Kekeringan merupakan bencana yang hampir sering terjadi di daerah tropis
karena adanya perubahan musim dari musim penghujan ke musim kemarau. Ketidakseimbangan waktu antara dua musim ini bisa menyebabkan bencana banjir dan sebaliknya bencana kekeringa. Begitu juga apa yang terjadi di indonesia kecenderungan kejadian bencana kekeringan ini juga bisa terjadi baik dikawasan budidaya maupun dikawasan permukiman dimana air dimanfaatkan untuk keperluan sehari hari. Hasil kajian menunjukkan potensi kekeringan dari tingkat rendah hingga tingkat kelas tinggi. Kekeringan kelas tinggi dimungkinkan kerena ketersediaan dan keterbatasan air pada rentang waktu yang relative lama. Analisis ini menunjukkan tingkat kelas sedang mencapai luasan 179.650 Ha yang potensi sebarannya di hampir setiap provinsi. Sedangkan tingkat kekeringan kelas tinggi terjadi pada area seluas 1.311 Ha dan terjadi di wilayah kota dan desa. Kekeringan ini terjadi dibeberapa wilayah di area persawahan untuk keperluan irigasi pertanian maupun kawasan permukiman karena keterbatasan air bersih. Akibat kekeringan ini di area persawahan menyebabkan produktivitas tanah jadi rendah. Lahan sawah yang seharusnya bisa dua kali bahkan tiga kali tanam, ternyata dengan adanya bencana kekeringan ini hanya bisa satu kali atau paling banyak dua kali tanam dan setalah itu dalam kondisi berat. Penyebab kekeringan ini karena musim kemarau yang terjadi terlalu lama, minimnya peresapan air karena sedikitnya pohon, penggunaan air yang berlebihan, kekurangan sumber air, jauhnya jarak terhadap sumber air Kekeringan dapat diminimalisisir dengan menanam banyak pohon, membuat bendungan, menggunakan air dengan sewajarnya