Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN KESLING

INSPEKSI TEMPAT PEGELOLAHAN MAKANAN

I. Latar Belakang
Lingkungan sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi
kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg
bebas dari penyakit dan kecacatan.” Ruang lingkup kesehatan lingkungan
menurut WHO adalah penyediaan air minum; pengelolaan air buangan dan
pengendalian pencemaran; pembuangan sampah padat; pengendalian vector;
pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia; hygiene
makanan; pengendalian radiasi, kesehatan kerja; pengendalian kebisingan;
pengendaliaan kecelakaan; tindakan sanitasi yang berhubungan dengan
keadaan epidemic/wabah, bencana alam, dan perpindahan penduduk.
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan
bahwa peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui
berbagai macam kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan
minuman. Upaya pengamanan makanan dan minuman akan lebih ditingkatkan
untuk mendukung peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan secara
berhasil guna dan berdaya guna. Semua itu merupakan upaya untuk
melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi
persyaratan mutu.
Pengawasan makanan dan minuman merupakan salah satu bagian
yang penting dalam segala aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya
kemungkinan penyakit-penyakit akibat makanan dan minuman. Pengawasan
makanan dan minuman meliputi kegiatan usaha yang ditujukan pada
kebersihan dan kemurnian makanan dan minuman agar tidak menimbulkan
penyakit bagi konsumen maupun pengelola makanan. Pengawasan hygiene
tempat pengelolahan makanan dpat dilakukan dengan melakukan inspeksi ke
tempat-tempat pengelolahan makanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
inpeksi adalah lantai, dinding, langit-langit, pintu, jendela, ventilasi ruang
dapur, pencahayaan, pembuangan asap, penyediaan air bersih, penampungan
dan pembuangan sampah, pembuangan air limbah, perlindungan dari serangga
dan tikus.

II. Permasalahan di Masyarakat


Makanan dan minuman sangat penting bagi manusia, karena
merupakan suatu kebutuhan pokok untuk kelangsungah hidupnya. Untuk itu,
makanan dan minuman yang dikonsumsi harus terpenuhi kebutuhan zat
gizinya (karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin), juga harus
higienis dana man terhindar dari penyakit karena makanan.
Makanan yang terkontaminasi dapat disebabkan oleh higiene sanitasi
makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Untuk mendapatkan
makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan maka perlu diadakan
pengawasan terhadap higiene sanitasi makanan dan minuman yang
diutamakan pada usaha yang bersifat umum seperti restoran, rumah makan,
ataupun pedagang kaki lima mengingat bahwa makanan dan minuman
merupakan media yang potensial dalam penyebaran penyakit. Terdapat 6
(enam) prinsip hygiene sanitasi yang harus diperhatikan dalam proses
pengolahan makanan dan minuman yaitu pemilihan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan
masak, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan.
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) merupakan sebuah tempat yang
digunakan untuk mengelolah makanan dari bahan mentah hingga disajikan
menjadi makanan jadi. Warung makan adalah salah satu tempat penyedia
makanan yang cukup banyak mendapat kunjungan dari konsumen, dan untuk
aspek hygiene dan sanitasi makanan perlu menjadi perhatian dan ditingkatkan,
agar tempat usaha seperti ini memenuhi persyaratan kesehatan di bidang
penyehatan makanan.

III. Tujuan Kegiatan


Tujuan Umum :
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan sanitasi dan
hygiene tempat pengelolahan makanan.

Tujuan Khusus :
1. Untuk mendapatkan gambaran sanitasi tempat pengelolahan makanan
di Rumah Makan Family, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan
2. Untuk mengetahui tingkat hygiene atau sanitasi penjamah di Rumah
Makan Family, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan
3. Melakukan inspeksi pada bangunan, air bersih, pembuangan air
limbah dan sampah, locker karyawan, dapur, ruang makan dan gudang
bahan makanan, peralatan, tenaga kerja dan personal higiene di Rumah
Makan Family Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan

IV. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Waktu : Rabu, 17 Februari 2021
Tempat : Rumah Makan Family
Sasaran : Sanitasi TPM Rumah Makan Family
Pelaksana : Tenaga Kesehatan Puskesmas Pembuang Hulu, diantaranya:
1. dr. Faridah
2. dr. Elena Silvia Tara
3. Umi Suhaibah, A. Md. Kep
V. Pelaksanaan Kegiatan
Pada tanggal 17 Februari 2021 telah dilakukan kegiatan kesling
inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan di Rumah Makan Family di
Pembuang Hulu I, Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan.
Cara Kerja : Inspeksi tempat meliputi pemantauan bangunan mulai dari air
bersih, pembuangan air limbah dan sampah, locker karyawan, dapur,
ruang makan dan gudang bahan makanan, peralatan, tenaga kerja dan
personal higiene

Hasil Inspeksi TPM Rumah Makan Family seperti pada table berikut :

No Variabel Penilaian

1. Bangunan 31/35
2. Air bersih 12/12
3. Pembuang air limbah & sampah 28/34
4. Locker karyawan 2/4
5. Dapur, ruang makan & Gudang bahan makanan 160/182
6. Peralatan 60/75
7. Tenaga kerja & personal higiene 30/49
Presentase jawaban = 323/391 x 100% = 82%
Keterangan :
Jumlah nilai maksimum = 391
Memenuhi syarat dengan nilai >80%
Keadaan sedang dengan nilai <80% - 60%
Tidak memenuhi syarat <60%

VI. Monitoring dan Evaluasi


Secara umum kegiatan inspeksi Kesehatan Lingkungan sanitasi tempat
pengolahan makanan berjalan dengan baik, dimana pemilik warung makan
sangat koperatif selama pemeriksaan. Pemilik warung makan juga
bersedia menjawab seluruh pertanyaan pelaksana dan mengizinkan
pelaksana untuk melakukan pemeriksaan warung makan secara
keseluhuran.
Dari hasil penilaian halaman luar cukup bersih, tidak ada sampah
berserakan. Sudah terdapat tempat sampah di depan pintu masuk dan
tempat mencuci tangan didepan pintu masuk rumah makan. Sampah sisa
produksi makanan dikumpulkan jadi satu dan dimasukkan kedalam
karung yang setiap hari diangkut oleh petugas..
Lantai bangunan tempat makan bersemen, lantai dapur terbuat dari
semen. Lantai dibersihakan setiap hari sebelum dan setelah rumah makan
buka. Secara visual lantai bersih, dan tidak licin. Atap bangunan berupa
plapon, bangunan disertai ventilasi yang cukup cahaya dan udara dapat
masuk kedalam ruangan sehingga bangunan tidak lembab. Pintu bangunan
tempat makan dan dapur tidak ada pintunya, sehingga pembeli yang
makan bisa langsung melihat dapur.
Tempat mencuci peralatan bekas makan dan memasak terbuat dari
semen serta menggunakan sabun dan air mengalir. Sumber air yang
digunakan berasal dari Sumur bor. Air yang digunakan memenuhi syarat
fisik air jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, serta tidak
meninggalkan endapan. Tempat penyimpanan alat – alat makan di taruh di
meja dan ada gorden penutup sehingga debu mudah menempel. Rumah
makan ini memiliki 2 orang karyawan, pemilik rumah makan Family
menyediakan kamar mandi yang tempatnya terpisah dari bangunan tempat
makan dan penyimpanan bahan makan serta alat – alat makan. Bahan
makanan yang akan di masak di simpan di dalam kulkas.
Dari hasil pemantauan, saat proses memasak semua bahan yang akan
di masak masih segar, bersih dan proses memasaknya juga bersih, saat
memasak petugas menggunakan bahan penyedap alami dan buatan.
Setelah dilakukan evaluasi didapatkan skor penilaian 82% yang masuk
dalam kategori memenuhi syarat dengan nilai > 80 % .
Diharapkan kedepannya skoring penilaian dipertahankan dan
ditingkatkan lagi, dan diharapkan selama menangani/mengelola makanan
dan melayani pengunjung, karyawan selalu memakai masker dan
menyarankan pengunjung untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
memasuki tempat makan.

Pembuang Hulu, 17 Februari 2021


Dokter Internship Dokter Pendamping

dr. Faridah/dr. Elena Silvia Tara dr. Nani Haryati Syamsi

Anda mungkin juga menyukai