Anda di halaman 1dari 11

Ekonomi

Uang &
Transaksinya
PATRICIA HERNINGTYAS (X MIPA E / 30)
syarat/
syarat/ kriteria
kriteria agar
agar uang
uang laku
laku

diberlakukan
diberlakukan sebagai
sebagai alat
alat tukar
tukar yang
yang sah
sah

1 DAPAT DITERIMA OLEH MASYARAKAT


UMUM
4 MUDAH DIBAGI TANPA
MENGURANGI NILAI

2 MUDAH DISIMPAN DAN NILAINYA 5 JUMLAHNYA TERBATAS SEHINGGA


TETAP BERHARGA
TETAP

3 MUDAH DIBAWA KE MANA-MANA 6 ADA JAMINAN


SEJARAH UANG + CONTOH
Sebagai alat pembayaran, uang mengalami perjalanan

yang panjang. Orang zaman dahulu menggunakan sistem

barter untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.


Namun, seiring berkembangnya waktu orang semakin

kesulitan menemukan orang yang mau diajak bertukar.

Selain itu, orang semakin sulit mendapatkan barang untuk

dipertukarkan dengan nilai tukar yang hampir sama atau

seimbang. Kemudian banyak orang yang memunculkan

pemikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu

sebagai alat tukar.


Benda yang digunakan sebagai alat tukar merupakan benda

yang diterima umum, bernilai tinggi, dan dibutuhkan. Pada

masa itu dipilihlah garam, kerang, dan cangkang binatang

yang indah. Tetapi hal tersebut tak berlangsung lama, karena

benda tersebut tidak memiliki daya tahan lama dan mudah

rapuh. Selanjutnya muncul uang logam seperti emas dan

perak. Tak hanya memiliki nilai tinggi, benda tersebut dapat

dipecah tanpa mengurangi nilainya. Seiring dengan

berkembangnya perekonomian, uang logam dinilai sulit untuk

digunakan sebagai alat tukar dalam transaksi berjumlah

besar. Hal tersebut membuat lahirnya uang kertas yang

awalnya hanya sebagai alat bukti kepemilikan emas dan

perak. Uang kertas yang beredar tersebut merepresentasikan

suatu jaminan 100 persen pemilikan emas dan perak yang

disimpan. Di era ekonomi modern, masyarakat beralih pada

uang kertas, bukan lagi emas dan perak sebagai alat

pembayaran
a. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai uang
berdasarkan bahan-bahan pembuatan uang.
Contoh: untuk membuat uang logam
Rp100,00 diperlukan logam perak seberat 1
gram. Dengan demikian, uang sebesar
Rp100,00 sama dengan harga yang senilai
dengan 1 gram perak.
b. Nilai Nominal
Nilai nominal uang adalah nilai yang
tertera pada setiap mata uang yang
bersangkutan.
Contoh: pada uang Rp100.000,00
tertera angka seratus ribu rupiah, maka
nilai nominal uang tersebut adalah
seratus ribu rupiah
C. KURS VALUTA ASING
Kurs valuta asing adalah
perbandingan nilai atau harga antara
mata uang asing yang dinyatakan
Contoh: Misalnya, berapa banyak
atau ditukarkan dengan nilai mata
rupiah yang diperlukan untuk membeli
uang dalam negeri.
satu dolar AS? Pada 22 April 2020,
nilai tukar rupiah ke dolar adalah
Rp15.605, yang berarti dibutuhkan
Rp15.605 untuk membeli satu dolar
Amerika.
Uang Kartal Uang Giral
Adalah uang yang dikeluarkan oleh negara Merupakan dana yang disimpan pada bank-
berdasarkan Undang-undang yang berlaku dan bank umum yang sewaktu-waktu dapat
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. digunakan untuk melakukan pembayaran
dengan prantara cek, giro, bilyet, surat
Contoh: uang logam dan uang kertas, dan bisa
saham dan lain sebagainya. Uang giral
dijadikan sebagai alat tukar valuta asing yang dikeluarkan oleh bank umum dan
digunakan sebagai alat transaksi perdagangan merupakan uang yang tidak berwujud
internasiaonal. karena hanya berupa saldo tagihan bank.
Contoh: cek, giro, kartu kredit, debit card,
uang elektronik (Gopay, ovo, dll)
Faktor yang menyebabkan dan
mempengaruhi jumlah uang beredar di
Indonesia
1) Pendapatan
Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin besar pula jumlah
uang yang beredar dalam masyarakat dan sebaliknya. Contoh:
Seorang pengusaha sukses membeli bahan pangan, maka uang akan
pindah ke pedagang. Lalu siklus ekonomi akan berjalan.
2) Tingkat Suku Bunga
Apabila tingkat suku bunga rendah, masyarakat akan enggan
menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah uang yang beredar
akan meningkat. Begitu juga sebaliknya. Contoh: Seorang guru ingin
menyimpan gajinya di bank dengan bunga yang tinggi agar
bertambah jumlah uang tersebut.
Faktor yang menyebabkan dan
mempengaruhi jumlah uang beredar di
Indonesia
3) Selera Masyarakat
Selera masyarakat akan memengaruhi jumlah uang
yang beredar. Contoh: peningkatan terhadap mode
pakaian baru akan memengaruhi uang yang beredar.
4) Harga Barang
Harga barang akan memengaruhi jumlah uang yang
beredar. Contoh: apabila harga barang naik, maka
jumlah dan peredaran uang akan semakin cepat.
Faktor yang menyebabkan dan
mempengaruhi jumlah uang beredar di
Indonesia
5) Fasilitas Kredit
Cara pembayaran dengan menggunakan kartu kredit atau cara
angsuran akan memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat. Contoh: jika seseorang mengadakan pembelian dengan
menggunakan kartu kredit, maka permintaan uang tunai akan semakin
menurun.
6) Kelayakan yang Dimiliki Masyarakat
Apabila ragam bentuk kekayaan semakin banyak atau luas, maka
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan menurun. Berbeda
dengan sebaliknya. Contohnya: tabungan, surat berharga, dll.

Anda mungkin juga menyukai