Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
MENYUSUN RANGKA PENULISAN ILMIAH

DOSEN PEMBIMBING:
Endra Gunawan M.PD / Eva Marsepa S.PD . M.SI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

1. Agista Rahmayanti (19216002) 6. Clara Aulia Rachmah


(19216027)
2. Alya Sherani (19216009) 7. Dea Saputri (19216029)
3. Amanda Putri (19216012) 8. Deby Aulia Arvianti
(19216031)
4. Ananda Nadilah S (19216013) 9. Enggar Pradiasa M.C
(19216052)
5. Astika Nisa Putri (19216020)

TINGKAT 1A KEPERAWATAN SEMESTER 1


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI
TANGERANG BANTEN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Menyusun Rangka Penulisan Ilmiah”.

Makalah ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan juga
manfaat yang nantinya diharapkan makalah ini memberikan informasi kepada kita
semua. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat
sebesar – besarnya bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin

Tangerang,
Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR
i

DAFTAR ISI
ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
Penulisan..........................................................................

1.4 Manfaat
Penulisan........................................................................

BAB II : PEMBAHASAN
1.5 Format Makalah Ilmiah

1.6 Bagian
Pendahuluan.....................................................................
1.7 Bagian
Isi .....................................................................................
1.8 Bagian
Penutup.............................................................................

1.9 Tanda Baca Dan


Ejaan...................................................................

iii
2.0 Kalimat
Efektif..............................................................................

2.1 Cara
Mengacu................................................................................

2.2 Tanda – Tanda


Koreksi..................................................................

BAB III : PENUTUP

2.3 Kesimpulan

2.4 Kritik

DAFTAR PUSTAKA

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Format Makalah Ilmiah


Format Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah biasanya ditulis pada kertas
ukuran A4, dengan margin (lebar sisi) kiri 4 cm dan sisi atas, bawah dan
samping kanan 3 cm.. Jenis huruf, spasi, format numbering sub-sub judul bab,
serta pola penomoran dan lain-lain biasanya ditentukan oleh masing-masing
institusi. Namun demikian yang penting dalam penulisan ilmiah adalah
konsistensi bentuk/ukuran dari awal sampai akhir tulisan. Berikut ini
disajikan beberapa contoh format yang umum.

2.2 Bagian Pendahuluan


Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi
yang memaparkan hasil penelitian ata pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kebutuhan kaidan dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan (Day, 1983).
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium, artikel jurnal, yang pada dasarnya
kesemanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan
informasi lain yang terkandng dalam karya ilmiah tersebut dijadikan rujukan
(referensi) bagi orang lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya. Pendahulan memaparkan konteks permasalahan, mengapa
penelitian perlu dilakukan (Latar belakang penelitian), perumusan masalah,
pertanyaan spesifik yang akan menjadi fokus penelitian yang akan dilakukan,
serta manfaat apa yang diperoleh dari hasil penelitian itu. Oleh karenanya
bagian pendahuluan umumnya terdiri atas: 1. Latar belakang, 2. Permasalahan,
3. Pertanyaan penelitian, 4. Tujuan penelitian, 5. Manfaat Penelitian.

2
2.3 Bagian Isi
Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan
pembahasan adalah:
a. Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan
penelitian itu tercapai.
b. Menafsirkan temuan – temuan.
c. Mengintegrasi temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan yang
telah mapan.
d. Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus
disimpulkan hasil – hasil penelitian secara eksplisit. Penafsiran terhadap
temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori – teori yang ada.
e. Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide – ide
peneliti, keterkaitan antara kategori – kategori dan dimensi – dimensi
serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya.

2.4 Bagian Penutup


Penutup terdiri atas:
a. Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari
hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab tujuan penelitian
b. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbanagan penulis,
ditujukan kepada para peneliti sejenis yang ingin melanjutkan atau
mengembangkan penelitian yang sudah terselesaikan, pemerintah, dan
masyarakat.

1.9 Tanda Baca Dan Ejaan


EYD atau ejaan yang disempurnakan terdiri dari berbagai aspek, yaitu sebagai berikut
ini :
1. Pemakaian Huruf
Huruf dalam abjad kita terdiri dari 26 huruf. Setiap huruf terdiri atas huruf kapital
dan huruf kecil. Aa, Bb, Cc, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Jj, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Pp, Qq,

3
Rr, Ss, Tt, Uu, Vv, Ww, Xx, Yy, dan Zz. Dari 26 huruf tersebut terdapat 5 huruf
vokal (a, i, u, e, o) dan 21 huruf konsonan. dalam pemakaian huruf terdapat jenis
huruf diftong yaitu ai, au, dan oi.
2. Pemakaian Huruf Kapital
Huruf kapital digunakan dalam berbagai hal, yaitu:
a. sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat,
b. sebagai huruf pertama petikan langsung,
c. dipakai sebagai huruf pertama unsurunsur nama orang, g. dipakai sebagai huruf
pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
3. Huruf Miring
Penggunaan huruf miring adalah sebagai berikut.
a. Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhusukan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk penulisan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
4. Penulisan Kata
a. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
b. Kata turunan

1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

2) Jika merupakan gabungan kata, awalan atau akhirn ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

3) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

4) Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dala kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai.

c. Bentuk ulang ditulis secara lengkat dengan menggunakan tanda hubung.

d. Gabungan kata.

4
5. Pemakaian Tanda Baca Penulisan tanda baca dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Tanda titik (.)

1) Digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

2) Digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

3) Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.

4) Dipakai untuk memisahkan angka angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
jangka waktu.

5) Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya
atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.

6) Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

7) Dipakai pada akhir udul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel,
dan sebagainya.

8) Dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat pengirim
surat.

b. Tanda koma (,)

1) Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

2) Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya
yang didahului oleh kata seperti tetapi dan melainkan.

3) Dipakai untuk memisahkan memisahkan anak kalimat dari induk kalimat.

4) Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada
awal kalimat.

5) Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain
yang terdapat dalam kalimat.

c. Tanda titik dua (:)

1) Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.

5
2) Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

3) Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan

4) Dipakai kalau rangkaian atau pemberian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri
pernyataan;

5) Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab-
kitab suci, atau di antara judul dan anak judul suatu karangan (karangn Ali Hakim,

d. Tanda hubung (-) Tanda hubung dipakai untuk:

1) menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah karena pergantian baris;

2) menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya;

3) menyambung unsur-unsur kata ulang;

4) menyambung huruf kata yang dieja;

5) memperjelas hubungan bagianbagian ungkapan;

6) merangkaikan se- dengan angka, angka dengan –an, singkatan huruf besar dengan
imbuhan atau kata;

7) untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

e. Tanda pisah (-)

1) Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi pelajaran.

2) Dipakai untuk menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat
menjadi lebih jelas.

3) Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’ atau di antara
nama dua kota yang berarti ‘ke’ atau sampai.

f. Tanda garis miring (/)

1) Dipakai dalam penomoran kode surat, misalnya: No. 7/ PK/ 1983.

6
2) Dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat, misalnya:
mahasiswa / mahasiswi, hanya Rp 30,00 / lembar, Jalan Banteng V / 6.

2.0 Kalimat Efektif


Kalimat yang membangkitkan acuan dan makna yang sama di benak
pendengar atau pembaca dengan yang ada di benak pembicara atau penulisan.
Kalimat yang efektif ditentukan oleh:
1. Keterpaduan kalimat: mengacu pada penalaran (deduksi, induksi, topdown,
bottom-up).
2. Koherensi Kalimat: Mengacu pada hubungan timbal balik antara kalimat –
kalimat.
Kalimat Efektif Kalimat Tidak efektif
1. Membahayakan penderita Membahayakan bagi penderita
2. Membicarakan penyakit Membicarakan tentang
penyakit
3. Keharusanmelakukan Keharusan daripada
pembedahan
dilakukannya tindakan
pembedahan
4. 4. Para dokter saling Para dokter saling bantu
membantu
membantu
5. Mengharapkan tindakan Mengharapkan akan tindakan

Koherensi Kalimat
Hal – hal yang dapat menganggu koherensi kalimat
1. Tempat kata
Pekan Kesenian Bekas Penyandang Kusta Nasional
2. Pemilihan dan Pemakaian Kata
Memilih kata depan atau kata penghubung yang salah:
a. Dari hasil perhitungan

7
Memilih dua kata yang kontradiktif atau medan maknanya tumpah
tindih:
 Banyak siswa – siswa
 Suatu ciri – ciri yang didapatkan
b. Menggunakan kata yang tidak sesuai:
 Menggunakan kata yang tidak sesuai
 Walaupun banyak artikel berpendapat
 Menggunakan nama atau istilah yang benar, tetapi
penulisannya keliru.

2.1 Cara Mengacu


Mengacu memiliki 11 arti .
Mengacu berasal dari kata dasar acu. Mengacu memilik arti dalam kelas
verba atau kata kerja sehingga mengacu dapat menyatakan suatu tindakan,
keberadaan , pengalaman ataua pengertian dinamis lainnya.
Mengacu adalah sebuah homonym karna arti –artinya memiliki ejaan dan
pelafalan yang sama tetapi makna nya berbeda .

2.2 Tanda – Tanda Koreksi


Tanda koreksi adalah suatu tanda kode untuk memberikan suatu tulisan
apabila ada kesalahan dalam penulisannya . tanda koreksi sangat penting
dalam penulisan surat , sebab penulisan surat biasanya dikonset terlebih
dahulu . bila dalam penulisan konsep terdapat kesalahan , maka sebelum
diketik kesalahan itu dapat dibetulkan dengan cara memberi tanda
koreksi pada kata atau kalimat salah .

8
2.3 Daftar Pustaka
Karya ilmiah perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya
ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain
penlisan karya ilmiah rujukan tersebut perlu membuat nama pengarang, judul
karya ilmiah, tahun penerbitan, serta penerbitnya. Tata cara penulisan daftar
pstaka perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu
berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak
dipublikasi, dokumen web. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk
menuliskan daftar pustaka. Namun demikian terdapat banyak versi tata cara
penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang oleh
masyarakat keilmuan dalam masing – masing bidang. Namun demikian apabila
karya ilmiah kita ingin dipublikasikan dalam jurnal tertentu, kita harus
menyesuaikan diri dengan tata cara penulisan daftar pstaka yang ditetapkan
oleh dewan redaksi jurnal tertentu. Daftar pustaka adalah daftar yang terperinci
dan sistematis dari semua karya ilmiah yang digunakan penulis dalam
menyusun penulisan ilmiahnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun teknik penulisannya memenuhi ketentuan:
1. Alphabetis nama pengarang
2. Nama pengarang tanpa gelar
3. Penulisan setiap pustaka dalam satu spasi, sedangkan antara satu pustaka
dengan pustaka berikutnya dengan jarak dua spasi.

9
4. Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum
memiliki urutan sebagai berikut: Nama pengarang, Tahun penerbitan,
Judul karangan, Edisi, Nama penerbit, Kota penerbit.
5. Untuk sumber buku, penulisan daftar pustakanya antara pengarang judul,
kota penerbitan dipisahkan oleh titik. Antara nama penertbit dengan tahun
penerbit dipisahkan koma. Untuk sumber dari majalah dan surat kabar,
penulisan nama majalah atau surat kabar, penulisan nama majalah atau
surat kabar diakhiri dengan koma.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

10
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah
ditentukan, yaitu dengan tata bahasa dan tata tulis yang disepakati oleh
masyarakat akademik. Adapun yang termasuk penelitian meliputi
masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek variabel dan hasil
penelitian.

B. SARAN
Kami membuat masalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami
mengambil dari berbagai sumber,jadi apabila pembaca menemukan
pembaca dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi
yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat
membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai