D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Rahma Destika (5181144001)
Reg B
Dosen Pengampu:
Nurmayani M.Pd
Pertanyaan :
Jawab :
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara untuk meminimalisir atau menghapuskan persoalan
mayoritas dan minoritas umat beragama dalam suatu Negara?
2. Apa Tantangan kita sebagai umat islam di Indonesia?
3. Bagaimana menghilangkan anggapan orang-orang tentang terorisme itu
adalah orang islam?
4. Apa-apa saja hal yang dijalankan agar harapan kehidupan manusia itu
rukun dan harmonis.
Jawab:
1. Indonesia dinilai sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar
di dunia yang sukses mengembangkan demokrasi. Namun di sisi lain,
sejumlah perlakuan diskriminatif atas kaum minoritas masih menggelayut
di negeri ini. Kaum minoritas belum sepenuhnya memperoleh hak mereka
terutama terkait dengan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Berbagai
tindak pelanggaran HAM dan perlakuan diskriminatif yang dialami
minoritas ternyata tidak hanya dilakukan oleh kelompok mayoritas semata,
tetapi juga oleh negara. Negara secara sitemastis telah mengeluarkan
sejumlah produk perundang-undangan yang potensial meminggirkan
kelompok minoritas dan lebih berpihak kepada mayoritas. Untuk
melindungi hak-hak warga negara oleh gangguan kelompok mayoritas dan
negara, ada dua langkah advokasi politik kesetaraan dan peningkatan
kapasitas mayoritas bagi penguatan nilai-nilai demokrasi.
a. Langkah pertama dimaksudkan untuk mendorong negara lebih serius
memperhatikan dan melindungi keberadan kelompok minoritas dengan
menerbitkan undang-undang dan regulasi yang adil dan mengayomi
semua warga negara.
b. Langkah kedua dihajatkan untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi
seperti kebebasan, kesetaraan dan toleransi yang sesungguhnya telah
ada dalam diri kelompok mayoritas, umat Islam Indonesia.
4. Ada 4 (empat) hal yang harus dijalankan agar kehidupan manusia itu
rukun dan harmonis. Singkatnya kerukunan itu dapat diciptakan melalui 4
(empat) aspek: kerukunan dalam rumah tangga, kerukunan dalam
beragama, kerukunan dalam bermasyarakat dan kerukunan dalam
berbudaya.
a. Kerukunan Dalam Rumah Tangga
Indonesia terdiri dari beranekaragam suku, ras, budaya dan agama.
Kadang keberagaman ini memicu timbulnya konflik. Untuk itulah
diperlukan sikap toleransi, kesabaran dan kerendahan hati dalam hidup
bermasyarakat. Kerukunan hendaknya dimulai dari lingkup terkecil,
yaitu keluarga. Bila sikap saling toleransi dijunjung tinggi dalam
sebuah keluarga, tentunya akan berimbas dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Kerukunan Dalam Beragama
Demikian halnya dalam menciptakan kerukunan beragama.
Masyarakat Indonesia memeluk agama yang berbeda, sudah barang
tentu diperlukan toleransi sesama umat beragama demi meminimalisir
pertikaian. Salah satunya dengan menciptakan Tri Kerukunan Umat
Beragama, yang meliputi: kerukunan internal umat beragama,
kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama
dengan pemerintah. Jika kerukunan antar umat beragama terjalin
dengan baik, maka kehidupan dalam masyarakat pun akan terjalin
dengan harmonis. Masyarakat akan merasa aman dan damai hidup di
Negara sendiri.
c. Kerukunan Dalam Bermasyarakat
Kerukunan dalam bermasyarakat adalah tanggung jawab setiap
manusia. Oleh karena itu nilai-nilai dan norma-norma dalam beretika
harus diterapkan sejak dini. Agar kita dapat diterima di lingkungan
masyarakat, hendaknya harus bersikap baik dan sopan, saling
menghargai dan menghormati sesama, serta menghindari berkata kasar
yang dapat menyinggung perasaan orang lain.
d. Kerukunan Dalam Berbudaya
Budaya Indonesia sangat majemuk. Dengan kemajemukan ini
menyebabkan keanekaragaman budaya. Masing-masing daerah
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda yang patut dilestarikan.
Terkadang perbedaan ini dapat menimbulkan konflik. Jalan satu-
satunya adalah menghormati budaya daerah lain. Seperti pepatah
"dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung", sebaiknya kita
mengikuti dan menghormati kebiasaan dan adat istiadat dimana kita
berada.