Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan training needs assessment, yaitumanfaat
langsung dan tidak langsung. Manfaat langsung adalah :
1. Menghasilkan program pelatihan yang disusun sesuai dengan kebutuhan organisasi, jabatan dan
individu.
Manfaat menggunakan Training Need Analysis (TNA) adalah : a) Dapat menggunakan waktu dan biaya
untuk pelatihan secara bijaksana, b) Menentukan patokan terhadap performa peserta sebelum
pelatihan dan setelah pelatihan, c)Meningkatkan motivasi perserta, d) Menghubungkan pelatihan yang
diadakan dengan strategic plan perusahaan. Dengan menggunakan TNA kita akan menemukan
kekurangan Knowledge, Skills and Attitudes(KSAs). Kekurangan KSAs inilah yang kita sebut sebagai
kebutuhan akan pelatihan (training needs). Handoyo, S. (2014). Evaluasi Pelatihan Tenaga Mekanik
pada PT United Motors Centre. Agora, 2(2), 996-1005.
Menurut Dudley (2010) terdapat empat langkah untuk melakukan penilaian kebutuhan pelatihan, yaitu:
Menurut Arep dan Tanjung (2002), dalam melakukan analisis kebutuhan pelatihan, TNA adalah alat yang
dapat digunakan bertujuan menganalisis gap antara kemampuan kerja jabatan dan kemampuan kerja
pribadi karyawan. Kemampuan kerja jabatan merupakan kemampuan kerja karyawan yang diharapkan
perusahaan dari karyawan. Sedangkan kemampuan kerja pribadi adalah kemampuan per individu saat
mengerjakan pekerjaannya.
Menurut Tovey dalam Ma’arif dan Kartika (2014) terdapat 7 (tujuh) tahapan pokok dalam TNA, yaitu: a)
Dokumentasi masalah, b) Investigasi masalah, c) Merencanakan kebutuhan analisis.
Tovey dalam Ma’arif dan Kartika (2014) memberikan sebuah outline yang mungkin dapat digunakan
untuk melakukan analisis, yaitu: 1) Identifikasi apa yang ingin dicapai 2) Identifikasi tugas utama analisis
3) Membagi tugas-tugas utama ke dalam sub-tugas 4) Identifikasi mengenai ketersediaan sumber daya
manusia (SDM) 5) Identifikasi SDM mana yang dapat melaksanakan tugas 6) Mengulas kembali jadwal
dan time frame yang telah disusun 7) Penjadwalan SDM melaksanakan tugas di dalam timeframe yang
telah dibuat 8) Mengulas kembali rencana untuk meyakinkan bahwa semua tindakan akan mengcover
seluruh tujuan 9) Perbaikan kembali beberapa rencana sebelum melakukan analisis
Needs Analysis Phase yaitu Fase analisis dimulai dari mengidentifikasi organizational performance gap
seperti menurunnya profitabilitas, rendahnya tingkat kepuasan pelanggan, atau banyaknya
pertentangan. Tipe lain dari organizational perfomance gap adalah yang berorientasi pada masa depan.
Ketika perusahaan telah mengidentifikasikan performance gap, penyebab performance gap tersebut
haruslah dianalisa. Setelah penyebabnya telah diketahui, pengeliminasian dipercaya merupakan sesuatu
yang penting, pengeliminasian inilah yang akan menjadi kebutuhan perusahaan. Fase analisis seringkali
disebut sebagai Training Need Analysis (TNA). Penyebab performance gap dapat disebabkan oleh
kurangnya Knowledge, Skills and Attitudes(KSAs). Jika demikian, pelatihan adalah solusi untuk hal
tersebut. Dengan menggunakan Training Need Analysis (TNA), anda dapat memastikan bahwa anda
telah memberikan pelatihan yang tepat pada orang yang tepat. Manfaat menggunakan Training Need
Analysis (TNA) adalah : a) Dapat menggunakan waktu dan biaya untuk pelatihan secara bijaksana, b)
Menentukan patokan terhadap performa peserta sebelum pelatihan dan setelah pelatihan,
c)Meningkatkan motivasi perserta, d) Menghubungkan pelatihan yang diadakan dengan strategic plan
perusahaan. Dengan menggunakan TNA kita akan menemukan kekurangan Knowledge, Skills and
Attitudes(KSAs). Kekurangan KSAs inilah yang kita sebut sebagai kebutuhan akan pelatihan (training
needs).