Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Tyas Ananda Hidayatul Ariffiyah

KELAS : 4K
NIM : 19031140

PIUTANG

I. Pengertian Piutang
Piutang adalah klaim yang dimiliki seseorang atau badan usaha terhadap orang lain
atau badan usaha lain yang berhutang atau memiliki kewajiban untuk membayarkan
sejumlah uang terhadapnya dalam jangka waktu tertentu.
Piutang termasuk sebagai salah satu aktiva lancar dalam neraca perusahaan. Hal ini
memiliki fungsi penting bagi perusahaan, karena bisa berperan sebagai modal
pinjaman. Karena itu, piutang bisa berfungsi untuk menjaga kelancaran sebuah bisnis
dan dimanfaatkan untuk operasional dan pengembangan dari sebuah perusahaan.
Pengertian piutang dalam akuntansi lebih dipersempit, yaitu salah satu unsur
dari aktiva lancar (aset ekonomi yang mudah dicairkan) dalam neraca perusahaan,
yang timbul akibat adanya penjualan barang, jasa atau pemberian kredit terhadap
debitur, yang pada umumnya diberikan tempo 30 hingga 90 hari untuk
pembayarannya.

II. Jenis Piutang


Piutang dibagi dalam tiga jenis yaitu
1. Piutang usaha (account receivable)
Jenis piutang usaha antara lain:
a. .Piutang usaha terhadap pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
b. Piutang usaha terhadap pihak ketiga (Luar Negeri).
2. Wesel tagih (notes receivable)
Piutang ini memiliki bentuk fisik berupa surat formal yang diterbitkan sebagai
bentuk pengukuran utang. Pinjaman jenis ini memiliki waktu tagih antara 2-3
bulan. Pelunasan utang di dalam kurung waktu tersebut tidak akan dikenakan
bunga.
3. Piutang lain-lain (other receivable)
Piutang ini adalah jenis yang lebih luas, sebab mencakup piutang bunga, piutang
gaji, uang muka karyawan, serta restitusi pajak. Karena sifatnya yang luas, maka
catatannya bisa dilaporkan secara terpisah dalam neraca.

III. Klasifikasi Piutang


1. Piutang Dagang
Yang termasuk piutang dagang yaitu piutang usaha (accounts receivable) dan
wesel tagih (notes receivable). Piutang usaha merupakan piutang dagang yang
tidak dijamin dengan rekening terbuka. Piutang jenis ini adalah perluasan kredit
jangka pendek bagi pelanggan dan tempo pembayarannya berkisar 30 hingga 90
hari, Sedangkan wesel tagih dikuatkan dengan janji tertulis untuk membayar
transaksi jual-beli yang telah dilakukannya.
2. Piutang Bukan Dagang
Yang termasuk piutang bukan dagang antara lain :
a. Penjualan surat berharga atau kepemilikan selain barang dan jasa.
b. Uang muka bagi para pemegang saham, direktur, pejabat, karyawan dan
perusahaan afiliasi.
c. Pembayaran di awal pembelian.
d. Tuntutan atas kerugian atau kerusakan produk.
e. Saham yang harus disetor.
f. Dilakukan setoran untuk menjamin kontrak atau pembayaran biaya.
g. Setoran kepada kreditur, perusahaan keperluan umum, dan serta lembaga
lainnya.

IV. Ciri – ciri Piutang


1. Adanya nilai jatuh tempo
2. Adanya tanggal jatuh tempo
3. Adanya bunga yang berlaku

V. Prosedur Pencatatan Piutang


Mutasi piutang merupakan perubahan jumlah piutang yang muncul karena adanya
sebuah transaksi. Pada kartu piutang, transaksi tersebut misalnya seperti penjualan
secara kredit, penerimaan kas debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang.

Data-data piutang dimasukan ke dalam kartu piutang menggunakan prosedur


pencatatan piutang. Nah, prosedur ini dilakukan dengan cara memindahkan (posting)
catatan keuangan transaksi yang ada di jurnal umum dan jurnal khusus ke buku besar.
Setelah itu, dari buku besar, baru dimasukkan ke dalam kartu piutang, berdasarkan
masing-masing jurnal.

Sumber :
http://eprints.perbanas.ac.id/264/52/BAB%20II.pdf
https://lifepal.co.id/media/apa-itu-piutang/
https://bukukas.co.id/blog/2020/07/16/piutang-pengertian-penyebab-ciri-ciri-jenis-
klasifikasi-contoh-dan-cara-pengelolaannya/
https://www.ruangguru.com/blog/penjelasan-piutang-dan-pencatatan-kartu-piutang

Anda mungkin juga menyukai