Konsep jaringan kerja merupakan konsep yang mendasari PERT dan CPM
dalam perencanaan dan pengawasan suatu proyek.perencanaan jaringan
kerja(network planning)yang disebut juga analisa jaringan kerja(network
analisis)yang bermanfaat bagi para manajer atau administrator yang bertanggung
jawab dalam bidangnya
seperti,anginaering,production,marketing,administration,research,education,plan
ning dsb.perlu diketahui bahwa penggunaan jaringan kerja terutama pada
serangkaian kegiatan (proyek)yang tidak rutin.
5) Proyek-proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang tepat dan biaya
terbatas.
a) PERT
PERT adalah singkatan dari program evaluation and review tecnicgue secara
fundamental PERT merupakan suatu representasi diagramatik sebagai suatu alat
grafik bagi manajemen yang efektif.
Metode PERT adalah satu metode pengelolaan yang merupakan alat bagi
seorang pemimpin untuk dapat menghasilkan suatu perencanaan yang luas dan
lengkap serta berfungsi dalam melakukan pengawasan atau berbagai kegiatan
dalam suatu proyek.
Dengan PERT kita dapat mengetahui semua unsur yang tertuju kepada
pemecahan masalah serta kemungkinan penggambilan kebijaksanaan secara
lebih cepat dan tepat untuk mencapai tujuan suatu kegiatan(proyek)PERT
sebagai suatu jaringan kerja dapat kita kaji adannya dua element dasar
yakni”kegiatan”dan”peristiwa”(event).kegiatan merupakan bagian dari proyek
yang menggunakan waktu,tenaga,dana dan sumber-sumber lainnya.aktivitas
dinyatakan dengan( _______ )sedangkan peristiwa dinyatakan dalam bentuk
lingkaran ( ) atau persegi ( ).
Jika semua aktivitas dan peristiwa dalam suatu proyek dihubungkan secara logis
dan beruntutan,maka akan terbentuk suatu jaringan yang dinamakan jaringan
kerja(network).konsep ini akan menjadi dokumen dasar dasar sistem manajemen
yang berdasarkan network.
Fungsi PERT
Dalam hubungan PERT menjadi peranti esensial selama fase-pra rencana dari
perumusan proyek.PERT sebagai alat pengelolaan memungkinkan
penggunaannya dalam berbagai bidang kegiatan(bidang
industri,pemasaran,administrasi.organisasi,keamanan dan pertahanan,pendidikan
dsb)
Pengetian Jaringan Kerja
Pengertian PERT
Perlu kita perhatikan dalam penyusun suatu program kegiatan pendidikan atau
merencanakan proyek-proyek pendidikan ialah memahami terlebih dahulu serta
menentukan secara terinci ruang lingkup,keadaan,sumber daya dan dana serta
waktu pelaksanaan.
Kemudian barulah kita gambarkan dalam suatu bentuk atau kema jaringan kerja
yang selanjutnnya merealisir pelaksanaan/penyelesaian proyek tersebut.
Dalam hal manajemen, tentu terdapat tujuan atau goal yang menjadi misi sebuah
proyek konstruksi. Oleh karena itu, penting mengetahui bagaimana cara
mengelola proyek konstruksi yang baik. Di antaranya;
1. Mengelola Risiko
Risiko bisa berupa apa saja, tak hanya risiko keselamatan kerja, tapi juga
sesederhana keterlambatan pasokan bahan baku yang mulanya hanya dipicu oleh
ketidak-tepatan vendor yang memasok bahan material. Sehingga hal selanjutnya
yang terjadi yaitu muncul risiko yang sangat mengganggu keberlangsungan
suatu proyek yang tengah berjalan.
Untuk kegiatan merencanakan ini tak harus ditanggung sendiri, kalau perlu,
sebuah perusahaan atau seorang pemilik proyek menyewa seorang konsultan.
Dalam tahap ini, bentuk perencanaan dapat meliputi perencanaan definisi,
perencanaan inisiasi, perencanaan proyek atau perencanaan metode kerja, dan
perencanaan anggaran biaya.
a. Perencanaan Definisi
Tujuan akan dilaksanakan sebuah proyek dan faktor-faktor lain harus
dipertimbangkan, mulai dari persoalan desain hingga reaksi warga setempat,
agar pelaksanaan proyek konstruksi tersebut berhasil dikerjakan sesuai kualitas
yang diinginkan.
b. Perencanaan Inisiasi
Faktor penting yang harus diperhatikan adalah ketersedian sumber daya.
Mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi
sangat disarankan untuk bersama-sama mewujudkan satu tujuan sebuah proyek.
Karena hasil berkualitas dipengaruhi oleh sumber daya yang berkualitas.
2. Pengaturan (Organizing)
Tahap ini dimaksudkan untuk mengatur dan mengklasifikasikan kegiatan proyek
konstruksi agar kinerja yang dikerjakan sesuai dengan yang dijadwalkan.
Memastikan kegiatan proyek sesuai jadwal pun tentu butuh komitmen tinggi dan
kedisiplinan. Hal itu juga tentu sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan
dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya.
Perencanaan memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi
sumber daya untuk melaksanakan kegiatan (Imam Soeharto, 1997). Secara
garis besar, perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek,
yaitu penjadwalan, anggaran dan mutu.
Pengertian di atas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu
proses, ini berarti perencanaan tersebut mengalami tahap-tahap pengerjaan
tertentu Tahap-tahap pekerjaan itu yang disebut proses. Dalam menyusun
suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi :
a. Menentukan tujuan.
Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari
kegiatan yang akan dilakukan.
b. Menentukan sasaran.
Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu
tujuan yang lelah ditetapkan sebelumnya
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan.
Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan
kajian terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai
d. Memilih alternatif.
Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran. Karenanya memilih alternatif yang paling
sesuai untuk suatu kegiatan yang hendak dilakukan memerlukan kejelian dan
pengkajian perlu dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan kelak.
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan
Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat
dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan.
Tahapan perencanaan di atas merupakan suatu rangkaian proses yang
dilakukan sesuai urutannya. Dari proses tersebut perencanaan disusun dan
selanjutnya dilakukan penjadwalan.
2. Penjadwalan
Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk
menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek
dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas
harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang
ekonomis (Callahan, 1992). Penjadwalan meliputi tenaga kerja, material,
peralatan, keuangan, dan waktu. Dengan penjadwalan yang tepat maka
beberapa macam kerugian dapat dihindarkan seperti keterlambatan,
pembengkakan biaya, dan perselisihan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penjadwalan antara lain :
a) Bagi pemilik :
(1) Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek.
(2) Merencanakan aliran kas.
(3) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya
proyek.
b) Bagi kontraktor:
(1) Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.
(2) Merencanakan kebutuhan material, peralalan, dan tenaga kerja.
(3) Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor.
(4) Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
(5) Merencanakan aliran kas
(6) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya
proyek.
3. Pengendalian
R.J. Mockler, 1972, dalam Imam Soeharto (1997) memberikan pengertian
tentang pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha yang
sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran
perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan
dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara
pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang
diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai sasaran.
Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Mockler, maka proses
pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menentukan sasaran.
b. Definisi lingkup kerja.
c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai
sasaran.
d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan
sasaran yang telah ditentukan.
f. Mengadakan tindakan pembetulan.
Fungsi utama pengendalian adalah memantau dan mengkaji (bila perlu
mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan terbimbing ke arah
tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan
memastikan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.
4. Metode Pengendalian Biaya dan Waktu
Penyimpangan terhadap perencanaan sering terjadi, baik terhadap biaya
maupun waktu untuk mengetahui terjadinya penyimpangan secara dini daput
dipergunakan metode varian dan metode earned value alau metode nilai
hasil. Melode-metode ini dipakai untuk pengendalian terhadap biaya dan
waktu.
a. Metode Varian
Pengendalian biaya proyek dengan melakukan identifikasi varian pada data
pengeluaran biaya pelaksanaan terhadap biaya rencana secara periodik atau
dalam kurun waktu tertentu.
b. Metode Nilai Hasil {earned value}
Dalam metode ini memakai dasar-dasar asumsi tertentu agar dapat
dikembangkan untuk membuat perkiraan atau proyeksi keadaan masa depan
proyek. Metode ini digunakan untuk :
(1) Mengetahui performance proyek dari sisi biaya pada suatu waktu;
– apakah pengeluaran biaya > dari rencana.
– apakah pengeluaran biaya < dari rencana.
– apakah pengeluaran biaya = dari rencana.
(2) Mengetahui performance proyek dari sisi jadwal/waktu pada suatu waktu;
– apakah waktu pelaksanaan lebih cepat dibanding rencana.
– apakah waktu pelaksanaan lebih lambat dibanding rencana.
– apakah waktu pelaksanaan sama dengan rencana.
(3) Prediksi biaya untuk menyelesaikan proyek setelah waktu evaluasi ;
proyek untung atau rugi.
(4) Prediksi waktu untuk menyelesaikan proyek setelah evaluasi, lebih cepat
atau lebih lambat.
1. Perencanaan
2. Penjadwalan
3. Pengendalian Proyek