : bulat dan normal
c. Gerakan abnormal : Tidak ada
d. Ekspresi wajah : tampak lemas
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : tidak ada
Data lain : wajah tampak pucat
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Edema : tidak ada
Radang : tidak ada
b. Sclera : Icterus : tidak ada
c. Conjungtiva : Radang : tidak ada
Anemis : ya
d. Pupil : - Isokor : ya
- Myosis : ya ka/ki
- Refleks pupil terhadap cahaya : positif
e. Posisi mata : Simetris / tidak : simetris
f. Gerakan bola mata : normal
g. Penutupan kelopak mata : normal
h. Keadaan bulu mata : ada
i. Keadaan visus : normal (anak tidak memakai
kacamata/alat bantu pengelihatan)
j. Penglihatan : - Kabur : tidak ada
- Diplopia : tidak ada
Palpasi
Tekanan bola mata :-
Data lain :-
9. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : simetris
b. Bentuk hidung : normal
c. Keadaan septum : baik
d. Secret / cairan : tidak ada
Data lain : nyeri tekan sinus tidak ada
10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : simetris, sejajar sudut mata
b. Ukuran / bentuk telinga : normal
c. Aurikel : normal
d. Lubang telinga : bersih
e. Pemakaian alat bantu : tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne :-
b. Weber :-
c. Swabach : positif/ normal
Data lain :-
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
Keadaan gigi : Utuh dan tampak kuning
Karang gigi / karies : ada, di graham depan kanan
Pemakaian gigi palsu : tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : tidak ada
c. Lidah
Kotor / tidak : ya
d. Bibir
Cianosis / pucat / tidak : pucat
Basah / kering / pecah : kering dan pecah-pecah
Mulut berbau / tidak : mulut berbau
Kemampuan bicara : normal
Data lain :-
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : merah muda
b. Nyeri tekan : ada
c. Nyeri menelan : ada
13. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : tidak membesar
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : tidak membesar
b. Kaku kuduk / tidak : tidak ada
c. Kelenjar limfe : tidak membesar
Data lain :-
Auskultasi
a. Suara nafas : vesikuler
b. Suara tambahan : tidak ada
Perkusi : Sonor
Data lain :-
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : Normal ICS5 midklavikula
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
a. BJ I : lub
b. BJ II : dub
c. BJ III : tidak ada
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Data lain :-
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak ada
b. Ada luka / tidak : tidak ada
Palpasi
a. Hepar : tidak membesar
b. Lien : tidak membesar
c. Nyeri tekan : ada
Auskultasi
Peristaltik : Bising usus (+) 4 Kali/menit
Perkusi : Tympani : ya
Ekstremitas bawah
a. Motorik
Gaya berjalan : normal
Kekuatan kanan / kiri : 5555/5555
Tonus otot kanan / kiri : berkontrasi baik
b. Refleks
KPR kanan / kiri : +2/+2 (normal)
APR kanan / kiri : +2/+2 (normal)
Babinsky kanan / kiri : negatif
c. Sensori
Nyeri : normal
Rangsang suhu : normal
Rasa raba : normal
Data lain :
ket Refleks : +1 (menurun), +2(normal), +3(meningkat)
19. Status Neurologi
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : positif (normal)
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : positif (normal)
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Konstriksi pupil : normal
Gerakan kelopak mata : normal
Pergerakan bola mata : normal
Pergerakan mata ke bawah & dalam : normal
d. Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas / sensori : normal
Refleks dagu : normal
Refleks cornea : positif
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : simetris/ normal
Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : merasa manis dan rasa asin
K. Test Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium : An. M. A (8 tahun), Tanggal : 18 Februari 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN ANALISA
(ANAK-ANAK)
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,0 11,8 – 15,6 g/dl NORMAL
Nilai eritrosit yang tinggi dapat
menunjukkan terjadi dehidrasi.
Pada kondisi ini, cairan plasma
Eritrosit 5,64 3,2 – 5,6 ribu/µl di dalam darah berkurang
sehingga rasio antara volume
darah dan sel darah merah
meningkat (hemokonsentrasi).
Nilai leukosit yang rendah
dapat menunjukkan seseorang
Leukosit 3,43 4,0 – 13,5 juta/µl
terkena infeksi virus akut atau
penurunan sistem imun.
Hematokrit 38,4 33 - 45 vol% NORMAL
Nilai trombosit yang rendah
disebut trombositopenia, hal ini
menunjukkan terjadinya
Trombosit 21 150 - 400 ribu/µl
perdarahan atau penurunan
sistem imun, seperti pada kasus
DHF
RDW-CV 14,0 11 - 16 % NORMAL
RDW-SD yang rendah dapat
RDW-SD 34,0 35 – 56 Fl menunjukkan gangguan pada
eritrosit berukuruan kecil.
MCV, MCH, MCHC
Nilai MCV yang rendah
MCV 68,1 69 - 93 Fl menunjukkan adanya produksi
Hb yang rendah
MCH 23,0 22 - 34 Pg NORMAL
MCHC 33,9 32 - 36 % NORMAL
HITUNG JENIS
Basofil % 0,01 0,3 % Nilai basofil yang rendah dapat
55
menunjukkan seseorang
terserang infeksi dan reaksi
hipersensitif akut
Eusinofil % 0,00 0,0 % NORMAL
Gran % %
Nilai limfosit yang rendah
disebut dengan limfositopenia,
dimana fungsi sistem imun
Limfosit % 2,03 59,2 %
menurun karena tidak dapat
melawan infeksi yang terjadi
pada tubuh.
Nilai monosit yang rendah
disebut monositopenia yang
Monisit % 0,54 15,7 %
menunjukkan terjadinya
peradangan di dalam tubuh.
Basofil # - - ribu/µl -
Eusinofil # - - ribu/µl -
Gran # - - ribu/µl -
Limfosit # - - ribu/µl -
MID # - - ribu/µl -
56
Paracetamol 1 ½ Cth/8jam 1. Penurun panas. 1. Alergi paracetamol 1. Ruam atau Menghambat produksi Memberikan obat dengan
Oral 2. Sakit kepala. 2. Gangguan fungsi hati. pembengkakan – prostaglandin (senyawa 12 benar.
3. Sakit gigi. 3. Gangguan fungsi tanda terhadap penyebab inflamasi).
ginjal serius. alergi.
4. Syok. 2. Hipotensi.
3. Kerusakan hati
dan ginjal.
4. Mual.
5. Sakit perut.
6. Kehilangan nafsu
makan.
2. Mandiri :
a. Kompres hangat
b. Pemberian cairan per oral (minum air putih)
58
M. Pathway
Virus Dengue
(Arbovirus)
Antibodi (Ab)
Aktivasi Interleukin 1
Kerusakan Trombosit Mual
di Hipotalamus
Peningkatan Suhu
Perdarahan
Tubuh
Kencing sedikit
MK : HIPERTERMI
MK : RISIKO
PERDARAHAN
MK : RISIKO KEKURANGAN
VOLUME CAIRAN
59
N. Analisa Data
Hipertermi
2. Dengan Faktor risiko : Risiko
a. Temperatur Ketidakseimbangan
: 38, 2 0C Volume Cairan
b. Anak
tampak lemas
c. Bibir
tampak kering dan
pecah pecah
d. Wajah
pucat
e. Nadi :
140x/menit
(takikardi)
f. Ibu
mengatakan
kencing sedikit
60
berwarna kuning
pekat
g. Ibu
mengatakan minum
sedikit hanya
beberapa sendok
makan
3. Dengan Faktor risiko : Risiko Perdarahan
a. Trombosit : 21 (N: 150-
400 103/uL)
O. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan dengan faktor risiko temperature 38,2ºC,
anak tampak lemas, bibir tampak kering dan pecah-pecah, nadi 140x/menit
(takikardi), ibu mengatakan anak hanya minum sedikit beberapa sendok makan, dan
kencing berwarna kuning pekat.
2. Risiko Perdarahan dengan faktor resiko trombosit 21 ribu (150-400 ribu)
3. Hipertermi berhubungan dengan ibu klien mengatakan demam anaknya naik turun,
anak tampak lemah, akral teraba hangat di ekstremitas dan temporal, temperature
38,2ºC.
P. Rencana Keperawatan
Nama / umur : An. … / …. tahun … Bulan
Kamar :
Dokter :
Hari/ tanggal :
Diagnosa Keperawatan : Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan dengan factor risiko anak tampak lemas, bibir tampak kering dan
pecah pecah, wajah pucat, nadi : 140x/menit (takikardi), ibu mengatakan kencing sedikit berwarna kuning pekat,
ibu mengatakan minum sedikit hanya beberapa sendok makan.
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda 1. Vital sign membantu 1. Mengkaji tanda-tanda S: -
keperawatan diharapkan vital mengidentifikasi vital :
risiko ketidakseimbangan fluktuasi cairan BP: 100/60 mmHg O:
volume cairan tidak terjadi intravaskuler. P : 140 x/menit 1. Keadaan
dengan criteria hasil: R : 24 x/menit umum lemah
1. Turgor kulit T : 38,2 0C 2. BP:
lembab 2. Penurunan (08 .00 wita) 100/60 mmHg
2. Pengeluaran 2. Observasi intake pengeluaran urin 2. Mengobservasi intake P : 145 x/menit
urin tepat secara dan output, catat pekat diduga dan output, catat warna R : 24 x/menit
individu warna urin. dehidrasi. urin : T : 38 0C
Intake : makan dan 3. Bibir
minum sedikit. tampak kering
Output : kencing dan pecah-pecah
sedikit berwarna 4. Wajah
kuning pekat. tampak pucat
(12.00 wita)
3. Anjurkan untuk 3. Untuk memenuhi A: risiko kekurangan
minum 1500 – kebutuhan cairan 3. Menganjurkan untuk volume cairan belum
2000 ml/hari. tubuh peroral. minum 1500 – 2000 teratasi
ml/hari seperti minum
1 gelas air putih per 2 P: Lanjutkan seluruh
4. Kolaborasi 4. Dapat meningkatkan jam. intervensi
pemberian cairan jumlah cairan tubuh, (12.00 wita)
intravena. untuk mencegah 4. Kolaborasi pemberian (14.00 wita)
terjadinya syok cairan intravena RL 22
hipovolemik tpm.
(12.00 wita)
Nama / umur : An. … / …. tahun … Bulan
Kamar :
Dokter :
Hari/ tanggal :
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda 1. Tanda-tanda vital 1. Mengkaji tanda-tanda S: -
keperawatan ± 6 jam vital dapat vital :
diharapkan risiko mengidentifikasi BP: 100/60 mmHg O:
perdarahan tidak terjadi keadaan umum klien P : 140 x/menit 1. Keadaan
dengan criteria hasil: R : 24 x/menit umum lemah
1. Tidak ada T : 38,2 0C 2. Trombosit
perdarahan spontan 2. Hasil laboratorium (08 .00 wita) 21.000
2. Trombosit 2. Monitor hasil dapat menandakan 2. Memonitor hasil 3. BP: 100/60
dalam batas normal laboratorium adanya risiko laboratorium mmHg
(150 – 400) terutama trombosit perdarahan terutama trombosit: P : 145 x/menit
3. Tanda-tanda Trombosit 21.000 R : 24 x/menit
dalam batas normal 3. Anjurkan klien 3. Aktivitas yang tidak (12.00 wita) T : 38 0C
BP: 120/80 mmHg untuk bed rest terkontrol dapat 3. Menganjurkan klien
P : 60-100 x/m menyebabkan untuk bedrest A: risiko perdarahan tidak
R : 12-20 x/m terjadinya perdarahan. (12.00 wita) menyebar
T : 36,5 – 37,50C
P: Lanjutkan seluruh
4. Keterlibatan keluarga
4. Berikan penjelasan intervensi
dapat membantu
kepada keluarga 4. Memberikan (14.00 wita)
untuk penanganan
untuk melaporkan penjelasan kepada
dini bila terjadi
jika ada tanda- keluarga untuk
perdarahan
tanda perdarahan melaporkan jika ada
dan syok tanda-tanda
perdarahan: keluarga
memahami apa yang
dijelaskan oleh
perawat tentang
tanda-tanda
perdarahan. (13.00
wita)
Nama / umur : An. … / …. tahun … Bulan
Kamar :
Dokter :
Hari/ tanggal :
Diagnosa Keperawatan : Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi oleh virus ditandai dengan ibu klien mengatakan demam anaknya
naik turun, anak tampak lemah, akral teraba hangat di ekstremitas, temperatur : 38, 2 0C.
6. Kolaborasi
pemberian
obat
Antipiretik
SOD