Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ATRIAL SEPTAL DEFEC

A. Data Umum
1. Identitas klien
Nama                                  : Ny. N
Umur                              : 21 thn
Tempat tanggal lahir : Bandung, 23 Maret 1998
Jenis kelamin                  : Perempuan
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat                             : Jln. Pendidikan No 7
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Suku/bangsa                        : Bugis Makassar/Indonesia
No RMK                            : 6152371878
Tanggal MRS                      : 28 Maret 2018
Tanggal pengkajian  : 28 Maret 2018
Sumber Informasi : Pasien dan Keluarga
Diagnosa Medis : Atrial Septal Defec
2. Identitas penanggung jawab
Nama                           : Ny. P
Umur                              : 34 thn
Tempat tanggal lahir : Makassar, 1 Januari 1984
Jenis kelamin                : Perempuan
Alamat                         : Jln. Pendidikan No 7
Agama                         : Islam
Pekerjaan : IRT
Suku/bangsa                   : Bugis Makassar/ Indonesia
Hubungan dengan pasien : Ibu
B. Status Kesehatan Saat Ini :
1. Keluhan utama :
Dispnea (Kesulitan dalam bernafas) dan nyeri dada.
2. Riwayat keluhan Utama :
P : Pasien mengatakan nyeri pada sela-sela antara atrium kiri dan
atrium kanan, dan pada saat nyeri pasien terbangun.
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Pada bagian atrium
S : Skala 5
T : Hilang timbul
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien masuk ke Rumah Sakit tanggal tanggal 28 Maret 2018 dengan
keluhan merasakan sesak napas dan juga nyeri yang tajam di daerah
dada. Awalnya pasien hanya batuk namun semakin lama semakin
parah, hingga menyebabkan sesak napas dan sudah berlangsung 2-3
minggu. Pasien juga mengatakan mengalami penurunan berat badan
yang drastic selama 1 minggu terakhir. Setelah dilakukan pemeriksaan
pasien didiagnosa atrial septal defec.
2. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan adanya faktor bawaan dari ibu sebelum lahir.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien menjelaskan pada saat kehamilan dua bulan pertama
menderita penyakit Rubela atau penyakit lainnya. Dan ibu sering
mengkonsumsi obat-obatan seperti thalomid.
D. Aspek Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
a. Hal yang dipikirkan saat ini :
Pasien mengatakan memikirkan tentang kesehatannya saat ini.
b. Harapan setelah menjalani perawatan :
Pasien berharap penyakitnya segera sembuh
c. Perubahan yang dirasakan setelah sakit :
Aktivitas pasien dibantu oleh keluarga
d. Suasan hati :
Baik
2. Hubungan komunikasi
Komunikasi interpersonal yang baik dengan perawat, keluarga dan
orang-orang di sekitarnya.
3. Hal yang dilakukan perawat selama ini :
Memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan pasien
4. Sistem nilai dan kepercayaan atau kegiatan keagamaan :
Sholat dan membaca al-Quran
E. Pengkajian Fisik
Keadaan Umum atau kesadaran : Lemah
Tekanan Darah : 120/60 mmHg
Nadi : 84x/i
Pernapasan : 24x/i
Suhu : 36,5 Celcius
Pengkajian Fisik Head To Toe
1. Kepala
a. Inspeksi : Bentuk kepala Simetris, Rambut nampak kusam
b. Palpasi : Rambut mudah tercabut
2. Mata
a. Inspeksi : Mata tampak tidak cekung, konjungtiva tidak
tampak anemis, sklera mata tidak tampak putih, bola mata
mengetahui arah telunjuk.
3. Telinga
a. Inspeksi : Pendengarannya baik, tidak menggunakan alat
bantu.
4. Hidung
a. Inspeksi : Bentuk hidung Simetris, Ada sekret.
5. Mulut
a. Inspeksi : Tampak kering, bentuk mulut simetris
6. Leher
a. Inspeksi : Ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Palpasi : Ada penekanan vena jugularis.
7. Thorax
a. Inspeksi : bentuk thorax simetris
b. Palpasi : Adanya nyeri tekan
c. Auskultasi : Adanya bunyi murmur
8. Abdomen
a. Palpasi : Adanya Ballotemen
b. Inspeksi : Bentuk abdomen simetris kanan dan kiri dan adanya
massa.
9. Genetalia
Tidak terpasang Kateter

F. Genogram

? ? ?

49 45 45

36
G. 34
H.

21
Keterangan :

: Wanita

: Laki - Laki

: Garis Keturunan

: Garis Serumah
: Garis Perkawinan
: Pasien
? : Umur tidak diketahui
X : Meninggal

G1 : Nenek klien dari ibunya sudah meninggal karena Stroke


G2 : Ayah klien beserta saudaranya masih hidup serta ibu klien dan
saudaranya juga masih hidup.
G3 : Klien berumur 21 tahun, dan tidak memiliki saudara.

G. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan defek
struktur
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan sistem transpor
oksigen
3. Perubahan dan perkembangan berhubungan dengan ketidakadekuatan
oksigen dan nutrien pada jarinan isolasi sosial
4. Kerusakan gas berhubungan dengan edema paru
H. Rencana Intervensi dan Implementasi
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan defek
struktur
Tujuan : Klien akan menunjukkan perbaikan curah jantung
Kriteria Hasil :
a. Frekuensi jantung, tekanan darah, dan perfusi perifer berada
pada batas normal sesuai usia.
b. Keluaran urine adekuat (antara 0,5 – 2 ml/kgbb, bergantung
pada usia)
Intervensi Rasional
Kaji perubahan pada Penurunan curah jantung
sensoris dapat mengakibatkan
ketidakefektifan perfusi
selebral
Berikan istirahat semi Istirahat fisik harus
rekumben padda tempat dipertahankan selama gagal
tidur atau kursi jantung kingestif akut atau
refraktori untuk memperbaiki
efisiensi kontraksi jantung dan
menurukan kebutuhan dan
konsumsi oksigen
miokardium dan aktivitas
berlebihan
Berikan cairan IV Karena adanya peningkatan
pembatasan jumlah total tekanan ventrikel kiri klien
sesuai dengan indikasi tidak dapat mentoleransi
hindari cairan gram peningkatan beban awal
(preload). Klien juga
mengeluarkan sedikit natrium
yang menyebabkan retensi
cairan dan meningkatkan
kerja miokardium

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan sistem transpor


oksigen
Tujuan : Klien mempertahankan tingkat energi yang adekuat tanpa
strees tambahan
Kriteria Hasil :
a. Anak menentukan dan melakukan aktivitas yang sesuai
dengan kemampuannya
b. Anak mendapatkan waktu istirahat atau tidur yang tepat.
Intervensi Rasional
Kaji frekuensi kedalaman Kecepatan biasanya
pernafasan dan ekspansi meningkat.dispnea dan terjadi
dada peningkatan kerja nafas
Tinggikan kepala dan bantu Duduk tinggi memungkinkan
mengubah posisi dan memudahkan pernafasan
Tindakan kaloborasi dengan Meningkatkan sediaan
memberikan oksigen oksigen untuk kebutuhan
tambahan sesuai indikasi
Pertahankan perilaku tenang Membantu klien mengalami
bantu pasien untuk kontrol efek fisiologi hipoksia yang
diri menggunakan dapat di menifestasikan
pernafasan lebih lambat dan sebagai ketakutan.
dalam.
Jelaskan pada klien tentang Pengetahuan apa yang
etiologi adanya sesak diharapkan dapat
mengembangkan kebutuhan
klien terhadap rencana
terapeutik

3. Perubahan dan perkembangan berhubungan dengan ketidak


adekuatan oksigen dan nutrien pada jaringan isolasi sosial
Tujuan :
a. Pasien mengikuti kurva pertumbuhan berat badan dan tinggi
badan
b. Anak mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam
aktivitas yang sesuai dengan usia
Kriteria Hasil :
a. Anak mencapai pertumbuhan adekuat
b. Anak tidak mengalami isolasi sosial
c. Anak melakukan aktivitas sesuai seusianya
Intervensi Rasional
Auskultasi TD bandingkan Hipotensi dapat terjadi
kedua lengan ukur dalam sehubungan dengan disfungsi
keadaan berbaring, duduk, ventrikel, hipertensi juga
berdiri bila memungkinkan merupakan fenomena umum
berhubungan dengan
pengeluaran katekolamin.
Kaji warna kulit, suhu, mengetahui derajat
sianosis, nadi perifer dan hipoksemia dan peningkatan
diaforesis secara teratur.  tahanan perifer.
Catat murmur Menunjukkan aliran darah
dalam jantung (kelainan
katup, kerusakan septum
tertutup)
 Kaji kualitas peristaltik, jika  Mengatahui pengaruh
perlu pasang selang hipoksia terhadap fungsi
nasogastrik. saluran pencernaan dan
dampak penurunan elekttolit

I. Evaluasi
1. Diagnosa I
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal
b. Melaporkan penurunan episode dipsnea
c. Tidak terjadi aritmia
2. Diagnosa II
a. Pasien tidak mengalami sesak
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. Diagnosa III
a. Tanda tanda vital dalam batas normal
b. CRT < 3 detik
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous . (2008 ). Asuhan Keperawatan pada Anak, Retreived Selasa, 6 April


2010 from: Http://askep.blogspot.com/2008/04/asuhan-keperawatan-pada-anak-
dengan.html
Anonymous. (2010 ). Atrial Septal Defect, Retreived Selasa 6 April 2010 from:
http://Id.Wikipedia.Org
Carpenito, Lynda Juall.1998.Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis.
Jakarta: EGC
Doengoes, E.M,dkk.2002.Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC
Mutaqin, Arief. 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler.Jakarta: Salemba Medika
Smeltzer, Suzanne C dan Bare , Brenda. G.2001. Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 8. Vol.3. Jakarta :EGC
http://krisbudadharma.blogspot.com/2013/02/askep-asd.html diakses pada tanggal
14 april 2014, pukul 20.23 WIB.
http://kumpulanaskep-nurscommite.blogspot.com/p/asuhan-keperawatan-pada-
klien-dengan.html diakses pada tanggal 15 april 2014, pukul 23.45 WIB.
http://nandarnurse.blogspot.com/2011/12/asuhan-keperawatan-defek-septum-
atrial.html#axzz2yvBVMfNZ diakses pada tanggal 16 april 2014, pukul 11.00
WIB.
http://yuliasafwati.blogspot.com/2013/05/makalah-asd.html diakses pada tanggal
17 april 2014, pukul 11.22 WIB.
http://codenurman.blogspot.com/2013/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html diakses pada tanggal 18 april 2014, pukul 04.00 WIB.
http://medicastore.com/penyakit/908/Defek_Septum_Atrium_(ASD,_Atrial_Septa
l_Defect).html diakses pada tanggal 19 april 2014, pukul 08.33 WIB.

http://sigit-rio-virnando.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html dia
kses pada tanggal 20 april 2014, pukul 09.33 WIB.

Anda mungkin juga menyukai