Anda di halaman 1dari 12

Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.

1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

EFEKTIFITAS PELATIHAN P3K DAN K3 PADA


PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU PAUD DI GRESIK
Neffrety Nilamsari1 dan Ratih Damayanti1
1
Program Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Universitas Airlangga
Email: neffrty.nilamsari@gmail.com

Abstrak
Di Indonesia setiap tahun, 750.000 anak meninggal karena kecelakaan dan 400 juta anak
mengalami luka berat. Tahun 2010 angka kematian anak akibat kecelakaan, keracunan dan trauma di
Indonesia tercatat 7,3% dan merupakan salah satu dari lima penyebab kematian anak tertinggi.
Kecelakaan dapat dicegah dan dapat diatasi jika guru mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
mencegah dan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan atau kegawatan medik. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi nilai rata-rata pengetahuan guru PAUD tentang (K3) di
lingkungan sekolah sebelum dan sesudah diadakan pelatihan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan P3K dan K3. Jenis penelitian ini adalah quasy exprimental dengan rancangan penelitian
one group pre test dan post test design. Populasi adalah semua guru PAUD di Kecamatan Menganti
Kabupaten Gresik. Teknik pengambilan sampel secara purposive sebanyak 20 guru yang merupakan
perwakilan dari 3 gugus HIMPAUDI. Hasil penelitian Sebelum dan sesudah pelatihan peserta
diberikan kuesioner yang bertujuan mengetahui pemahaman peserta terhadap pengetahuan dan materi
tentang P3K dan penengetahuan tentang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Rata-rata pengetahuan
sebelum pelatihan P3K adalah 65,75 sedangkan sesudah pelatihan menggalami peningkatan menjadi
89,75.Rata-rata pengetahuan tentang K3 sebelum pelatihan adalah 61,5 dan sesudah pelatihan
meningkat menjadi 90. Hasil uji test berpasangan diperoleh p value > 0,005 yaitu 0,000 yang artinya
terdapat perbedaan rerata yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian pelatihan P3K
dan K3 di lingkungan sekolah. Dapat dikatakan adanya pelatihan tersebut dapat meningkatkan
pengetahuan guru kelompok bermain yang menjadi peserta pelatihan tentang pengetahuan P3K dan
Pengetahuan tentang K3di lingkungan sekolah.

Kata kunci: Pengetahuan P3K, K3, Guru PAUD

EFFECTIVENESS OF FIRST AID AND OSH TRAINING ON


IMPROVING THE KNOWLEDGE OF KINDERGARTEN
TEACHERS IN GRESIK
Abstract
In Indonesia every year, 750,000 children die from accidents and 400 million children are seriously
injured. In 2010 child mortality due to accidents, poisoning and trauma in Indonesia was recorded at
7.3% and was one of the five highest causes of child mortality. Accidents can be prevented and can be
overcome if the teacher knows what to do to prevent and provide first aid in accidents or medical
emergencies. The purpose of this study was to identify the average value of kindergarten teacher
knowledge about occupational safety and health (OSH) in the school environment before and after
training to improve first aid and OSH knowledge and skills. This type of research is quasy exprimental

33
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

with one group pre test and post test design research design. The population is all kindergarten
teachers in Menganti District, Gresik Regency. The purposive sampling technique was 20 teachers
who were representatives of 3 HIMPAUDI clusters. Results of the study Before and after training
participants were given a questionnaire aimed at knowing participants' understanding of knowledge
and materials about first aid and knowledge of occupational safety and health (OSH). The average
knowledge before first aid training was 65.75 while after the training it increased to 89.75.The
average knowledge about OSH before training was 61.5 and after training increased to 90. The results
of paired test tests obtained p value> 0.005 that is 0.000 which means that there is a very significant
mean difference between before and after the provision of first aid and OSH training in school
environments . It can be said that the training can increase the knowledge of playgroup teachers who
are trainees about first aid knowledge and knowledge about OSH in the school environment. First Aid
and OSH training can improve knowledge of kindergarten teachers at Menganti District, Gresik.

Keywords: First aid, Ocupational Health and Safety, Knowledge , Kindergarten teacher

Pendahuluan karena kecelakaan dan 400 juta anak


Pada dasarnya setiap orang mengalami luka berat. Tahun 2010
tua ingin anak-anak mereka aman di angka kematian anak akibat
sekolah. Sementara kecelakaan di kecelakaan, keracunan dan trauma di
sekolah dapat saja terjadi dan sering Indonesia tercatat 7,3% dan diyatakan
tak terelakkan. Dibutuhkan sebagai salah satu penyebab kematian
tanggungjawab dan peran aktif pihak anak tertinggi. Kecelakaan dapat
manajemen sekolah dan guru untuk dicegah dan dapat diatasi jika
melakukan segala tindakan dapat guru tahu apa yang harus dilakukan
meminimalkan kecelakaan dan cedera untuk mencegah dan memberikan P3K
di sekolah. Sekolah merupakan rumah atau kegawatan medik
kedua bagi anak untuk mendapat (www.onedokter.com, 2017).
bimbingan dalam tumbuh Sejumlah besar kecelakaan di
kembang melalui berbagai aktifitas taman kanak-kanak yang
salah satunya adalah mengembangkan mengakibatkan luka parah yang terjadi
kecerdasan sosial emosional (EQ) di taman kanak-kanak di Graz Austria
yang sasaran akhirnya menjadikan (347 angka kejadian). Setengah dari
anak-anak lebih mandiri. Di Indonesia cedera terjadi di lingkungan luar ruang
setiap tahun, 750.000 anak meninggal kelas, meskipun sebagian besar waktu

34
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

dihabiskan di dalam ruangan. Anak Pendidikan perlu diadakan (Eberl, R


laki-laki lebih sering terlibat dalam et.al., 2009).
kecelakaan dibandingkan anak Kejadian kecelakaan di sekolah
perempuan (laki – laki : perempuan = sangat beragam, misalnya anak
3 : 2). Kami mengidentifikasi terpeleset dikamar mandi yang
perbedaan musiman dan sirkadian, menyebabkan luka robek atau memar,
dengan sebagian besar anak-anak yang keracunan makanan, tersedak
terluka selama 2 bulan pertama makanan, pingsan dan kecelakaan
pertemuan (September dan Oktober), lainnya. Tidak jarang kecelakaan yang
selama 3 hari pertama minggu (hari demikian sering terdapat korban. Oleh
Senin sampai Rabu) dan satu jam karena itu diperlukan tindakan P3K
sebelum dan setelah makan siang, pada kasus kecelakaan tersebut oleh
masing-masing. Dari 347 kecelakaan orang terdekat yang mengetahui
dianalisis, 24% mengakibatkan cedera kejadiannya. Pada kasus kecelakaan di
serius, dan luka-luka yang terjadi di sekolah maka guru yang seharusnya
luar ruangan yang lebih parah daripada memberikan pertolongan pertama.
yang terjadi di dalam ruangan. Di Indonesia pencatatan
Kebanyakan orang tua merasa bahwa mengenai besarnya angka kecelakaan
kecelakaan di sekolah tidak dapat di sekolah belum pernah ada. Kondisi
dihindari (47%), sedangkan 18% ini sangat di sayangkan mengingat
menyatakan bahwa peningkatan kecelakaan yang terjadi dimana saja
pengawasan mungkin dapat mencegah akan berdampak pada kesehatan
kecelakaan. Berdasarkan data kasus di seseorang/ siswa. Tercatatnya jumlah
atas maka program pelatihan kecelakaan kerja yang terjadi di
keselamatan anak terus menerus yang sekolah mulai tingkat Pendidikan usia
melibatkan partisipasi semua guru dan Dini sampai perguruan tinggi dapat
manajemen sekolah termasuk Dinas menunjukkan seberapa baik performa

35
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

sebuah sekolah dalam upaya guru yang handal dan siaga (memiliki
melindungi para siswanya dari ketrampilan dan keahlian di bidang
kejadian kecelakaan di sekolah. P3K). Upaya kedua adalah dengan
Berdasarkan data tersebut pihak penerapan hygiene dan sanitasi di
sekolah dapat membuat semacam lingkungan sekolah. Higiene dan
program evaluasi dan program sanitasi sangat penting diterapkan
pencegahan kecelakaan, sehingga mengingat institusi sekolah
setiapsiswa akan merasa aman dan memilikipotensi bahaya yang beragam
nyaman saat proses belajar mengajar dandapat mengakibatkan gangguan
disekolah. kesehatan dan kecelakaan bagi siswa.
Upaya pertama penanganan Kabupaten Gresik sebagai
masalah kecelakaan di sekolah adalah salah satu contoh Kabupaten yang
seberapa sigap dan tanggap pihak berorientasi tinggi pada bidang
sekolah dan guru dalam melakukan kemajuan pendidikan sejak tahun 2013
tindakan pertolongan pertama pada telah mencanangkan program “Gresik
kecelakaan tersebut (P3K) yang Kabupaten UKS”. Dimana peran serta
bertujuan mengurangi penderitaan/ dan bantan dana dari pemerintah
kesakitan siswa akibat kecelakaan daerah dalam pembuatan dan
yang menimpanya di lingkungan pembangunan ruang UKS di sekolah-
sekolah sebelum di rujuk ke sekolah di Kabupaten Gresik telah di
PUSKESMAS/ rumah sakit terdekat mulai sejak tahun tersebut. Namun
bila diperlukan. Agar tercipta karena jumlah sekolah di Kabupaten
lingkungan sekolah yang kondusif dan Gresik jumlahnya mencapai 2000 an
siap serta tanggap terhadap kecelakaan sekolah mulai tingkat PAUD sampai
di sekolah maka diperluka saran dan PT (baik yang sudah terdaftar di
prasarana P3K antara lain tersediaan DIKNAS maupun yang belum
kotak P3K beserta isinya dan guru- terdaftar), menyebabkan masih

36
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

banyak ( > 40 %) sekolah belum dapat kembang peserta didik yang harmonis
menikmati program tersebut dan optimal, agar menjadi sumber
khususnya pelatihan P3K bagi guru daya manusia yang
PAUD. berkualitas. Pendidikan kesehatan
diarahkan untuk membiasakan hidup
Tinjauan Teoritis sehat agar memiliki pengetahuan,
Usaha Kesehatan sikap, ketrampilan untuk
Sekolah disingkat UKS adalah suatu melaksanakan prinsip hidup sehat,
program yang dilakukan sekolah untuk serta aktif berpartisipasi dalam usaha
menolong murid dan juga warga kesehatan baik lingkungan sekolah, di
sekolah yang sakit di lingkungan lingkungan rumah tangga maupun
sekolah. UKS merupakan wadah dan lingkungan masyarakat.
program untuk meningkatkan Salah satu upaya yang bisa
kemampuan hidup sehat dan derajat dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan peserta didik sedini pengetahuan dan sikap aman dalam
mungkin. Kegiatan UKS biasanya bekerja pada pekerja dengan
dilakukan di ruang kesehatan suatu pendekatan pendidikan dan pelatihan
sekolah. UKS dalam fungsinya sebagai (Notoatmodjo, 2010). Upaya
pemberi pelayanan kesehatan peningkatan pengetahuan dan sikap
diantaranya adalah upaya P3K yang dalam bekerja diperlukan usaha yang
dialami oleh siswa maupun guru di terencana dan terprogram. Usaha
lingkungan sekolah. tersebut dapat dilakukan dengan
Sementara menurut Depkes RI berbagai kegiatan melalui pendekatan
(2006), Usaha Kesehatan Sekolah pendidikan dan pelatihan tentang
adalah wahana belajar mengajar untuk keselamatan dan kesehatan kerja.
meningkatkan kemampuan hidup
sehat, sehingga meningkatkan tumbuh

37
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

Metode Penelitian peningkatan pengetahuan digunakan


Jenis penelitian ini adalah modul yang berisikan pengetahuan dan
quasy exprimental dengan rancangan keterampilan P3K dan K3.
penelitian one group pre test dan post
test design. Pada rancangan ini Hasil
evaluasi dilakukan 2 kali yaitu Pelatihan P3K dan Penerapan
sebelum eksperimen (01) disebut K3 di Lingkungan sekolah diikuti oleh
pretest dan sesudah eksperimen (02) 20 orang peserta guru Kelompok
disebut post-test. Perbedaan 01 dan 02 Bermain di Kecamatan Menganti
yakni 02-01 diasumsikan merupakan Kabupaten Gresik yang merupakan
efek dari suatu intervensi. Evaluasi perwakilan dari 3 Gugus tugas
postest I dilakukan saat sesudah HIMPAUDI. Rata-rata usia peserta
diberikan pelatihan dan postest II pelatihan adalah 36,3 tahun dengan
dilakukan 1 bulan sesudah dilakukan masa kerja rata-rata 6,3 tahun.
pelatihan. Pendidikan responden tingkat SMA
Penelitian ini dilakukan di sebanyak 5 orang dan sebagian besar
Kecamatan Menganti Kabupaten 15 orang berpendidikan diploma
Gresik pada bulan Juli - Agustus 2018 3/sarjana.
dan merupakan penelitian kuantitatif. Sebelum dan sesudah pelatihan
Populasi penelitian ini yaitu seluruh peserta diberikan kuesioner yang
guru kelompok bermain di Kecamatan bertujuan mengetahui tingkat
Menganti Kabupaten Gresik yang pemahaman peserta terhadap
menjadi anggota HIMPAUDI. Sampel pengetahuan dan materi tentang P3K
penelitiaan ini diambil secarapurposive dan penengetahuan tentang
sebanyak ). 20 guru yang merupakan Keselamatan dan kesehatan kerja.
perwakilan dari 3 gugus HIMPAUDI. Rata-rata pengetahuan sebelum
Instrumen untuk intervensi pelatihan P3K adalah 65,75 sedangkan

38
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

sesudah pelatihan menggalami pelatihan ( Notoatmodjo, 2012).


peningkatan menjadi 89,75.Rata-rata Prinsip pentingnya memberikan
pengetahuan tentang K3 sebelum pelatihan untuk tujuan meningkatkan
pelatihan adalah 61,5 dan sesudah pengetahuan guru PAUD tentang P3K
pelatihan meningkat menjadi 90. dan tentang penerapan K3 di
Hasil uji test berpasangan Lingkungan sekolah sejalan dengan
diperoleh p value > 0,005 yaitu 0,000 program kerja UKS disebutkan 3
yang artinya terdapat perbedaan rerata prinsip dasar penerapan UKS yaitu
yang sangat signifikan antara sebelum Trias UKS antara lain penyebutkan
dan sesudah pemberian pelatihan P3K pentingnya pendidikan kessehatan di
dan K3 di lingkungan sekolah. lingkungan sekolah sebagai upaya
Dapat dikatakan adanya peventif terjadinya penyakit dan
pelatihan tersebut dapat meningkatkan kecelakaan di sekolah (Dinas
pengetahuan guru kelompok bermain Kesehatan Kabupaten Gresik, 2016)
yang menjadi peserta pelatihan tentang 1. Pendidikan Kesehatan merupakan
pengetahuan P3K dan Pengetahuan bagian dari upaya kesehatan yang
tentang Keselamatan dan Kesehatan meliputi usaha promotif, preventif,
Kerja di Lingkungan sekolah. kuratif dan rehabilitative yang
menitikberatkan pada upaya untuk
Pembahasan meningkatkan perilaku hidup sehat.
Salah satu upaya meningkatkan Upaya agar masyarakat berperilaku
pengetahuan dapat dilakukan dengan atau mengadopsikan perilaku
cara memberikan pelatihan kesehatan dengan cara persuasi,
keterampilan, agar peningkatan bujukan, himbauan, ajakan,
pengetahuan tersebut dapat bersifat memberi informasi, memberi
atau memiliki efek menetap ( bertahan kesadaran dan sebagainya. Upaya
lama dampaknya) bagi peserta agar perilaku individu, kelompok

39
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

dan masyarakat mempunyai pencahayaan ( ventilasi ) ruangan,


pengaruh positif terhadap pengaturan jarak, tempat duduk,
pemeliharaan dan peningkatan dan papan tulis, dll. Lingkungan
kesehatan. mental dan sosial, antara lain :
Secara konsep: pendidikan menciptakan suasana hubungan
kesehatan merupakan upaya kekeluargaan yang akrab dan erat
mempengaruhi/m engajak orang antara sesama warga
lain (individu, kelompok, sekolah dengan orang tua siswa.
masyarakat) agar berperilaku hidup Sejalan dengan program
sehat. TRIAS UKS, pentingnya
Secara operasional, peningkatan meningkatkan pengetahuan guru
kesehatan adalah semua kegiatan melalui pendidikan atau pelatihan
untuk memberikan/ meningkatkan kesehatan merupakan salah satu sarana
pengetahuan, sikap dan praktek untuk menciptakan lingkungan sekolah
masyarakat dalam memelihara dan yang sehat dan aman. Menurut Bloom
meningkatkan kesehatannya. (1975) dalam Notoatmodjo (2012),
2. Pelayanan Kesehatan. Kesehatan pengetahuan merupakan pemberian
adalah kondisi umum dari bukti seseorang dari proses
seseorang dalam semua aspek. Ini pengingatan atau pengenalan informasi
juga merupakan tingkat efisiensi dan ide yang sudah diperoleh
fungsional dan / atau metabolisme sebelumnya (Alayyannur, 2018 ).
organisme, sering implisit manusia. Menurut Azwar (2010) dalam
3. Pembinaan lingkungan kehidupan Suryanto (2015) Pengetahuan
sekolah sehat. merupakan dasar timbulnya sikap dan
Lingkungan fisik, missal : menjaga dipengaruhi oleh aspek umur, tingkat
kebersihan kelas dan halaman pendidikan, pengamalan dan lainlain.
sekolah, memperhatikan pengaturan adanya peningkatan nilai pengetahuan

40
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

tentang P3K sebanyak 24 poin dan yaitu dengan pemberian media seperti
peningkatan nilai pengetahuan tentang leaflet, poster, sticker, dan lain-lain.
K3 sebanyak 28.5 poin menunjukkan Sedangkan Azwar (2010)
bahwa adanya intervensi berupa menyebutkan pengetahuan mempunyai
pelatihan serta pemberian modul peran penting dalam membentuk sikap
tentang P3K dan K3 dapat membantu dan perilaku seseorang yang
meningkatkan pengetahuan guru menentukan kualitas kesehatan
PAUD tentang P3K dan K3. Hal ini masyarakat. Peningkatan pengetahuan
sejalan dengan WHO dalam dan keterampila guru PAUD tentang
Notoatmodjo (2003) salah satu strategi P3K dan K3 diharapkan dapat
untuk meningkatkan pengetahuan mengurangi angka kecelakaan di
yaitu memberikan informasi sehingga lingkungan sekolah. Kondisi tersebut
menimbulkan kesadaran. Pemberian sejalan dengan Kadaryan, (2012) yang
informasi dapat dengan pendidikan menyatakan bahwa pengetahuan pada
dan pelatihan tentang kesehatan dan seseorang dapat untuk meminimalisir
perilaku aman dalam bekerja. terjadinya kecelakaan kerja dan
Notoatmodjo (2012) penyakit akibat kerja.
menyebutkan mayoritas pengetahuan Penelitian oleh Weir (2000)
manusia diperoleh melalui pendidikan, dalam Suryanto (2015) menyebutkan
pengalaman diri sendiri, orang lain, hambatan dalam meningkatkan status
media massa dan lingkungan. kesehatan adalah kurangnya
Pengetahuan individu dapat pengetahuan, kelalaian, sikap acuh tak
ditingkatkan secara langsung maupun acuh, fasilitas pengobatan rendah,
tidak langsung. Secara langsung transportasi yang sulit dan hambatan
dilakukan dengan metode penyuluhan, keuangan. Oleh karena itu diperlukan
pelatihan, konseling dan lain-lain. upaya yang kontinyu dan
Sedangkan metode tidak langsung berkesinambungan untuk peningkatan

41
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

pengetahuan kesehatan guru PAUD materi dengan kenyataan serta


tentang P3K dan K3 di lngkungan kebutuhan dari penerima (Sayogya,
sekolah melalui penyuluhan dan 2005). Modul yang dipergunakan
pelatihan. . Kurangnya pengetahuan dalam penelitian ini berisi tentang
menyebabkan pengertian yang salah cara-cara praktek P3K dan penerapan
tentang perilaku aman dalam bekerja K3 di lingkungan sekolah.
dan masalah kesehatan yang bisa
timbul. Disamping pemberian Kesimpulan:
pelatihan menggunakan metode 1. Ada perbedaan nilai rata-rata
ceramah, penggunaan modul sebagai pengetahuan P3K dan
instrumen juga dapat meningkatkan pengetahuan K3 sebelum dan
pemahaman seseorang tentang suatu sesudah Pelatihan pada guru
hal. Efektivitas modul terhadap PAUD di Kecamatan Menganti
peningkatan pengetahuan sejalan Kabupaten Gresik.
dengan penelitian yang dilakukan oleh 2. Adanya pelatihan P3K dan K3
Rahmawati dkk (2013) dengan menggunakan metode ceramah
menggunakan media modul untuk dan modul dapat meningkatkan
meningkatkan pengetahuan tentang pengetahuan P3K dan K3 guru
manajemen laktasi. Keunggulan modul PAUD Kecamatan Menganti
yaitu memungkinkan penyampaian Kabupaten Gresik.
materi dengan lebih mendalam, selain
itu seseorang dapat meninjau atau Saran:
mempelajari berulang-ulang sampai
Bagi Dinas Kesehatan
pada tahap dia memahami tentang
Kabupaten Gresik: Pelatihan tentang
materi dalam modul tersebut. Agar
P3K dan K3 sebaiknya diadakan
intensitas penerimaan materi lebih
secara berkala ( 6 bulan sekali) bagi
tinggi maka harus ada kesusaian isi

42
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

guru-guru PAUD untuk tujuan di.html


upgrading knowledge.
https://docobook.com/modul-2-pilar-2-
manajemen-bencana-di-sekolah.html
Daftar Pustaka
https://www.onedokter.com/2017/10/
Alayyannur, Putri Ayuni. 2018. cara-mencegah-kecelakaan-anak-di-
Korelasi komitmen manajemen dan rumah.html
pelatihan k3 dengan pengetahuan di
rumah sakit “x” Kabupaten gresik dalam angka 2015.
Journal of Industrial Hygiene and http://gresikkab.bps.go.id .
Occupational Health. Vol. 2, No. 2,
April 2018.Journal of Industrial Kadaryan. 2012. Hubungan
Hygiene and Occupational Health. Pengetahuan dengan Sikap Perawat
Vol. 2, No. 2, April 2018. dalam Meminimal kan Stress Akibat
Hospitalisasi pada Anak Pra Sekolah
Azwar, S.,2010. Sikap Manusia,Teori di Ruang Anak RSUD A.Makkasau
dan Pengukuran. Pustaka Pelajar, Pare-Pare. Jurnal Keperawatan.
Yogyakarta. Vol.5.No.2.

Depkes RI. 2006. Pos Upaya


Kesehatan Kerja. Edisi Ke Empat Kalvatn . 2017. Injuries in Norwegian
(Revisi). Diterbitkan Oleh Departemen Early Childhood and Care (ECEC)
Kesehatan Republik Indonesia: Institutions.Journal of Nordic Early
Jakarta. Cchildhood Education Research VOL.
14(1), p. 1-15, 2016 ISSN 1890-9167.
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Dapat diakses pada
2016. Laporan Angka Cakupan https://journals.hioa.no/index.php/nbf/
program Penyuluhan UKS. article/download

Eberl, R., Schalamon, J., Singer, G., Notoatmodjo,Soekidjo. 2012. Promosi


Ainoedhofer, H., Petnehazy, T., & Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Hoellwarth, M. E. 2009. Analysis of Jakarta. Rineka Cipta.
347 kindergarten-related injuries.
European Journal of Pedriatics, Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.
168(2), 163- 166. Metodologi Penelitian Kesehatan,
https://doi.org/10.1007/s00431-008- Edisi revisi.Rineka Cipta, Jakarta.
0723-0
Notoatmodjo,Soekidjo. 2003.
http://www.berkasedukasi.com/2017/1 Pendidikan dan Perilaku Kesehatan
0/pedoman-pelaksanaan-kegiatan-uks-

43
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 3, No.1, Oktober 2018
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v3i1.2429 No. ISSN cetak : 2527-4686

Masyarakat. ASDI MAHASATY. Jakarta.


Sayoga, B. 2005. Prinsip-Prinsip
Media Promosi untuk Kesehatan.
Magister Perilaku dan Promosi
Kesehatan Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Program Pasca
Sarjana UGM, Yogyakarta.

Suryanto, Heryanto dan Candra


Andodo. 2015. Pengaruh Pelatihan
Safety Behavior Terhadap Penge
tahuan dan Sikap Kelompok Usaha
Kecil Menengah (UKM) di Sekitar
Unsoed Purwokerto. Jurnal
Kesmasindo, Volume 7, Nomor 2,
Januari

Ramawati D, Lutfatul Latifah, Eni


Rahmawati. 2013. Efektivitas Modul
untuk Manajemen Laktasi Pasca
Melahirkan. Jurnal Keperawatan
Soedirman Vol 8 N0 1.

44

Anda mungkin juga menyukai