EDIT Panduan Praktek Keperawatan 10
EDIT Panduan Praktek Keperawatan 10
BAB I
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik managemen Keperawatan, mahasiswa diharapkan
dapat menerapkan prinsip prinsip managemen keperawatan dengan
menggunakan model asuhan keperawatan profesional (MPKP), secara
bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang profesional
serta langkah langkah managemen keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek Managemen dan Kepemimpinan
peserta mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruang Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP).
1
7. Agustina Gultom, S.Kp,M.Kes
8. Dame Evalina, SKM, M.Kes
D. Standar Kompetensi
Mampu berperan serta dalam Konsep Managemen Keperawatan, fungsi-fungsi
managemen, prinsip prinsip managemen, proses managemen, perencanaan di
ruang perawatan , pengorganisasian pelayanan keperawatan di ruang
keperawatan, pengambilan keputusan, penggerakan kelompok (tim), monitoring
dan evaluasi kerja kelompok (tim), teori penyelesaian masalah, berfikir kritis
dan pengambilan keputusan, konsultasi, bekerja sama dalam tim ( tim work),
kepemimpinan dan dinamika kelompok.
E. Kompetensi Dasar
F. Evaluasi
Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan meliputi:
1. Kognitif
Pre dan post conference 20%
Intervensi 40%
Sikap 10%
Tugas 20%
Seminar 10%
2. Psikomotor
Implementasi dengan bermain peran sebagai:
- Kepala ruangan
- Ketua Tim
2
- Perawat pelaksana
3. Afektif
- Sikap sehari
- Sikap saat melakukan tindakan
- Kehadiran
4. Tugas Individu
- Membuat laporan : sebagai Kepala ruangan, Ketua Tim, Perawat
pelaksana.
5. Tugas Kelompok:
Membuat makalah dan persentasi Kajian situasi ruangan dan
analisa SWOT
G. Sumber Pustaka
1. Arwani, (2005), Managemen Bangsal Keperawatan, Jakarta : EGC,
Chester I , Bernard,(2008), http:/hmti.wordpress.com/2008/02/22/ defenisi
dan pengertian organisasi Searching 20 Februari 2010
2. Kozier, B.et al. (2004), Foundamental of Nursing Concept & Procedures.
California : addison Wesley Publ.Comp.Kront, T & Gray (1987). The
Management of Patient Care (sexth Edition).
3. Monica, E,L, (1998).Kepemimpinan dan Managemen Keperawatan :
Pendekatan Berdasarkan pengalaman, Jakarta: Penerbit EGC
3
BAB II
PROSES BIMBINGAN
B. LAHAN PRAKTEK
C. Pembimbing
CATATAN:
Mahasiswa bersama dengan pembimbing masing masing membuat pengaturan
dalam pelaksanaan PERAN Karu, Katim, Pelaksana
4
BAB I Pendahuluan
- Latar belakang
- Tujuan : Umum
Khusus
BAB II Tinjauan Teori
- Fungsi Managenem Terdiri dari P O A C
- Tugas Karu, Katim, Perawat pelaksana
BAB III: Pengkajian situasi ruangan
- Data Umum
- Data Khusus
- Analisa Masalah
- Alternatif penyelesaian masalah
BAB IV: Kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
B.pengumpulan data
1. Data umum
a. Man (MI)
1) Jumlah tenaga
Jumlah tenaga kesehatan di ruang mawar .....yang terdiri dari ....
2) Pengaturan ketenagaan
Pengaturan ketenagaan di ruang ....di atur berdasarkan tingkat
ketergantungan klien di nilai dengan instrumen .............
3) Analisis beban kerja
4) Dst
b. Material (M2)
1) Lokasi ruang rawat
Ruang rawat terletak di gedung lantai dua sebelah barat . Letak gedung
dapat di capai melalui tangga atau lift yang ada di lobby rumah sakit
.sebelah timur terdapat ruang HCU .sebelah utara terdapat ruang NICU
dan Obstetric /nursery.
2) Denah ruang
............
3) Fasilitas pasien
............
4) Fasilitas untuk petugas kesehatan
...........
5) Fasilitas peralatan dan bahan
...........
6) Daftar obat emergency di ruang
...........
7) Aministrasi penunjang
............
c. Metode (M3)
5
1) Penerapan Model Askep
2) Timbang Terima
3) Ronde keperawatan
4) Sentrilisasi obat
5) Dll
d. Keuangan (money/M4)
1) Pembayaran pasien umum / secara pribadi
2) Pembayaran pasien dengan asuransi
e. Pemasaran (Marketing /M5)
1) Jumlah pasien
2) Evaluasi kepuasan pasien .
6
Observasi ,belum ada catatan harian , bulanan dan tahunan di ruangan.
Kuesioner,Persepsi perawat pelaksana menunjukan kategori cukup (67%)dan
kepala ruangan dalam kategori cukup (64%).
Masalah :Pelaksanaan pembuatan catatan harian ,bulanan dan tahunan belum di
laksanakan.
b. Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Wawancara,menurut Kepala ruangan di dapatkan informasi bahwa struktur
ketenagaan yang ada sudah dibentuk 2 tim sebagai penerjemaan dari konsep
MPKP di ruangan.
Observasi :adanya struktur organisasi yang di pasang di dinding ruangan nurse
station .
Kuesioner :Persepsi Perawat Pelaksana menunjukan kategori cukup baik (78,3%
& 82%).
Masalah :-
2) Pengorganisasian perawatan klien .
Wawancara,menurut Kepala ruangan di dapatkan informasi bahwa metode
penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim , cengan membentuk dalam
ruangan 2 tim .
Observasi : Hasil pengamatan ada 2 tim di ruang yng di buat sesuai tuga sehari-
hari. Pembagian tangungjawab terhadap pasien di lakukan berdasarkan kamar
,perawat pelaksana langsung bertanggung jawab kepaada kepala ruangan , tidak
bertanggungjawab kepada kepala tim.dan pada struktur organisasi di ruanagan
sudah menunjukkan penerapan metode tim .
Kuesonee : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukan kategori cukup
baik(75%)dalam bekerja berdasarkan metode mpdifikasi tim-primer .
3) Uraian Tugas .
Wawancara : menurut Kepala ruangansetiap perawat sudah mempunyai uraian
tugas masing-masing bagi tiap tenaga keperawatan .batas wewenang dan tanggung
jawab perawat cukup jelas dengan di buat job discription dimasing masing
ruangan .
Obervasi di ruangan sudah ada buku uraian tugas perawat sesuai perannya .
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana dan kepala ruangan menunjukkan
kategori baik (86% & 76%)
Masalah :-
4) Metode Penugasan
Wawancara : Menurut Karu didapatkan informasi bahwa penghitungan jumlah
tenaga sudah sesuai dengan rasio klien tetapi menggunakan standart minimal
dengan rumus Gillis .
Observasi : jumlah perawat masih kurang dengan dinas rincian dinas sebagai
berikut Pagi =2,siang =2,libur =2 dan cuti 2.untuk dinas pagi ditambah 1 kepala
ruangan,1 wakil kepala ruanagan dan satu ketua tim.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana mengenai penghitungan tenaga dengan
kategori cukup (74%).
Masalah : rasio jumlah perawat belum sesuai dengantingkat ketergantungan klien .
5) Pendokumentasian Asuhan Keperawatan .
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa pendokumentasian
asuhan keperawatan sesuai dengan format yang ada yang sudah di sepakati
bersama antara kepala ruang dan komite keperawatan, twetatpi audit secara rutin
7
belum dilakukan, sehingga sampai sekarang belum diketahui tingkat kepatuhan
perawat dalam mengisi dokumentasi keperawatan .
Observasi : tersedia lembar penulisan standar asuhan keperawatan .Ada beberapa
format yang tidak tersedia seperti format evaluasi (SOAP).Pada format rencana
keperatawatan , kolom implementasi tidak disediakan tersendiri namun disamakan
dalam kolom intervensi .Dalam dokumentasi tidak terlihat kesinambunga antara
masalah dan tindakan keperawatan : Pengajian dan Diagnosa keperwatan belom
mencerminkan kondisi pasien yang seutuhnya ,evaluasi belum didokumentasikan
secara kontinyu , tetapi format dokumentasi keperawatan (pengkajian s/d evaluasi)
yang sudah terisi tetapi belum optimal. Format audit penulisan dokumentasi di
ruangan tidak ada.
Koesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori kurang (58,70 %
&74%).
Masalah : Penjadualan belum menggunakan tingkat ketergantungan klien .
c. Fungsi pengarahan
1) Motivasi kepada perawat
Wawancara : menurut karu di dapatkan informasi bahwa peningkatan motivasi
sebenarnya sudah dilakukan oleh rumah sakit baik secara langsung maupun tidak
langsung .misalnya diklat secara rutin mengadkan pelatihan dan peembinaan .
Kuesioner : persepsi perawat pelaksana mengenai motivasi ia dapat kan pimpinan
dengan kategori yang baik (82%) dalam memberikan motivasi .
Masalah : -
2) Koomunikasi
Wawancara : menurut kasubdepwat didapatkan informasi bahwa jalur komunikasi
dilakukan secara bottum up dan top down .Asuhan keperawatan yang di
dokumentasikan diberikan pada timbangan terima pasien dan di tindak lanjuti
oleh perawat yang bertugas pada shift berikutnya .
Observasi : komunikasi antara staff sesuai dengan jalur .Pada saat timbang terima
pasien di ruangan , dilaporkan tindakan yang telah di lakukan dan tindakan yang
akan di lanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya .
Kowsioner : persepsi perawat pelaksana menunjukkan kategori baik (97,5%).
Masalah : -
3) Pendelegsian
Wawancara : menurut Karu di dapatkan informasi bahwa pendelegasian di
ruangan masih belum ada tetapi di lakukukan hanya dengan cara lesan .
Observasi : forrmat pendelegasian di ruangan tidak ada .
Kuesioner : persepsi perawat pelaksana menunjukkan kategori cukup baik (74%).
Masalah : belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan metode
MPKP .
d. Fungsi Pendelegasian .
1) Program pengendalian mutu .
Wawancara : menurut karu sudah ada tim pengendalian mutu , tetapi pelaksanaan
gugus kendali muru masih belum optimal .
Observasi : belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan pengendalian
mutu dan belum ada struktur kerja dan format pengendalian di ruangan .
Kuesioner : persepsi perawat pelaksana dan kepala ruang menunjukkan kategori
ckup baik (73% & 62%).
Masalah : sistem pengendalian mutu belum optimal .
2) Pelaksana SOP dan SAK
8
Wawancara : menurut Asuhan Keperawatan yang di berikan sudah mengacu pada
standar asuhan keperawatan (SAK ) yang sudah di tetapkan .Dan saat ini sedang
SOP & SAK sedang di revisi dan akan segera di berikan kepada tiap – tiap unit
rawat inap diadakan revisi ulang dan saat ini yang sudah berjalan di ruang jiwa.
Observasi : SOP dan SAK sudah ada .
Kuesioner : persepsi perawat pelaksana dan kepala ruang menunjukkan kategori
baik (86% & 86%).
Masalah :-
3 ANALISA DATA
Prioritas Penyelesaian Masalah Manejemen Keperawatan.
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan memperhatikan
aspek – aspek sebagai berikut :
Magnitude(mg) ,yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi ,
Severity (sv), yaitu besarnya kerugian yang di timbulkan .
Manageability (mn),Iyaitu kemampuan menyelesaikan masalah – masalah .
Nursing concern (nc),yaitu fokus pada keperawatan ,
Affordability (af), yaitu ketersediaan sumber daya .
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai berikut:
Nilai 1 = sanagat kurang sesuai / sangat kurang penting
Nilai 2 =kurang sesuai / kurang penting
Nilai 3 = cukup sesuai /cukup penting
Nilai 4 = sesuai / penting
Nilai 5= sangat sesuai /sangat penting .
Table 2.2 prioritas Masalah Menejemen Keperawatan
9
Seleksi alternatif penyelesain masalah
Seleksi penyelesaian masalah menggunakan pembobotan CARL ,yaiyu :
C=capability , artinya kemampuan melaksanakan alternatif .
A=accesabilkity , artinya kemudahan dalam melaksanakan alternatif .
R =readnies , artinya kesiapan dalam melaksanakan alternatif .
L = leverage ,artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan
masalah .
Rentang nilai 1 sampai 5 dengan kriteria sebaagaai berikut :
Nilai 1= sangat kurang sesuai / tidak mampu
Nilai 2=kurang sesuai / kurang mampu .
Nilai 3=cukup sesuau /cukup
Nilai 4=sesuai /mampu
Nilai 5=sangat sesuai /sangat mampu .
10