Dosen Pengampu :
Dr. Nurmayani, M.Ag
Oleh :
REGULER B
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini penulis buat guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam, semoga makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi penulis dan para pembaca.
Dalam penulisan makalah, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu mendoakan
2. Kepada dosen pengampu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala
kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi
makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Makalah.........................................................................................2
D. Manfaat Makalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Martabat Manusia......................................................................................3
a) Tujuan penciptaan Manusia...................................................................3
B. Alasan Menjadikan Manusia sebagai Khalifah.........................................3
C. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba...............................................6
D. Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah.............................................9
E. Terorisme dan Narkoba...........................................................................11
a) Terorisme.............................................................................................11
b) Dampak Terorisme..............................................................................11
c) Peran Negara dan Agama....................................................................13
d) Narkoba................................................................................................14
e) Dampak Narkoba Dalam kehidupan Manusia.....................................15
BAB III PENUTUP................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta.
Manusia hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia
terdapat perpaduan nantara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Dalam
pandangan islam sebagai makhluk ciptaan Allah SWT manusia memiliki tugas
tertentu dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini. Untuk menjalankan
tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT. Akal dan
pikiran tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan perannya.
Dalam hidup di dunia, manusia diberi tugas kekhalifahan, itu tugas
kepemimpinan, wakil Allah dimuka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan
alam.
Dalam kehidupan ini kita tahu bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT
yang paling sempurna karena memiliki akal, nafsu, panca indra yang baik, fisik
yang baik, dan lain-lain. Dan manusia tidak begitu saja ada dimuka bumi ini
selain Allah yang menciptakan kita, tetapi ada proses dimana kita berada dimuka
bumi ini, melalui ibu kita lahir di dunia dan dengan keagungan Allah SWT kita
keluar dari lahir ibu. Pada dasarnya kita tidak menghiraukan apa dan bagaimana
kita ada dimuka bumi ini, tetapi sebagai orang yang beriman untuk lebih
menempatkan lagi keimanan kita kepada Allah SWT, maka alangkah baiknya kita
tahu tujuan diciptakannya manusia.
Keberadaan manusia sebagai salah satu mahkluk ciptaan Tuhan di muka bumi
ini mempunyai peranan penting dalam menjalankan fungsinya sebagai khalifah
dimuka bumi ini. Allah swt tidak hanya mengatur tentang kehidupan yang
berkaitan dengan ibadah kepada Tuhan, tetapi Allah juga mengatur bagaimana
manusia menjalankan perannya diatas muka bumi ini sebagai khalifah yang
bertujuan untuk dapat keselamatan dunia dan akhirat.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan diciptakannya manusia?
2. Apa alasan Allah menjadikan manusia sebagai khalifah?
3. Apa tanggung jawab manusia sebagai hamba?
4. Apa tanggung jawab manusia sebagai khalifah?
5. Bagaimana peran negara dan agama dalam terorisme?
6. Apa saja dampak penggunaan narkoba?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
2. Penulis/pembaca mengetahui apa yang itu manusia sebagai khalifah allah
dibumi.
3. Penulis/pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan martabat manusia
dan tanggung jawab manusia.
4. Penulis/pembaca mengetahui apa itu terorisme.
5. Penulis/pembaca mengetahui bagaimana peran negara dan agama dalam
terorisme.
6. Penulis/pembaca mengetahui apa saja dampak penggunaan narkoba.
D. Manfaat Makalah
1. Agar Penulis/pembaca dapat menambah wawasannya tentang pendidikan
agama islam.
2. Agar pembaca mengatahui apa itu martabat manusia, allah menjadikan
manusia sebagai khalifa, mengetahui terorisme serta dampak penggunaan
narkoba.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Martabat Manusia
a) Tujuan penciptaan Manusia
Menurut ALquran, manusia itu makhluk pilihan untuk mendiami bumi
ciptaan Allah. Alquran juga menegaskan bahwa manusia diciptakan dalm bentuk
yang paling baik (ahsan taqwim). Allah juga juga memberikan manusia ilmu
pengetahuan, kemauan, dan penguasaan (amanah) mengelola bumi yang menjadi
pusat kegiatan makhluk-makhluk Allah di alam ini. Segala apa yang ada di langit
dan di bumi, semuanya memiliki keterkaitan dengan kepentingan manusia.
Manusia juga diberi ganjaran pahala bagi yang mampu menjalankan peran
kemanusiaannya tersebut.
3
Alquran dalam ungkapannya yang sederhana namun tegas menekankan
individualitas dan uniknya manusia, dan mempunyai pandangan yang pasti
tentang peran dan nasib manusia sebagai suatu kesatuan hidup. Adalah akibat dari
pandangan bahwa manusia adalah suatu individualitas yang unik yang menjadikan
mustahil bagi indvidu itu untuk menangung beban orang lain, dan ia hanya berhak
menerima buah atau akibat dari perbuatannya sendiri. Ada empat sifat manusia
yang diterangkan dalam al-qur‟an:
1. Pertama, bahwa manusia itu adalah mahkluk yang dipilih oleh tuhan. Dalam
surat Tahaa ayat 122 :
Dalam tafsir al- Misbah dijelaskan bahwa kata Khalifah pada mulanya berarti
yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang sebelumnya. Atas
4
dasar ini, ada yang memahami kata khalifah disini dalam arti yang menggantikan
Allah dalam menegakkan kehendak-Nya dan menerapkan ketetapan-ketetapan-
Nya, tetapi bukan karena Allah tidak mampu atau menjadikan manusia
berkedudukan sebagai tuhan, namun karena Allah bermaksud menguji manusia
dan memberinya penghormatan.
5
Dengan ini jelas bahwa ada empat sifat manusia yang diberikan kepada
manusia, yaitu:
6
manusia yang lain. Tidak ada keistimewaan antara satu manusia dengan manusia
lain kecuali taqwanya kepada Tuhan. Peeksistensi manusia bukan untuk menjadi
yang terkuat, struggle for the strongest and the fittest melainkan untuk menjadi
yang paling bijak atau struggle for the wisest.
Manusia adalah hamba Allah. Hubungan manusia dengan Allah SWT adalah
hunbungan ‘ubudiyah (kehambaan). Konsekuensinya, manusia harus tunduk dan
patuh pada semua ketetapan Allah Swt. Setiap pengingkaran atau penolakan pada
ketetapan-Nya berarti pengingkaran akan ketuhanan Allah. Manusia tidak layak
menolak atau mempersoalkan ketentuan Allah. Hamba yang baik adalah hamba
yang patuh pada tuhannya dan yakin bahwa apa yang telah diputuskan oleh
rabbnya adalah sesuatu yang terbaik untuk dirinya. (Daud Rayid, 1998).
Sesuatu yang pasti, manusia yang menepati janji Allah dan berjalan di jalan-
Nya, akan beroleh keselamatandalam hidupnya. Sebaliknya, berbagai krisis dalam
hidup manusia secaraumum berawal dari ketidakpatuhannya pada aturan Allah.
Padahal aturan-aturan itu semata-mata untuk kebaikan hidup manuisa.
Manusia sebagai hamba Allah (‘abd Allah) adalah makhluk yang karena
Allah. Kemuliaan manusia dibanding dengan makhluk lainnya adalah manusia
dikaruniai akal untuk berpikir dan menimbang baik-buruk, benar-salah, juga
terpuji tercela, sedangkan makhluk lain semisal binatang, tumbuhan, mineral
bahkan jin, tidaklah memperoleh kelebihan seperti halnya yang diberikan kepada
manusia berupa akal pikiran tersebut. Selain itu, bentuk kejadian manusia adalah
7
yang paling baik, seperti dalam berfirmanNya, "Sesungguhnya Kami telah mencip
dalam bentuk yang sebaik-baiknya" Q.S. at-Tin:4). Juga firman Allah, Dan
sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan" (Q.S. al-Isra:70). (Abd, Rachman Assegaf. 2005)
Sebagai hamba Allah, manusia memikul tanggung jawab pribadi, orang yang
berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (Q.S. al-An'am:164) dan pada hari
Klamat nanti mereka datang kepada Allah dengan sendiri-sendiri (Q.S,
Maryam:95) Ini membuktikan bahwa manusia sebagai hamba Allah itu memili
kebebasan individual stas dirinya sendiri namun tetap bertanggung jawab atas
segala Diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra: Diriwayatkan daripada Nabi saw.
katanya: Baginda telah bersabda: Kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua
akan bertanggung jawab terhadap apa yang kamu pimpin. Seorang pemerintah
adalah pemimpin manusia dan dia akan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
Seorang suami adalah pemimpin bagi ahli keluarganya dan dia akan bertanggung
8
jawab terhadap mereka. Manakala seorang isteri adalah pemimpin rumah tangga,
suami dan anak-anaknya, dia akan bertanggung jawab terhadap mereka. Seorang
hamba adalah penjaga harta tuannya dan dia juga akan bertanggung jawab
terhadap jagaannya. Ingatlah, kamu semua adalah pemimpin dan akan
bertanggung jawab terhadap apa yang kamu pimpin Fungsi manusia sebagai pem
ini mengarahkan tugas kehadiran manusia di bumi sebagai khalifah.
Kepala negara diangkat dan diberhentikan oleh suatu pemerintahan yang sah,
mempunyai hak dan kewajiban mengatur roda pemerintahan demi kemajuan dan
kesejahteraan rakyat baik dalam bidang agama, politik, sosial, budaya maupun
dalam bidang pemerintahan secara umum. Tentunya metode dan tekniknya sesuai
dengan bentuk pemerintahan itu sendiri sehingga atau dapat tercapai "Baldatun
Thayyibatun wa Ralbun Ghafur’u” yaitu negara yang sentosa diridhai oleh Allah
SWT, maka khalifah selaku kepala negara disamping ia bertanggung jawab
dihadapan Allah, ia bertanggung jawab pula kepada rakyat yang menjadi
pemimpin manusia. Dan apabila ia tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya
sebagai kepala negara, maka ia harus meletakkan jabatan atau diberhentikan.
(Umar Faruq, 2007)
Pengertian khalifah yang kedua yaitu manusia yang secara silih berganti
sebagai wakil Allah yang memegang kekuasaan di bumi untuk melaksanakan
hukum Allah dan menegakkan keadilan: melalui para Nabi dan Rasul semenjak
dari Nabi pertama: Nabi Adam As.. sampai Nabi terakhir: Nabi Muhammad SAW
9
Allah telah mempercayakan kebenaran, kemajuan, kemakmuran pada manusia,
dan mempercayai manusia dapat memikul amanat kebenaran, kemajuan, dan
kemakmuran itu, sehingga diberi posisi dan kedudukan sebagai khalifah.25
Sebagaimana tersebut dalam surat al -Baqarah ayat 30
Dengan demikian semua manusia sejak Nabi Adam As. Adalah sebagai
khalifah, sebagaimana diungkapkan oleh lbn Jarir dalam tafsirnya yang
diriwayatkan oleh Ibn Abbas sebagai berikut: Dari uraian tersebut di atas penulis
dapat menyimpulkan "Khalifah" ialah manusia yang secara silih berganti sebagai
wakil Allah, dan sebagai pengganti Allah di dalam memegang kekuasaan,
10
menjalankan tugas dan fungsinya untuk mengaktifkan hukum Allah dan
menegakkan keadilan. (Umar Faruq, 2007)
b) Dampak Terorisme
Jika kita perhatian berbagai peristiwa terorisme yang menggunakan kekerasan
dan pemboman maka ada hal-hal yang bisa kita masukan sebagai bagian dari
dampak terjadinya terorisme. Beberapa dampak tersebut antara lain:
11
Pertama, gerakan terorisme telah mengakibatkan kematian jiwa manusia.
Kematian manusia akibat kekerasan (terorisme), berapapun jumlahnya, entah
sedikit atau banyak, menciderai atau melukai nilai-nilai kemanusiaan secara
universal. Tindakan ini jelas bertentangan dengan hak hidup manusia. Manusia
tidak mempunyai hak untuk menghentikan hidup sesamanya. Lebih mengerikan
lagi, korban dari tindakan teror adalah orang yang tidak bersalah dan tidak ada
sangkut pautnya dengan si pelaku. Terbunuhnya pada pekerja, para pengunjung
dan orangorang yang sedang lewat saat terjadinya bom Bali menggambarkan
betapa kematian itu sangat melukai nilai-nilai kemanusiaan. Meskipun dimotivasi
oleh ajaran agama (suci) kematian para pelaku bom bunuh diri melukai nilai-nilai
kemanusiaan.
Ketiga, aksi-aksi terorisme juga berdampak psikologis. Rasa takut, cemas dan
tidak aman akibat ancaman para pelaku terorisme bisa dengan cepat menyebar dan
menjangkiti kehidupan masyarakat karena tayangan media. Terorisme yang terjadi
seringkali memunculkan apa yang dinamakan politik teror. Yang dimaksud
dengan politik terror adalah sebuah teror yang dilakukan oleh kelompok tertentu
atas masyarakat karena diliput oleh media. Pemberitaan besar dari media terhadap
aksi-aksi terorisme menghadirkan politik terror dan mengakibatkan perasaan takut
dan cemas dalam sekala global.
12
Dampak psikologis dari gerakan terorisme yang diliput media secara
besarbesaran adalah multiplikasi (penggandaan) “imajinasi teror”. Dalam
kepentingan kekuasaan sosioal-politik, imajinasi teror bisa menjadi bagian
bentukan (konstruksi) politik teror.
Karena semua warga Negara Indonesia adalah pemeluk agama tertentu, peran
negara dan agama sangat penting dalam memerangi terorisme dan
mengembangkan kehidupan bersama yang adil dan damai.
13
Dalam konteks masyarakat Indonesia (juga dunia) dalam memerangi
terorisme, agama-agama juga perlu merumuskan dan menjalankan perannya
secara tepat. Salah satu fungsi penting agama adalah menjaga dan meningkatkan
keimanan serta moralitas para pemeluknya. Salah satu keberhasilan melaksanakan
fungsi itu adalah perannya untuk membangun kehidupan bersama yang
menjunjung tinggi aklak dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, yaitu
kebenaran, kejujuran, keadilan, saling menghormati serta tolong-menolong, dan
perdamaian. Dakwah semestinya menjadi sarana untuk mendorong agar para
pemeluk agama menghayati nilainilai kemanusiaan tersebut.
d) Narkoba
Narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba) adalah merupakan benda-benda
yang dapat menghilangkan akal pikiran yang hukumnya haram. Sebab salah satu
’illat diharamkannya benda itu adalah memabukkan sebagaimana disebutkan
dalam hadis Nabi : Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar
adalah haram.
14
e) Dampak Narkoba Dalam kehidupan Manusia
Secara medis, orang bisa tahan terhadap makan selama 5 sampai 7 hari, tetapi
untuk tidak minum (konsumsi) Narkoba, orang hanya bisa tahan sampai 3 hari.
H.M. Rusli Ngatimin, dari pengalaman introgasi, pasien akan sangat tersiksa dan
merasakan kelelahan yang luar biasa setelah melakukan triping akibat
mengkonsumsi Narkoba. Memang jarang terdengar orang mati karena mabuk,
tetapi mati terbunuh sangat sering terjadi. Untuk itu, menggunakan minuman
keras atau yang disebut dengan Narkoba jelas sangat merugikan.
Memang harus diakui bahwa minuman keras atau Narkotika dan obat
terlarang itu mempunyai kegunaan. Dari sudut pandang ilmu Medis disebutkan,
bahwa khasiat antetamin sebagai psikotropika menjadikan orang sangat gembira,
dan merasa suprioritas. Pada orang yang sangat penakut sekalipun, ketika
mengkonsumsi atau menggunakan narkotika dan obat-obat terlarang akan
menghilangkan rasa takut dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang berlebihan.
Akan tetapi, jika dibandingkan antara manfaat dan mudharatnya, maka
mudharatnya jauh lebih besar, dan dapat menimbulkan berbagai macam masalah,
seperti kriminalitas serta masalah kesehatan.
Dampak yang timbul dari akibat mengkonsumsi Narkotika dan obat terlarang,
yaitu ketika si pecandu tersebut telah kehabisan uang dan dia ingin mengkonsumsi
Narkoba (sakaw), maka ia akan mencuri (baik itu milik orang tuanya maupun
milik orang lain). Dan berakibat pula pada kesehatan, yaitu akan menurunnya
daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, mengakibatkan rasa takut yang
sangat tinggi (paranoid), serta akibat yang paling buruk adalah terjangkit berbagai
penyakit, antara lain AIDS, dan penyakit fisik lainnya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17