Uts Desa Siaga
Uts Desa Siaga
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2020
A. LATAR BELAKANG
B. MATAPENCAHARIAN
Kondisi ekonomi masyarakat Desa Pematang Johar secara kasat mata terlihat jelas
perbedaannya antara Rumah Tangga yang berkategori miskin, sangat miskin, sedang dan
kaya.
Hal ini disebabkan karena mata pencahariannya di sektor-sektor usaha yang berbeda-beda
pula, sebagian besar di sektor non formal seperti buruh bangunan, buruh tani, petani sawah
tadah hujan, dan sebagian kecil di sektor formal seperti PNS pemda, Honorer, guru, tenaga
medis, TNI/Polri, dll.
Karena Desa Pematang Johar merupakan Desa pertanian maka sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut :
Desa Pematang Johar merupakan salah satu dari 5 (lima) desa yang ada di Kecamatan
Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang.
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan Dinas
Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Deli Serdang terus mengembangkan pelaksanaan
Desa Layak Anak di Kabupaten Deli Serdang.
Menurut Keumala Dewi, Direktur Eksekutif PKPA, Yayasan PKPA tidak akan
berhenti untuk terus mengkampanyekan keterlibatan pemerintah desa dan masyarakat
di Sumatera Utara untuk secara bersama-sama membangun Desa Layak Anak sebagai
bagian dari upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak.
“PKPA sangat mengapresiasi inisiatif dan kontribusi Pemerintah Desa Kolam untuk
membantuk Komite Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (KPATBM)
dan Forum Anak Desa Kolam” ujarnya saat menyampaikan sambutan pada
pengukuhan kedua lembaga tersebut di Lapangan Volly Desa Kolam, Minggu,
(21/01/18).
1. Meminta izin dengan pemerintah desa setempat untuk mengadakan program untuk
menurunkan angka kekerasan pada anak
1. Persiapan
Dengan telah adanya Poskesdes, maka desa yang bersangkutan telah dapat
ditetapkan sebagai Desa Siaga. Setelah Desa Siaga resmi dibentuk,
dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan Poskesdes, yaitu melakukan
pencegahan seperti penyuluhan upaya untuk promosi dan pencegahan ini
dilakukan dengan tujuan untuk membangun norma anti kekerasan,
memampukan orang tua untuk mengasuh anak yang jauh dari nilai kekerasan
dan memampukan anak untuk bisa melindungi dirinya dari kemungkinan
kekerasan yang terjadi. Secara berkala kegiatan Desa Siaga dibimbing dan
dipantau oleh Puskesmas.
4. Pembinaan dan peningkatan
Membina kerjasama dengan sekolah atau pun tempat-tempat umum agar dapat
menjalankan semua kegiatan untuk mengurangi kekerasan pada anak, Untuk
dapat melihat perkembangan, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi.
Berkaitan dengan itu, kegiatan-kegiatan perlu dicatat oleh kader apa yang telah
dilakukan.
5. Peran pemangku terkait
a. Pejabat-pejabat Pemerintah Daerah
1) Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk
penyelenggaraan kegiatan untuk mengurangi kekerasan pada anak.
2) Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan Poskesdes / Puskesmas / Pustu dan berbagai UBKM yang ada
(Posyandu, Polindes, dan lain-lain).