Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI

PADA NY “N” UMUR 22 TAHUN G1P0A0

UMUR GESTASI 32 MINGGU

DI PMB SRIWATI

ANGGI APRILIA HASTUTI

201902003

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU

2021
TINJAUAN TEORI

A. Konsep dasar kehamilan


1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lamanya kehamilan mulai
ovulasi sampai partus ±280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu). Kehamilan 40 minggu ini di sebut kehamilan matur (cukup bulan)
(Anggrita, 2016).
2. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh
menuliskan bahwa perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi adalah sebagai
berikut:yuli (2017)
a. Sistem reproduksi
1) Uterus Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan
isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hyperplasia jaringan,
progesteron berperan untuk elastisitas/ kelenturan uterus.
2) Vulva/ vagina Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan
progesteron, menyababkan warna menjadi merah kebiruan (tanda
Chadwick).
3) Ovarium Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesteron dan esterogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/ beristirahat.
4) Payudara Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia sistem duktus dan
jaringan interstisial payudara. Mammae membesar dan tengang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama
daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanotor. Puting susu
membesar dan menonjol.
b. Peningkatan berat badan.
Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ/ cairan intrauerin.

c. Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya:


1) Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat sampai 20%, selain itu
diafragma juga terdorok naik ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal
akibat kompensasi dada menurun. Volume tidal meningkat, volume residu
paru dan kapasitas vital menurun.
2) Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG meningkat dengan efek
/samping mual dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik
dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan
ingin makan terus.
3) Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah selama pertengahan
pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diatolik menurun 5-10 mmHg.
Selama trimester ketiga tekanan darah ibu hamil harus kembali kenilai
tekanan pada trimester pertama.
4) Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan Chloasma.
5) Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan karies gigi.
6) Sistem perkemihan; sering berkemih.
7) Sistem hematologi perubahan yang terjadi pada sistem hematologi terkadi
pada volume darah, dimana volume darah pada atau mendekati akhir
kehamilan rata-rata adalah sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak
hamil. Derajat peningkatan volume sangat bervariasi. Peningkatan terjadi
pada trimester pertama, meningkat paling cepat selama trimester kedua,
kemudian peningkatan dengan kecepatan lebih lambat selama trimester
ketiga. Selain itu terjadi peningkatan peptida natriuretik atrium terjadi
sebagai respons terhdap diet tinggi natrium. Perubahan hematokrit dan
hemoglobin sedikit menurun selama kehamilan normal. Akibatnya
viskositas darah berkurang.
3. Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil
Kehamilan merupakan saat terjadinya krisis bila keseimbangan hidup
ternggangu. Yuli(2017)
a. Teori krisis. AA
Tahap syok dan menyangkal, bingung dan preoccupation, tindakan dan
belajar dari pengalaman, intervensi memudahkan kembali keadaan
keseimbangan.
b. Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak mengalami
syok.
1) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.
2) Dukungan situsional penting untuk memberikan bantuan dan perhatian.
3) Mekanisme koping; kekuatan dan keterampilan dipelajari untuk
mengatasi stress.
c. Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan
1) Trimester pertama (bulan 1-3) Ditandai dengan adanya penyesuaian
terhadap ide-ide menjadi orang tua, tingkat hormon yang tinggi, mual
dan muntah serta lebih.
2) Trimester kedua (bulan 4-6) Waktu yang menyenangkan, respons
seksual meningkat, quickening memberikan dorongan psikologis.
3) Trimester ketiga (bulan 7-9) Letih, tubuh menjadi besar dan terlihat
aneh, kegembiraan yang menyusut dengan kelahiran bayi.
4. Kebutuhan dasar ibu hamil
a. Nutrisi ibu hamil
1) Kalori
Penigkatan kebutuhan kalori selama hamil hingga 300 kalori per
hari. Peningkatan kalori terbagi dalam distribusi yang seimbang yaitu
protein ±15%, lemak + 30% dan karbohidrat +55%.kebutuha Kebutuhan
kalori pada trimester I hanya meningkat sedikit, sedangkanpada trimester
II dan III peningkatan cukup banyak. Kalori / energi tambahan pada
trimester II digunakan penambahan volume darah ibu, pertumbuhan uterus
dan payudara serta penumpukan lemak. Sedangkan pada trimester III
penambahan kalori di gunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
2) Karbohidrat
Karbohidrat sebagai sumber utama energi.Makanan sumber
karbohidrat diantaranya nasi, roti,sereal, gandum dan umbi-umbian.
3) Lemak
Lemak juga sebagai penghasil energi, menghemat protein untuk
dimanfaatkan dalam fungsi pertumbuhan, digunakan untuk
pembentukan materi membran sel dan pembentukan hormon,
pembentukan jaringan lemak serta membantu tumbuh untuk menyerap
nutrisi.Namun dalam kondisi hamil asupan lemak juga harus di batasi
karena kandungan kalorinya yang tinggi.
4) Protein
Protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada ibu dan
janin.Kebutuhan protein meningkat sampai 68% dibandingkan sebelum
kehamilan, dengan anjuran penambahan konsumsi protein 12 gram/hari.
Dengan demikian kebutuhan asupan protein ibu hamil mencapai 75-100
gram per hari (12-15 % dari jumlah total kalori). Protein yang di anjurkan
berasal dari sumber hewani seperti daging, susu, telur, keju, ayam, ikan,
karena mengandung kombinasi asam amino yang optimal.
5) Zat Besi
Zat besi di butuhkan untuk pembentukan hemoglobin. Selama
kehamilan volume darah akan meningkat sabagai akibat perubahan pada
tubuh ibu dan pasokan darah bayi, namun kecepatan penambahan
volume darah tidak sebanding dengan penambahan sel darah,
sehingga terjadilah hemodelusi (pengenceran darah) yang dapat
menyebabkan anemia. Amenia defisiensie besi merupakan salah satu
gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan.Kekurangan zat
besi dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan janin baik
pada sel tubuh maupun pada sel otak, IUFD, abortus, kelainan
kongenital, BBLR, dan anemia pada bayi.
6) Asam folat/vitamin B9
Kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan wanita usia subur adalah 400
mikrogram per hari segera mungkin selama kehamilan (sejak kontak
pertama). Minimal ibu mendapatkan 90 tablet selama kehamilan.jika
memungkinkan idealnya asam folat sudah mulai di berikan saat
perencanaan persalinan.
7) Kalsium
Ibu hamil dan janin membutuhkan kalsium untuk penguwatan tulang
dan gigi, membantu pembuluh darah untuk berkontraksi dan dilatasi,
mengantarkan sinyal safar, kontaksi otot dan sekresi hormon. Jika
kebutuhan kalsium dari makanan tidak tercukupi, janinakan
mengambil kebutuhan mengambil kalsium dari ibu, hal ini dapat
menjadi salah satu faktor predisposisi osteoporosis pada ibu. Biasanya
janin mengambil kalsium dari ibu sekitar 25-30 mg per hari dan paling
banyak ketika trimesterke III. Kebutuhan kalsium pada ibu hamil sekitar
1000 mg per hari. Makanan yang menjadi sumber kalsium diantaranya
produk susu seperti susu dan yogurt, dan ikan teri.
8) Vitamin C
Kebutuhan vitamin C ibu hamil 85 mg per hari, meningkat 20 %
dibandingkan sebelum hamil. Sumber makanan mengandung vitamin C
adalah tomat, jeruk, stroberi, jambu biji, brokoli, dan sebagainya. Vitamin
C merupakan anti oksida yang dilindungi jaringan dari kerusakan,
dibutuhkan ketika membentuk kolagen menghantarkan sinyal kimia ke
otak dan dapat mebantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
9) Vitamin A
Vitamin A memiliki kegunaan untuk fungsi penglihatan, imunitas,
pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan vitamin A dapat
menyebabkan partus prematur dan BBLR. Kebutuhan vitamin A yang
dibutuhkan selama hamil kurang lebih 750-800 mg / hari.
10) Vitamin B12
Kebutuhan B12 (xianokobalamin) 2, 2-3 mikrogram per hari. Kadar
vitamin B12 dalam plasma menurun secara bervariasi selama kehamilan
akibat penurunan transkobalamin plasma.Hal tersebut dapat dicegah
dengan pemberian suplementasi. Sumber makanan yang mengandung
vitamin B12 adalah protein hewani.
11) Vitamin B6
Kebutuhan B6 (piridoksin) saat hamil 1, 4-2, 2 mg/hari. Suplementasi
B6 2 mg di anjurkan untuk ibu hamil dengan resiko mengalami kurang
gizi seperti ibu hamil remaja, pengunaan obat terlarang dan kehamilan
ganda.
12) Seng
Kebutuhan seng yang dianjurkan selama hamil adalah 15 mg per
hari. Hasil penelitian goldengbreng (2019) menyatakan bahwa bayi yang
lahir dari wanita yang mendapatkan suplementasi seng akan berat
badan dan lingkaran kepala sedikit lebih besar (BB rata-rata bertambah
125 gram Lingkar kepala bertambah rata-rata 4mm). Defisiensi seng
yang parah dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, pertumbuhan
sub optimal dan gangguan penyembuhan luka bahkan bisa menyebabkan
kecebolan dan hipogonadisme.
13) Iodium
Wanita hamil dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan iodium
yaitu kurang lebih 175 mikrogram perhari, untuk memenuhi kebutuhan
bayi dan mengatasi peningkatan sekresi iodium pada urin ibu. Defisiensi
iodium yang parah pada ibu hamil dapat mengakibatkan kretinisme pada
ibu hamil
14) Serat
Selama masa kehamilan motolitas sistem gastointestinal berkurang
akibat peningkatan progesteron, sehingga menyebabkan keluhan
konstipasi. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan
mengkonsumsi serat yang cukup. Sumber serat adalah sayur-sayuran dan
buah-buahan.
15) Cairan
Air membantu sistem pencernaan makanan dan membantu
transportasi. Air juga menjaga keseimbangan sel, darah, getah bening dan
cairan vital tubuh lainnya, serta keseimbangan suhu.Asupan cairan yang di
anjurkan adalah meminimal 8-10 gelas 2000-2500 ml per hari (Diki Retno
Yuliani, dkk, 2017).

b. Oksigen Bagi Ibu Hamil


Pada masa kehamilan kebutuhan oksigen meningkat sampai 20% dari
kondisi sebelum hamil untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan jaringan
ibu dan janin. Namun disisi lain dengan semakin besarnya kehamilan, uterus
akan mendesak diafragma sehingga mengurangi kapasitas total paru dan
biasanya menyebabkan keluhan sesak nafas. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengurangi keluhan terebut :
1) Diupayakan ibu bernafas lebih dalam dari biasanya untuk mendapatkan
oksigen yang lebih banyak.
2) Latihan nafas melalui senam hamil.
3) Tidur dengan bantal lebih tinggi.
4) Tidur miring kiri untuk meningkatkan oksigenasi ke fetoplasinta.
5) Makanan tidak terlalu banyak. Konsultasi ke dokter jika ada ganggua
pernafasan seperti asma (Diki Retno Yuliani, dkk, 2017).
c. Personal Hygiene
Personal Hygiene diperlukan untuk menjaga kebesihan tubuh
mengingat pada masa kehamilan terjadi peningkatan sekresi keringat,
sehingga dianjurkan minimal mandi dua kali sehari, mencuci rambut
(keramas) minimal 2-3 kali dalam seminggu. Hiperrsaliva pada masa
kehamilan seringkali menyebabkan gangguan pada gigi dan gusi, dianjurkan
ibu secara teratur gosok gigi dengan benar minimal 2 kali sehari (misalnya
setelaah sarapan dan sebelum tidur), agar kesehatan gigi dan gusi terjaga.
.Ibu juga dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum makan serta setelah
BAB dan BAK (Diki Retno Yuliani, dkk, 2017).

d. Perawatan Payudara Pada Masa Kehamilan


Tindakan yang dapat dilakukan dalam rangka perawatan
payudara masa kehamilan meliputi:
1) Membersikan payudara dan putting setiap hari dengan airhangat
dan handuk yang lembut dan bersih kemudian keringkan dengan hati-
hati.
2) Jika kolostrum mengerak pada putting, lunakan dengan mengoles
krim khusus untuk puting sebelum berusaha membuang.
3) Pegang payudara dengan lembut.
4) Pakai bra yang menyokong.
5) Pada bulan ke 9 mulailah persiapan untuk menyusui (Oktaviani Ika,
2018).

e. Eliminasi ibu hamil


Kebutuhan yang sering dialami berkaitan dengan BAB adalah konstipasi
dan hemoroid. Selama hamil dapat dicegah dengan rutin BAB setiap hari,
menkonsumsi cairan dalam jumlah memadai, cukup olahraga setiap hari, jika
dibutuhkan gunakan laksatif ringan. Selama masa kehamilan sistem imun
tubuh ibu mengalami penurunan. Jika ibu mempunyai kebiasaa menahan
kencing, hingga mikroorganisme bertahan lebih lama dikandung kemih, hal ini
akan membuat ibu hamil lebih rentah menderita Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Terlebih lagi selama kehamilan produksi lender dari vagina dan servik lebih
banyak, yang menyebabkan suasana daerah kemaluan lebih lembab dan
memungkinkan mikroorganisme berkembang dengan lebih mudah.Oleh
karena itu, ibu hamil disarankan segera berkemih jika sudah merasakan ingin
berkemih, jangan ditahan (Diki Retno Yuliani, dkk, 2017).

f. Mobilisasi dan body mekanik


1) Berdiri dan berjalan
Posisi yang baik adalah berdiri tegak dengan paha, bahu dan telinga
sejajar, bahu agak ditarik ke belakang dan pantat agak diangkat.Berjalan
perlahan dan hati-hati, jangan berdiri dalam jangka waktu lama.
2) Posisi duduk
Duduk tegap di kursi, punggung seluruhnya bersandar pada
sandaran kursi (sejajar), kedua lengan diatas paha, posisi bahu dan
telinga sejajar, kaki menapak ke lantai.Jika kursi terlalu tinggi kaki dapat
disangga dengan bangku kecil agar tidak mengantung.Hindariduduk
terlalu lama, karena dapat menyebabkanpunggung terlalu lelah. Atasi
dengan cara meletakkan kepala di atas meja selama beberapa waktu,
kemudian cobalah meregangkan bagian belakang leher. Biasa juga
dengan mengganjal punggung dengan bantal yangempuk.
3) Bangun dari tempat tidur
Posisi awal tidur terlentang, jika masih ditengah tempat tidur, geser
ke tepian, tekuk kedua lutut, miringkan badan sambil menjatuhkan lutut
ke samping, satu tangan yang diatas posisikan menapak tempat tidur,
bangun perlahan dengan satu lengan sebagai penyangga, turunkan kaki
dari tempat tidur, diamlah sesaat dalam posisi duduk sebelum
dilanjutkan untuk berdiri.
4) Posisi jongkok
Posisi berdiri dengan kaki menapak lantai dan dibuka 45 cm, kedua
tangan berpegangan pada sesuatu yang kokoh misalnya kursi, bak
mandi, tembok atau tubuh suaminya, kemudian jongkok dengan
punggung dalam keadaan lurus sambil rotasikan keluar kedua lutut tanpa
mengangkat tumit. Biasa juga dilakukan dengan kedua tangan kaki
berpegangan pada sesuatu.
5) Mengangkat beban
Mengangkat beban tidak boleh dengan membungkuk, walaupun
beban yang diambil hanyalah ringan, karena ibu hamilrawan jatuh. Ibu
hamil harus jongkok dulu dengan kaki agak dibuak dan satu kaki sedikit
ke depan (untuk memudahkan ketika bangkit), ambil barang kemudian
baru perlahan berdiri sambil membawa barang tersebut. Ibu hamil tidak
diperbolehkan membawa beban terlau berat.
6) Senam hamil
a) Latihan pernafasan
(1) Pernafasan perut
Letakan kedua tangan di atas perut, tarik nafas perlahan dari
hidung dengan menggembungkan perut, keluarkan nafas dari
mulut dan kempiskan perut lakukan sebanyak 8 kali tiap
gerakan.
(2) Pernafasan iga
Letakkan tangan di samping kanan kiri iga, tarik nafas perlahan
dari hidung sambil mengerutkan iga dalam, keluarkan nafas
dari mulut sambil mengembangkan iga kesamping. Lakukan
sebanyak 8 kali.
(3) Pernafasan dada
Letakkan tangan diatas dada, tarik nafas perlahan dari hidung
sambil mengembangkan dada keluarkan nafas dari mulut
sambil mengempiskan dada. Lakukan sebanyak 8 kali tiap
gerakan
(4) Pernafsan untuk mengedan
Posisi mengejan (kedua lutut yang telah ditekuk dibuka
selebar mungkin dan ditarik sejauh mungkin kearah dada,
sambil kedua tangan berada di lekukan antara betis dan
paha), tarik nafas iga dan tiupkan sebanyak dua kali, tarik
nafas panjang sambil tarik paha keatas dari kepala menunduk
kebawah, mengedan seperti BAB, tahan 15-20 detik lepaskan.
(5) Pernafasan pendek-pendek
Tarik nafas dari hidung dan mulut sedikit terbuka dengan
frekuensi cepat dan tidak terlalu dalam, mengembang
kempiskan dada.Pernafasan ini bermanfaat pada akhir
persalinan.
b) Latihan otot abdomen
(1) Posisi tidur telentang dengan kedua lutut ditekuk, kerutkan otot
bokong dan perut sambil mengangkat pinggul ke atas,
relakssikan. Gerakan ini juga sering disebut latihan anti wasir.
(2) Posisi terlentang dengan dua tumit dinaikkan kebangku yang
rendah, kencangkan otot bokong dan perut sambil angkat
pinggul keatas, relaksasikan.
(3) Posisi berbaring terlentang, kedua kaki dinaikkan, kedua tangan
lurus kedepan, kemudian miringkan panggul kesalah satu sisi,
bungkukan punggung ke sisi tersebut, dekatkan dagu ke dada,
sambil hembuskan nafas. Ulangi pada sisi yang lain.
(4) Duduk bersila, agar perut bawah dapat menahan isi perut dan bayi.
Posisi dudk tegap dengan kedua kaki ditekuk menyilang
didepan badan, ke dua lengan diletakan diatas paha. Bisa di
kombinasikan dengan gerakan bahu yaitu posisi duduk sila, kedua
lengan ditekuk keatas dengan jari-jari menyentuh bahu, putar
lengan, kemudian angkat kedua lengan lurus ke atas kembali
keposisi semula.
c) Latihan otot panggul
(1) Posisi tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk. Kerutkan
dubur dan perut dengan punggung menempel lantai,
relaksasikan sehingga membentuk cengkungan dipunggug dan
pinggang. Ulangi 15-30 kali gerakan.
(2) Posisi tidur terlentang dengan kaki kiri ditekuk kaki kanan lurus,
tarik panggul ke arah dada pada sisi kaki lurus (kanan),
relaksasikan, ulangi pada kaki kiri lakukan gerakan 6-10 kali.
(3) Posisi tidur terlentang dengan kaki kiri ditekuk kaki kanan lurus,
rotasikan lutut kiri melewati lutut kanan sampai menuju
lantai, badan tetap lurus, relaksasikan, ulangi pada kaki
kanan laukan gerakan 6-10 kali.
(4) Posisi merangkak (seperti orang mengepel lantai), kerutan
dubur dan perut bagian bawah sehingga punggung menjadi
membungkuk, relaksasikan, anjurkan 5-6 kali merelaksasikan
jangan biarkan pungung menjadi sangat cekung.
d) Latihan anti sungsang
Tujuannya adalah memperbaiki posisi bayi sungsang menjadi
posisi kepala di bawah.Am bil posisi merangkak, kepala menengok
kesamping, tekuk kedua siku tempelkan pada lantai, buka kedua siku
hingga dada menyentuh lantai.Dapat dilakukan selama 15 menit atau
sesuai kemampuan bayi.
e) Latihan jongkok
Tujuannya untuk mengukur kekuatan otot dasar panggul,
mencegah konstipasi dan kram betis. Posisi berdiri dengan kaki
dibuka 45 cm, jongkok sambil rotasikan keluar kedua lutut
tanpa mengangkat tumit. Bisa juga dilakukan dengan kedua
tangan berpegangan pada sesuatu yang kokoh. Dapat diulang 6 kali
taip latihan.
f) Latihan kaki
Tujuannya adalah melancarkan aliran darah dan limfe sehingga
mencegah kram, bengkak dan trombiflebitis, juga untuk mendapatkan
kenyamanan.
(1) Latihan penguatan otot dasar kaki
Posisi tiduran atau duduk dengan kedua tangan menyangga di
belakang, gerakkan kaki dorsofleksi, plantar fleksi, eversi, inversi
dan sirkumduksi. Gerakan dapat dilakukan sebanyak mugkin.
(2) Latihan pergerakan otot
Ambil posisi duduk tegak dengan bersandar pada kedua lengan,
kaki lurus dan sedikit membuka, gerakkan kaki kiri jauh ke
depan dan kaki kanan jauh ke belakang bergantian, gerakkan kaki
kiri dan kanan bersama-sama jauh ke depan dank ke belakang,
gerakkan kedua kaki memutar kedalam dan keluar hingga jari-
jari menyentuh lantai, gerakkan kedua kaki memutar ke kanan
dank e kiri, masing-masing gerakkan 8 kali.
g) latihan relaksasi
(1) berbaring miring
berbaring miring ke kiri kepala dengan satu bantal, lutut kanan di
tekuk didepan lutut kiri sangga dengan bantal, lengan kanan
ditekuk di depan lengan kiri di belakang badan, pejamkan mata.
(2) Berbaring telentang
Berbaring telentang dengan satu bantal dibawah kepala, dua bantal
dibawah lutut, satu bantal menyokong kaki di bawah telapak kaki
tangan rileks di samping pejamkan mata
(3) Duduk
Duduk pada kursi berlengan, duduk dengan posisi nyaman
dimana bokong sepenuhnya disokong bagian bawah kursi
dan punggung sepenuhnya disokong punggung kursi, letakkan
satu bantal di bawah kepala, istirahatkan lengan pada lengan
kursi dan telapak kaki menapak lantai.

g. Istirahat dan tidur


Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat yaitu tambahan
terhadap jumlah waktu istirahat, terutama pada akhir kehamilan. Anjurkan
istirahat yang cukup bagi ibu hamil minimal 6-7 jam malam hari dan 1-2
jam siang hari.Tidur siang dianjurkan bagi ibu hamil karena menguntungkan
dan baik untuk kesehatan, jika tidak dapat memejamkan mata cukup
berbaring saja di siang hari. Posisi yang di anjurkan adalah berbaring
miring kiri, untuk meningkatkan sirkulasi darah pada uterus khususnya
uteroplasenter. Pada periode istirahat sejenak, ibu dapat tidur posisi
telentang dengan kedua kaki dinaikan ke dinding untuk memperlancar
aliran balik vena, sehingga mengurangi keluhan bengkak pada kaki
h. Imunisasi pada masa kehamilan
Imunisasi yang biasa diberikan pada ibu hamil adalah imunisasi
tetanus toxoid untukmencegah terjadinya tetanus neonatorum (Diki
Retno Yuliani, dkk, 2017).
5. ANC Terpadu
Pelayanan Antenatal Terpadu merupakan pelayanan komprehensif dan
berkualitas mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative
yang meliputi pelayanan KIA, Gizi, penyakit menular, penyakit tidak menular,
kekerasan terhadap perempuan selama kehamilan, yang bertujuan untuk
memenuhi hak semua ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang
berkualitas sehingga mampu menjalin kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat, dan melahirkan bayi yang sehat (Kemnekes,2017).
a. Pelayanan asuhan standar antenatal
Pelayanan ANC minimal 7T, Meningkat menjadi 12T, dan sekarang10T,
sedang untuk daerah gondok dan endemik malaria menjadi 14T, yakni :
1) Timbang berat badan badan dan tinggi badan
Tinggi badan itu di kategorikan adanya apabila hasi pengukuran
<145 cm. Berat badan ditimbang setiap ibu datang atau berkunjung
untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan BB. Kenaikan BB
hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg.
2) Pengukuran tinggi fundus uteri
Mengunakan pita sentimeter, letakan titik nol pada tepi atas
syimpisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh
ditekan).
3) Tekananan darah
Di ukur setiap kali ibu datang atau berkunjung, deteksi tekanan
darah yang cenderung naik di waspadai adanya gejala hipertensi dan
preeklamsia. Apabila turun dibawah normal kita pkirkan kearah anemia.
Tekanan darah normal berkisar systole/siastole : 110/80-120/80 mmHg.
4) Pemberian tablet tambah darah (tablet fe)
Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas,
karena masa kehmilan kebutuhan meningkat seiring dengan
pertumbuhan janin.
5) Pemberian imuniasi TT
Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. imunisasi TT 1
diberikan pada kunjungan pertama, imunisasi TT2 diberikan 4 minggu
setelah pemberian TT 1 dengan perlindungan 3 tahun, imunisasi TT 3
diberikan pada 6 bulan setelah TT 2 dengan perlindungan 5 tahun,
imunisasi TT 4 diberikan 1 tahun setelah TT 3 dengan perlindungan 10
tahun, imunisasi TT 5 diberikan 1 tahun setelah TT 4 dengan
perlindungan 25 tahun atau seumur hidupEfek samping TT yaitu nyeri,
Kemerah-merahan dan bengak untuk 1-2 hari pada penyuntikan
(Walyani, 2016. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan).
6) Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang pertama
kali, lalu di periksa kembali menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb
adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil serta
dilakukan cek Golongan Darah ditentukan untuk supaya kita cepat jika
penderita memerlukanya. Dalam kehamilan normal akan terjadi
penurunan kadar hemoglobin. Kadar Hb terendah terjadi sekitar pada
umur kehamilan 30 minggu.
Oleh karena itu pemeriksaan Hb harus dilakukan pada kehamilan
dini untuk melihat data awal, lalu diulang pada sekitar 30 minggu. Untuk
saat ini anemia dalam kehamilan di indonesia ditetapkan dengan kadar
Hb <11 g%, Pada trimester 1 dan III atau Hb <10,5 g% pada trimester II.
7) Pemeriksaan protein urine
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Protein
urine ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklamsia
8) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab)
9) Pemeriksaan urine reduksi
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan
indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu
dan suami (Prawirohardjo, 2016. Ilmu kebidanan).
10) Perawatan payudara
Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan payudara
ditunjukan pada ibu hamil. Manfaat perawatan payudara adalah :
a) Menjaga kebersihan payudara, terutama puting susu
b) Mengencangkan serta memperbaiki bentuk puting susu (pada
puting susu terbenam)
c) Merangsang kelenjar-kelenjar susu sehinga produksi ASI lancar
d) Mempersiapkan ibu dalam laktasi. Perawatan payudara dilakukan 2
kali sehari sebelum mandi dan mulai pada kehamilan 6 bulan
11) Senam ibu hamil
Bermanfaat membantu ibu dalam persalinan dan mempercepat
pemulihan setelah melahirkan serta mencegah sembelit
12) Pemberian obat malaria
Pemberian obat malaria dibeikan khusus untuk pada ibu hamil
didaerah endemik malaria atau kepada ibu dengan gejala khas malaria
yaitu panas tinggi disertai menggigil.
13) Pemberian kapsul minyak beryodium
Kekurangan yodium dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
dimana tanah dan air tidak mengandung unsur yodium. Akibat
kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondok dan kretin yang di
tandai dengan :
(a) Gangguan fungsi mental
(b) Gangguang fungsi pendengaran
(c) Gangguan pertumbuhan
(d) Gangguan kadar hormon yang rendah
14) Temu wicara
Adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang
lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam
usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang
dihadapinya..
6. Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut
a. Bengkak/ Oedema pada Muka atau Tangan
Sebagian ibu hamil mengalami bengkak yang normal pada kaki, biasanya
muncul pada sore hari dan hilang setelah beristrahat atau dengan meninggikan
kaki saat tidur. Bengkak biasanya menunjukan adanya masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan tetapi apabila tidak hilang setelah beristrahat
dan diikuti dengan keluhan fisik lainnya ibu dapat dicurigai adanya tanda dari
anemia dan gangguan preeklamsi.
b. Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah tanda
ketidaknormal. Nyeri abdomen dapat mengancam jiwa adalah nyeri abdomen
hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristrahat.
c. Gerakan Janin Berkurang
Ibu mulai merasakan gerakan janin mulai bulan kelima atau bulan keenam
kehamilan kadang lebih awal, pada saat bayi tidur gerakannya akan melemah,
bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam. Gerakan bayi akan
mudah terasa bila ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan atau
minum dengan baik (Mandang, dkk, 2016).
d. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan tanda
ketidaknormal jika dalam jumlah yang banyak dan kadang-kadang disertai
nyeri, jenis perdarahan nya dapat berupa plasenta previa, solusio plasenta atau
gangguan pembekuan darah (Mandang, dkk, 2016).
e. Sakit Kepala Hebat
Sakit kepala selama kehamilan merupakan hal yang umum terjadi, sering
kali menjadi keluhan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukan suatu masalah serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan
tidak hilang dengan beristrahat Kadang-kadang dengan sakit kepala hebat
tersebut ibu dapat merasakan penglihatannya jadi kabur atau berbayangan.
Sakit kepala hebat dalam kehamilan merupakan gejala preeklampsi.
f. Penglihatan Kabur
Penglihatan kabur karena pengaruh hormonal, masalah penglihatan yang
menunjukan keadaan yang mengancam kehamilan yaitu adanya perubahan
penglihatan secara mendadak misalnya pandangan kabur atau berbayang
berbinitk-bintik. Perubahan penglihatan disertai dengan sakit kepala yang
hebat perubahan penglihatan merupakan suatu tanda preeklampsi (Mandang,
dkk, 2016).

DAFTAR PUSTAKA
Yuli (2017.).Ilmu Kebidanan, edisi.4. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Diki retno yuliani,dkk,2017. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika
Oktaviani ika,2018. Premature Rupture of the Membrane. Williams Obstetric, 22st ed.
Mc.Graw Hill Publishing Division: New York
Okktaviani ika, 2018. Asuhan kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika
Jannah, Nurul. 2011. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA
Kemenkes,2017. Asuhan Kebidanan Antenatal. Edisi 2. Jakarta: EGC
Walyani, 2016. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: ECG
Mandang,dkk,2016 tanda tanda bahaya kehamilan.jokjakarta.ECG
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI

PADA NY “N” UMUR 22 TAHUN G1P0A0

UMUR GESTASI 32 MINGGU

DI PMB SRIWATI

NO. REG : 394


Tanggal Kunjungan : 01 Februari 2021 Jam 15:30 WITA
Tanggal Pengkajian : 01 Februari 2021 Jam 15:30 WITA

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


1.Identitas istri / suami
Nama : Ny “N” Nama :Tn “N”
Umur : 22 Tahun Umur : 21 Tahun
Suku : Kaili Suku : Kaili
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta
Kawin : + 1 tahun Kawin : + 1 tahun
Alamat : Jln.P Hidayat Alamat :Jln.P Hidayat
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPHT : 20/06/2020
b. HTP : 27/03/2021
c. Kehamilan yang pertama dan tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya
d. Umur kehamilan sudah + 8 bulan
e. Mengatakan pergerakan janinnya lebih sering dirasakan pada satu tempat yaitu
sisi kanan perut.
f. Diimunisasi TT 2 kali di PMB SRIWATI
TT 1 tanggal 20/07/2020
TT 2 tanggal 20/08/2020
g. Tidak pernah mengalami nyeri perut hebat selama hamil
h. Pergerakan janinnya kuat
i. Pergerakan janinnya pertama kali dirasakan pada umur kehamilan 4 bulan dan
dirasakan sampai sekarang.
3. Riwayat Reproduksi
a. Haid
1) Menarche : 13 Tahun
2) Siklus haid : 28-30 hari
3) Lamanya haid : 5-6 hari
4) Dismenarhoe : tidak ada
b. Riwayat KB
Pernah KB : Tidak
Jenis KB :-
c. Riwayat ginekologi
Tidak ada riwayat infeksi organ Reproduksi
4. Riwayat Kehamilan / Persalinan / Nifas Lalu
No Tahun Tempat Usia Jenis penolong Penyulit anak nifas
. Partus partus hamil partus
1 HAMIL SEKARANG

5. Riwayat Kesehatan Lalu.


a. Tidak pernah mengalami penyakit yang serius
seperti penyakit jantung, hipertensi dan hepatitis
b. Tidak ada riwayat alergi baik obat maupun makanan
c. Tidak ada riwayat penyakit yang menyertai
kehamilannya
d. Tidak ada riwayat keturunan kembar
6. Keadaan Psikososial, Spiritual dan Ekonomi
a. Ibu dan keluarga senang dengan kehamilanya
b. Pola interaksi antara suami dan keluarga cukup baik
c. Ibu mengatakan tidak serumah dengan orang tua.
d. Pandangan pihak keluarga istri / suami terhadap
kehamilan / persalinan disambut dengan bahagia
7. Pola pemenuhan Kebutuhan nutrisi
a. Pola nutrisi
1. Kebiasaan
a) Pola makan : Nasi, ikan, sayur dan buah
b). Frekuensi : 3 kali sehari
c). Kebutuhan minum : 5-7 gelas perhari
2. Perubahan selama hamil
Tidak ada perubahan selama hamil
b. Kebutuhan Eliminasi
1) . Kebiasaan
a) BAB
(1) Frekuensi : 1 – 2 kali sehari
(2) Warna : Kekuning – kuningan
(3) Konsistensi : Lunak
(4) Keluhan : Tidak ada
b) BAK
(1) Frekuensi : 4-5 kali sehari
(2) Warna : Kuning muda
(3) Bau : amoniak
2) Perubahan selama hamil
Tidak ada perubahan
c. Kebutuhan personal hygiene
1) Kebiasaan
a) Mandi : 2 Kali sehari dengan menggunakan sabun
b) Keramas : 3 Kali seminggu dengan menggunakan shampo
c) Gosok gigi : 2 Kali sehari dengan menggunakan pasta gigi
d) Mengganti Pakaian : 2 Kali sehari
2) Perubahan selama hamil
Tidak ada perubahan
d. Kebutuhan istirahat
1) Kebiasaan
a). Tidur siang : + 3 Jam sehari
b). Tidur malam : + 8 Jam
2. Perubahan selama hamil
a). Tidur siang : + 2 jam
b). Tidur malam : + 5 – 6 jam
8. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum Ibu baik
2. Kesadaran Composmentis
3. Tanda –tanda vital
a. TD : 98/67 mmhg
b. S : 36,6 ºC
c. R : 22 x/menit
d. N : 82 x/menit
4 Berat badan sebelum hamil : 38 kg
5 Berat badan sekarang : 50 kg
6 Penambahan berat badan : 12 kg
7 Lila : 24 cm
8 Tinggi badan : 150 cm

b. Kepala
1) Keadaan rambut hitam
dan bersih
2) Rambut tidak rontok
3) Tidak ada benjolan dan
nyeri tekan
c. Wajah
1) Tidak ada oedema pada wajah
2) Tidak ada cloasma gravidarum
3) Ekspresi wajah ibu tampak senang
d. Mata
1) Konjungtiva merah muda
2) Sclera tidak ikterus
e. Hidung
1) Lubang hidung simetris kiri dan kanan
2) Tidak ada secret
3) Tidak ada polip.
f. Gigi dan Mulut
1) Gigi putih dan bersih
2) Tidak ada caries
3) Bibir tampak lembab
4) Mulut tidak berbau
g. Leher
1) Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
2) Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan vena jugularis
h. Payudara
1) Simetris kiri dan kanan
2) Tidak ada massa / benjolan
3) Areola hitam
4) Putting susu terbentuk
5) Tidak ada pengeluaran
i. Abdomen
a. Tonus otot perut longgar
b. Tampak linea nigra dan striae albicans
c. Tidak ada bekas luka operasi
Palpasi
a. Leopold I : 30 cm
b. Leopold II : Pu-Ki
c. Leopold III : Pres. kepala
d. Leopold IV : Konvergen
e. TBJ : 2790 gram (TFU-12x155)
f. Tidak ada nyeri tekan pada abdomen saat palpasi
g. TFU Menurut Mc Donald 32 minggu (30 cm)
h. Auskultasi DJJ terdengar Jelas dan kuat
i. Auskultasi DJJ terdengar disekitar pusat sebelah kiri atas
perut ibu dengan frekuensi 130 x/menit
j. Tungkai atas dan bawah
1) Simetris kiri dan kanan
2) Tidak ada oedem
3) Tidak ada varices
4) Refles pattela positif kanan + / kiri +

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL.


Diagnosa : NY. “Y” umur 22 tahun G1P0A0, Umur gestasi 32 Minggu janin tunggal intra uteri
1. G1 P0A0
DS : Kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran sebelumnya.
DO : a. Tonus otot perut Longgar
b. Tampak linea nigra dan strie albicans
Analisa dan Interpretasi data.
a. Tonus otot perut sudah longgar karena telah
mengalami peregangan akibat kehamilan sebelumnya/multigravida ( Sinopsis
obsetri 1998 hal 46).
b. Akibat dari MSH yang meningkat,terjadi
Hyperpigmentasi pada kulit sehingga timbul kulit abdomen yang berwarna putih
seolah retak yang disebut strie albicans.
c. Pada Multi gravida,Terdapat garis memanjang
warna putih pada abdomen yang disebut dengan linea alba dan terdapat garis tengah
pada perut berwarna hitam disebut linea nigra ( Obsetri fisiologi 1983 hal 182 )
2. Gestasi 32 minggu
DS : Kehamilannya sudah + 8 bulan
HPHT 20/06/2020
DO : a. Leopold I, TFU 30 cm
b. Tanggal pengkajian 01/02/2021
c. TFU Menurut Mc Donald 32 minggu (30 cm)
Analisa dan Interpretasi Data.
Dari HPHT tanggal 20/06/2020 sampai tanggal kunjungan kedua pemeriksaan ibu di PMB
dimana umur kehamilan ibu 32 minggu
3. Keadaan Ibu Baik
DS : Tidak pernah mengalami nyeri perut hebat selama hamil.
DO : - Ibu tampak sehat
: - Keadaan Ibu Stabil
TTV: TD : 98/67 mmHg
N : 82 x/m
R : 22 x/m
S : 36,60 C
Analisa dan Interpretasi data
a. Dilihat dari keadaan umum ibu baik serta Tanda-Tanda vital ibu
dalam batas normal, TD : 98/67 mmhg, N : 82 x/menit S : 36,6ºC, R : 22 x/m
menandakan keadaan ibu baik.
4. Keadaan Janin Baik
DS : Pergerakan janinnya kuat.
DO : Auskultasi Djj terdengar jelas disekitar pusat sebelah kiri atas perut ibu dengan
frekuensi 130 x/menit
Analisa dan Interpretasi data
a. Pada auskultasi DJJ terdengar jelas dengan prekuensi dalam batas normal yaitu 130 x/m
menandakan keadaan janin baik.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Tidak ada data yang menunjang untuk perlunya tindakan segera atau kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN


Tujuan : - Kehamilan berlangsung normal
- Keadaan ibu dan janin baik
Kriteria : - Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan sesuai umur
kehamilan
- TTV dan DJJ dalam batas normal,pergerakan janin aktif
- Ibu memeriksa kehamilannya kebidan atau ke puskesmas.

INTERVENSI
Tanggal 01/02/2021 jam 15:50 WITA
1. Jalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya 7S.
(senyum,sapa,salam,sopan dan santum)
Rasional : Dengan menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya
maka akan merasa senang nyaman dan terlindung sehingga memudahkan
komunikasi.
2. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaanya.
Rasional : Informasi dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu sangat
penting agar ibu dapat mengetahui perkembangan kehamilannya serta hal
ini merupakan tujuan pelayanan optimal yang berkualitas dan
berkesinambungan
3. Observasi Tanda – tanda vital
Rasional : Mengetahui keadaan umum ibu dimana tanda-tanda vital merupakan salah
satu indicator sebagai indikasi untuk bertindak.
4. Kontrol DJJ
Rasional : Mengetahui keadaan umum dimana DJJ merupakan salah satu indikator
sebagai indikasi untuk bertindak
5. Beri HE kepada ibu tentang
a. Gizi ibu hamil
Rasional : Kebutuhan nutrisi ibu meningkat pada ibu hamil maka dianjurkan
dibawah 30 gram/hari yang digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembang janin begitu pula dengan kalsium dan zat besi
b. Istirahat yang cukup
Rasional : Istirahat yang cukup dapat mengurangi beban kerja jantung yang
meningkat selam hamil, istirahat juga dapat menghambat pemakaian
energi/kalori.
6. Jelaskan 9 tanda bahaya kehamilan
Rasional : Ibu perlu diingatkan setiap saat tentang bahaya yang mengancam
kehamilan yang sebenarnya dapat di hindari dengan aktifitas sehari-hari
yang positif dan bila salah satu hal tersebut dialami oleh ibu segera datang
kepelayanan kesehatan yang terdekat.
7. Beri dukungan mental dan spiritual pada ibu
Rasional : Agar ibu dapat menerima kehamilannya serta mensyukuri kehamilaanya
sebagai karunia Ilahi
8. Anjurkan Pada Ibu untuk tetap minum table fe
Rasional : Suplemen zat besi dapat menbantu meningkatkan kadar Hb ibu disamping
intake makanan yang mengandung zat besi.
9. Anjurkan ibu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dimanapun ibu berada.
Rasional : untuk mencegah penularan covid 19

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 01/02/2021 jam 16:00 WITA
1. Jam 16:00 Wita
Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya 7S
(senyum,sapa,salam,sopan dan santum)
2. Jam 16:00 Wita
Memberikan informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaannya
3. Jam 16:02 Wita
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
TTV dalam batas normal
TD : 98/67 mmhg
S : 36,6ºC
R : 22 x/menit
N : 82 x/m
4. Jam 16:05 Wita
Mengontrol DJJ, DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 130 x/menit
5. Jam 16:07 Wita
Memberi HE kepada ibu tentang:
a. Gizi ibu hamil
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, zat besi dan vitamin.
b. Istirahat yang cukup
6. Jam 16:12 Wita
Menjelaskan 9 tanda bahaya kehamilan
a. Penglihatan menjadi kabur
b. Oedema pada wajah dan tangan
c. Pergerakan janin berkurang
d. Keluar darah dari jalan lahir sebelum waktunya
e. Sakit kepala yang menetap
f. Nyeri peut hebat
g. Muntah yang berlebihan
h. Kejang dan
i. Demam tinggi
7. Jam 16:17 Wita
Memberi dukungan mental dan spiritual pada ibu
8. Jam 16:19 Wita
Menganjurkan pada ibu untuk tetap minum tablet Fe
9. Jam 16:19 Wita
Menganjurkan ibu memakai masker, menjaga jarak, dan menuci tangan.

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 01/02/2021 jam 16:21 WITA
1. Pasien dan keluarga merespon positif terhadap penyampaian
yang diberikan.
2. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya
3. Keadaan ibu baik.
4. Keadaan janin baik.
5. Ibu mengerti tentang HE yang diberikan.
6. Ibu mengerti tentang 9 tanda bahaya kehamilan
7. Ibu menerima kehamilannya dan siap menghadapi
persalinannya.
8. Ibu bersedia minum obat tablet Fe
9. Ibu mengerti dan bersedia menerapkan protokol kesehatan
selama hamil.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
ANTENATAL CARE
(SOAP)

NO. REG : 394


Tanggal Kunjungan : 01/02/2021 jam 15:30 WITA
Tanggal Pengkajian : 01/02/2021 jam 15:30 WITA

IDENTIFIKASI DATA DASAR


Identitas istri / suami
Nama : Ny “N“ Nama :Tn “N”
Umur : 22 Tahun Umur : 21 tahun
Suku : Kaili Suku : Kaili
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta
Kawin : + 1 tahun Kawin : + 1 tahun
Alamat : Jln. P Hidayat Alamat : Jln. P Hidayat

DATA SUBJEKTIF
a. HPHT : 20/06/2020
b. HTP : 27/03/2021
c. Kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya
d. Umur kehamilan sudah + 8 bulan
e. Pergerakan janinnya lebih sering dirasakan pada satu tempat yaitu sisi kanan
perut.
f. Diimunisasi TT 2 kali di PMB SRIWATI
TT 1 tanggal 20/07/2020
TT 2 tanggal 20/08/2020
g. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut hebat selama hamil
h. Pergerakan janinnya kuat
i. Pergerakan janinnya pertama kali dirasakan pada umur kehamilan 4 bulan dan
dirasakan sampai sekarang.

DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum Ibu baik
2. Kesadaran Composmentis
3. Tanda –tanda vital
a. TD : 98/67 mmhg
b. S : 36,6ºC
c. R : 22 x/menit
d. N : 82 x/menit
4. Berat badan sekarang : 50 kg
5. Lila : 27 cm
7. Palpasi
a. Leopold I : TFU 30 cm
b. Leopold II : Dibagian kanan
perut ibu teraba bagian kecil bayi yaitu kaki dan tangan sedangkan bagian kiri perut
ibu teraba seperti papan dan keras (PU-KI)
c. Leopold III : Bagian terendah
teraba bulat melenting (PRES-KEP)
d. Leopold IV : Bagian terendah
belum masuk pintu atas panggul (PAP)
e. Tidak ada nyeri tekan pada
abdomen saat palpasi
f. TFU Menurut Mc Donald 32
minggu 30 cm
8. Auskultasi DJJ terdengar Jelas dan kuat
Auskultasi DJJ terdengar disekitar pusat sebelah kiri atas perut ibu dengan frekuensi
130x/menit
9. Refles pattela positif kanan + / kiri +

ASSESMENT
Diagnosa aktual : NY “N”G1P0A0, umur 22 tahun, umur gestasi 32 minggu janin tunggal
intra uteri.

PLANNING
Tanggal 01/02/2021 jam 16: 00 WITA
1. Jam 16:00 Wita
Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya 7S
(senyum,sapa,salam,sopan dan santun).
Evaluasi : Pasien dan keluarga merespon positif terhadap penyampaian yang
diberikan.
2. Jam 16:00 Wita
Memberikan informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaannya.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya
3. Jam 16:02 Wita
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
TTV dalam batas normal
TD : 98/67 mmhg
S : 36,6ºC
R : 22 x/menit
N : 82 x/m
Evaluasi : Keadaan ibu baik.
4. Jam 16:05 Wita
Mengontrol DJJ, DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 130 x/menit
Evaluasi : Keadaan janin baik
5. Jam 16:07 Wita
Memberi HE kepada ibu tentang:
a. Gizi ibu hamil
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, zat besi dan vitamin.
b. Istirahat yang cukup
Evaluasi : Ibu mengerti tentang HE yang diberikan.
6. Jam 16:12 Wita
Menjelaskan 9 tanda bahaya kehamilan
a. Penglihatan menjadi kabur
b. Oedema pada wajah dan tangan
c. Pergerakan janin berkurang
d. Keluar darah dari jalan lahir sebelum waktunya
e. Sakit kepala yang menetap
f. Nyeri peut hebat
g. Muntah yang berlebihan
h. Kejang dan
i. Demam tinggi
Evaluasi : Ibu mengerti tentang 9 tanda bahaya kehamilan
7. Jam 16:17 Wita
Memberi dukungan mental dan spiritual pada ibu
Evaluasi : Ibu menerima kehamilannya dan siap menghadapi persalinannya.
8. Jam 16:19 Wita
Menganjurkan pada ibu untuk tetap minum tablet Fe
Evaluasi : Ibu bersedia minum obat tablet Fe
9. Jam 16:19 Wita
menganjurkan ibu memakai masker, menjaga jarak, dan menuci tangan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia menerapkan protokol kesehatan selama hamil.

Anda mungkin juga menyukai