USG dalam kehamilan antara lain bertujuan sebagai berikut (Adhi Pribadi, et al. 2011).:' a. mendiagnosis dan mengkonfirmasi Awa1 Kehamilan b. Melihat Posisi dan Kondisi Plasenta. c. Memeriksa DJJ. d. Mengetahui Kehamilan Kembar e. Menghitung Usia Kehamilan dan Berat Janin. f. Mendiagnosis Kelainan Janin g. Memeriksa Jumlah Cairan Amnion h. Mengetahui Jenis Kelamin Bayi
2. Indikasi USG dalam Kehamilan
a) Indikasi pemeriksaan USG pada kehamilan trimester I Pada pemeriksaan USG trimester pertama, terutama jika pasien hamil dengan usia gestasi di bawah 10 minggu, penggunaan USG transvaginal adalah metode yang lebih baik daripada menggunakan USG transabdominal. Karena keakuratan USG transvaginal pada usia kehamilan muda lebih akurat daripada USG transabdominal. Yang harus dinilai oleh pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan USG trimester I adalah: 1) Penentuan adanya kehamilan intrauterine 2) Penentuan adanya denyut jantung mudigah atau janin 3) Penentuan usia kehamilan 4) Penentuan kehamilan kembar 5) Perdarahan pervaginam 6) Terduga kehamilan ektopik 7) Terdapat nyeri pelvic 8) Terduga kehamilan mola 9) Terduga adanya tumor pelvic atau kelainan uterus 10) Membantu tindakan invasive, seperti pengambilan sampel jaringan vili koriales (chorianic villus sampling), pengangkatan IUD (Cunningham, F Gary. et all. 2010)
b) Indikasi pemeriksaan USG pada kehamilan trimester II dan III
Beberapa indikasi pemeriksaan USG pada kehamilan trimester II dan III, misalnya : 1) Penentuan usia kehamilan 2) Evaluasi pertumbuhan janin 3) Terduga kematian janin 4) Terduga kehamilan kembar 5) Terduga kelainan volume cairan amnion 6) Evaluasi kesejahteraan janin 7) Ketuban pecah dini atau persalinan preterm 8) Penentuan presentasi janin 9) Membantu tindakan versi luar 10) Terduga inkompetensia serviks 11) Terduga plasenta previa 12) Terduga solusio plasenta 13) Terduga kehamilan mola 14) Terdapat nyeri pelvic atau nyeri abdomen 15) Terduga kehamilan ektopik 16) Kecurigaan adanya kelainan kromosomal (usia ibu k35 tahun, atau hasil tes biokimiawi abnormal) 17) Evaluasi kelainan congenital 18) Riwayat kelainan congenital pada kehamilan sebelumnya 19) Terduga adanya tumor pelvic atau kelainan uterus 20) Membantu tindakan invasive seperti amniosentesis, kordosentesis atau amnioinfusi. (Cunningham, F Gary. et all. 2010) 1. Cunningham, F Gary. et all. 2010. Obstetri Williams 23rd ed. USA : The McGrawHill Companies, Inc. 2. Adhi Pribadi, et al. 2011. Ultrasonografi Obstetri dan Ginekologi. 1 ed. Jakarta: CV Sagung Seto