Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PAPER MATAKULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen : H. Asep Sudrajat, S. H.

KEWARGANEGARAAN / KEPENDUDUKAN

Disusun Oleh :

Moh. Syahrul Zen

A2.1900108

TI - IV A

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK SUMEDANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
nya yang memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi penulis sehingga dapat
menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.

Judul paper ini ialah mengenai “ Kewarganegaraan / Kependudukan ” adapun


tujuan penulisan paper ini ialah untuk memberikan informasi mengenai berbagai hal yang
berhubungan dengan “ Kewarganegaraan / Kependudukan ” .Dengan demikian
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif secara optimal.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
dengan senang hati akan menerima segala bentuk kritikan yang bersifat membangun dan
saran-saran yang akhirnya dapat memberikan manfaat bagi paper ini. Akhir kata, penulis
megucapkan terima kasih.

Buahdua, 24 Februari 2021

Moh.Syahrul Zen
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penduduk yang memiliki status kewarganegaraan dari suatu negara disebut sebagai
warga negara. Warga negara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai
anggota suatu negara. Sebagai anggota dari negara, maka warga negara mempunyai
hubungan ikatan dengan negara. Selain itu, warga negara juga mempunyai hak dan
kewajiban terhadap negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Dasar Hukum perundangan terkait kewarganegaraan.
2. Ruang lingkup hak & Kewajiban.
3. Hal-hal yang diatur dalam undang-undang
4. Permasalahan yang sering timbul dalam kewarganegaraan/ kependudukan
5. Solusi dengan pendekatan perspektif Pancasila.

1.3Tujuan Pembahasan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukan sebelumnya maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat meningkatkan minat pembaca mengenai Kewarganegaraan / Kependudukan.


2. Dapat mengetahui hal-hal yang di atur dalam undang-undang.
3. Dapat mengetahui dasar hukum perundangan terkait kewarganegaraan.
4. Dapat mengatasi permasalahan yang sering timbul dalam kewarganegaraan/
kependudukan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kewarganegaraan Dan Kependudukan


Kewarganegaraan ialah bagian dari konsep kewargaan ( dalam bahasa Inggris
ialah citizenship). Di dalam pengertian tersebut , warga suatu kota ataupun kabupaten
ialah disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, dikarenakan keduanya juga
merupakan satuan politik. Dalam suatu otonomi daerah, kewargaan ini akan menjadi
penting, sebab masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial)
yang berbeda-beda bagi warganya.

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing


yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan
dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,
kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

B. Dasar Hukum perundangan terkait kewarganegaraan.

Pada tanggal 1 Agustus 2006, Undang-Undang Nomor 12 Tahun


2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia telah diundangkan dan
diberlakukan sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958.
Hal-hal yang menonjol dari Undang-Undang di atas adalah:
1. Sifat non-discriminatif yaitu status kewarganegaraan Indonesia seseorang tidak
lagi ditentukan berdasarkan ras, keturunan, suku bangsa, agama dsb, tetapi
ditentukan berdasarkan aturan hukum.
2. Memberi kewarganegaraan terbatas kepada:
 Anak WNI yang lahir dari suatu perkawinan campuran.
 Anak WNI yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah oleh WNA
berdasarkan penetapan pengadilan.
 Anak dari pasangan WNI yang lahir di negara yang menganut asas ius soli.
 Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah dan diakui oleh ayahnya
yang WNA.
3. Memberi kesempatan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia kepada
anak-anak yang lahir dari suatu perkawinan campuran yang lahir sebelum
berlakunya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI
yang belum berusia 18 tahun dan belum kawin.
4. Persamaan di depan hukum bagi perempuan dan laki-laki untuk mengajukan
pewarganegaraan.
5. Kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri yang terikat perkawinan yang
sah tidak menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan dari istri atau suami.
6. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia bagi seorang ayah atau ibu tidak dengan
sendirinya berlaku terhadap anaknya.
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
2. Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga
negara.
3. Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan.
4. Menteri adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang
Kewarganegaraan Republik Indonesia.
5. Pejabat adalah orang yang menduduki jabatan tertentu yang ditunjuk oleh
Menteri untuk menangani masalah Kewarganegaraan Republik Indonesia.
6. Setiap orang adalah orang perseorangan, termasuk korporasi.
7. Perwakilan Republik Indonesia adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia,
Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Konsulat Republik Indonesia, atau
Perutusan Tetap Republik Indonesia.
Pasal 2
Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Pasal 3
Kewarganegaraan Republik Indonesia hanya dapat diperoleh berdasarkan persyaratan
yang ditentukan dalam Undang-Undang ini.
C. Ruang lingkup hak & Kewajiban.
Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara
guna melakukan sesuatu sesuai peraturan perundangundangan. Dengan kata lain hak
warga negara merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara
diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut. Sedangkan Kewajiban warga negara
adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam
kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat
pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang
warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.

Adapun hak warga negara menurut UUD 1945 adalah :

1. Persamaan kedudukan dalam hukum pemerintahan


2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Hak dalam upaya pembelaan negara
4. Hak berserikat dan berkumpul
5. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan termasuk
ketik
6. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan
7. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara
8. Hak mendapat pengajaran
9. Hak fakir miskin dan akan terlantar di pelihara oleh warga

Selain itu kitapun masih menemukan hak-hak warga negara yang diatur dalam berbagai
peraturan perundang-undangan, antara lain :

a. Hak perorangan atau kelompok untuk menyampaikan pendapat sebagai


perwujudan hak berdemokrasi (pasal 2 ayat I UndangUndang nomor 9 tahun
1998).
b. Hak untuk memilih wakilnya di MPR, DPR/DPRD;
c. Hak untuk dipilih sebagai wakil di MPR maupun DPR/DPRD;
d. Hak untuk berusaha;;
e. Hak untuk memperoleh perlakuan yang baik;
f. Hak untuk meperoleh bantuan hukum;
g. Hak memilih tempat tinggl;
h. Hak untuk mendapatkan kepastian hukum;
i. Hak untuk memperoleh pelayanan dari pemerintah;
j. Hak memanfaatkan sarana hukum;
k. Hak untuk memperoleh perlindungan dari ancaman kekerasan dan
penyiksaan;

Sebaliknya warga negara mempunyai berbagai kewajiban sebagaimana


tercantum dalam UUD 1945 antara lain :

1. Menjunjung hukum dan pemerintahan


2. Turut serta dalam upaya pembelaan negara
3. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Di samping itu warga negara mempunyai kewajiban lain yang diatur
dalam aturan perundang-undangan seperti :
a. Membayar pajak;
b. Menghargai warga negara;
c. Memenuhi panggilan aparat penegak hukum;
d. Memelihara kelestarian lingkungan;
e. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa;
f. Ikut memelihara fasilitas kepentingan umum;

D. Hal-hal yang diatur dalam undang-undang

Hukum yang mendasari pengaturan kewarganegaraan Republik Indonesia adalah


Undang-undang Dasar dan Peraturan Perundang-undangan antara lain: UUD 1945 melalui
pasal-pasal 26, 27, 28 B ayat (2), 28 D ayat (1) dan (4), 28 E ayat (4), 28 I ayat (2), 28 J.
Kemudian Undang-undang No 12 Tahun 2006. Dalam sejarahnya, sebelum berlakunya UU
No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia, ada banyak pengaturan
mengenai kewarganegaraan di Indonesia baik berupa Peraturan Perundang-undangan maupun
Peraturan Pelaksanaan berupa Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Instruksi Presiden.
Perubahan-perubahan itu dilakukan karena banyaknya permasalahan Pengaturan
Kewarganegaraan di Indonesia.
Akan tetapi, beberapa perbedaan yang sangat mencolok dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1.UU No.3 Tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk Negara Indonesia;
2.UU No.62 Tahun 1958 tentang Kewarnegaraan Republik Indonesia dan UU No.3
Tahun 1976 tentang perubahan pasal 18 UU No.62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia dan 26
3.UU No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

 Undang Undang No.3 Tahun 1946 Tentang Warga Negara dan Pendudukan
Indonesia ( Warga Negara Indonesia Pada Awal kemerdekaan)
Pada waktu Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus tahun
1945, Negara Republik Indonesia belum Mempunyai Undang-undang dasar
(UUD1945) sehari kemudian tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan UUD1945, mengenai kewarganegaraan
UUD1945 menyebutkan antara lain:
1. Pasal 26 Ayat (1) menentukan bahwa “Yang menjadi warga negara adalah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara Indonesia”,sedangkan ;
2. Pasal 26 Ayat (2) menentukan bahwa, “syarat-syarat yang mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang”. Secara otentik,
penjelasan UUD 1945 mengenai ketentuan di atas menerangkan sebagai
berikut: “Orang-orang bangsa lain, misalnya orang peranakan Belanda,
Peranakan Tionghoa, dan peranakan Arab yang bertempat tinggal di
Indonesia, mengakui Indonesia sebagai Tanah Airnya, dan bersikap setia
kepada negara Republik Indonesia dapat menjadi warga negara2727
Penjelasan UUD 1945 pasal 26”
 UU Pasal 1 No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Berbunyi :

1. Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan


peraturan perundang-undangan.

2. Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga


negara.

3. Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh


Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan, dan seterusnya

 UU Pasal 2 No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Berbunyi :

Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia


asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.

 UU Pasal 3 No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Berbunyi :

Kewarganegaraan Republik Indonesia hanya dapat diperoleh berdasarkan


persyaratan yang ditentukan dalam Undang - Undang ini.
 UU Pasal 5 No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Berbunyi :

(1) Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya
yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.

(2) Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat
secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan
pengadilan tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.

 UU Pasal 7 No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Berbunyi :

Setiap orang yang bukan Warga Negara Indonesia diperlakukan sebagai orang
asing. 

            Adapula beberapa Undang – undang tentang Kewarganegaraan yang


pernah digunakan di Indonesia, diantaranya :

 UU No. 3 Tahun 1946

Berbunyi :

1.    Orang Indonesia asli dalam wilayah negara Indonesia

2.    Orang yang tidak masuk dalam golongan tersebut di atas tetapi turunan
seorang dari golongan itu serta lahir.bertempat kedudukan,dan berkediaman
dalam wilayah negara Indonesia: dan orang bukan turunan seorang dari
golongan termaksud lahir,bertempat kedudukan,dan berkediaman yang paling
akhir selama sedikitnya lima tahun berturut-turut di dalam wilayah Negara
Indonesia.yang berumur 21 tahun atau telah kawin;

3.    Orang yang mendapat kewarganegaraan Indonesia dengan cara


naturalisasi (dsb)
E. Permasalahan yang sering timbul dalam kewarganegaraan/ kependudukan
Masalah kependudukan di negara Indonesia ditandai oleh tiga hal, yakni:
1. Jumlah penduduk yang kian meningkat.
2. Penyebaran penduduk sangat timpang.
3. Situasi struktur umur penduduk yang kurang menguntungkan.

F. Solusi dengan pendekatan perspektif Pancasila.


 Adil dalam membagi kekuasaan.
 Pemerataan pendapatan.
 Pemerataan Pendidikan.
 Pemerataan pengetahuan dan wawasan.
 Pemerataan Kesehatan.
 Pemerataan pekerjaan.
 Pemerataan keamanan.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa warga negara


dianggap sebagai sebuah komunitas yang membentuk negara berdasarkan perundang-
undangan atau perjanjian-perjanjian dan dan mempunyai hak dan kewajiban yang bersifat
timbal balik terhadap negaranya. Kewarganegaraan ialah keanggotaan suatu bangsa tertentu
yakni sejumlah manusia yang terikat dengan yang lainnya karena kesatuan bahasa kehidupan
sosial-budaya serta kesadaran nasionalnya.

SARAN

Kita sebagai warga negara yang baik harus melakukan hak dan kewajiban secara
seimbang, setiap orang haruslah terjamin haknya dan mendapatkan status kewarganegaraan,
sehingga terhindar dari kemungkinan menjadi ‘statless’ atau tidak berkewarganegaraan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/343016487_Pancasila_Sebagai_Solusi
_Problem_Bangsa

http://consular.indonesia-ottawa.org/indonesia-
citizens/kewarganegaraan/undang-undang-peraturan-kewarganegaraan/

https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/syiar_hukum/article/viewFile/541/pdf

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/08/174500069/permasalahan-
kependudukan-di-indonesia?page=all

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37614/Chapter
%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/06/180717469/warga-negara-dan-
pewarganegaraan-di-indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Warga_Negara_Indonesia

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-12-2006-kewarganegaraan-republik-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai