Oleh :
Abstrak
Pandemi Covid-19 membuat perekonomian dunia termasuk Indonesia mengalami kontraksi. Laju
pertumbuhan ekonomi sebagai parameter ekonomi makro Indonesia pada tahun 2020 mengalami
pertumbuhan -2,69% (year on year). Sektor jasa pada tahun 2019 tercatat kontribusi terhadap PDB
sebesar 57%. Sektor jasa juga memegang peranan penting pada rantai perekonomian, bukan hanya
sebagai sektor penghasil nilai tambah namun juga sebagai enabler yang menghubungkan semua
kegiatan produksi. Dengan menggunakan data sekunder dan analisis deskriptif serta komparatif
diperoleh hasil dari semua klasifikasi lapangan usaha jasa hanya jasa komunikasi dan informasi
dan jasa kesehatan yang mengalami pertumbuhan positif selama pandemi Covid-19. Jasa – jasa
lainnya mengalami dampak pertumbuhan negatif yang mengakibatkan nilai produksi serta
penyerapan angkatan kerja berkurang.
Kata Kunci : Sektor Jasa, PDB, Tenaga Kerja, PSBB, Covid-19
1. Latar Belakang
Tahun 2020 menjadi tahun krisis baru bagi seluruh negara di dunia. Munculnya pandemi Covid-
19 yang mewabah di hampir seluruh negara di dunia berdampak pada berbagai aspek kehidupan
penduduk dunia. Pandemi Covid-19 mulai menyebar ke berbagai negara didunia sejak awal tahun
2020 yang mulanya berasal dari negara China. Mudahnya virus ini menular membuat banyak
negara kemudian melakukan kebijakan-kebijakan pembatasan keluar masuknya penduduk
maupun barang dari dan keluar negaranya. Kebijakan pembatasan ini diberlakukan dengan
implementasi yang berbeda-beda pada masing-masing negara. Beberapa negara melakukan
penutupan perbatasan negara baik darat maupun laut dan juga melakukan penutupan jalur
penerbangan internasional menuju negaranya. Kebijakan pembatasan keluar masuknya penduduk
dan barang ini dampak besar pada perekonomian dunia. Pasar ekonomi global saling terhubung
antar negara membuat kebijakan pembatasan disatu negara berdampak pada negara lain.
Lumpuhnya arus pengiriman barang dan jasa di satu negara akan menyebabkan kontraksi
perekonomian negara lain. Berbagai sektor lapangan usaha terdampak oleh pandemi ini, baik itu
sektor pertanian, sektor industri maupun sektor jasa.
Dalam kasus Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik/BPS tentang Produk Domestik
Bruto/PDB lapangan usaha menunjukkan bahwa komposisi PDB terbesar di Indonesia sampai
dengan tahun 2019 adalah sektor jasa. Secara luas sektor ini meliputi semua kode Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha kecuali kode A, B dan C yang merupakan sektor Pertanian dan Industri. Dalam
publikasi BPS, sektor jasa memiliki kontribusi sebesar 57% dalam PDB tahun 2019. Besarnya
kontribusi sektor jasa membuat kontraksi disektor ini berdampak besar pada PDB Indonesia.
Terlebih dengan kondisi pembatasan yang ada akibat pandemi Covid-19 membuat sektor ini
praktis mengalami kontraksi yang besar. Kegiatan mayoritas sektor jasa yang menggunakan cara
konvensional tatap muka dalam transaksi praktis mengalami kesulitan saat kebijakan pemerintah
untuk melakukan pembatasan sosial baik social distancing maupun physical distancing
diterapkan.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dampak dari adanya pandemi Covid-19 pada
perekonomian Indonesia khususnya sektor jasa. Sejauh mana pandemi berdampak pada kondisi
ketenagakerjaan dan kegiatan produksi sektor jasa dan bagaimana perbandingan kondisi sektor
jasa sebelum dan setelah pandemi Covid-19. Dalam penelitian ini, pembahasan sektor jasa dibatasi
pada lapangan usaha yang memiliki kontribusi PDB terbesar diantaranya jasa Informasi dan
Komunikasi, jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, jasa Keuangan dan Asuransi, jasa Transportasi
dan Pergudangan, jasa Pendidikan, jasa Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta jasa
Konstruksi dan Real Estate.
2. Kajian Pustaka
Sektor jasa merupakan sektor yang semakin memegang peranan penting dalam perekonomian
suatu negara termasuk Indonesia. Bukan hanya sebagai penyumbang terbesar PDB ataupun
penyerap tenaga usaha, sektor jasa juga memegang peran sebagai input antara dan enabler bagi
seluruh aktivitas ekonomi. Semua kegiatan produksi akan bersinggungan dengan sektor jasa (CSIS
dan ERIA, 2016).
KBLI menurut BPS didefinisikan sebagai klasifikasi rujukan yang digunakan untuk
mengklasifikasikan kegiatan ekonomi Indonesia ke dalam beberapa lapangan usaha yang
dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk/ouput baik berupa
barang maupun jasa. KBLI yang digunakan dalam penyajian PDB menggunakan 17 kode lapangan
usaha diantaranya sebagai berikut :
Menurut BPS, angkatan kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang
selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan, baik yang bekerja maupun yang sementara
tidak bekerja karena suatu sebab, seperti sedang menunggu panenan atau cuti. Atau, penduduk
yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan
juga termasuk dalam kelompok angkatan kerja. Sedangkan konsep pengangguran didefinisikan
sebagai penduduk yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja.
0
Triwulan I- Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan I- Triwulan Triwulan Triwulan
2019 II-2019 III-2019 IV-2019 2020 II-2020 III-2020 IV-2020
Gambar 1. menunjukkan data rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV-2020 oleh BPS
yang menyebutkan bahwa salah satu lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif adalah
jasa Informasi dan Komunikasi yaitu sebesar 10,91 persen dari tahun lalu dan terus mengalami
peningkatan. Hal terjadi sebagai dampak adanya anjuran untuk tidak keluar rumah maka banyak
orang mengakses pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melaporkan adanya kenaikan trafik
internet sebesar 20% selama Maret-April atau satu bulan pertama pandemi. Pada periode yang
sama, Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) juga mencatat
kenaikan trafik sebanyak 10-15%. Dengan adanya kenaikan trafik layanan berbasis data dan
digital, serta perubahan pola penggunaan layanan oleh pelanggan pada masa pandemi Covid-19
ini, tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja industri telekomunikasi dan informasi. Penyedia
jasa telekomunikasi perlu menambah kapasitasnya dalam pembangunan jaringan infrastruktur
untuk memperluas cakupan dan kapasitas layanan, memperbaharui perangkat lama menjadi baru
dan memperbanyak saluran distribusi daring.
Dalam analisis lebih lanjut, peningkatan trafik internet paling besar terjadi untuk aplikasi belajar
online. E-learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi
informasi dan komunikasi. Beberapa pemanfaatan teknologi lainnya yang digunakan untuk
meningkatkan proses belajar mengajar melalui pembelajaran jarak jauh diantaranya dengan
menggunakan media komunikasi seperti WhatsApp, Google Class, YouTube, Webex maupun
Zoom yang bisa mempertemukan pendidik dan siswa secara virtual sehingga proses belajar
mengajar bisa tersampaikan dengan baik. Pembelajaran secara online atau daring tidak bisa lepas
dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa
yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, terlebih untuk siswa yang bertempat
tinggal di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Pada umumnya kondisi jaringan seluler
dikawasan ini tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler.
Peningkatan trafik internet juga terjadi pada penggunaan internet untuk aplikasi penunjang kerja
dari rumah, termasuk melakukan rapat dengan aplikasi layanan video-conference. Pandemi Covid-
19 yang berdampak secara global berpengaruh positif terhadap pengguna aktif harian layanan
video-conference. Selain itu, koneksi internet banyak dimanfaatkan masyarakat untuk media
sosial, streaming sebagai alternatif hiburan, menonton, ataupun bermain game.
Masih di sisi hiburan, lonjakan trafik internet untuk layanan game online diperkirakan hingga 61%.
Meningkatnya penggunaan game online tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai
negara. Hal ini terjadi sebagai akibat banyak negara memberlakukan peembatasan wilayahnya atau
lockdown sehingga pengguna internet menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dengan
sejumlah aktivitas yang berhubungan dengan penggunaan internet.
Dari sisi perdagangan, selama pandemi telah terjadi peningkatan pengguna layanan e-commerce
atau perdagangan secara elektronik. Pelaksanaan pemasaran online terhadap pengusaha Usaha
Mikro Kecil dan Menengah/UMKM memberikan dampak yang positif. Optimalisasi pemasaran
online ditengah pandemi bisa memberikan solusi kepada pada pasar ekonomi karena hal tersebut
sesuai dengan konsep revolusi industri 4.0 yang menggunakan teknologi sebagai alat untuk
mempermudah pekerjaan. Dengan adanya sistem pemasaran online ini maka permintaan produksi
akan tetap berjalan selama pandemi Covid-19. Kemudahan akses informasi maupun komunikasi
antara penjual dengan pelanggan dalam masalah penjualan produk, sistem pembayaran yang
semakin mudah serta efisiensi waktu maupun tempat menjadi alasan mengapa sektor jasa e-
commerce ini terus berkembang meski pandemi.
Berbagai operator telekomunikasi merasakan adanya perubahan dan dampak secara nyata selama
pandemi Covid-19. Beberapa indikator yang menyebabkan diantaranya adalah :
1. International roaming
International roaming menjadi komponen pendapatan operator seluler yang paling terdampak
dari pembatasan perjalanan dan banyaknya penutupan penerbangan lintas negara, sehingga
mengurangi kontribusi international roaming. Penutupan ibadah umroh dan negara tujuan
wisata menyebabkan international roaming kehilangan pasar yang besar.
2. Pendapatan segmen enterprise
Harga industri seluler pada segmen konsumen mengalami kompetisi harga dan menjadikan
segmen enterprise memilih untuk memperbesar pendapatan operator, sehingga meningkatkan
kontribusi enterprise cukup signifikan pada total pendapatan operator.
3. Potensi kenaikan pengguna internet
Kenaikan trafik internet berpotensi menaikkan pendapatan operator telekomunikasi meski
tidak signifikan. Berbagai operator seluler di Indonesia menjadikan kompetisi mengarah pada
perang, beragam paket internet ditawarkan dengan harga murah, bahkan hampir semua
operator menawarkan harga gratis untuk akses tertentu seperti akses ke platform edukasi,
kesehatan, dan website informasi pandemi Covid-19.
4. Supply Chain
Meningkatnya trafik penggunaan internet harus didukung dengan meningkatnya kapasitas
jaringan. Adanya pergeseran lokasi pengguna internet dari kawasan publik dan perkantoran ke
perumahan menuntut fleksibilitas alokasi kapasitas operator, sehingga operator perlu
melakukan usaha ekstra dalam menjaga kualitas layanan dan upgrade jaringan.
Dampak pandemi Covid-19 juga ditunjukkan dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) 2020. Persentase penduduk bekerja menurut status pekerjaan jasa Informasi dan
Telekomunikasi mengalami penurunan pada sektor formal yang semula 69,98 persen turun
menjadi 68,69 persen. Sedangkan hal yang sebaliknya terjadi pada sektor informal, jasa
telekomunikasi yang justru mengalami peningkatan dari 30,1 persen menjadi 31,31 persen pada
masa pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi pengurangan tenaga kerja di
beberapa perusahaan jasa telekomunikasi dan menyebabkan para pekerja yang semula bekerja
sebagai buruh atau karyawan beralih pada pekerjaan bebas non pertanian.
Gambar 2. Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang
Bekerja Selama Seminggu yang lalu menurut Status
Pekerjaan Utama (Jasa Informasi & Komunikasi)
80 69.98 68.69
Formal
60
Informal
40 30.1 31.31
20
0
2019 2020
Sumber :BPS-Badan Pusat Statistik
Dalam pelaksanaan PSBB, sektor telekomunikasi termasuk sektor yang diperbolehkan tetap
melakukan kegiatan baik itu operasional, layanan, maintenance, maupun upgrade jaringan.
Tingginya trafik penggunaan internet saat pandemi menjadi sebuah kesempatan bagi para operator
telekomunikasi dan internet provider untuk meningkatkan kualitas layanan dan ekspansi.
Penambahan dan perluasan cakupan jaringan infrastruktur menjadi pilihan kebijakan untuk
memperoleh keuntungan. Namun perlu menjadi perhatian juga, untuk belanja modal dan sebagian
maintenance operator menggunakan mata uang dollar, hal ini beresiko terhadap kondisi keuangan
ketika terjadi kenaikan harga dollar sehingga dapat menyebabkan penurunan pendapatan pada
operator seluler.
Dengan kondisi pasar yang terus tumbuh meningkat, sektor telekomunikasi dapat menjadi
pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di saat banyak sektor usaha terpuruk karena dampak
pandemi Covid-19. Kontribusi sektor jasa Informasi dan Telekomunikasi terhadap pertumbuhan
PDB Indonesia diharapkan dapat terus meningkat. Pemerintah perlu berupaya untuk memberikan
insentif untuk pembiayaan belanja modal, sehingga operator seluler memiliki ruang untuk
mengantisipasi kenaikan tarif dan kelangsungan bisnisnya.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tenaga kesehatan (Nakes) memegang peranan penting dalam penangan kesehatan bagi
masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan Pasal 1
poin 1, yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah tiap-tiap orang/individu yang
mengabdikan dirinya dalam bidang kesehatan melalui pengetahuan dan keterampilan yang didapat
dengan cara mengenyam pendidikan terkait kesehatan yang diperuntukan untuk melakukan
penanganan kesehatan. Dengan kata lain tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam
pelayanan kesehatan berkaitan dengan promotif (peningkatan pemahaman), preventif
(pencegahan), protektif (perlindungan), kuratif (pengobatan) serta rehabilitasi. Pada pasal 11 poin
1 disebutkan bahwa yang termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan meliputi tenaga medis,
tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, kenaga kefarmasian, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, keterapian fisik, tenaga
keteknisian medis, tenaga biomedika, tenaga kesehatan tradisiona dan tenaga kesehatan lainnya.
Tenaga medis yang telah disebutkan diatas, melaksanakan tugas dan tanggujawabnya sesuai
dengan keahlian masing-masing. Dengan meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Indonesia
yang telah mencapai 1.341.314 per tanggal 1 Maret 2021, kebutuhan akan jasa pelayanan tenaga
kesehatan terus meningkat.
Dalam kondisi normal, meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia yang telah mencapai
266.911.000 jiwa di tahun 2019, berdampak pada meningkatnya permintaan akan tenaga medis di
tiap-tiap wilayah yang ada di Indonesia. Permasalahan yang timbul adalah mengenai
pendistribusian dan penyerapan tenaga kesehatan di daerah. Menurut Ditjen Farmalkes
Kementerian Kesehatan RI sampai tahun 2019 masih terjadi defisit tenaga kesehatan di Indonesia.
Tabel diatas menunjukan bahwa Indonesia masih membutuhkan tenaga medis untuk 5 kelompok
(dokter gigi, apoteker, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, teknis pelayanan darah) sehingga
bisa mencapai target yang telah ditentukan. Data juga menunjukan bahwa kekurangn jumlah
tenaga kesehatan masih jauh dari target yang diinginkan. Hal itu tentunya tergambar dari defisit
yang terjadi berada diatas 1000 orang.
Berkaitan dengan terjadinya pandemi Covid-19, pemerintah dalam hal ini Kementrian kesehatan
melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan melakukan upaya dalam pelayanan kesehatan
bagi masyarakat dalam melakukan adaptasi kebiasaan baru yang baik dan aman. Salah satu cara
yang digunakan untuk mendeteksi penyebaran virus secara dini yaitu dengan metode Rapid test
dan swab test-PCR. Penggunaan metode rapid test dan swab test-PCR memiliki perbedaan dalam
hal pengambilan sampel untuk pengujian seseorang terpapar virus. Rapid test mengambil sampel
darah yang diambil dari ujung jari yang ditusuk/dilukai ataupun pengamilan darah dari pembulu
vena. Sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan metode swab test-PCR sampel yang
diambil dari rongga nasofaring/orofaring. Dengan kata lain, pengambilan sampel diambil dari
memasukan stick khusus kedalam lubang hidung pasien. Prosedur pengambilan sampel
menggunakan metode rapid test cenderung cepat dan sederhana. Sedangkan swab test-PCR
cenderung susah dan memakan waktu.
Dalam hal vaksin Covid-19, pemerintah membuat kebijakan untuk mendatangkan vaksin dengan
total anggaran mendekati Rp.100 triliun rupiah. Pemerintah mengklaim telah mendatangkan 1.2
juta dosis vaksin untuk diberikan pada penduduk Indonesia dan akan diberikan dalam beberapa
tahap. Menurut pemerintah pengadaan vaksin akan ditambah sampai penduduk Indonesia
mendapat vaksin. Pelaksanaan vaksinasi tersebut dituang dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 84. Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Covid-19 dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Tenaga kesehatan menjadi salah satu yang mendapat prioritas dalam menerima vaksin covid-19.
Berdasarkan update terakhir dari satgas Covid-19 per tanggal 28 Februari menunjukan sebanyak
998.439 jiwa telah mendapat vaksinasi tahap ke 2 dengan peningkatan jumlah vaksin sebanyak
16.069. perkiraan total sumber daya manusia kesehatan yang akan menerima vaksinasi sebanyak
1.468.764 jiwa. Sedangkan penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksinasi tahap pertama
sebanyak 1.691.724 dan meningkat sebanyak 75.559 dari total penerima vaksin sebanyak
181.554.465 jiwa. Hal ini tentunya merupakan bentuk tanggungjawab pemerintah terhadap
keselamatan para tenaga. Menurut data yang dirangkum oleh Tim Mitigasi IDI menunjukan
selama bulan Maret-Desember 2020, total tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19 di
Indonesia mencapai 504 jiwa. Dari jumlah itu terdapat 237 dokter, 15 dokter gigi, 171 perawat, 64
bidan, 7 apoteker dan 10 tenaga laboratorium medik yang tersebar hampir di seluruh wilayah di
Indonesia.
Dari Grafik 4 terlihat bahwa selama tahun 2020, tren laju pertumbuhan PDB Jasa Keuangan dan
Asuransi di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Pada triwulan III tahun 2020,laju
pertumbuhan PDB mencapai angka -0,95%. Jauh lebih rendah dari periode yang sama pada tahun
2019 yang mencapai 6,16%. Terjadinya penurunan ini salah satunya sebagai imbas dari adanya
pandemi Covid-19 di Indonesia.
Dari sisi ketenagakerjaan, hasil Sakernas Agustus 2020 menunjukkan terjadi penurunan jumlah
penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja di sektor keuangan dan asuransi dari tahun 2019 ke
tahun 2020. Bentuk penurunan ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pengurangan tenaga kerja
di sektor jasa Keuangan dan Asuransi sebagai dampak terjadinya pandemi Covid-19. Adapun
tenaga kerja yang tidak lagi berada pada sektor jasa ini memiliki kemungkinan tidak memiliki
pekerjaan/pengangguran atau bisa juga beralih ke lapangan kerja pada sektor lainnya.
Grafik 5. Penduduk Usia 15 Tahun keatas yang Bekerja Pada Sektor Jasa Keuangan dan
Asuransi, 2019-2020
1810255 1819735
1775289
1557927
Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen) PDB di Indonesia Tahun 2017-2020)
Keterangan 2017 2018 2019 2020
c to c Triwulan I 0,12 0,15 0,17 0,18
Triwulan II 0,08 0,15 0,18 0,11
Triwulan III 0,09 0,16 0,20 0,09
Triwulan IV 0,12 0,16 0,19 0,08
q to q Triwulan I -0,35 -0,38 -0,36 -0,35
Triwulan II 0,09 0,10 0,12 -0,02
Triwulan III 0,04 0,09 0,12 0,18
Triwulan IV 0,39 0,34 0,27 0,25
y to y Triwulan I 0,12 0,15 O,17 0,18
Triwulan II 0,03 0,15 0,19 0,04
Triwulan III 0,11 0,19 0,23 0,07
Triwulan IV 0,20 0,17 0,18 0,05
Sumber: BPS, 2017-2020
Berdasarkan Tabel 4. laju pertumbuhan PDB pada lapangan usaha di sektor pendidikan mengalami
kenaikan pada setiap triwulan dari tahun 2017-2020. Pertumbuhan terbesar terjadi pada triwulan
III tahun 2019. Data pada Tabel 1 juga menunjukan bahwa terjadi penurunan setelah triwulan III
tahun 2019 dengan penurunan signifikan terjadi pada triwulan II pada tahun 2020. Penurunan nilai
PDB yang sangat drastis yakni sebesar 7% dari nilai PDB Triwulan I menunjukan bahwa pandemi
Covid-19 memiliki implikasi yang sangat besar. Perubahan sosial ekonomi yang cepat
menimbulkan goncangan yang besar pada struktur ekonomi dan sektor-sektornya. Kondisi inilah
yang menimbulkan kebijakan yang menjadi masalah baru yakni dengan adanya pengurangan
jumlah guru, penutupan beberapa sekolah dan lembaga pendidikan non pemerintah yang menjadi
penyumbang angka pengangguran akibat Covid-19.
Sektor pendidikan secara tidak langsung merupakan sektor yang berkaitan dengan sektor lainnya.
Pasar dari sektor pendidikan berada pada siswa didik, sementara rumah tangga peserta didik
sendiri tidak lepas dari pengaruh dampak Covid-19. Variasi kondisi sosial ekonomi peserta didik
akan mempengaruhi pemasukan sekolah. Pada sekolah atau Lembaga pendidikan non pemerintah
pembiayaan dari peserta didik merupakan sumber utama mereka. Adanya gejolak ekonomi pada
peserta didik dan dituntutnya sekolah menyediakan media belajar dan informasi untuk
membelajaran daring menyebabkan pemasukan sekolah menjadi berkurang atau bahkan menjadi
minus. Oleh karena itu, salah satu kebijakan pemerintah untuk meringankan beban dari
pembelajaran jauh dari dengan memberikan subsidi kuota internet bagi dan guru/dosen. Selain
pembelajaran dalam jaringan (daring) menyebabkan waktu luang dan jam kerja orang tua menjadi
terganggu akibat kewajiban mengontrol anaknya dalam belajar (BPS, 2020). Kondisi ini secara
tidak langsung juga mempengaruhi produktivitas orang tua yang menjadi pelaku ekonomi di
berbagai sektor.
Dampak pandemi Covid-19 juga ditunjukkan dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) Agustus 2020 pada upah buruh di seluruh lapangan pekerjaan. Perubahan upah buruh
pada satu tahun terakhir, disebabkan oleh berbagai macam faktor yang sejatinya merupakan
dampak ikutan dari adanya pandemi Covid-19 seperti perubahan jam kerja, pemotongan upah
maupun kebijakan perusahaan untuk merumahkan buruh sementara. Upah buruh pada sektor jasa
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dinilai sangat terdampak pandemi Covid-19, dimana
rata-rata upah buruh pada kategori ini turun 17,28 persen. Diikuti Real Estate yang turun 15,70
persen, Transportasi dan Pergudangan turun sebesar 12,13 persen. Industri Pengolahan yang
merupakan sektor padat karya juga terdampak relatif signifikan dimana upah buruh pada kategori
tersebut turun 7,13 persen.
Tabel 5.
Rata-rata Upah Buruh Menurut Lapangan Pekerjaan Utama (rupiah)
Agustus 2019-Agustus 2020
Pola yang sama juga terjadi pada indeks triwulanan hari orang pekerja, indeks triwulanan balas
jasa dan upah, serta indeks triwulanan nilai konstruksi yang diselesaikan. Hal ini menunjukkan
hubungan linear antara jumlah pekerja, balas jasa dan upah serta nilai konstruksi yang diselesaikan.
Gambar 9. Indeks triwulanan hari orang pekerja, balas jasa dan upah, dan nilai
konsutruksi yang diselesaikan periode triwulan III 2019 – TW III 2020.
160.00
indeks triwulanan hari
140.00 orang pekerja
Sumber : SMERU
Berbeda dengan sektor konstruksi, tenaga kerja pada sektor real estate tidak terlalu dalam dalam
kontraksi baik secara jumlah maupun proporsi. Hal ini dimungkinkan karena secara total, jumlah
tenaga kerja pada sektor real estate memang sedikit hanya 393.665 pekerja atau 0,3% dari total
pekerja (Sakernas Agustus 2020). Namun demikian, upah buruh pada sektor real estate terdampak
sebesar 15,70%, dimana ini merupakan dampak terbesar kedua setelah sektor akomodasi dan
makan minum sebesar 17,28%.
5. Kesimpulan
Dampak pandemi Covid-19 dirasakan semua sektor lapangan usaha di Indonesia. Keterkaitan satu
sama lain antar lapangan usaha membuat lumpuhnya satu lapangan usaha berdampak pada banyak
lapangan usaha lainnya. Data PDB sebagai salah satu indikator makro perekonomian Indonesia
menunjukkan bahwa dari 17 KBLI yang ada, mayoritas mengalami pertumbuhan negatif sebagai
dampak dari pandemi. Hal ini sejalan dengan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year
tahun 2019 yang berada pada angka -2,19%.
Berdasarkan 3 klasifikasi utama lapangan kerja, jasa merupakan lapangan kerja yang memiliki
kontribusi terbesar dalam memberikan nilai tambah pada kegiatan produksi di Indonesia. Dari sisi
tenaga kerja, sektor jasa menyerap banyak tenaga kerja dengan berbagai ketrampilan. Dari banyak
sektor jasa yang berkontribusi pada PDB, hanya sektor jasa Informasi dan Komunikasi serta sektor
jasa Kesehatan lah yang menunjukkan pertumbuhan positif. Sedangkan sektor jasa lainnya
mengalami kontraksi pertumbuhan yang negatif sebagai dampak adanya pandemi Covid-19.
Daftar Pustaka
Alinea.id. (2020, Juni). Menuju New Normal, Momentum Berjayanya Industri Telekomunikasi.
Diakses pada 1 Maret 2021. https://www.alinea.id/bisnis/menuju-new-normal-berjayanya-
industri-telekomunikasi-b1ZOy9uHx.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2020). Laporan Survei Internet APJII
2019-2020 (Q2). Jakarta
BDK Jakarta Kementerian Agama RI. (2020, Juli). Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa
Pandemi Covid-19. Diakses pada 1 Maret 2021.
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-
pandemi-covid-19
Badan Pusat Statistik. (2017). Seri 2010] Sumber Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen), 2017.
Diakses pada 2 Maret 2021 dari https://www.bps.go.id/indicator/11/554/2/-seri-2010-
sumber-pertumbuhan-pdb-seri-2010.html.
_________________. (2018). Seri 2010] Sumber Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen), 2018.
Diakses pada 2 Maret 2021 dari https://www.bps.go.id/indicator/11/554/2/-seri-2010-
sumber-pertumbuhan-pdb-seri-2010.html.
_________________ . (2019). Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan
I-2019. Jakarta: BPS, No.39/05/Th.XXII, 6 Mei 2019.
_________________ . (2019). Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus 2019. Jakarta: BPS.
_________________ . (2019). Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan
II-2019. Jakarta: BPS, No.65/08/Th.XXII, 5 Agustus 2019.
_________________. (2019). Seri 2010] Sumber Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen), 2019.
Diakses pada 2 Maret 2021 dari https://www.bps.go.id/indicator/11/554/2/-seri-2010-
sumber-pertumbuhan-pdb-seri-2010.html.
_________________ . (2019). Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan
III-2019. Jakarta: BPS, No.89/11/Th.XXII, 5 November 2019.
_________________. (2020). Seri 2010] Sumber Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen), 2020.
Diakses pada 2 Maret 2021 dari https://www.bps.go.id/indicator/11/554/2/-seri-2010-
sumber-pertumbuhan-pdb-seri-2010.html.
_________________. (2020). Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
_________________ . (2020). Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus 2020.Jakarta: BPS.
__________________ . (2020). Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan
IV-2019. Jakarta: BPS, No.17/02/Th.XXIV, 5 Februari 2020.
_______________________. (2020). Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Triwulan I-2020. Jakarta: BPS, No.30/05/Th.XXIII, 5 Mei 2020.
_______________________. (2020). Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Triwulan II-2020. Jakarta: BPS, No.64/08/Th.XXIII, 5 Agustus 2020.
_______________________. (2020). Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Triwulan III-2020. Jakarta: BPS, No.85/11/Th.XXIII, 5 November 2020.
_______________________. (2020). Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Triwulan IV-2020. Jakarta: BPS, No.13/02/Th.XXIV, 5 Februari 2021.
_______________________. (2020). Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
_______________________. (2020). Berita Resmi Statistik. Berita Resmi Statistik No.86/11/Th.
XXIII, 05 November 2020.
_______________________. (2020). Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku
Usaha. Jakarta: Badan Pusat Statistik
_______________________. (2020). Analisis Isu Terkini 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik
_______________________. (2021). Berita Resmi Statistik. Berita Resmi Statistik No.13/02/Th.
XXIV, 05 Februari 2021.
_______________________. (2021). Berita Resmi Statistik. Berita Resmi Statistik No.21/03/Th.
XXIV, 01 Maret 2021.
_______________________. (2021). Indikator Konstruksi Triwulan III 2020. Jakarta: BPS.
Beritasatu. (2020). Pandemi Covid-19 Memukul Bisnis di Sektor Transportasi. Diakses pada 2
Maret 2020 dari https://www.beritasatu.com/ekonomi/619131/pandemi-covid19-
memukul-bisnis-di-sektor-transportasi
Fadly, H.D & Sutama. (2020). Membangun Pemasaran Online dan Digital Branding di Tengah
Pandemi Covid-19. Jurnal Ecoment Global. Vol 5. No.2 Desember 2020: 91-98.
Indotelko.com. (2020). April. Ada Covid-19, operator telekomunikasi diuntungkan?. Diakses pada
1 Maret 2021. https://www.indotelko.com/read/1586730375/covid-19-operator.
Investor Daily. (2020). Mei. Sektor Telekomunikasi Terdongkrak Covid-19. Diakses pada 1 Maret
2021. https://investor.id/editorial/sektor-telekomunikasi-terdongkrak-covid19.
Luthfiyah T.S., Miro F. (2020). Pengaruh Covid-19 Terhadap Transportasi Di Daerah
Jabodetabek. Pustaka Bung Hatta, 1: 1 – 6.
Ngadi, Ruth Meilianna, Yanti Astrelina Purba. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap PHK
Dan Pendapatan Pekerjadi Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia, Edisi Khusus
Demografi dan COVID-19, Juli 2020, 43-48.
Rizal, Jawahir Gustav. (2020). Pandemi Covid-19, Apa Saja Dampak pada Sektor
Ketenagakerjaan Indonesia. Diakses pada tanggal 3 Maret 2021.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/ 102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-
dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all.
SMERU. (2020). Covid-19 Terhadap Sektor Ketenagakerjaan. SMERU: Catatan Kebijakan No.4
Juli 2020.
http://binakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Buletin_2020/Buletin_Konstruksi_4_
20.pdf.
SMERU. (2020). Situasi Ketenagakerjaan di Lapangan Usaha Yang Terdampak Pandemi Covid-
19. SMERU: Catatan Isu SMERU No. 1 Juni 2020.
https://smeru.or.id/sites/default/files/publication/pb04_covidnaker_in.pdf.
Solihin, D & Verahastuti, C. (2020). Profitabilitas Sektor Telekomunikasi di Tengah Pandemi
Covid-19. Jurnal Aktual: Akuntansi dan Keuangan. Vol 5. No.2 Agustus 2020: 213-221
Sugihamretha, I Dewa Gde. (2020). Respon Kebijakan: Mitigasi Dampak Wabah Covid-19 Pada
Sektor Pariwisata. The Indonesian Journal of Development Planning. IV (2): 191-206.
Warta Cakrawala. 2021, Januari. Intensitas Penggunaan Internet dan Peran Vital Industri
Telekomunikasi. Diakses pada 1 Maret 2021,
https://www.wartacakrawala.com/2021/01/intensitas-penggunaan-internet-dan-peran-
vital-industri-telekomunikasi/.
World Bank. (2020). Temuan Inti: Estimasi Dampak COVID-19 pada Sistem Pembelajaran dan
Pendapatan di Indonesia – Cara Mengubah Arus. Jakarta: The World Bank.