Anda di halaman 1dari 2

Nama : Efkar El Hikam

NIM : 1907511096
Kode kelas :EKI213 B3

Soal nomor 1
a) Diskriminasi harga  atau price discrimination adalah kebijakan di mana penjual
membebankan harga berbeda untuk setiap pelanggan atau kelompok pelanggan.
Penjual menetapkan harga sedemikian rupa sehingga dua pembeli yang bersaing membayar
dua harga yang berbeda untuk produk atau layanan yang sama.

b)
1. Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.
2. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan diskriminasi harga.
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing – masing pasar haruslah sangat
berbeda.
4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan
keuntungan yang diperoleh tersebut
5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.

c)

1. Diskriminasi tingkat pertama

Diskriminasi harga tingkat pertama atau diskriminasi harga sempurna terjadi ketika sebuah
perusahaan dapat membebankan harga tertinggi yang bersedia dan dapat dibayarkan kepada
setiap individu.

2. Diskriminasi tingkat kedua

Dalam jenis diskriminasi ini, perusahaan menggunakan volume pembelian sebagai indikator
kesediaan untuk membeli. Volume pembelian juga menunjukkan bagaimana pelanggan
menilai suatu produk. Ketika membeli dalam jumlah besar, pelanggan dianggap sangat
menghargai produk dan oleh karena itu, bersedia membayar harga yang lebih tinggi per unit.

Perusahaan menggunakan informasi ini untuk membedakan harga setiap


pelanggan. Perusahaan akan menjual jumlah kecil dengan harga marjinal dan jumlah besar
dengan harga lebih tinggi.

3. Diskriminasi tingkat ketiga


Diskriminasi ini dapat terjadi jika perusahaan dapat mengelompokkan pelanggan ke dalam
berbagai segmen berdasarkan variabel geografis atau variabel non-volume
lainnya. Perusahaan kemudian membebankan harga yang lebih tinggi kepada satu kelompok
pelanggan sementara membebankan harga yang lebih rendah ke kelompok lain.

Soal nomor 2

Pada perusahaan bersaing dalam jangka panjang hanya memperoleh keuntungan normal,
dimana harga produk sama dengan biaya total rata-rata minimum. Namun, pada
perusahaan monopolis dalam jangka panjang masih dapat memperolek kuntungan yang
melebihi normal.

Anda mungkin juga menyukai