Silvi Haidir Fauziah - Etika Bisnis Islam
Silvi Haidir Fauziah - Etika Bisnis Islam
Disusun Oleh :
Silvi Haidir Fauziah 191002077
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang memberikan rahmat dan
hidayah-Nya penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan makalah
dengan judul “ Teori Keadilan dalam Konsumsi Islami” untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Etika Bisnis Islam. Selawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw. yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang
terang benderang seperti sekarang.
Makalah ini bukanlah sebuah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan.
Baik isi ataupun dalam sistematika penulisanya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi karya yang lebih baik lagi. Penulis juga
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khusunya bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
3. Tujuan Makalah..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
1. Konsumsi dalam Islam....................................................................................................3
2. Prinsip Konsumsi dalam Islam........................................................................................4
4. Urgensi dan Tujuan Konsumsi dalam Islam...................................................................6
5. Teori Keadilan.................................................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
1. Kesimpulan.....................................................................................................................9
2. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
LAMPIRAN.............................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsumsi dalam Islam?
2. Apa saja prinsip konsumsi dalam Islam?
3. Apa urgensi dan tujuan konsumsi dalam islam?
4. Apa itu teori Keadilan?
3. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagaimana konsumsi dalam Islam
2
1
Deni Putra Muhammad, “Prinsip Konsumsi 4K+1M Dalam Perspektif Islam” Asy Syar’iyyah, Vol. 4, No.1,
Juni 2019, hal. 27
4
2
Abdul Hamid, “Teori Konsumsi Islam Dalam Peningkatan Ekonomi Umat” Jurnal Visioner dan Strategis
Volume 7, Nomor 2, September 2018, hal. 20-21
3
Novi Indriyani Sitepu, “Perilaku Konsumsi Islam di Indonesia” Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam
Volume 2 , Nomor 1, Maret 2016, hal. 97
4
Imahda Khoiri Furqon, “Teori Konsumsi dalam Islam” Jurnal Hukum dan Ekonomi Syari’ah, Vol. 06, Nomor
1, hal.4
5
5
Almizan,”Konsumsi menurut ekonomi Islam dan Kapitalis” Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-
Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016, hal. 19
6
Mohammad Lutfi, “Konsumsi dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam” SYAR’IE, Vol. 1 - Januari 2019, hal. 97
7
5. Teori Keadilan
Keadilan berasal dari bahasa arab “adl” yang artinya bersikap dan berlaku
dalam keseimbangan. Keseimbangan meliputi keseimbangan antara hak dan
kewajiban dan keserasian dengan sesama makhluk. Keadilan pada hakikatnya adalah
memperlakukan seseorang atau orang lain sesuai haknya atas kewajiban yang telah di
lakukan. Yang menjadi hak setiap orang adalah di akui dan di perlakukan sesuai
harkat dan mertabatnya yang sama derajatnya di mata Tuhan YME. Hak-hak manusia
adalah hak hak yang diperlukan manusia bagi kelangsungan hidupnya di dalam
masyarakat.8
Keadilan yang diartikan dalam bahasa Inggris dengan justice yang lawan
katanya adalah injustice, kata ‘adl , menurut Majid Khadduri, mempunyai kata yang
berbeda arah dengannya, yakni jawr, dan ungkapan lain yang hampir sama
maksudnya namun berbeda bentuk kata yaitu: ẓulm, mayl, ṭughyān dan ḥirāf.9 Jika
dilihat makna yang lebih luas, ada beberapa makna yang dapat diberikan kepada
maksud dari keadilan, yakni:9
1. Adil dalam arti seimbang
Seimbang bermakna memberikan sesuatu kepada seseorang sesuai dengan
kelayakannya sehingga terdapat kesesuaian kedudukan dan fungsinya
dibanding dengan individu lain. Untuk merealisasikan keadaan seimbang yang
dimaksud, perlu adanya syarat, baik itu ukuran yang tepat pada setiap bagian
dan pola kaitan antar bagian tersebut.
2. Adil berarti sama Adil
Yang dimaksud yakni memperlakukan sama dengan tidak membedabedakan di
antara setiap individu untuk memperoleh haknya. Pengertian seperti ini,
menurut Quraish Shihab, lebih diarahkan kepada proses dan perlakuan hakim
terhadap pihak-pihak yang berperkara, bukan persamaan perolehan yang
7
Sri Wahyuni, “Teori Konsumsi dan Produksi dalam Perpektif Ekonomi Islam” Jurnal Akuntabel ; Volume 10
No. 1 Maret 2013, hal. 77
8
Afifa Rangkuti, “Konsep Keadilan dalam Perspektif Islam” Jurnal Pendidikan Islam, Vol.VI, No.1, Januari-
Juni 2017, hal. 3-4
9
Hafidz Taqiyuddin, “Konsep Islam Tentang Keadilan” Jurnal Filsafat dan Teologi Islam Vol. 10 No. 2 (Juli-
Desember) 2019, hal. 158-159
8
1. Kesimpulan
Dalam masalah konsumsi, Islam mengatur bagaimana manusia dapat
melakukan kegiatan-kegiatan konsumsi yang membawa manusia berguna bagi
kemashlahatan hidupnya. Seluruh aturan Islam mengenai aktivitas konsumsi terdapat
dalam al- Qur‟an dan as-Sunnah. Prilaku konsumsi yang sesuai dengan ketentuan al-
Qur‟an dan as-Sunnah ini akan membawa pelakunya mencapai keberkahan dan
kesejahteraan hidupnya.
Urgensi konsumsi dalam ekonomi islam memiliki perbedaan dengan ekonomi
konvensional, jika dalam ilmu ekonomi yang dipaparkan diatas dapat dilihat tujuan
konsumsi adalah memaksimalkan kepuasan atau diasumsikan dengan tingkat
kepuasan tertinggi karena kepuasan yang tidak terbatas, sedangkan dalam ekonomi
islam tujuan konsumsi untuk beribadah kepada Allah tuhan yang maha esa.
Keadilan berasal dari bahasa arab “adl” yang artinya bersikap dan berlaku
dalam keseimbangan. Keseimbangan meliputi keseimbangan antara hak dan
kewajiban dan keserasian dengan sesama makhluk. Keadilan pada hakikatnya adalah
memperlakukan seseorang atau orang lain sesuai haknya atas kewajiban yang telah di
lakukan. Yang menjadi hak setiap orang adalah di akui dan di perlakukan sesuai
harkat dan mertabatnya yang sama derajatnya di mata Tuhan Yang Maha Esa.
2. Saran
Demikianlah makalah yang penulis buat ini. Penulis mengharapkan apa yang
telah dijelaskan dapat dipahami dan bermanfaat khususnya bagi pembaca dan
umumnya bagi kita semua. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki penyusunan dalam pembuatan makalah dikemudian
hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid, (2018).“Teori Konsumsi Islam Dalam Peningkatan Ekonomi Umat” Jurnal Visioner
dan Strategis,7 (2), 20-21.
Afifa Rangkuti, (2017) “Konsep Keadilan dalam Perspektif Islam” Jurnal Pendidikan Islam,
VI(1),. 3-4
Deni Putra Muhammad, (2019). “Prinsip Konsumsi 4K+1M Dalam Perspektif Islam” Asy Syar’iyyah,
4, (1). 27.
Fauzi Almubarok, (2018) “Keadilan dalam Perspektif Islam” ISTIGHNA,1(2). 115
Hafidz Taqiyuddin, (2019)“Konsep Islam Tentang Keadilan” Jurnal Filsafat dan Teologi Islam , 10
(2). 158-159
Imahda Khoiri Furqon, “Teori Konsumsi dalam Islam” Jurnal Hukum dan Ekonomi Syari’ah, 06
(1),4.
Mohammad Lutfi, (2019) “Konsumsi dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam” SYAR’IE, 1.97.
Novi Indriyani Sitepu, (2016). “Perilaku Konsumsi Islam di Indonesia” Jurnal Perspektif Ekonomi
Darussalam 2(1), 97.
Sri Wahyuni, (2013) “Teori Konsumsi dan Produksi dalam Perpektif Ekonomi Islam” Jurnal
Akuntabel, 10 (1), 77.
10
LAMPIRAN
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20