Anda di halaman 1dari 1

MATERIALISME

Materialisme berasal dari kata “materi” yang merupakan salah satu objek
penelitian dalam filsafat yakni segala yang ada dan mungkin ada. Tentang objek
materi/material filsafat ini banyak yang sama dengan objek material sains. Bedanya
ialah dua hal. Pertama, sains menyelidiki objek material yang empiris (pengalaman,
percobaan, pengamatan yang telah dilakukan), filsafat menyelidiki objek itu juga,
tetapi bukan bagian yang empiris, melainkan bagian yang abstraknya (tidak
berwujud). Kedua, ada objek material filsafat yang memang tidak diteliti oleh sains,
seperti Tuhan, hari akhir, yaitu objek material filsafat yang untuk selama-lamanya
tidak empirirs. Jadi, objek material filsafat tetap saja lebih luas dari objek material
sains.1
Materialisme merupakan paham atau aliran yang menganggap bahwa dunia
ini tidak ada selain yang tampak terlihat oleh mata. Aliran ini tidak percaya akan
metafisik atau dunia spiritual.2 Pada zaman pencerahan (afklarung),materialisme
mendapat tanggapan yang penting di Eropa Barat. Aliran ini tumbuh subur
disebabkan, dengan paham ini, orang-orang merasa mempunyai harapan-harapan
yang besar atas hasil-hasil ilmu pengetahuan.
Selain itu paham materialisme ini praktis tidak memerlukan dalil-dalil yang
muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan
yang jelas dan mudah dimengerti. Kemajuan aliran ini mendapat tanggapan yang
keras dari kaum agama di mana-mana. Hal ini disebabkan bahwa paham ini, pada
abad ke-19 tidak mengakui adanya Tuhan (ateis) yang sudah diyakini mengatur budi
masyarakat. Pada masa ini, kritikpun muncul di kalangan ulama-ulama Barat yang
menentang materialisme sampai krirtikan seorang pemikir jerman yang dikenal
dengan panggilan Hegel mengktitik materialisme yang menyatakan bahwa alam
wujud ini terjadi dengan sendirinya dari chaos (kacau balau). Kata Hegel, kacau
balau yang mengatur bukan lagi kacau balau namanya.3

1
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2013) hlm. 21.
2
Ali Maksum, Pengantar Filsafat (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2019), hlm. 305.
3
Ali Maksum, Pengantar Filsafat (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2019), hlm. 306.

Anda mungkin juga menyukai