Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Manejerial Bisnis Vol. 4 No.

2 Desember-Maret 2021 ISSN 2597-503X

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Silahul Mukmin
heromukmin@gmail.com
Bank Syariah Mandiri Cabang Sampang

Indra Prasetyo
Universitas Wijaya Putra Surabaya

ABSTRACT
The aimed of this study was to determine the effect of leadership style and organizational culture on
employee performance through job satisfaction as an intervening variable. This type of research used
quantitative research. Data collected used questionnaires and documentation with a total sample of 50
people.. Data analysis techniques used are descriptive analysis and path analysis. The results showed
that 1) Significant influential leadership style on job satisfaction. 2) Organizational culture has a
significant effect on job satisfaction. 3) Leadership style has a significant effect on employee performance.
4) Organizational Culture signifies significant effect on employee performance. 5) Job satisfaction has a
significant effect on employee performance. 6) Job satisfaction is an intervening variable between
leadership style and employee performance because the value of indirect influence is greater than direct
influence. 7) Job satisfaction is an intervening variable between organizational culture on employee
performance because the value of indirect influence is greater than direct influence.

Keywords: leadership style, organizational culture, employee performance, employee satisfaction

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan
kuisioner dan dokumentasi dengan jumlah sampel 50 orang. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis path. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1) Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. 2) Budaya
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. 3) Gaya kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 4) Budaya Organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. 5) Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. 6) Kepuasan kerja menjadi variabel intervening antara gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan karena nilai pengaruh tidak langsung lebih besar
dari pengaruh langsung. 7) Kepuasan kerja menjadi variabel intervening antara budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan karena nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dari
pengaruh langsung.

Kata kunci: gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kinerja karyawan, kepuasan kerja
karyawan
Jurnal Manejerial Bisnis Vol. 4 No. 2 Silahul Mukmin Halaman 123-136

PENDAHULUAN mengarahkan semua potensi karyawan


Sumber daya manusia merupakan dilingkungannya agar terwujud volume
unsur penting dalam organisasi. Aktivitas- dan beban kerja yang terarah pada tujuan.
aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan Bass dan Avolio (1993:160-175) dan
organisasi dijalankan oleh sumber daya Schein (2004:25) menyatakan bahwa
manusia organisasi (Setyaningdyah, et al., seorang pemimpin membentuk budaya
2013:140). Untuk mencapai kinerja dan pada gilirannya dibentuk oleh budaya
organisasi yang baik, diperlukan karyawan yang dihasilkan. Schein (2004:25)
dengan kinerja baik pula. Kinerja mengobservasikan bahwa budaya
karyawan dapat diukur melalui indikator organisasi dan kepemimpinan adalah
kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, saling berhubungan. Ia mengilustrasikan
efektifitas, dan kehadiran (Mathis & interkoneksi ini dengan melihat hubungan
Jackson, 2006:378). Kuantitas dapat dilihat antara kepemimpinan dan budaya dalam
dari berapa banyak jumlah unit maupun konteks siklus kehidupan organisasi.
aktivitas yang mampu dihasilkan Banyak pakar menyebutkan bahwa
karyawan dalam waktu tertentu, budaya organisasi dapat menjadi basis
sedangkan kualitas berkaitan dengan adaptasi dan kunci keberhasilan organisasi
kesesuaian hasil dan tujuan yang sehingga banyak penelitian dilakukan
direncanakan organisasi. Sumber daya untuk mengidentifikasi nilai-nilai atau
yang dimiliki oleh perusahaan seperti norma-norma perilaku yang bisa
modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan kontribusi besar bagi
memberikan hasil yang optimum apabila keberhasilan organisasi (Abdul Rashid et
tidak didukung oleh sumber daya manusia al, 2003:708).
yang mempunyai kinerja yang optimum. Visi PT. Bank Syariah Mandiri
Faktor penting yang menentukan adalah: Bank Syariah terdepan dan
kinerja karyawan dan kemampuan modern. Sedangkan Misi PT. Bank Syariah
organisasi beradaptasi dengan perubahan Mandiri:
lingkungan adalah kepemimpinan 1. Mewujudkan pertumbuhan dan
(leadership) sebagaimana Harahap (2017:2) keuntungan di atas rata-rata industri
yang menyatakan bahwa kepemimpinan yang berkesinambungan.
menjadi salah satu penggerak organisasi 2. Meningkatkan kualitas produk dan
untuk mempengaruhi dan menggerakkan layanan berbasis teknologi yang
karyawan. Suatu organisasi membutuhkan melampaui harapan nasabah.
pemimpin yang efektif, yang mempunyai 3. Mengutamakan penghimpunan dana
kemampuan mempengaruhi perilaku murah dan penyaluran pembiayaan
anggotanya atau anak buah. Jadi, seorang pada segmen ritel.
pemimpin atau kepala suatu organisasi 4. Mengembangkan bisnis atas dasar
akan diakui sebagai seorang pemimpin nilai-nilai syariah universal.
apabila ia dapat mempunyai pengaruh 5. Mengembangkan manajemen talenta
dan mampu mengarahkan bawahannya dan lingkungan kerja yang sehat.
kearah pencapaian tujuan organisasi. 6. Menigkatkan kepedulian terhadap
Begitu pentingnya peran pemimpin masyarakat dan lingkungan.
sehingga isu mengenai pemimpin menjadi
faktor yang menarik perhatian para Dalam rangka mewujudkan visi
peneliti bidang perilaku keorganisasian. dan misi perusahaan sesuai dengan
Hal ini akan membawa konsistensi bahwa Rencana Jangka Panjang Perusahaan
setiap pemimpin berkewajiban (Corporate Plan) tahun 2016-2020, telah
memberikan perhatian yang sungguh- dilaksanakan program pengembangan
sungguh untuk membina, menggerakkan, kualifikasi sumber daya manusia
profesional secara konsisten melalui variabel tidak bebas (terpengaruh).
sistem pengelolaan SDM terpadu. Pada tahun 2017 dilakukan survey
Budaya PT. Bank Syariah Mandiri kepuasan karyawan yang dilakukan
Cabang Sampang yang terdapat dalam terhadap seluruh karyawan PT. Bank
Shared Value ”ETHIC” merupakan Syariah Mandiri cabang Sampang dengan
komitmen kepedulian untuk memberikan jumlah responden sebanyak 39 orang
layanan terbaik dengan semangat karyawan. Survey ini memiliki 7 item yang
pelayanan profesional dan berorientasi diteliti dalam hal kepuasan kerja
pada kepuasan nasabah. ”ETHIC” yang karyawan yaitu penghasilan,
terdiri dari excellent, team work, kesejahteraan, pengembangan karir,
humanity, integrity dan customer focus rekrutmen, pendidikan dan latihan,
yaitu kecepatan pelayanan yang akan penilaian kinerja karyawan, dan sistem
memberikan pelayanan terbaik kepada informasi SDM. Kesimpulan dari survey
nasabah. tersebut adalah terdapat item
Dari budaya perusahaan yang penghasilan, sistem pengembangan karir,
dimiliki PT. Bank Syariah Mandiri Cabang sistem rekrutmen dan sistem informasi
Sampang dimana salah satunya SDM yang menunjukkan ketidakpuasan
berorientasi pada kepuasan pelanggan, karyawan lebih besar persentase daripada
dapat dipertanyakan apakah budaya kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan
perusahaan dapat mempengaruhi kinerja permasalahan tersebut diatas, perlu
karyawan? Terdapat aspek dalam nilai- dilakukan penelitian apakah faktor gaya
nilai budaya perusahaan yang mampu kepemimpinan dan budaya perusahaan
memenuhi harapan karyawan, sehingga juga dapat mempengaruhi kepuasan
para karyawan dan anggota organisasi kerja karyawan yang selanjutnya dapat
mendapatkan kepuasan kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan.
kerjanya, aspek tersebut bisa berwujud Penelitian ini akan menganalisa pengaruh
inovasi yang dihargai tinggi dalam budaya gaya kepemimpinan dan budaya
perusahaan tersebut, penghargaan akan organisasi terhadap kepuasan kerja dalam
kesamaan derajat diantara semua meningkatkan kinerja karyawan. Dimana
karyawan yang dipegang teguh oleh penelitian ini akan dilakukan pada PT.
semua anggota perusahaan, atau juga Bank Syariah Mandiri Cabang Sampang.
nilai-nilai hubungan antara pimpinan dan Berdasarkan uraian di atas, maka
bawahan yang tidak diskriminatif. dilakukan penelitian mengenai pengaruh
Pembahasan tentang kepuasan gaya kepemimpinan dan budaya
kerja karyawan tidak bisa dilepaskan dari organisasi terhadap kinerja karyawan
kenyataan bahwa kepuasan kerja melalui kepuasan kerja sebagai variabel
karyawan dapat dicapai apabila semua intervening, studi pada PT. Bank Syariah
harapannya dapat dipenuhi dalam Mandiri Cabang Sampang dengan tujuan
melaksanakan tugas pekerjaannya. untuk mengetahui pengaruh gaya
Kepuasan kerja merupakan refleksi dari kepemimpinan dan budaya organisasi
perasaan dan sikap individu terhadap terhadap kinerja karyawan melalui
pekerjaannya, yang merupakan interaksi kepuasan kerja sebagai variabel
antara yang bersangkutan dengan intervening.
lingkungan kerjanya. Individu dengan
kepuasan kerja diharapkan akan TINJAUAN TEORETIS
mengeluarkan seluruh kemampuan dan Gaya Kepemimpinan
energi yang dimiliki untuk menyelesaikan Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah
pekerjaan, sehingga dapat menghasilkan laku, gerak-gerik yang bagus, kekuatan,
kinerja yang optimal bagi perusahaan. Ini kesanggupan berbuat baik (Rivai dan
menunjukkan bahwa kepuasan kerja selain Mulyadi, 2013:42). Selanjutnya dijelaskan
sebagai variabel bebas juga dapat sebagai bahwa gaya kepemimpinan adalah
sekumpulan ciri yang digunakan apabila faktor ini ada. Menurut Herzberg
pimpinan untuk memengaruhi bawahan (dalam Griffin, 2013:93) yang tergolong
agar sasaran organisasi tercapai atau dapat sebagai faktor motivasional antara lain
pula dikatakan bahwa kepemimpinan faktor motivasi seperti pencapaian dan
adalah pola prilaku dan strategi yang pengakuan dalam suatu pekerjaan yang
disukai dan sering diterapkan oleh seorang berdampak pada kepuasan dan motivasi
pemimpin. Ivancevich, dkk. (2006:213) serta faktor higienie yang keluar sebagai
menyebutkan bahwa kepemimpinan respon mengenai ketidakpuasan dan
transformasional adalah pemimpin yang kurangnya motivasi.
memotivasi bawahannya untuk bekerja
mencapai sebuah tujuan, bukan untuk Kinerja Karyawan
kepentingan pribadi jangka pendek, dan Samsudin dalam Rahadi (2010:1)
untuk mencapai prestasi dan aktualisasi menyebutkan bahwa: “Kinerja adalah
diri, bukan demi perasaan aman. tingkat pelaksanaan tugas yang dapat
dicapai seseorang, unit atau divisi dengan
Budaya Organisasi menggunakan kemampuan yang ada dan
Budaya organisasional adalah sistem batasan-batasan yang telah ditetapkan
makna, nilai-nilai dan kepercayaan yang untuk mencapai tujuan
dianut bersama dalam suatu organisasi organisasi/perusahaan”. Sedangkan
yang menjadi rujukan untuk bertindak dan Maharjan (dalam Juniantara, 2015:24)
membedakan organisasi satu dengan mengemukakan bahwa kinerja adalah
organisasi lain (Mas’ud, 2004). Budaya suatu hasil yang dicapai karena termotivasi
organisasi selanjutnya menjadi identitas dengan pekerjaan dan puas dengan
atau karakter utama organisasi yang pekerjaan yang mereka lakukan. Tiap
dipelihara dan dipertahankan (Mas’ud, individu cenderung akan dihadapkan
2004). Suatu budaya yang kuat merupakan pada hal-hal yang mungkin tidak diduga
perangkat yang sangat bermanfaat untuk sebelumnya didalam proses mencapai
mengarahkan perilaku, karena membantu kebutuhan yang diinginkan sehingga
karyawan untuk melakukan pekerjaan melalui bekerja dan pertumbuhan
yang lebih baik sehingga setiap karyawan pengalaman, seseorang akan memperoleh
pada awal karirnya perlu memahami kemajuan dalam hidupnya.
budaya dan bagaimana budaya tersebut
terimplementasikan. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Kepuasan Kerja Jenis penelitian ini adalah penelitian
Herzberg dengan teorinya tentang explanatori (penjelasan) yaitu penelitian
kepuasan kerja menyatakan bahwa yang menjelaskan hubungan sebab akibat
kepuasan kerja berkaitan dengan faktor antar variabel dengan pendekatan
Motivator-Hygiene. Faktor motivator kuantitatif. Jenis penelitian ini dikenal juga
berkaitan dengan pekerjaan yang sebagai penelitian studi kasus. Populasi
menawarkan prestasi, pengakuan, penelitian ini adalah karyawan cabang
pekerjaan yang menantang, yang terdiri dari banking staff dan non
tanggungjawab serta prospek kemajuan. banking staff sejumlah 50 karyawan.
Sedangkan faktor hygiene yang berkaitan Untuk kuesioner kinerja karyawan diisi
kebijakan perusahaan, pengawasan, gaji, oleh manager masing-masing divisi.
hubungan kerja dan kondisi kerja. Pengambilan sampel ini didasarkan pada
Disimpulkan faktor hygiene hanya dapat pendapat Arikunto (2016: 112) apabila
mengeliminasi ketidakpuasan saja, tidak subjek kurang dari 100, lebih baik diambil
mampu untuk meningkatkan kepuasan semua sehingga penelitiannya disebut
kerja, sedangkan faktor motivator akan penelitian populasi. Jika subjeknya lebih
dapat meningkatkan kepuasan kerja, besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-
25%. Pengambilan sampel menggunakan Uji Asumsi Klasik
metode sensus, karena poupulasi kurang Pengujian asumsi klasik dilakukan
dari 100 maka dijadikan sampel penelitian untuk mengetahui kondisi data yang ada
semuanya, yaitu 50 orang. agar dapat menentukan model analisis
Teknik pengumpulan data yang jalur yang tepat menggunakan uji
digunakan dalam penelitian ini adalah multikolinieritas, heteroskedastisitas,
menggunakan kuesioner secara personal normalitas, autokorelasi, dan linieritas.
dengan memberikan tanggapan atas Analisis Jalur (Path Analysis)
pernyataan kuesioner dengan skala likert Teknik analisis data yang digunakan
1-5. Teknik pengunpulan data yang kedua dalam penelitian ini adalah path analysis
dalam bentuk dokumentasi dari berbagai karena penelitian ini dirancang untuk
informasi yang berhubungan dengan melihat hubungan antar variabel yang
obyek penelitian yang diperoleh dari sifatnya kausal yaitu variabel-variabel
perusahaan, seperti profil perusahaan, bebas diuji apakah mempunyai pengaruh
data karyawan, dan sebagainya. secara langsung terhadap variabel terikat
dan variabel bebas mempunyai pengaruh
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas tidak langsung/melalui variabel
Validitas adalah suatu ukuran yang intervening terhadap variabel terikat.
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan Pengolahan data dengan teknik path
atau keaslian suatu instrumen. Menurut analysis ini dibantu dengan program SPSS.
Sugiyono (2011:115) suatu instrumen Model persamaan diagram jalur
dikatakan valid diketahui dengan cara berdasarkan penelitian ini adalah:
mengkorelasikan antara skor butir dengan Z = a + b1X1 + b2X2 + e1 (1)
skor total apabila hasil nilai korelasi r hasil Y = a + b1X1 + b2X2 + b3Z + e2 (2)
korelasi lebih besar dari r tabel maka
dikatakan tidak valid dan apabila nilai r
hitung lebih kecil dari r tabel maka HASIL DAN PEMBAHASAN
instrumen tersebut dapat dikatakan tidak Gambaran Umum Lokasi Penelitian
valid. Lokasi penelitian pada kantor Bank
Instrumen cukup dapat dipercaya Syariah Mandiri Cabang Sampang
untuk digunakan sebagai alat pengumpul berlokasi di Jl. Kyai H. Wahid Hasyim No.
data karena instrumen tersebut sudah baik. 24, RW. VI, Gn. Sekar, Kecamatan
Instrumen yang baik tidak akan bersifat Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa
tendensius mengarahkan responden untuk Timur 69216, Indonesia. Cabang tersebut
memilih jawaban-jawaban tertentu. mulai didirikan pada April 2010, dan sejak
Menurut Arikunto (2016:154) dikatakan terhitung November 2017 berganti
reliabel apabila nilai Crobach Alpha lebih kepemimpinan yang baru dari
besar dari 0,6. kepemimpinan pertama sejak mulai
cabang didirikan. Keberadaan PT. bank
Sayriah mandiri merupakan satu-satunya
Teknik Analisis Data Bank umum Syariah yang berada di
Analisis Deskriptif kabupaten Sampang yang melayani
Analisis deskriptif digunakan transaksional berbasis syariah. Layanan
untuk menggambarkan tanggapan yang dapat dinikmati oleh nasabah berupa
ataupun persepsi responden terhadap tabungan, pembiayaan dan jasa- jasa
variabel yang diteliti yang dikelompokkan lainnya. Terhitung sejak Desember 2017
berdasarkan kriteria skala yang digunakan outlet Bank Syariah Mandiri Cabang
sehingga lebih mudah dipahami dan Sampang bisa melayani masyarakat dalam
diinterpretasikan. Analisis deskriptif yang produk gadai (rahn).
digunakan meliputi nilai rata-rata ataupun
persentase.
Gambaran Umum Responden
Gambaran umum responden penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik Responden


Karakteristik Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Laki-laki 45 90%
Perempuan 5 10%
Usia 24-30 tahun 38 76%
31- 40 tahun 10 20%
41- 52 tahun 2 4%
Jabatan Manager operasional 1 2%
Manager BOSM 1 2%
Pelaksana Bisnis 3 6%
Pelaksana Operasional 9 18%
Sales martekting 25 50%
Driver 2 4%
Office Boy 2 4%
Security 7 14%
Masa Kerja 1-5 tahun 33 66%
6-10 tahun 15 30%
11-22 tahun 2 4%
Tingkat S1/Sederajat 39 78
Pendidikan SMA/Sederajat 11 22
Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 1, menunjukkan


bahwa karakteristik responden yang Uji Validitas dan Reliabilitas
dominan yaitu berjenis kelamin laki-laki Pengujian validitas dan reliabilitas
dengan usia berkisar 24-30 tahun, jabatan penelitian ini menggunakan SPSS 18,0
sales marketing dengan masa kerja 1-5 sebagai uji kualitas instrumen penelitian,
tahun dan memiliki tingkat pendidikan hasil yang didapatkan dapat dilihat pada
S1/Sederajat. tabel 2 berikut.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas


Cronbach Status
Variabel Indikator R hitung R tabel Status
Alpha
Gaya X11 0,416 0,279 Valid 0,747 Reliabel
Kepemimpina X12 0,559 0,279 Valid
n (X1) X13 0,422 0,279 Valid
X14 0,452 0,279 Valid
X15 0,414 0,279 Valid
X16 0,382 0,279 Valid
X17 0,422 0,279 Valid
X18 0,455 0,279 Valid
Budaya X21 0,413 0,279 Valid 0,819 Reliabel
Organisasi X22 0,457 0,279 Valid
(X2) X23 0,536 0,279 Valid
X24 0,412 0,279 Valid
X25 0,467 0,279 Valid
X26 0,536 0,279 Valid
Cronbach Status
Variabel Indikator R hitung R tabel Status
Alpha
X27 0,378 0,279 Valid
X28 0,461 0,279 Valid
X29 0,642 0,279 Valid
X210 0,501 0,279 Valid
X211 0,418 0,279 Valid
X212 0,426 0,279 Valid
Kepuasan Z1 0,452 0,279 Valid 0,817 Reliabel
Kerja (Z) Z2 0,513 0,279 Valid
Z3 0,549 0,279 Valid
Z4 0,554 0,279 Valid
Z5 0,463 0,279 Valid
Z6 0,485 0,279 Valid
Z7 0,531 0,279 Valid
Z8 0,435 0,279 Valid
Z9 0,542 0,279 Valid
Z10 0,441 0,279 Valid
Kinerja Y1 0,496 0,279 Valid 0,876 Reliabel
Karyawan (Y) Y2 0,481 0,279 Valid
Y3 0,492 0,279 Valid
Y4 0,495 0,279 Valid
Y5 0,565 0,279 Valid
Y6 0,535 0,279 Valid
Y7 0,579 0,279 Valid
Y8 0,482 0,279 Valid
Y9 0,460 0,279 Valid
Y10 0,474 0,279 Valid
Y11 0,530 0,279 Valid
Y12 0,457 0,279 Valid
Y13 0,511 0,279 Valid
Y14 0,534 0,279 Valid
Y15 0,629 0,279 Valid
Y16 0,527 0,279 Valid
Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 2, menunjukkan Uji Asumsi Klasik


bahwa r hitung lebih besar dari R tabel, Uji asumsi klasik digunakan untuk
sehingga seluruh item pertanyaan masing- memenuhi prasyarat sebelum dilakukan
masing variabel dinyatakan valid, analisis jalur yang merupakan
sedangkan nilai cronbach alpha dihasilkan pengembangan dari analisis regresi linier
lebih besar dari 0,6, sehingga dapat berganda. Hasil yang didapatkan dapat
dinyatakan reliabel dan dapat digunakan. dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Analisis Uji Asumsi Klasik


Model Uji Alat Uji Hasil
Persamaan Multikolineritas Nilai VIF dan Tidak terjadi
1 Tolerance multikolinieritas
Heteroskedastisitas Glejser Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Normalitas Kolmogorov Residual Normal
Smirnov with
Liliefors
Autokorelasi Durbin Watson Tidak terjadi autokorelasi
Linieritas Scatterplot Model berbentuk linier
Persamaan Multikolineritas Nilai VIF dan Tidak terjadi
2 Tolerance multikolinieritas
Heteroskedastisitas Glejser Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Normalitas Kolmogorov Residual Normal
Smirnov with
Liliefors
Autokorelasi Durbin Watson Tidak terjadi autokorelasi
Linieritas Scatterplot Model berbentuk linier
Sumber : Hasil Analisis

Berdasarkan tabel 3 didapatkan dalam model persamaan 1 dan model persamaan 2


memenuhi asumsi yang SPSS didapatkan hasil yang dapat dilihat
dipersyaratkan sehingga dapat dilanjutkan pada tabel 4. Sedangkan Model struktural
pada analisis selanjutnya. 2 yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3Z + e2,
setelah dilakukan analisis regresi berganda
menggunakan SPSS didapatkan hasil yang
Analisis Jalur dapat dilihat pada tabel 5. Untuk model
Model persamaan struktural 1 yaitu : Z = a persamaan yang terbentuk terangkum
+ b1X1 + b2X2 + e1, setelah dilakukan dalam gambar 2.
analisis regresi berganda menggunakan

Tabel 4. Hasil Analisis Model Persamaan 1


Variabel B Std. Error Beta t Sig. Ket
(Constant) 2,656 3,908
Gaya Kepemimpinan ,568 ,148 ,448 3,833 ,000 Signifikan
Budaya Organisasi ,422 ,108 ,455 3,888 ,000 Signifikan

Tabel 5. Hasil Analisis Model Persamaan 2


Variabel B Std. Error Beta t Sig. Ket
(Constant) 12,172 4,620 2,635 ,011
Gaya Kepemimpinan ,404 ,200 ,225 2,022 ,049 Signifikan
Budaya Organisasi ,300 ,147 ,229 2,047 ,046 Signifikan
Kepuasan Kerja ,722 ,172 ,510 4,205 ,000 Signifikan
Gaya 0,225 (sign. 0,49)
Kepemimpina
n 0,448 (sign. 0,00) Kepuasan 0,510 (sign. 0,00)
Kinerja
0,455 (sign. 0,00) Kerja Karyawan

Budaya
0,229 (sign. 0,46)
organisasi

Gambar 2. Model Persamaan Penelitian


7. Pengaruh langsung variabel Budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan
Tabel 4 dan 5 serta gambar 2 dapat yaitu sebesar 0,229, sedangkan
diinterpretasikan sebagai berikut. pengaruh tidak langsung variabel
1. Gaya kepemimpinan berpengaruh kinerja karyawan terhadap kinerja
signifikan terhadap kepuasan kerja. melalui kepuasan kerja yaitu sebesar
Hal ini disebabkan nilai signifikansi 0,455 x 0,510 = 0,232. Hal ini
dibawah 0,05 yaitu 0,000 < 0,050. mengindikasikan bahwa kepuasan
2. Budaya organisasi berpengaruh kerja menjadi variabel intervening
signifikan terhadap kepuasan kerja. antara budaya organisasi terhadap
Hal ini disebabkan nilai signifikansi kinerja karyawan karena nilai
dibawah 0,05 yaitu 0,000 < 0,050. pengaruh tidak langsung lebih besar
3. Gaya kepemimpinan berpengaruh dari pengaruh langsung.
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal ini disebabkan nilai signifikansi Pembahasan
dibawah 0,05 yaitu 0,049 < 0,050. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
4. Budaya Organisasi berpengaruh Kinerja Karyawan pada PT. Bank Syariah
signifikan terhadap kinerja karyawan. Mandiri Cabang Sampang
Hal ini disebabkan nilai signifikansi Berdasarkan hasil analisis jalur
dibawah 0,05 yaitu 0,046 < 0,050. didapatkan bahwa gaya kepemimpinan
5. Kepuasan kerja berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan
signifikan terhadap kinerja karyawan. terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
Hal ini disebabkan nilai signifikansi Syariah Mandiri Cabang Sampang, hal ini
dibawah 0,05 yaitu 0,000 < 0,050. didasarkan pada hasil signifikansi uji t
6. Pengaruh langsung variabel gaya yaitu sebesar 0,049 di bawah 0,050. Hal ini
kepemimpinan terhadap kinerja mengindikasikan bahwa gaya
karyawan yaitu sebesar 0,225, kepemimpinan memiliki keterkaitan
sedangkan pengaruh tidak langsung dengan peningkatan kinerja karyawan.
variabel gaya kepemimpinan terhadap Semakin baik gaya kepemimpinan yang
kinerja melalui kepuasan kerja yaitu diterapkan maka akan berdampak pada
sebesar 0,448 x 0,510 = 0,228. Hal ini peningkatan kinerja karyawan di PT. Bank
mengindikasikan bahwa kepuasan Syariah Mandiri Cabang Sampang.
kerja menjadi variabel intervening Sebagaimana pendapat Yukl (2005) yang
antara gaya kepemimpinan terhadap menyatakan bahwa kepemimpinan
kinerja karyawan karena nilai merupakan proses untuk mempengaruhi
pengaruh tidak langsung lebih besar orang lain, untuk memahami dan setuju
dari pengaruh langsung. dengan apa yang perlu dilakukan dan
bagaimana tugas itu dilakukan secara kepemimpinan berpengaruh positif dan
efektif, serta proses untuk memfasilitasi signifikan terhadap kepuasan kerja
upaya individu dan kolektif untuk karyawan PT. Bank Syariah Mandiri
mencapai tujuan bersama sehingga akan Cabang Sampang. Hasil tersebut
berdampak pada peningkatan kinerja didasarkan pada hasil nilai signifikansi
karyawan. Hasil penelitian ini selaras yaitu 0,000 lebih kecil daripada 0,05,
dengan penelitian Pambudi, dkk (2016), sehingga mengindikasikan bahwa gaya
yang mendapatkan hasil bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh
kepemimpinan berpengaruh signifikan pimpinan PT. Bank Syariah Mandiri
terhadap kinerja karyawan. Cabang Sampang memiliki keterkaitan
dengan kepuasan kerja karyawan. Semakin
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap baik gaya kepemimpinan yang diterapkan
Kinerja Karyawan pada PT. Bank Syariah maka akan berdampak pada peningkatan
Mandiri Cabang Sampang kepuasan kerja karyawan PT. Bank Syariah
Berdasarkan hasil analisis jalur Mandiri Cabang Sampang. Sebagaimana
didapatkan bahwa budaya organisasi pendapat (Miftah, 2001) bahwa gaya
berpengaruh positif dan signifikan kepemimpinan merupakan suatu
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank perwujudan tingkah laku dari seorang
Syariah Mandiri Cabang Sampang, hal ini pemimpin, yang menyangkut
didasarkan pada hasil signifikansi uji t kemampuannya dalam memimpin.
yaitu sebesar 0,046 di bawah 0,050. Hal ini Pemimpin yang efektif dalam menerapkan
mengindikasikan bahwa budaya gaya tertentu dalam kepemimpinannya
organisasi memiliki keterkaitan dengan terlebih dahulu harus memahami siapa
peningkatan kinerja karyawan. Semakin bawahan yang dipimpinnya, mengerti
baik budaya organisasi yang diciptakan kekuatan dan kelemahan bawahannya,
dalam organisasi maka akan berdampak dan mengerti bagaimana cara
pada peningkatan kinerja karyawan di PT. memanfaatkan kekuatan bawahan untuk
Bank Syariah Mandiri Cabang Sampang. mengimbangi kelemahan yang mereka
Hasil penelitian Chatman Jennifer miliki sehingga mampu mempengaruhi
dan Bersade (1997), ditemukan bahwa (1) perilaku ataupun kepuasan kerja para
Budaya organisasi yang kuat membantu karyawannya.
kinerja organisasi bisnis karena
menciptakan suatu tingkatan yang luar Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
biasa dalam diri para karyawan; (2) Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank
Budaya organisasi yang kuat membantu Syariah Mandiri Cabang Sampang
kinerja organisasi karena memberikan Berdasarkan hasil analisis jalur
struktur dan kontrol yang dibutuhkan didapatkan bahwa budaya organisasi
tanpa harus bersandar pada birokrasi berpengaruh positif dan signifikan
formal yang kaku dan yang dapat menekan terhadap kepuasan kerja karyawan pada
tumbuhnya motivasi dan inovasi. Hasil PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
penelitian Chatman Jennifer dan Bersade Sampang. Hasil tersebut didasarkan pada
(1997) juga didukung oleh penelitian hasil nilai signifikansi uji t yang
Abdul Rashid et.al (2003) yang juga didapatkan nilai sebesar 0,000 lebih kecil
menunjukkan pengaruh positif budaya dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan terhadap kinerja karyawan. budaya organisasi yang tercipta di PT.
Bank Syariah Mandiri Cabang Sampang
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap mampu mempengaruhi tingkat kepuasan
Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. kerja karyawan, semakin baik budaya
Bank Syariah Mandiri Cabang Sampang organisasi yang diciptakan maka akan
Berdasarkan hasil analisis jalur yang semakin baik pula tingkat kepuasan kerja
dilakukan, didapatkan bahwa gaya karyawan PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Sampang. Sebagaimana pendapat Berdasarkan hasil penelitian dan
Wallach (1983), menunjukkan bahwa analisis yang dilakukan didapatkan bahwa
kepuasan kerja, kecenderungan untuk secara langsung gaya kepemimpinan
tinggal dalam organisasi, dan keterlibatan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
kerja, tergantung pada kecocokan antara dengan nilai koefisien sebesar 0,225,
karakteristik individu dan budaya sedangkan hasil pengaruh tidak langsung
organisasi. Hasil penelitian ini mendukung antara gaya kepemimpinan terhadap
penelitian Pambudi, dkk (2016) dan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja
Tumbelaka, dkk (2016) yang mendapatkan yaitu sebesar 0,448 x 0,510 = 0,228. Apabila
hasil bahwa terdapat pengaruh yang dibandingkan antara nilai pengaruh
signifikan antara budaya organisasi langsung dan tidak langsung didapatkan
terhadap kepuasan kerja karyawan. bahwa pengaruh tidak langsung lebih
besar dari nilai koefisien pengaruh
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap langsung yaitu 0,228 lebih besar dari 0,225,
Kinerja Karyawan pada PT. Bank Syariah sehingga hal ini mengindikasikan bahwa
Mandiri Cabang Sampang kepuasan kerja menjadi variabel
Hasil analisis jalur didapatkan intervening antara gaya kepemimpinan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan karena nilai
dan signifikan terhadap kinerja karyawan pengaruh tidak langsung lebih besar dari
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang pengaruh langsung.
Sampang. Hasil tersebut didasarkan pada Gaya kepemimpinan yang tepat akan
hasil nilai signifikansi yang didapatkan mampu menciptakan lingkungan kerja
yaitu sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal yang kondusif bagi karyawan, hubungan
ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja kerja yang baik antara karyawan dengan
memiliki keterkaitan terhadap kinerja atasan, hilangnya kesenjangan sosial antar
karyawan, semakin puas karyawan pada lini dalam perusahaan, yang akan
kinerja organisasi maka semakin baik menciptakan suasana kerja yang nyaman
kinerja karyawan PT. Bank Syariah bagi semua pihak temasuk karyawan.
Mandiri Cabang Sampang. Sebagaimana Karyawan akan merasa puas apabila
pendapat Luthans (1998) yang bekerja dengan kondisi atau situasi yang
mengemukakan bahwa kepuasan kerja baik sesuai dengan harapan karyawan
adalah suatu keadaan emosi seseorang tersebut. Setelah kepuasan kerja karyawan
yang positif maupun menyenangkan yang terpenuhi dengan baik, akan berpengaruh
dihasilkan dari penilaian suatu pekerjaan terhadap kinerja karyawan. Gaya
atau pengalaman kerja, maka dengan kepemimpinan yang baik akan
keadaan emosi yang menyenangkan tentu berpengaruh terhadap meningkatnya
akan berdampak pada kinerja yang kepuasan kerja karyawan dan selanjutnya
dihasilkan oleh karyawan. Semakin puas setelah karyawan merasa puas maka
perasaan yang dialami karyawan maka kinerja karyawan tersebut akan meningkat.
kinerja tentu akan semakin meningkat. Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang tinggi karena gaya kepemimpinan
penelitian Lund (2003) dan Pambudi, dkk yang tepat akan berpengaruh positif
(2016) yang mengatakan bahwa kinerja terhadap kinerja karyawan yang
karyawan sangat dipengaruhi oleh bersangkutan.
kepuasan kerja.
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan
Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Syariah
Kerja Karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Sampang
Mandiri Cabang Sampang Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis yang dilakukan didapatkan bahwa
secara langsung budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Budaya organisasi berpengaruh
dengan nilai koefisien sebesar 0,229, signifikan terhadap kepuasan kerja. Gaya
sedangkan hasil pengaruh tidak langsung kepemimpinan berpengaruh signifikan
antara budaya organisasi terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan. Budaya
karyawan melalui kepuasan kerja yaitu Organisasi berpengaruh signifikan
sebesar 0,455 x 0,510 = 0,232. Apabila terhadap kinerja karyawan. Kepuasan
dibandingkan antara nilai pengaruh kerja berpengaruh signifikan terhadap
langsung dan tidak langsung didapatkan kinerja karyawan.
bahwa pengaruh tidak langsung lebih Kepuasan kerja menjadi variabel
besar dari nilai koefisien pengaruh intervening antara gaya kepemimpinan
langsung yaitu 0,232 lebih besar dari 0,229, terhadap kinerja karyawan karena nilai
sehingga hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh tidak langsung lebih besar dari
kepuasan kerja menjadi variabel pengaruh langsung. Kepuasan kerja
intervening antara budaya organisasi menjadi variabel intervening antara
terhadap kinerja karyawan karena nilai budaya organisasi terhadap kinerja
pengaruh tidak langsung lebih besar dari karyawan karena nilai pengaruh tidak
pengaruh langsung. langsung lebih besar dari pengaruh
Berdasarkan hasil analisis, maka langsung.
dapat diinterpretasikan bahwa untuk
meningkatkan kinerja karyawan,
pemimpin PT. Bank Syariah Mandiri DAFTAR PUSTAKA
Cabang Sampang harus memperhatikan Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur
kepuasan kerja melalui penerapan budaya Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
organisasi yang lebih kondusif. Semakin Jakarta: Rineka Cipta.
baik budaya organisasi yang diciptakan Chen, Li Yueh. 2004. Examining The
maka karyawan akan makin puas, Effect Of Organization Culture
sehingga akan menghasilkan kinerja yang And Leadership Behaviors On
makin tinggi. Karakteristik responden dari Organizational Commitment, Job
keseluruhan yang memiliki kinerja yang Satisfaction, Adan Job Performance
tinggi yaitu berjenis kelamin laki-laki, At Small And Middle-Sized Firma
berumur 24-30 tahun, dengan masa kerja 1- Of Taiwan. Journal of American
5 tahun, berpendidikan S1/Sederajat, dan Academy of Business, 5(1/2), 432-438.
memiliki jabatan sales marketing. Hal ini Fatdina. 2009. Peran Dukungan Organisasi
perlu diperhatikan oleh pimpinan karena Yang Dirasakan Karyawan Sebagai
tumpuan dari keberhasilan organisasi Mediator Pengaruh Keadilan
salah satunya dipengaruhi oleh jabatan Prosedural Terhadap Perilaku
sales marketing yang memiliki usia Kewarganegaraan Organisasi.
produktif dan cakap dalam melakukan Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi
promosi terlebih lagi berjenis kelamin laki- Universitas Gadjah Mada, 36(1), 1-17.
laki dan berpendidikan minimal Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen
S1/Sederajat. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Andi Offset.
SIMPULAN Griffin, Morhead. 2013. Perilaku Organisasi:
Kecenderungan karakteristik Manajemen Sumber Daya Manusia
responden yang tinggi terhadap masing- dan Organisasi Edisi 9. Jakarta:
masing variabel yaitu berjenis kelamin Salemba Empat.
laki-laki, berumur 24-30 tahun, jabatan Harahap, Insan Harapan. 2017. Pengaruh
sales marketing, masa kerja 1-5 tahun, dan Budaya Organisasi dan Gaya
berpendidikan S1/Sederajat. Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
kepemimpinan berpengaruh signifikan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan
Administratif Perguruan Tinggi among Business Executives. Journal of
(PT) XYZ. Kenegaraan, 1 (1), 1-28. Management Development, 19(1), 32-
Hasibuan, Malayu. 2010. Manajemen 49.
Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Pramitha, Devi. 2015. Kepemimpinan
Jakarta. Inovatif dalam Pengembangan
Isransyah, Muhammad. 2014. Organisasi Studi pada Pondok
Kepemimpinan Kepala Desa dalam Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi
Menggerakkan Pembangunan di Malang. Jurnal Penelitian Keislaman,
Desa Kota Bangun Seberang 11(2), 163-172.
Kabupaten Kutai Kartanegara. Rahadi, Dedi Rianto. 2010. Manajemen
eJournal Ilmu Pemerintahan, 2(1): 2008- Kinerja Sumber Daya Manusia.
2021, ISSN 2338-3651, Tunggal Mandiri. Malang.
ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id. Rijali, Rahmad. 2014. Peran Kepemimpinan
Ivancevich, et al. 2006. Perilaku dan Camat di Kantor Kecamatan Long
Manajemen Organisasi: Edisi Ketujuh Kali Kabupaten Paser. Jurnal
Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Administrasi Negara, 2(4), 1878-1889.
Juniantara, I Wayan. 2015. Pengaruh Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan
Motivasi dan Kepuasan Kerja Perilaku Organisasi, Edisi Kedua. PT
Terhadap Kinerja Karyawan Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Koperasi di Denpasar. Tesis. Rivai, Veithzal; Mulyadi, Deddy. 2013.
Program Magister Program Studi Kepemimpinan dan Perilaku
Manajemen, Program Pascasarjana Organisasi Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
Universitas Udayana. Denpasar. Rajagrafindo Persada.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku
Edisi Sepuluh. Penerbit Andi. Organisasi, Edisi kesepuluh. PT.
Yogyakarta. Indeks. Jakarta.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2008. Schein, Edgar H. 2004. Organizational
Manajemen Sumber Daya Manusia. Culture and Leadership, Third Edition.
PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. San Francisco: Jossey –Bass
Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Publishers.
Organisasional. Semarang: Badan Setyaningdyah, Endang., U. Nimran, dan
Penerbit Universitas Diponegoro. A. Thoyib. 2013. The Effects of
Mathis, Robert L., dan John H. Jackson. Human Resource Competence,
2006. Human Resource Management. Organisational Commitment and
Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Transactional Leadership on Work
Salemba Empat. Dicipline, Job Satisfaction and
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Employee’s Performance.
Berbasis Kompetensi Edisi Revisi. PT. Interdisciplinary Journal of
Rajagrafindo Persada. Jakarta. Contemporary Research in Business,
Mudayana, Ahmad Ahid. 2010. Pengaruh 5(4), 140-153.
Motivasi dan Beban Kerja terhadap Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Nur Hidayah Bantul. Jurnal KES Alfabeta. Jakarta.
MAS, 4(2), 76-143. Suryo, Bhikkhu Dharma. 2010. Pengaruh
Mulyadi. 2012. Pengaruh Pemberian Gaya Kepemimpinan
Kompensasi terhadap Kinerja Transformasional, Budaya
Karyawan Pada PT. Balai Pustaka. Organisasi dan Inovasi terhadap
Jurnal Economicus, 5(1). Kinerja. Jurnal Aplikasi Manajemen,
Pool, S.W. 2000. Organizational Culture 8(2), 392-404.
and Its Relationship between Job
Tension in Measuring Outcome
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia: Edisi Pertama.
Kencana. Jakarta.
Suwati, Yuli. 2013. Pengaruh Kompensasi
dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Tunas
Hijau Samarinda. eJournal Ilmu
Administrasi Bisnis, 1(1), 41-55.
ejournal.adbisnis.fisip-unmul.org.
Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan dalam
Organisasi, Edisi Kelima. PT Indeks.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai