Anda di halaman 1dari 3

1.

Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan iritasi pada saluran kemih

2. Rencana Keperawatan (Intervensi, Implementasi, Rasional)

No Diagnosa Tujuan/KH Intervensi Rasional


1. Nyeri Hasil yang 1.       - Manajemen cairan 1.     - Memperhatikan cairan
berhubungan diharapkan: 2.       Observasi tanda-tanda infus
dengan adanya        Pasien bebas dari vital, tensi, nadi, respirasi,2.      - Tanda-Tanda Vital
iritasi pada rasa nyeri dan suhu. pasien dalam rentang
saluran kemih         Pasien tampak 4.      - Ciptakan lingkungan normal.
rileks, bisa tidur yang nyaman -k - Keadaan ruangan yang
dan istirahat. 5.      - Bantu untuk mengalihkan nyaman, dan tidak ada
rasa nyeri: teknik napas bising dari luar maupun
dalam. keluarga pasien.
6.      - Beri kompres hangat - - meningkatkan
pada punggung relaksasi, menurunkan
7.      - Kolaborasi dengan dokter tegangan otot.
untuk pemberian analgetik5.      - meningkatkan relaksasi
dan mengurangi nyeri.
6.      mengurangi ketegangan
otot.
7.     - analgetik untuk
menghilangkan rasa
nyeri.

2 Perubahan pola Hasil yang 1.       Monitor intake dan output.


1.      menginformasikan
elminasi: urine diharapkan: 2.       Anjurkan untuk fungsi ginjal.
berhubungan         Pola eliminasi meningkatkan cairan per 2.      mempermudah
dengan urine dan output oral 3 – 4 liter per hari. pengeluaran batu,
inflamasi, dalam batas 3.       Kaji karakteristik urine mencegah terjadinya
obstruksi karena normal. 4.       Kaji pola Bak normal pengendapan.
batu.         Tidak pasien, catat kelainnya. 3.      adanya darah
menunjukkan merupakan indikasi
tanda-tanda meningkatnya
obstruksi (tidak obstruksi/iritasi ureter.
ada rasa sakit saat 4.      batu dapat
berkemih, menyebabkan
pengeluaran urin rangsangan mervus
lancar). yang menyebabkan
sensasi untuk buang air
kecil
3. Risiko tinggi Hasil yang 1.       Monitor intake dan output1.      membandingkan secara
kekurangan diharapkan: 2.       Berikan intake cairan 3 – aktual dan
volume cairan        Keseimbangan 4 liter per hari. mengantisipasi output
berhubungan cairan adekuat 3.       Monitor tanda-tanda vital, yang dapat dijadikan
dengan mual        Turgor kulit baik turgor kulit, membran tanda adanya renal
dan muntah. mukosa. stasis
4.       Berikan cairan intra vena 2.      menjaga keseimbangan
sesuai intruksi dokter. cairan untuk
5.       Kalau perlu berikan obat homeostasis.
anti enemik. 3.      dapat menunjukkan
tanda-tanda dehidrasi.
4.      menjaga keseimbangan
cairan bila intake per
oral kurang.
5.      mengurangi mual dan
muntah.
4. Ketidakefektifan Hasil yang 1.       Kaji pengetahuan 1.      mengetahui tingkat
management diharapkan: pasien/tanyakan proses pengetahuan pasien dan
regiment         Pasien sakit dan harapan pasien. memimih cara untuk
terapeutik mengungkapkan 2.       Jelaskan pentingnya komunikasi yang tepat.
tentang proses penyakit, peningkatan cairan per 2.      dapat mengurangi stasis
perawatan post faktor-faktor oral 3 – 4 liter per hari. urine dan mencagah
operasi dan penyebab. 3.       Jelaskan dan anjurkan terjadinya batu.
pencegahan         Pasien dapat pasien untuk melakukan 3.      kurang aktivitas
berhubungan berpartisipasi aktivitas secara teratur. mempengaruhi
dengan dalam perawatan.4.       Identifikasi tanda-tanda terjadinya batu.
kurangnya nyeri, hematuri, oliguri. 4.      mendeteksi secara dini,
pengetahuan/inf 5.       Jelaskan prosedur komplikasi yang serius
ormasi pengobatan dan perubahan dan berulangnya
gaya hidup. penyakit.
5.      membantu pasien
merasakan, mengontrol
melalui apa yang terjadi
dengan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai