Anda di halaman 1dari 3

Nama : Feby Ardian

Kelas : S1 Keperawatan 4B

Pengertian

Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari
dalam waktu bervariasi. (stuard & sundeen,1995)

Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati, bersifat progresif,
pengobatan hanya bersifat paliatif (mengurangi gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas
hidup) (tim medis Rs kanker darmais, 1996)

Penyakit terminal merupakan penyakit yang dialami oleh seseorang dan tidak dapat
disembuhkan sehingga mengakibatkan kematian\ Penyakit terminal ditujukan kepada
seseorang yang mengalami suatu penyakit yang tidak ada obatnya sehingga mengancam
kehidupannya atau dengan nama lain terminal illness

TAHAPAN BERDUKA

 MENOLAK/DENIAL

Tahap ini merupakan keadaan pasien tidak siap menerima keadaan yg terjadi

“seharusnya tidak terjadi dengan diriku”

 MARAH/ANGER

Tahap ini pasien marah karna keadaan ini dapat memutuskan harapannya

“mengapa hal ini terjadi dengan diriku”

 MENAWAR/BARGAINING

Tahap ini kemarahan yang mulai mereda dan perlahan menerima yang dilaminya

“yatuhan jangan dulu ambil nyawa saya masih banyak harapan yang saya belum capai”

 KEMURUNGAN/DEPRESI

Tahap ini pasien tidak banyak bicara

 MENERIMA/PASRAH

Tahap ini pasien mulai menerima keadaannya dengan sadar


MACAM TINGKAT KESADARAN /PENGERTIAN PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP KEMATIAN

 TIDAK MENGERTI
 PENGERTIAN YANG DITUTUPI
 SADAR AKAN KEADAAN DAN TERBUKA

Kriteria penyakit terminal

 Penyakit tidak dapat disembuhkan


 Mengarah pada kematian
 Diagnosa medis sudah jelas

Perbedaan anak dengan dewasa dalam mengartikan kematian

1. Jangan berpikir kognitif dewasa dengan anak tentang kematian


2. Anak tidak memiliki kematangan emosional dalam mempersepsikan tentang arti
kematian
3. Mekanisme koping pada anak belum terbentuk
4. Anak di Ajak berdiskusi mengenai/tentang tuhan, surga, dan benda-benda yang tidak
terlihat

Kebutuhan anak terminal

Komunikasi

 Dalam hal ini anak sangat perlu di ajak untuk berkomunikasi atau berbicara dengan yang
lain terutama oleh orang tua
 Memberi tahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi penyakit tersebut
 Berdiskusi dengan sibilings (saudara kandung) agar saudara kandung mau ikut
berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat
 Sosial support meningkatkan koping

Peran perawat dalam perawatan paliatif

1. Dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan


keperawatan.
2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola waktu secara efektif dan saran-
saran untuk meningkatkan kualitas hidup.
3. Sebagai nara sumber/konseling bagi pasien
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengaran yang baik
5. Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan mereka sehingga kenyamanan
terpenuhi.
Langkah-langkah perawatan paliatif

 Membentuk team untuk menghadapi beragam pasien dan masalah-masalah


 Perubahan dari pengobatan aktif ke pengobatan paliatif tifak terjadi dalam waktu
singkat
 Perawatan paliatif sangat berhasil ketika masih pada fase dini, memdapat dukungan dari
lingkungannya yaitu keluarga.

Penanganan gejala-gejala yang ditimbulkan

 Rasa sakit/pain
 Lemas/fatique/weakness
 Sesak nafas/dyspnea
 Buang air terus menerus/presisten diarrhea
 Susah tidur/insomnia
 Rasa mual/nausea dan vomiting

Bagi petugas

 Memahami batasan penyebab, jenis, sifat dan derajat nyeri


 Mendengarkan keluhan pasien
 Mempercayai setiap keluhan pasien

Tujuan : membantu pasien

 Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan perasaan nyaman terhadap gejala
yang timbul
 Menahan semaksimal mungkin kontrol hidupnya terhadap penyaktinya melalui
dukungan emosional dan nasehat-nasehat praktis
 Menangani gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non farmakologis

Anda mungkin juga menyukai