X MIPA E
Soal
1. Sebutkan syarat / kriteria agar uang laku diberlakukan sebagai alat tukar yang sah !
2. Apa yang ananada ketahui tentang sejarah uang dan jelaskan dengan contoh yang
ada gambarnya
4. Apa yang Ananda ketahui dengan uang kartal dan uang giral jelaskan dan beri
contoh
5. Sebutkan faktor apa saja yang menyebabkan dan mempengaruhi jumnlah uang
beredar di indonesia, jelaskan dan beri contoh
Jawab
2. Sejarah yang dimiliki uang akan dimulai pada saat abad ke-6 sebelum masehi
yang dimana dilakukan oleh Bangsa Lydia, dengan cara melakukan penempaan
dengan cara menggunakan campuran dari emas dan juga perak yang akan
terbentuk seperti sebuah kacang polong. Kemudian, pada komposisi yang
dimana digunakan pada uang tersebut adalah 75:25 yang dimana kemudian
akan dapat lebih dikenal sebaagai stater maupun standar.
3. A. Nilai Instristik
Yang dimaksud dengan nilai intrinsik adalah nilai atau harga bahan yang
digunakan untuk membuat uang itu sendiri. Bagi orang awam, nilai ini tidak
begitu dipikirkan karena dalam jual beli, mereka menghitungnya berdasarkan
nilai nominal.
Contoh nilai intrinsik: Misal dalam mencetak sebuah uang bernominal
Rp50.000,00 membutuhkan bahan (dan biaya cetak) sebesar 7.000 rupiah per
lembar. Maka nilai intrinsik pada uang tersebut adalah 7 ribu rupiah, bukan
Rp50.000,00.
B. Nilai Nominal
Yang dimaksud dengan nilai nominal adalah nilai uang yang tertulis atau
tertera pada mata uang. Nilai ini yang paling gampang kita ketahui. Cukup
dengan melihat angkanya saja di situ, kita sudah bisa mengetahuinya.
Contoh nilai nominal: Pada sebuah uang tertulis 100 rupiah, 1000 rupiah.
Maka nilai nominal uang tersebut adalah 100 rupiah, 1000 rupiah. Meskipun
seandainya keduanya memiliki bahan dan biaya cetaknya sama, tapi tetap saja
nilai nominalnya beda.
Uang giral merupakan alat pembayaran sah yang dikeluarkan oleh bank umum.
Uang giral sewaktu-waktu dapat dipakai sebagai alat pembayaran. Contohnya
cek, kartu kredit, DLL.
5. 1. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat pada jangka
waktu tertentu. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin besar
pula jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sebaliknya, pula pendapatan
masyarakat rendah, maka semakin kecil pula jumlah uang yang beredar di
masyarakat.
2. Tingkat suku bunga dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar. Bila
suku bungan rendah, maka orang cenderung untuk menabung di bank. Jumlah
uang yang beredarpun akan meningkat. Sebaliknya, bila suku bunga bank
tinggi, banyak orang yang tertarik untuk menyimpan uang di bank. Efeknya,
jumlah uang yang beredar juga akan berkurang.
4. Harga Barang, pada saat harga barang naik maka peredaran uang akan
semakin cepat karena dibutuhkan makin banyak uang untuk membeli barang
tersebut.