Bahan Tambahan Pangan Bab 2
Bahan Tambahan Pangan Bab 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang
secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
dikesampingkan. BTP pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti
dan diuji lama sesuai dengan kaidah – kaidah ilmiah yang ada. Pemerintah telah
Yang di mkasud dengan zat tambahan makanan adalah bahan yang di tambahkan
penggunaan bahan tambahan yang dilarang untuk bahan pangan dan penggunaan
berusaha memenuhi kebutuhan dan keuntungan yang besar dan pada besarnya
seperti kesehatan manusia sebagai komponen pangan itu sendiri. Dalam arti
bahwa apabila zat pewarna tersebut ternyata akan berdampak buruk pada
dihentikan atau diganti dengan bahan pewarna lain yang lebih aman.
1. Pewarna, yaitu BTP yang dapat memperbaiki atau member warna pada
pangan.
2. Pemanis buatan yaitu BTP yaitu yang dapat meyebabkan rasa manis pada
pertumbuhan mikroba.
6. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa yaitu BTP yang dapat
pangan.
mutu pemanggangan.
pangan.
organoleptiknya dari sifat alami. Disamping itu juga diperlukan dalam pembuatan,
c) Membuat bahan pangan lebih menarik bagi konsumen yang tidak megarah
pada penipuan.
dari hal- hal yang merugikan konsumen oleh karena itu pemakaian bahan
b) Menipu konsumen.
berikut :
tidak sengaja, baik dalam sejumlah sedikit atau cukup banyak akibat
dapat pula merupakan residua tau kontaminan dari bahan yang disengaja
aromatic polisiklis.
2.4.1. Pewarna
digunakan pada bahan pangan misalnya zat pewarna untuk tekstil untuk
karena ada residu logam berat pada zat pewarna tersebut. Pewarna
banyak tersedia zat pewarna seperti yang diharapkan. Zat pewarna yang
dikenal dua jenis zat pewarna yang termasuk dalam golongan bahan
1 . Pewarna Alami
2. Pewarna Sintetis
analisis media terhadap zat warna tersebut. Proses pembuatan zat warna
nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain
ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,0004 persen
dan timbal balik tidak boleh lebih dari 0,0001, sedangkan logam berat
Warna (C.I.No.)
dan mengembalikan warna dari bahan dasar yang hilang atau berubah
kesehatan manusia.
lebih praktis dalam penggunaaan, dan warna lebih kuat. Disatu sisi
kebutaan.
2.4.2 Pengawet
gas SO2, garam Na atau K sulfit, bisulfi, dan meta bisulfit, dan
Garam nitrat dan nitrit umumnya digunakan pada proses curing daging
2006).
Zat kimia yang sering dipakai sebagai bahan pengawet adalah asam
(Cahyadi, 2006).
bahan pengawet kimia meliputi beberapa hal antara lain: jenis bahan
sel dapat terjadi karena reaksi antara bahan pengawet dengan sisi
3. Penghambat enzim
mikroorganisme.
hanya sedikit nutrien dan apabila nutrient itu diikat, akan lebih sedikit
senyawa yang satu dengan yang lain, meskipun tujuan akhirnya sama
Oleh sebab itu, air akan keluar dalam sel dan sel menjadi kering atau
mengalami dehidrasi.
ionisasi asam dan kosentrasi yaitu jumlah asam dalam volume tertentu
(Cahyadi, 2006).
c. Tidak menurunkan kualitas gizi, warna cita rasa, dan bau bahan
rendah
pangan.
1. kesulitan bernafas.
2. Iritasi kulit.
4. Diare.
7. Sakit keapala.
1. kerusakan jantung
2. kerusakan ginjal.
3. Penyakit leukemia.
4. Penyakit diabetes.
5. Kanker otak.
yaitu perasaan kasar-licin, lunak liat, dan cair kental. Penyedap rasa
lebih bernilai atau diterima dan lebih menarik. Sifat utama pada
penyedap adalah memberi ciri khas khusus suatu pangan seperti flavor
atau lebih diterima dan lebih menarik. Sifat utama pada penyedap rasa
adalah memberi ciri khusus pada suatu pangan seperti aroma jeruk
manis, jeruk nipis, lemon, kola, coklat, krim, vanili dan sebagainya.
sebagai berikut:
tidak disukai.
1. Penyedap Alami
sebagai obat dan pewarna. Contoh sereh dan daun pandan, daun
salam.
b. Minyak Esensial
aroma asam, warna dan bahan padat seperti gula, dan mineral.
2 Penyedap Sintetis
itu sendiri.
pusing.
2.4.4. Pemanis
A. Jenis Pemanis
(Cahyadi, 2006).
bahan yang dapat menyebabkan rasa manis pada pangan tetapi tidak
atau bahkan kematian. Oleh karena itu, dalam peraturan pangan dilarang
1. Rhodamin B
2. Formalin
3. Boraks
2.6 Pengetahuan
1. Tahu (know)
kembali (recal) sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
2. Memahami (comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
3. Aplikasi (aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
organisasi, dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
sebagainya.
5. Sintetis (synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemapuan untuk menyusun
6. Evaluasi (evaluation)
anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek