Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MESJID RAYA SUPERIMPOSISI DI KOTA


MAKASSAR

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU PELENGKAP DAN SYARAT UNTUK MATA


KULIAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH

Oleh :

Risnawati Nur

105831104417

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019 / 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Perumusan Masalah 2

1.3. Maksud dan Tujuan 2

BAB II STUDI PUSTAKA 2

2.1. Perencanaan Masjid 3

2.2. Fungsi Masjid 3


2.3. Metode Perancangan 4
BAB III KONSEP PERANCANGAN 6

3.1 Konsep Perancangan 6

3.1.1. Konsep Programmatic Dissociation 6

3.1.2. Konsep Mewujudkan Makna Masjid 6

3.2 Lokasi Perancangan 6

3.3 Tapak Bangunan 7

3.4 Analisis konsep:Program ruang 7

KESIMPULAN 10

DAFTAR PUSTAKA 11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masjid bukan sekedar tempat sujud sebagaimana makna harfiahnya, tetapi

memiliki beragam fungsi. Menurut pakar kebudayaan Islam asal Palestina itu, sejak

zaman Nabi Muhammad Saw. Masjid tidak hanya berfungsi hanya sebagai tempat

ritual murni (ibadah mahdah seperti shalat dan itikaf). [ CITATION wan11 \l 1033 ]

Masjid adalah tempat peribadahan umat muslim atau sebagai tempat ibadah,

maka harus dijaga kenyamanan dan keasrian Masjid agar dalam melakukan ibadah

dapat berjalan dengan khusyuk dan nyaman.

Dalam rangka tersebut perencanaan masjid perlu melakukan perencanaan

pembangunan, agar tercipta suasana yang nyaman serta masjid bisa menampung

jamaah dengan kapasitas lebih besar. Salah satu upaya dalam meningkatkan

kenyamanan masjid adalah dengan melakukan perencanaan pembangunan dan juga

melakukan program pengadaan fasilitas yang belum ada di masjid.

Sehingga perlu adanya perencanaan pembangunan guna memperluas daya

tampung masjid.[ CITATION Ilh18 \l 1033 ] . Maka rencana pembangunan masjid ini

merupakan keharusan sesuai dengan hasil musyawarah dan keputusan sesuai rencana.

[ CITATION bin18 \l 1033 ]

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuat konsep perancangan dan perencanaan Masjid

yang dapat mengakomodasi kebutuhan kapasitas ruang?

2. Bagaimana perancangan bangunan Masjid dapat menjadi citra di

kawasan tersebut ?

1.3. Maksud dan Tujuan

Dengan melakukan perencanaan masjid diharapkan menjadi sarana ibadah

umat Islam yang nyaman dalam menjalankan kegiatan keagamaan. Dalam hal ini juga

bemaksud agar dapat melakukan syiar agama Islam dan pembinaan mental menuju

kebribadian yang ber akhlak mulia [ CITATION Ilh18 \l 1033 ].

Adapun tujuan dari melakukan kegiatan pembangunan masjid adalah sebagai berikut:

 Menyediakan tempat ibadah yang mampu menampung jama’ah dengan lebih

banyak.

 Menyediakan sarana belajar dan mengajar serta membina mental umat.

 Menyediakan pendidikan agama islam berupa madrasah diniyah.

 Memotivasi umat muslim agar dapat meningkatkan kesadaran dalam

melakukan ibadah.

 Membangun sarana prasarana aktivitas religius kemasyarakatan.

2
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1. Perencanaan Masjid

Masjid (bentuk tidak baku: mesjid) adalah rumah tempat ibadah umat Islam

atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud, sebutan lain yang berkaitan dengan masjid

di Indonesia adalah musala, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi

bangunan menyerupai masjid yang tidak digunakan untuk salat Jumat, iktikaf, dan

umumnya berukuran kecil. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga

merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.[ CITATION wik20 \l 1033 ]

2.2. Fungsi Masjid

Beberapa fungsi yang telah dimainkan oleh masjid di zaman Rasulullah SAW.

[ CITATION Abu10 \l 1033 ]

1. Fungsi Ibadah: Solat berjemaah lima kali sehari semalam merupakan tonggak

segala aktiviti lain.

2. Pusat pengajaran dan pembelajaran

3. Pusat Pentadbiran

4. Pusat Kehakiman: Penduduk Madinah mengajukan masalah-masalah mereka

kepada Rasulullah s.a.w di masjid dan Baginda juga telah menyelesaikan

banyak pertelingkahan di masjid.

3
5. Pusat Penerangan dan Maklumat: Khutbah memainkan peranan yang penting

bagi menyalurkan ilmu, maklumat dan nasihat.

6. Pusat Perhubungan: Rasulullah bukan sahaja mengadakan perhubungan

dengan sahabat-sahabat baginda bahkan melayani rombongan dan

pengunjung-pengunjung bukan Islam dengan baik.

7. Pusat Kebajikan: Golongan fakir miskin ditempatkan di suatu ruang dalam

masjid Nabawi.

8. Pusat Rawatan dan Kecemasan: Selepas peperangan khususnya, mereka yang

luka turut dirawat di masjid.

9. Pusat Interaksi Masyarakat.

2.3. Metode Perancangan

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode Wawancara (interview)

Metode wawancara (interview) adalah bentuk komunikasi antara dua

orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan

berdasarkan tujuan tertentu [ CITATION Sum19 \l 1033 ].

b. Metode Observasi (Pengamatan)

4
Metode observasi (pengamatan) adalah pengamatan yang

memungkinkan peneliti mencatat semua peristiwa dalam situasi

yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun

pengetahuan yang langsung[ CITATION Sos20 \l 1033 ].

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah catatan pengumpulan data untuk

memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai

faktor di sekitar subjek penelitian[ CITATION cip16 \l 1033 ].

d. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan. Dalam

menganalisis data tersebut, penulis menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif[ CITATION Sos19 \l 1033 ].

5
BAB III

KONSEP PERANCANGAN

3.1 Konsep Perancangan

3.1.1. Konsep Programmatic Dissociation

Dalam proses merancang digunakan metode programmatic dissociation, yaitu

mengurai program. Metode yang digunakan adalah dengan mengurai program

bangunan masjid menjadi bagian-bagian kecil, kemudian di klasifikasi dan dicari dari

pecahan-pecahan program tadi program apa yang bisa digabung,bagaimana sebaiknya

digabung dan disusun dan digabungngkan agar dapat bergabung dengan baik.

Tipologi opera house yang merupakan satu bangunan besar kemudian dipecahpecah

programnya agar mendapatkan di justaposisikan dan beradaptasi berdasarkan

kebutuhan site,program dan konsep. [ CITATION BER12 \l 1033 ]

3.1.2. Konsep Mewujudkan Makna Masjid

Menggunakan konsep disprogramming bertujuan untuk mewujudkan makna

masjid yang sesungguhnya Masjid – Sujud/Sajada – patuh tempat melakukan segala

aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah SWT semata.

3.2 Lokasi Perancangan

Pemilihan lokasi untuk perancangan masjid dipilih

dengan mempertimbangkan beberapa faktor

6
yaitu:Mempertimbangkan keamanan,mulai dari security hingga cctv,dekat dengan

pusat kota dan jalan raya,pengunjung serta parkiran tidak jauh dari pintu

gerbang,Serta luasnya parkiran,penghawaan serta pencahayaan,berada dilokasi yang

banyak di tanami pohon atau tumbuhan.Luas total Lokasi 33697,28h,perancangan

menghadap kearah matahari lokasi perancangan sangat nyaman karena dikelilingi

dengan jalanan.

3.3 Tapak Bangunan

Gambar satelit yang berada disamping menunjukkan lokasi site pada perancangan

masjid raya yang berada di Jl.Metro Tanjung Bunga Kec.Tamalate kota Makassar.

3.4 Analisis konsep:Program ruang

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang

Pengunjung/jamaah Area parkir


• Parkir R.Wudhu
• Mengambil air R.Shalat
wudhu R.Adzan
• Shalat R.Khatib
• Kegiatan sanitasi R.Imam
lavatory
Pengelola • Parkir Area parkir
• Membersihkan Ruang istirahat
masjid R.Kerja
• Mengatur pantry,

7
pengumpulan
Lavatory,
zakat
R.Pemeliharaan
• Istirahat
R.mekanik,Gudang
• Kegiatan sanitasi
R.shalat
• sholat
R.Serba Guna Parkir R. Serbaguna, dapur,
• Kajian lavatory
• Shalat R. Ganti, gudang
• Istrhat R. operator
Pustakawan • Parkir
Loker
• Merawat buku
R.Koleksi
• Mengontrol
Perpustakaan
sirkulasi buku
R.Pelayanan
yang dipinjam
Area parkir
• Kegiatan sanitasi
Lavatory
• Istirahat
R.Shalat
• Sholat

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang

Pendidikan • Pendidikan al- R.Kelas terbuka


qur’aan
R.Tertutup
• Pendidikan seni baca
R.Kaligrafi
al-qur’aan
perpustakaan
• Pendidikan dakwah

• Mengelolah

8
perpustakaan

• Pos penjagaan

Pelatihan Kursus bhs.arab Lab bahasa

Kursus bhs.inggris Lab komputer

Kursus komputer

Security Keamanan Pos jaga

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa, yang dimaksud masjid adalah
tempat atau bangunan yang dibangun khusus kaum muslimin (orang islam) untuk
menjalankan ibadah kepada Allah swt, terutama salat berjamaah.

Mengingat telah bergesernya peran dan fungsi masjid, maka optimalisasi


fungsi masjid harus segera dilakukan. Optimalisasi fungsi masjid, baik pada tingkat

9
Intensifikasi maupun ekstensifikasi, pada gilirannya dapal bermanfaat bagi
pembinaan masyarakat, bukan saja dalam aspek kegiatan ibadah mual tapi juga bagi
pembinaan aspek wawasan sosial, politik dan ekonomi serta wawasan-wawasan
lainnya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.[ CITATION wan11 \l 1033 ]

Masjid yang makmur adalah masjid yang dalam kehadirannya disuatu


kawasan dapat menghidupkan masyarakat dan memakmurkannya. Oleh karena itu
setiap hadirnya masjid haruslah sesuai dengan karakter masyarakat disekitarnya,
terbuka untuk masyarakat dan mudah diakses.Agar masjid dapat sesuai dengan
karakter masyarakatnya,Masjid harulah memenuhi fasilitas yang dibutuhkan yang
sesuai dengan karakter masyarakat sekitar.

Banyak pendekatan yang dapat dilakukan untuk membuat masjid sesuai


dengan karakter masyarakat.Dalam menrancang Masjid Raya dilakukan pendekatan
programatis superimposisi karena ingin menjadikan Masjid sebagai pusat kegiatan
masyarakat,sehingga Masjid dekat dengan masyarakat dan dapat memberikan
dampak pengembangan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Architects, F. (2015). Al-Islah Mosque / Formwerkz Architects. Retrieved from archdaily:


https://www.archdaily.com/773123/al-islah-mosque-formwerkz-architects

binaulummah. (2018, Mei 1). PROPOSAL PEMBANGUNAN MASJID. Retrieved from


binaulummah.mosque: https://binaulummah.mosque.id/proposal/

10
budiman, w. (2011, April 12). Makalah Fungsi dan peranan Masjid. Retrieved from
cikassap.blogspo: https://cikassap.blogspot.com/2011/04/makalah-fungsi-dan-
peranan-masjid.html

ciputrauceo. (2016, February 25). Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian. Retrieved
from ciputrauceo.net: http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-
pengumpulan-data-dalam-penelitian

Dr. M. Quraish Shihab, M. (n.d.). Wawasan Al-Qur'an. Retrieved from media.isnet:


http://media.isnet.org/kmi/islam/Quraish/Wawasan/Masjid.html

Kharismawan, A. F. (2016). Optimalisasi Fungsi Masjid Pendekatan. JURNAL SAINS DAN SENI
ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520, 4/5.

Rahmanto, I. (2018, Agustus 15). proposal pembangunan masjidProposal Pembangunan


Masjid yang Baik dan Benar. Retrieved from ilhamteguh:
https://ilhamteguh.com/proposal-pembangunan-masjid/

Sosiologi. (2019, April 5). Teknik Analisis Data : Pengertian, Menurut Para Ahli, Contoh
[ LENGKAP ]. Retrieved from thegeekhost: https://thegeekhost.com/teknik-analisis-
data/

Sosiologi. (2020). Metode Pengumpulan Data Observasi (Pengamatan). Retrieved from


perpusku: https://www.perpusku.com/2016/06/metoden-pengumpulan-data-
observasi.html

Sumberpengertian.Id. (2019, July 17). Pengertian Wawancara (Interview), Jenis-jenis dan


Tujuan Wawancara. Retrieved from sumberpengertian.id:
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-wawancara-interview

syu'aib, A. (2010, September 3). Fungsi dan Peranan Masjid dalam Islam. Retrieved from
abusyuaib.blogspot: https://abusyuaib.blogspot.com/2010/09/fungsi-dan-peranan-
masjid-dalam-islam.html

TSCHUMI, B. (2012, Oktober 1). BERNARD TSCHUMI: "ARCHITECTURE CONCEPTS: RED IS


NOT A COLOR". Retrieved from metalocus:
https://www.metalocus.es/en/news/bernard-tschumi-architecture-concepts-red-
not-a-color

wikipedia. (2020, Juni 11). Masjid. Retrieved from id.wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid

11
12

Anda mungkin juga menyukai