Anda di halaman 1dari 25

GEOMAGNETISM DAN

EKPLORASI GEOMAGNET

Pengampu : Muhardi
PENDAHULUAN

• Metode magnetik dan metode gravitasi memiliki banyak kesamaan,


namun metode magnetik umumnya sangat kompleks dan variasi
medan magnetiknya sangat tak beraturan dan terlokalisir.
• Hal ini dikarenakan adanya perbedaan antara medan magnetik dipol
dan medan gravitasi monopol, dimana medan gravitasi selalu pada
arah vertikal.
• Sebab lainnya adalah medan magnetik bergantung pada waktu,
sementara medan gravitasi tidak (mengabaikan variasi pasang surut
yang kecil).
• Saat peta anomali medan gravitasi umumnya didominasi oleh efek
regional, peta anomali medan magnetik menunjukkan banyak
anomali lokal.
• Metode magnetik merupakan metode geofisika yang serbaguna,
namun metode magnetik kurang memiliki hal yang khas dalam
interpretasi
Gaya Magnetik

• Kutub magnetik dapat dianalogikan sebagai suatu muatan


listrik, sehingga interaksi antar kutub-kutub magnetik
tersebut dapat dianalogikan dengan Hukum Coulomb.
• Dalam penganalogian ini, kutub magnetik diandaikan
sebagai monopole.
• Apabila terdapat dua kutub p1 dan p2 terpisah oleh jarak r,
maka gaya interaksi magnetik antar keduanya dirumuskan
sebagai :
Medan Magnet

• Medan magnet atau disebut juga kuat medan


magnet ( ⃗) dapat didefinisikan sebagai gaya pada
suatu kutub magnetik p2 apabila kutub tersebut
diletakkan pada titik dalam medan magnet yang
merupakan hasil dari kuat kutub p1
Momen Magnetik

• Kutub magnet yang berada di alam bersifat dipole atau dua


kutub.
• Suatu dipol magnetik yang dimisalkan sebagai +p dan –p dan
terpisahkan oleh jarak , maka momen dipol magnetik
dirumuskan sebagai
Berdasarkan arah momen magnetiknya,
material dapat diklasifikasikan sbb :

•Diamagnetik
•Paramagnetik
•Ferromagnetik
•Antiferromagnetik
•Ferrimagnetik
Diamagnetik

• Atom-atom tidak memiliki momen magnetik.


• Suseptibilitas magnetik bernilai negatif dan rendah. Contoh: Au, Cu.
Paramagnetik
• Arah momen magnetik dari atom-atom adalah acak.
• Suseptibilitas magnetik bernilai positif dan kecil. Contoh: Pt, Mn
Ferromagnetik

• Arah momen magnetik dari atom-atom saling sejajar (parallel).


• Suseptibilitas magnetik bernilai positif dan besar. Contoh: Fe
Antiferromagnetik

• Arah momen magnetik dari atom-atom terdiri atas campuran parallel


dan antiparallel.
• Suseptibilitas magnetik bernilai positif dan rendah. Contoh: Cr
Ferrimagnetik

• Arah momen magnetik dari atom-atom adalah anti-parallel.


• Suseptibilitas magnetik bernilai positif dan besar tetapi tidak sebesar
ferromagnetik. Contoh: Ba, ferrite
Intensitas Magnetik atau Magnetisasi

• Intensitas magnetik atau magnetisasi merupakan besaran


yang menyatakan intensitas keteraturan atau kesearahan
arah momen-momen magnetik dalam suatu material
sebagai akibat dari pengaruh medan magnet luar yang
melingkupinya
• intensitas magnetik atau magnetisasi ⃗ merupakan dipole
momen magnetik per unit volume
Intensitas Magnetik atau Magnetisasi

• Suatu material magnetik yang diletakkan pada suatu medan magnet


⃗ maka material tersebut akan termagnetisasi dan momen
magnetik atom-atom pada material mengalami penyejajaran arah.
• Arah momen magnetik yang telah berubah akibat medan ⃗ ini akan
menghasilkan suatu medan baru yaitu ⃗ .
• Apabila medan ⃗ rendah, maka dapat dikatakan ⃗ proporsional
terhadap ⃗ dalam arah yang sama dan dipengaruhi oleh
suseptibilitas magnetik k.
Induksi Magnetik

• Suatu material magnetik diletakkan pada suatu medan magnetik ⃗


akan termagnetisasi dan menghasilkan medan sendiri yaitu ⃗ yang
akan meningkatkan nilai total medan magnetik dari material
tersebut.
• Induksi magnetik ⃗ merupakan medan total dari suatu material,
dirumuskan sebagai berikut
• Induksi magnetik (B) dapat juga diartikan sebagai fluks
magnetik ( ) per satuan luas (A) atau disebut juga rapat
fluks magnetik.
• Rapat fluks magnetik memiliki satuan weber (=T/m2) dalam
SI
Hubungan antara fluks dan medan magnet
(kurva hysterisis)
• Jika medan magnet H naik
mulai dari nol, maka fluks B
naik pula sepanjang garis 0a
sampai titik a
• Jika medan magnet H
kemudian menurun, maka
fluks akan turun lebih
lambat dibandingkan
naiknya, sehingga ketika
medan magnet H mendekati
nol, fluks B akan tersisa.
• Hal ini dikenal sebagai
remanen magnetism
(medan magnet remanen)
Anomali Medan Magnet

• Sebuah batuan yang mempunyai sifat magnet dapat


diibaratkan sebagai suatu volume yang memiliki dipole
magnet searah dari setiap momen magnet dalam atom-atom
penyusunnya.
• Batu-batu ini seringkali dijumpai memiliki sifat megnetik
sejak awal terbentuknya (medan magnet residu/remanen),
dimana sifat magnetik ini dipengaruhi oleh sejarah
magnetisme yang dialaminya.
• Selain memiliki sifat kemagnetannya sendiri, batuan-batuan
ini juga akan terinduksi oleh medan magnet bumi pada saat
ini (Be)
Anomali Medan Magnet

• Medan magnet total pada saat ini dipengaruhi oleh medan magnet
bumi (Be) dan medan magnet batuan disekitarnya (Ba), sehingga
perumusan medan magnet total adalah

Dimana arah dari Be dan Ba adalah tidak sama. Jika nilai dari Ba jauh lebih kecil
dari Be , atau ketika Ba tidak memiliki magnet remanen maka Be dan Ba akan
hampir searah sehingga bisa langsung dijumlahkan
Medan Magnet Bumi

Medan magnet bumi dalam sudut pandang ilmu


geofisika, medan magnet yang berada di bumi ini
bersumber dari 3 sumber yaitu :
1. Medan magnet utama
2. Medan magnet eksternal
3. Variasi medan magnet spasial

• Dari ketiga sumber medan magnet tersebut, nilai medan magnet utama
bumi adalah yang paling mendominasi besar nilai medannya dan memiliki
perubahan nilai dengan siklus yang lama.
• Dalam kegiatan eksplorasi geofisika ketiga sumber medan magnet
tersebutlah yang akan menyumbang nilai medan magnet terukur dilapangan
Medan magnet utama
• Jika di asumsikan sumber medan
magnet magnet tidak ada, dan di
bumi hanya dipengaruhi oleh
medan magnet utama.
• Jika digantungkan suatu jarum besi
digantung pada pusat massanya
dan tidak termagnetisasi pada
awalnya, maka jarum tersebut akan
menunjukkan medan magnet
utama bumi.
• Komponen dari medan magnet
bumi dapat diukur dari kondisi
jarum tersebut yaitu : besar medan
magnet utama, sudut penunjaman
(dip) jarum dengan garis horizontal
adalah inklinasi (I), sudut antara
utara geografis dana rah horizontal
jarum adalah deklinasi(D)
Medan magnet eksternal

• Bagian kecil dari medan magnet yang terukur dibumi berasal dari
medan magnet eksternal bumi, nilai medan magnet ini sangat cepat
perubahannya dalam waktu.
• Sumber–sumber medan magnet eksternal ini adalah
Perubahan konduktivitas listrik lapisan atmosphere dengan siklus 11
tahun
Variasi harian dengan periode 24 jam yang berhubungan dengan
matahari dengan efek nilai medan magnet ~30 nT
Variasi harian dengan periode 25 jam yag berhubungan dengan bulan
dengan efek nilai medan magnet ~ 2 nT
Badai magnetic bersifat acak dan efek nilai hingga lebih dari 1000 nT
Variasi medan magnet spasial

• Perubahan lokal nilai medan magnet utama bumi karena variasi


medan magnet yang dikandung dalam mineral mineral batuan yang
terletak di dekat permukaan bumi.
• Nilai medan magnet ini bisa sangat besar hingga hampir sama dengan
medan magnet utama.
• Medan magnet local ini biasanya tidak tersebar dalam jarak yang
besar.
• Sumber dari anomaly medan magnet lokal tidak memiliki kedalaman
yang sangat dalam di kerak bumi, hal ini disebabkan oleh sifat magnet
yang hilang oleh suhu Curie, dimana suhu akan semakin meningkat
seiring bertambahnya kedalaman dalam bumi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai