Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PEDIATRIK DENGAN GASTROENTERITIS AKUT

(GEA)

DISUSUN OLEH :
NAMA: ANDREAS ANGGA FAMFILIO
NIM: 113063C118002

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERATAWAN DAN PROFESI
BANJARMASIN 2019/2020
STUDI KASUS

I. Biodata

A. Identitas Pasien
1. Nama/Nama panggilan : An. M

2. Tempat tgl lahir/usia : 3 tahun 2 bln

3. Jenis kelamin : Laki-laki

4. A g a m a : Islam

5. Pendidikan : Belum Sekolah

6. Alamat : Jl. Xx No.xx

7. Tgl masuk : 13 Juli 2019 / pukul 20:00 wita

8. Tgl pengkajian : 15 Juli 2019

9. Diagnosa medik : GEA

B. Identitas Orang tua


1. Ayah

a. Nama : Tn. J
b. Usia : 30
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Swasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jl. Xx No.xx
2. Ibu

a. N a m a : Ny.R
b. U s i a : 26
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jl. Xx No. xx

C. Identitas Saudara Kandung


STATUS
No NAMA USIA HUBUNGAN
KESEHATAN
- - - -

II. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang :


1. Keluhan Utama
Ibu Pasien mengatakan anaknya pagi ini muntah 1 kali, mencret 1 kali,
batuk kering.

2. Riwayat Keluhan Utama


Ibu pasien mengatakan, anaknya mulai hari jumaat muntah dan mencret,
hari ini muntah sering ≥10 kali, BAB cair lebih dari ≥10 kali tidak ada ampas,
tiap masuk asupan muntah, makan dan minum kurang, badan lemas, sudah
minum obat belum ada perubahan, pasien mempunyai kebiasaan konsumsi
susu formula berlebih, batuk kering hilang timbul selama ± 2 bulan, karena
tidak ada perubahan pasien dibawa oleh kedua orang tua ke Rumah Sakit Suaka
Insan melalui UGD, dan di UGD pasien diberi penanganan, pemeriksaan tanda-
tanda vital T: 36,8°C/axilla, P: 132x/m, R: 25x/m, SPO2 : 98%, BB : 24,5, TB:
92 Cm, selanjutnya pasien dipasang infus macro dengan cairan elektrolit RL
(ringer laktat) guyur 1 klf selanjutnya 20 tpm, dr.D memberikan terapi Inj.ODR
2 mg/(IV).Setelah dilakukan observasi selama 15 menit di UGD pasien
selanjutnya dimasukkan ke ruang perawatan Teresa kamar 4C dan ditangani
oleh dr. G, Sp.A (K)

3. Keluhan Pada Saat Pengkajian


Ibu Pasien mengatakan sepanjang malam tadi BAB cair 1 kali, muntah ada
1 kali, Pagi ini (jam 08.00 am) saat pengkajian belum ada BAB dan tidak ada
muntah

B. Riwayat Kesehatan Dahulu


1. Prenatal Care
a. Ibu memeriksa kehamilan setiap minggu di Puskesmas

Keluhan selama hamil:

Ibu Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama hamil, nafsu makan baik.

b. Riwayat terkena radiasi:

Ibu Pasien mengatakan tidak pernah terkena radiasi

c. Riwayat berat badan selama hamil:

Ibu Pasien mengtakan pada saat mengandung Pasien berat badan ibu
meningkat 12 kg

d. Riwayat Imunisasi TT:

Ibu Pasien mengatakan pernah 2 kali imunisasi TT pada saat hamil Pasien.

e. Golongan darah ibu: B

Golongan darah Ayah: tidak terkaji

2. Natal
a. Tempat melahirkan : Klinik bidan
b. Jenis Persalinan : Normal
c. Penolong Persalinan : Bidan
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan:
Tidak ada komplikasi pada saat melahirkan dan setelah melahirkan
3. Post Natal
a. Kondisi Bayi : Sehat
b. Anak pada saat lahir :
Ibu Pasien mengatakan Pasien pada saat lahir langsung menangis.

c. Pasien pernah mengalami penyakit:


Ibu Pasien mengatakan Pasien pernah mengalami sakit batuk kering hilang
timbul ± bulan.

d. Riwayat Kecelakaan: Tidak ada riwayat kecelakaan


e. Perkembangan anak bandingkan saudara-saudaranya:
Pasien tidak memiliki saudara/i kandung dikarenaka pasien merupakan anak
pertama.

B. Genogram
Riwayat Kesehatan Keluarga: Ibu Pasien mengatakan mertua dan kedua orang
tuanya mempunyai penyakit kolestrol, hipertensi, dan jantung.

Genogram :

An.M

Keterangan:
□ = Laki-laki
○ = Perempuan
→ = Pasien
X = Meninggal
- - - = Tinggal satu rumah
IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)

Reaksi setelah
NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Frekuensi Frekuensi
pemberian
1. BCG Usia 2 minggu 1 kali Demam 1 hari
2. DPT (I,II,III) 2,4,6 bulan 3 kali Tidak Ada -
3. Polio (I,II,III,IV) 0,2,4,6 bulan 4 kali Tidak Ada -
4. Campak 9 bulan 1 kali Demam 1 hari
5. Hepatitis 2 bulan 2 kali Tidak Ada -

V. Riwayat Tumbuh Kembang

A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 24,5 kg
2. Tinggi badan : 92 cm.
3. BBI : Ideal BBI pada umur 3 tahun 2 bulan menurut CDC2000 adalah :
10 kg batas bawah, 15 kg ideal, 18 kg batas atas (pasien
dengan BB 24,5 kg diinterpretasikan mengalami berat
badan lebih.
4. IMT : 29,16 obesitas (kelebihan berat badan)
5. Waktu tumbuh gigi : 1 Tahun
6. Gigi tanggal : belum ada gigi yang tanggal.
7. Jumlah gigi : 24 gigi.
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat

1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : 7 tahun
3. Merangkak : 9 bulan
4. Berdiri : 1 tahun 3 bulan
5. Berjalan : 1,5 tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 4 bulan
7. Bicara pertama kali : 1 tahun dengan menyebutkan : mama, papa, aa
8. Berpakaian tanpa bantuan : Memakai pakaian masih dibantu oleh orang tua,
setelah sakit berpakaian masih di bantu oleh orang tua.

VI. Riwayat Nutrisi

A. Pemberian ASI
Dari bayi sampai umur 6 bulan ASI ekslusif.

B. Pemberian susu formula


1. Alasan pemberian : Ibu Pasien mengatakan karena ASI yang keluar sedikit dan
di umur anak 6 bulan diberikan susu formula

2. Jumlah pemberian : ±10 dot/hari berisi 90cc

3. Cara pemberian : Menggunakan dot

Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


1-3 bulan ASI 3 bulan
4-24 bulan Susu formula + bubur saring ± 20 bulan
3 tahun 5 Nasi lembek, sayur, ikan, ± 1,5 tahun
bulan susu, telor biji/hari,es krim.

VII. Riwayat Psikososial

1. Anak tinggal bersama : Orang Tua di rumah


2. Lingkungan berada di : lingkungan perumahan
3. Rumah dekat dengan : Keluarga, tempat bermain tidak ada
tempat bermain

4. kamar Pasien : Tidak ada, tidur bersama orang tua


5. Rumah ada tangga : Tidak ada
6. Hubungan antar anggota keluarga : Sangat Baik
7. Pengasuh anak : Tidak ada

VIII. Riwayat Spiritual

1. Support sistem dalam keluarga : Ayah, Ibu dan keluarga


2. Kegiatan keagamaan :Ibu pasien mengatakan mengajarkan berdoa dan sholat.
IX. Reaksi Hospitalisasi

A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap


Ibu Pasien mengatakan ini merupakan kali pertama anak saya dirawat dirumah
sakit.

B. Pemahaman anak tentang sakit dan riwayat inap


Ibu Pasien mengatakan anaknya sangat takut dan menangis ketika melihat perawat
masuk dan melihat jarum suntik.

X. Aktivitas sehari-hari

A. Nutrisi
Ibu Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit nafsu makan anaknya baik,
makan 3 kali sehari. Makanan yang dikonsumsi nasi, sayur, ikan, telor 6 biji sehari,
susu formula 90 cc/hari dan buah-buahan.

Ibu Pasien mengatakan setelah masuk rumah sakit nafsu makan anaknya
berkurang, Pasien hanya mengkonsumsi susu 90cc per jam.

B. Cairan
Ibu Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit anaknya minum 3-4 gelas air
putih setiap hari dan anaknya mengkonsumsi susu formula 90 cc 3 kali per hari
pagi,siang dan malam. Pasien minum menggunakan gelas. Dot, dan reflek menelan
bagus tidak ada sakit menelan.

Ibu Pasien mengatakan sesudah masuk rumah sakit anaknya mengkonsumsi susu
90cc per 5 jam dan tidak ada mengonsumsi minuman lain. Tampak terpasang infus
RL diberikan 20 tetes per menit setiap 8 jam.

C. Eliminasi (BAB/BAK)
Ibu Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit BAB 2 kali setiap hari pagi dan
sore, konsistensi lembek, bau khas dan tidak ada kesulitan dalam BAB. BAK 4-5
kali sehari, tetapi mulai hari jumaat anaknya BAB mencret lebih dari 10 kali,
konsistensi cair,berbau khas, berwarna kuning. Setelah masuk rumah sakit ibu
pasien mengatakan anaknya mencret ada 1 kali dengan kosistensi cair,erbau khas,
berwarna kuning, BAK 5-6 kali sehari.

D. Istirahat tidur
Ibu Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit anaknya tidur siang 3 jam dan
tidur pada malam hari 8-9 jam setiap hari, pola tidur teratur, kebiasaan sebelum
tidur nonton TV dan main game.
Ibu Pasien mengatakan setelah masuk rumah sakit anaknya tidur siang 2-3 jam
setiap hari dan tidur pada malam hari 7-8 jam setiap hari, kebiasaan sebelum tidur
nonton TV dan main game, tidak ada kesulitan dalam tidur.

E. Olah Raga
Ibu Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit anaknya hanya bermain-main,
lari-lari dalam rumah maupun diluar rumah, dikarenakan masih balita, belum
mampu melakukan olah raga.

Ibu Pasien mengatakan sesudah masuk rumah sakit anaknya tidak melakukan
olahraga, kegiatan sehari-hari hanya nonton TV dan main game diatas tempat tidur.

F. Personal Hygiene
Ibu Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit anaknya mandi 3x sehari
menggunakan sabun, rambut dicuci 3x seminggu menggunakan sampo, sikat gigi 3
kali sehari menggunakan pasta gigi dan dikumur menggunakan air bersih, potong
kuku 1 kali seminggu.

Ibu Pasien mengatakan setelah masuk rumah sakit anaknya diseka menggunakan
waslap dan sabun setiap 2x sehari dan dibulas menggunakan air bersih. Mencuci
rambut 1 kali.

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Ibu Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit kegiatan sehari-hari bermain,
berlari-larian dalam rumah maupun diluar rumah.Aktivitas sehari masih perlu
pengawasan dari orang tua, skala aktivitas 4.

Ibu Pasien mengatakan setelah masuk rumah sakit aktivitas anaknya dibatasi
supaya mencegah kelelahan, kegiatan sehari-hari yang dilakukan yaitu menonton
TV, main game dan tidur. Skala aktivitas 4 (memerlukan bantuan dan pengawasan
orang lain dan alat bantu).

H. Rekreasi
Ibu Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit saat libur keluarganya rekreasi
hanya jalan-jalan ke mall.

Ibu Pasien mengatakan setelah masuk rumah sakit selama libur keluarganya hanya
istirahat di rumah sakit dan berkumpul bersama keluarga

XI. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Pasien tampak lemah dan berbaring diatas tempat tidur.
2. Kesadaran : Kesadaran Komposmentis, E4V5M6
3. Tanda – tanda vital : Tgl 15 Juni 2019
a. Tekanan darah : 90/70 mmHg
b. Denyut nadi : 113 x / menit
c. Suhu : 36,8 o C
d. Pernapasan : 26 x/ menit
e. SPO2 : 98%
f. CRT : ≤ 1detik
4. Berat Badan : 24,5 Kg
5. Tinggi Badan : 92 cm
6. Kepala
Inspeksi: Kepala tampak bersih, rambut tebal merata dan berwarna hitam, tidak
mudah rontok.

Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.

7. Muka
Inspeksi : Wajah tampak simetris dan pucat.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

8. Mata
Inspeksi

a. Pelpebra : Tidak ada edema, tidak ada Radang


b. Sclera : Tidak ada Icterus (-/-)
c. Conjungtiva : Tidak ada Radang
Tidak tampak anemis

d. Pupil : Isokor
Myosis

Refleks pupil terhadap cahaya (+/+)

e. Posisi mata :
Simetris / tidak : Simetris

f. Gerakan bola mata : Bola mata dapat digerakan kanan,kiri, atas, dan
bawah.
g. Penutupan kelopak mata : Mampu membuka dan menutup kelopak mata
dengan baik
h. Keadaan bulu mata : Merata
i. Keadaan visus : Pasien mampu membaca huruf kapital pada
jarak 4 meter
j. Penglihatan : Tidak ada kabur dan tidak ada diplopia
Palpasi

Tekanan bola mata : Tidak ada nyeri

9. Hidung & Sinus


Inspeksi

a. Posisi hidung : Simetris


b. Bentuk hidung : Simetris
c. Keadaan septum : Tidak ada
d. Secret / cairan : Tidak ada
10. Telinga
Inspeksi

a. Posisi telinga : Simetris kiri dan kanan


b. Ukuran / bentuk telinga : Normal
c. Aurikel : Daun telinga terdiri dari sususan tulang rawan.
d. Lubang telinga : Bersih
Pemakaian alat bantu : Tidak ada
Palpasi

Nyeri tekan / tidak : Tidak ada

Pemeriksaan uji pendengaran

a. Rinne............................................................: Pasien mampu mendengark


ketika berbicara disamping kiri dan kanan
Pemeriksaan vestibuler : Tidak Bisa dilakukan

11. Mulut
Inspeksi

a. Gigi
Keadaan gigi : Bersih

Karang gigi / karies : Tidak ada

Pemakaian gigi palsu : Tidak ada

b. Gusi
Merah / radang / tidak : Tidak ada radang
c. Lidah
Kotor / tidak : Lidah bersih

d. Bibir
Cianosis / pucat / tidak : Pucat

Basah / kering / pecah : Basah

Mulut berbau / tidak : Tidak

Kemampuan bicara : Normal

12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Mukosa merah muda
b. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri menelan : Tidak ada sakit menelan

13. Leher
Inspeksi

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Palpasi

a. Kelenjar thyroid : Tidak teraba


b. Kaku kuduk / tidak : Tidak ada kaku kuduk
c. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
14. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : Simetris
b. Irama pernafasan: Reguler
c. Pengembangan di waktu bernapas : Simetris
d. Tipe pernapasan : Eupnea
Palpasi

a. Vokal fremitus : Vokal fremitus teraba


b. Massa / nyeri : tidak ada
Auskultasi

a. Suara nafas : Vesikuler (+/+)


b. Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani : Sonor

15. Jantung
Palpasi

Ictus cordis : Tidak tampak

Perkusi : suara perkusi pekak

Pembesaran jantung : Tidak terjadi pembesaran jantung

Kanan atas : ICS II linea parasternalis dekstra

Kanan bawah : ICS IV linea parasternalis dekstra

Kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra

Kiri bawah : ICS IV linea media klavicula

Auskultasi

a. BJ I : Terdengar bunyi jantung I di trikuspid dan mitral


b. BJ II : Terdengar bunyi jantung II di aortic dan pulmonal
c. BJ III : Tidak ada
d. BJ tambahan : Tidak ada
16. Abdomen
Inspeksi

a. Membuncit : membuncit
b. Ada luka / tidak : Tidak ada luka dan lesi
Palpasi

a. Hepar : Tidak ada pembesaran


b. Lien : Lien spegnomegali.
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi

Peristaltik : (+) 25x/menit

Perkusi

a. Tympani : tidak
b. Redup : redup
17. Genitalia dan Anus : tidak ada
Genitalia : tidak ada lecet, luka

Anus` : tidak ada luka/lecet

18. Ekstremitas
Ekstremitas atas

Inspeksi : tampak ada ekimosis di tangan kanan dan kiri

a. Motorik
1. Pergerakan kanan / kiri : Pasien mampu menggerakkan tangan kanan
dan kiri dan akral teraba dingin.
2. Pergerakan abnormal : Tidak ada
3. Kekuatan otot kanan / kiri : Skala kekuatan otot 5555/5555
4. Tonus otot kanan / kiri : Otot teraba keras
5. Koordinasi gerak : Terkendali
b. Refleks
1. Biceps kanan / kiri : Baik
2. Triceps kanan / kiri : Baik
c. Sensori
1. Nyeri : Mengindar terhadap rangsangan
2. Rangsang suhu : Mengindar terhadap rangsangan
3. Rasa raba : Baik
Ekstremitas bawah

Inspeksi : tampak ada eekimosis di paha kanan

a. Motorik
1. Gaya berjalan : Seimbang.
2. Kekuatan kanan / kiri : Skala kekuatan otot 5555/5555
3. Tonus otot kanan / kiri : Tonus otot teraba keras
b. Sensori
1. Nyeri : Pasien mampu merasakan nyeri.
2. Rangsang suhu : Pasien mampu merasakan rangsangan suhu.
3. Rasa raba : Baik
19. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial

a. Nervus I (Olfactorius) : penghidung


Bisa membedakan antara bau minyak kayu putih dan bau susun
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan
Pasien mampu melihat gambar ikan yang ditunjukan pada handpone.

c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)


1) Konstriksi pupil : Pupil simetris dan beraksi terhadap cahaya
2) Gerakan kelopak mata : Pasien mampu menutup keatas dan kebawah
3) Pergerakan bola mata : Mengikuti jari keberbagai arah
4) Pergerakan mata ke bawah & dalam : Normal
d. Nervus V (Trigeminus)
1) Sensibilitas / sensori :Setelah diberikan rangsangan mampu
mengertutkan dahi.
2) Refleks dagu : Pasien mampu membuka mulut secara
maksimal.
3) Refleks cornea : Refleks menutup bola mata saat diberikan
reflek cahaya

e. Nervus VII (Facialis)


1) Gerakan mimik : Kesimetrisan wajah dan dahi saat Pasien
tersenyum atau menangis.
2) Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Pasien mampu membedakan
rangsangan rasa yang diberikan
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Mengunakan suara keras, observasi pergerakan
Pasien mengikuti sumber suara.

g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)


1) Refleks menelan : Saat menelan baik
2) Refleks muntah : Refleks muntah ada
3) Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Pasien mampu membedakan
rangsangan rasa yang diberikan
h. Nervus XI (Assesorius)
1) Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan: Memanggil nama Pasien dari
berbagai sisi
2) Mengangkat bahu : Normal mampu mengangkat ketika diberi
tekanan
i. Nervus XII (Hypoglossus)
Deviasi lidah : Terkoordinasi dengan baik
Tanda – tanda perangsangan selaput otak

a. Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk


b. Kernig Sign : Tidak dapat dilakukan pemeriksaan
c. Refleks Brudzinski : Tidak dapat dilakukan pemeriksaan
d. Refleks Lasegu : Tidak dapat dilakukan pemeriksaan
20. Intergumen
Inspeksi :Tampak ada lebam di lengan kiri, punggung dan paha kanan
Pasien, tidak ada edema, kulit tampak bersih.
Palpasi : Pasien mengatakan tidak ada nyeri, turgor kulit elastis

XII. Test Diagnostik

Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal 13-07-2019 (20:30:)

NILAI INTERPETASI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN PERAWAT
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,4 14,0 – 18,0 g/dl Hb rendah
menunjukan
produksi sel darah
merah sedikit
termasuk defisinesi
vitamin, kekurangan
zat besi.
Eritrosit 4.610.000 4,50-6,00 juta/µl
Leukosit 9.000 4,0 – 10,5 ribu/µl
Hematokrit 32,4 42.00 – 52.00 vol%
Trombosit 287.000 150 – 450 ribu/µl
RDW-CV 11,5- 14,7 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 70,3 80-97 Fl MCV dan MCHC
MCH 24,9 27-32 Pg Rendah
menunjukan pasien
mengalami anemia
defisiensi vitamin
B12

MCHC 35,3 32-38 %

Gol.Darah B A,B,AB,O
CRP Test 23,14 0-10 CRP Test mengukur
jumlah protein dalam
darah jika terjadi
peningkatan maka
menunjukan adanya
peradangan yang
disebabkan oleh
bakteri.
Tubex Negative Negative
53

I. THERAPY SAAT INI


Nama Obat, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Frekuensi Pemberian,
Dosis, Cara
Pemberian
1. Cairan Elektrolit Memenuhi kebutuhan Alergi terhadap nyeri dada, detak Ringer laktat bekerja - Memantau tetesan
RL 20 tpm cairan dalam tubuh, sodium laktat, jantung tidak normal, sebagai sumber air dan infus
mencegah terjadinya penggunaan batuk, bersin- elektrolit. - Mengganti cairan
parenteral
dehidrasi ceftroaxone pada bayi bersin,ruam kulit, infus bila habis
baru lahir sakit kepala - Mencatat jumlah
pemakaian cairan
2. Probiokid 2x1 Diare yang disebabkan Hypersensitivitas Perut kembung, nyeri Probiotik bekerja - Mengcocokan nama
oleh bakteri. perut, feces cair. dengan cara mengganti pasien dengan kartu
sachet (P.O)
bakteri baik yang hilang obat
dari dalam tubuh dan - Mengkaji riwayat
menyeimbangkan alergi obat
jumlah bakteri baik dan - Memberitahukan
jahat dalam pencernaan. indikasi,cara
pemberian dan
efeksamping obat.
- Kolaborasi
pemberian probiokid
1 bungkus peroral
- Memantau efek
samping obat setelah
pemberian
3. Zink pro 1x1 cth Diare Ibu hamil dan Sakit perut, Zink bekerja sebagai - Mengcocokan nama
54

(P.O) menyusui mual,muntah,diare, nutrisi atau suplemen pasien dengan kartu


iritasi lambung, didalam tubuh obat
lelah,sakit - Mengkaji riwayat
kepala,gelisah alergi obat
- Memberitahukan
indikasi,cara
pemberian dan
efeksamping obat.
- Kolaborasi
pemberian probiokid
1 bungkus peroral
- Memantau efek
samping obat setelah
pemberian
4. Inj.Cefxon 2x1 gr ISPA, ISK, infeksi Riwayat Diare, mual, Ceftroaxone berguna - Mengcocokan nama
tulang, infeksi kulit, hypersensitivitas pada muntah,neutropenia, dalam menghambat pasien dengan kartu
(IV)
infeksi intra-abdomen, golongan obat anemia, ruam, pertumbuhan bakteri obat
meningitisseptikemia, antibiotik,BBL pruritus,demam, didalam tubuh - Mengkaji riwayat
profilaksis prematur mengigil,sakit kepala. alergi obat
- Memberitahukan
indikasi,cara
pemberian dan
efeksamping obat.
- Kolaborasi
melakukan skin test
- Kolaborasi
pemberian
inj.cefxon 1gr secara
IV
- Memantau efek
55

samping obat setelah


pemberian
5. Diatab 3x¼ tab Diare Gagal ginjal, penyakit Hipersensitivitas Diatab mengikat asam - Mengcocokan nama
hati, adanya riwayat terhadap diatab zat beracun, bakteri atau pasien dengan kartu
(P.O)
alergi terhadap obat kuman didalam obat
diatab pencernaan yang - Mengkaji riwayat
menyebabkan diare alergi obat
- Memberitahukan
indikasi,cara
pemberian dan
efeksamping obat.
- Kolaborasi
pemberian diatab ¼
tab peroral
- Memantau efek
samping obat setelah
pemberian
6. ODR 2 mg/ IV Mual dan muntah Wanita hamil dan Sakit kepala, pusing, Ondansentrone - Mengcocokan nama
menyusui, konstipasi, mudah mengantuk, menghambat serotonin pasien dengan kartu
(now/ugd)
gangguan hati, kepanasan, mudah bereaksi pada reseptor obat
penyakit jantung, lelah, konstipasi, 5TH3 sehingga membuat - Mengkaji riwayat
sakit perut merasa tidak mual dan alergi obat
berhenti muntah - Memberitahukan
indikasi,cara
pemberian dan
efeksamping obat.
- Kolaborasi
pemberian inj.ODR
2 mg secara IV
- Memantau efek
56

samping obat setelah


pemberian
57

Pathway

Masuknya minuman dan makanan yang terkontaminasi bakteri

Masuk ke saluran cerna melalui oral

Infeksi pada mukosa usus

Gastroenteritis Akut

Anak di rawat di Rumah Sakit


- Frekuensi BAB lebih dari 10 kali sehari
dengan konsistensi cair,muntah lebih dari
10 kali
- Peningkatan peristaltik usus 25x/m Ketidakbiasaan anak pada
lingkungan rumah sakit dan
tenaga kesehatan
Saat pengkajian, mata tidak cekung,mukosa bibir lembab,
turgor kulit baik ≤ 2 detik
Anak rewel dan menangis
Faktor resiko : Kehilangan cairan ketika petugas kesehatan
berlebih memeriksakan kondisinya
Resiko kekurangan volume
cairan Stres Hospitalisasi

Kurang pengetahuan Kecemasan orang tua


32
32

II. ANALISA DATA


NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
.

DS : Ibu pasien
mengatakan, anaknya
mulai hari jumaat muntah
dan mencret, hari ini
muntah sering ≥10 kali,
BAB cair lebih dari ≥10
kali tidak ada ampas, tiap
masuk asupan muntah,
makan dan minum
kurang.

DO :

- K/U pasien tampak


lemas berbaring
ditempat tidur.
Kesadaran compos
mentis, GCS
:E4M6V5
- TTV : T:
36,8°C/axilla, P:
132x/m, R: 25x/m,
SPO2 : 98%, BB :
24,5, TB: 92 Cm
- Pasien dipasang infus
macro dengan cairan
elektrolit RL (ringer
laktat)
33

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


.

DS : Ibu klien
mengatakan anaknya
mempunyai kebiasaan
konsumsi susu formula
berlebih

DO :

- T: 36,8°C/axilla, P:
132x/m, R: 25x/m,
SPO2 : 98%, BB : 24,5,
TB: 92 Cm

- K/U pasien tampak


lemas berbaring
ditempat tidur.
Kesadaran compos
mentis, GCS
:E4M6V5

DS : ibu pasien
mengatakan anak makan
dan minum kurang,

DO:
- K/U pasien tampak
lemas berbaring
ditempat tidur.
34

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


.
Kesadaran compos
mentis, GCS
:E4M6V5

T: 36,8°C/axilla, P:
132x/m, R: 25x/m,
SPO2 : 98%, BB : 24,5,
TB: 92 Cm

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko kekurangan volume cairan .
2. Defisiensi pengetahuan
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
32

IV. PERENCANAAN KEPERAWATAN


Nama / umur : An. M / 3 tahun 2 Bulan
Kamar : Teresa 4c
Dokter : dr. G,Sp.A (K)
Hari/ tanggal : Senin, 15 Juli 2019

Diagnosa Keperawatan : Kekurangan Volume Cairan


TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KRITERIA HASIL

1. Tekanan darah 1. Kaji TTV 1. Mengetahui keadaan 1. Mengkaji TTV 1. Memperthankan


nadi ,suhu tubuh 2. Monitor masukan pasien 2. Memonitor urine output
dalam batasan makanan dan cairan 2. untuk mengetahui masukan makanan sesuai dengan
normal 3. Monitor status nutrisi status nutrisi dan cairan usia dan BB,BJ
2. Tidak ada tanda- 4. Monitor status 3. Untuk mengetahui 3. Memonitor status urine normal
tanda dehidrasi dehidrasi (kelembapan status gizi pasien nutrisi 2. Kebutuhan
3. Mempertahankan membran 4. Untuk mengetahui 4. Memonitor status cairan terpenuhi
urine output mukosa,nadi,adekuat,te status dehidrasi dehidrasi
sesuai dengan usia kanan darah ortostatik) kelembapan membran (kelembapan
dan BB ,BJ urine jika diperlukan mukosa,nadi membran
normal 5. Berikan cairan iv adekuat,tekanan darah mukosa,nadi,adeku
6. Dorong masukan oral ortostatik,jika at,tekanan darah
7. Monitor respon pasien diperlukan ortostatik) jika
33

terhadap penambahan 5. Untuk memenuhi diperlukan


cairan kebutuhan cairan
8. Monitor status cairan 6. Untuk memenuhi 5. Memberikan cairan
termasuk intake dan cairan oral iv
output cairan 7. Untuk mengetahui 6. Mendorong
9. Kolaborasi dengan respon klien saat masukan oral
dokter jika tanda cairan penambahan cairan 7. Memonitor respon
berlebih muncul 8. Untuk mengetahui pasien terhadap
memburuk jumlah cairan masuk penambahan cairan
dan keluar 8. Memonitor status
9. Untuk membantu cairan termasuk
meminimalisir tanda intake dan output
cairan berlebih muncul cairan
memburuk 9. Mengkolaborasika
n dengan dokter
34

Diagnosa Keperawatan : Defisiensi pengetahuan


TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
HASIL

Tujuan : 1. Berikan penilaian 1. Untuk dapat 1. memberikan 1. Keluarga dan pasien


1. Pasien dan keluarga tentang tingkat mengetahui penilaian megetahui prosedur
mampu melaksanakan pengetahuan pengetahuan tentang tingkat yang dijelaskan secara
prosedur yang keluarga pasien tentang proses pengetahuan benar
dijelaskan secara benar tentang proses spesifikasi penyakit keluarga pasien 2. Keluarga paham
2. Pasien dan keluarga penyakit spesifik 2. Agar pasien dan tentang proses tentang
menyatakan 2. Jelaskan keluarga dapat penyakit penyakit,kondisi
pemahaman tentang patofisiologi dari mengetahui spesifik prognosis dan
penyakit ,kondisi, penyakit dan bagaimanan cara 2. Menjelaskan program pengobatan
prognosis dan program bagaimana hal ini yang tepat patofisiologi pasien
pengobatan berhubungan mengatasi penyakit dari penyakit 3. Keluarga memahami
3. Pasien dan keluarga dengan anatomi dan 3. Agar pasien dan dan bagaimana penjelasan
mampu menjelaskan fisiologi dengan keluarga dapat hal ini perawat/tim kesehatan
kembali apa yan cara yang tepat mengetahui tanda berhubungan lainnya
dijelaskan perawat/tim 3. Gambarkan tanda dan gejala yang dengan anatomi
kesehatan lainnya dan gejala yang biasa muncul dan dan fisiologi
biasa muncul pada mengetahui cara dengan cara
penyakit ,dengan yang tepat dalam yang tepat
cara yang tepat penanganan . 3. Mengambarkan
4. Gambarkan proses 4. Agar pasien dan tanda dan gejala
35

penyakit dengan keluarga yang biasa


cara yang tepat mengetahui proses muncul pada
5. Sediakan informasi terjadinya penyakit penyakit
pada keluarga dan mengetahiu ,dengan cara
pasien tentang cara yang tepat yang tepat
kondisi,dengan cara dalam 4. Mengambarkan
yang tepat penanganannya proses penyakit
6. Sediakan bagi 5. Memberikan dengan cara
keluarga pasien atau informasi kepada yang tepat
SO informasi keluarga tentang 5. Mensediakan
tentang kemajuan kondisi pasien saat informasi pada
pasien dengan cara ini pasien tentang
yang tepat 6. Memberikan kondisi,dengan
7. Diskusikan informasi kepada cara yang tepat
perubahaan gaya keluarga tentang 6. Mensediakan
hidup yang mungkin kemajuan pasien bagi keluarga
diperlukan untuk saat ini dan cara atau SO
mencegah yang tepat saat imformasi
komplikasi dimasa penanganannya tentang
yang akan datang 7. Agar keluarga kemajuan pasien
dan proses mengetahui dengan cara
pengontrolan perubahaan gaya yang tepat
penyakit hidup pasien yang 7. Mendiskusikan
8. Diskusikan pilihan perlu untuk perubahaan gaya
terapi atau mencegah hidup yang
36

penanganan komplikasi dimasa mungkin


yang akan datang diperlukan untuk
dan proses mencegah
pengontrolan komplikasi
penyakit dimasa yang
8. Memberitahukan akan datang dan
kepada keluarga proses
pasien dalam terapi pengontrolan
dan penanganan penyakit
pasien 8. Mendiskusikan
pilihan terapi
atau pen

Diagnosa Keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KRITERIA HASIL

1. Adanya 1. Kolaborasi dengan ahli 1. Untuk memenuhi


  1. Mengkolaborasikan 1. Mempertahankan
peningkatan berat gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi dengan ahli gizi peningkatan berat
jumlah kalori dan pada pasien untuk menentukan badan sesuai dengan
badan sesuai
nutrisi yang dibutuhkan 2. Untuk memenuhi jumlah kalori dan tujuan
dengan tujuan pasien nutrisi dan nutrisi yang 2. Mempertahankan
2. Mampu 2. Anjurkan pasien untuk kekebalan tubuh dibutuhkan pasien dalam pemilihan
meningkatkan protein 3. Agar pasien 2. Menganjurkan kebutuhan nutrisi
37

mengidentifikasi dan vitamin C terpenuhi protein pasien untuk terpenuhi


kebutuhan nutrisi 3. Berikan makanan yang dalam tubuhnya meningkatkan 3. Mempertahankan
terpilih dan sudah 4. Agar pasien protein dan vitamin berat badan ideal
3. Berat badan ideal
dikonsultasikan dengan terpenuhi jumlah C sesuai dengan tinggi
sesuai dengan ahli gizi protein dan 3. Memberikan badan sesuai dengan
tinggi badan 4.  Monitor jumlah nutrisi nutrisinya dalam makanan yang tujuan
dan kandungan kalori tubuh terpilih dansusdah
5.  Berikan informasi 5. Agar keluarga dan dikonsultasikan
tentang kebutuhan pasien dapat dengan ahli gizi
nutrisi mengetahui 4. Memonitor jumlah
6.   Kaji kemampuan informasi nutrisi dan
pasien untuk mengenai kandungan kalori
mendapatkan nutrisi kebutuhan 5.  Memberikan
yang dibutuhkan nutrisinya informasi tentang
6. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi
pasien dalam 6. Mengkaji
memilih nutrisi kemampuan pasien
yang dibutuhkan untuk mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan
38

Anda mungkin juga menyukai