Anda di halaman 1dari 9

RESUME JURNAL DASAR ILMU GIZI

VITAMIN

Disusun oleh:
Kelompok 7
Dea Ayu Putri 2011221027
Endah Sari Pratiwi 2011222009
Tiara Rahmadani Putri 2011222017
Fathinah Nuha 2011223005
Alifia Nur Kamila 2011223017
Dasar Ilmu GiziA1

Dosen Pengampu:
Dr. Syahrial, SKM. Mbiomed

Jurusan Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
2021
MACAM-MACAM VITAMIN DAN FUNGSINYADALAM TUBUH MANUSIA
I. Vitamin yang larut di dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang semuanya
adalah derivatisoprene. Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh dalam jumlah yang
memadai sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin yang larut dalam lemak ini
memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien.
Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau
protein pengikat yang spesifik.Yang merupakan vitamin yang larut di dalam lemak adalah
vitamin A, D, E, dan K.
Fungsi dalam biomedis
Keadaan yang mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan seperti steatore
dan kelainan sistem biliaris dapat mempengaruhi proses penyerapan vitamin-vitamin yang
larut dalam lemak, sehingga dapat menimbulkan keadaan defisiensi. Defisiensi gizi akan
mempengaruhi fungsi vitamin- vitamin tersebut.
I.1. VitaminA
Vitamin A atau retinal merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung
cincin sikloheksenil. Vitamin A merupakan istilah generik untuk semua senyawa dari
sumber hewani yang memperlihatkan aktivitas biologik vitamin A. Senyawa-senyawa
tersebut adalah retinal, asamretinoat dan retinol. Hanya retinol yang memiliki aktivitas
penuh vitamin A, yang lainnya hanya mempunyai sebagian fungsi vitamin A.

Vitamin A mempunyai provitamin yaitu karoten. Pada sayuran vitamin A terdapat


sebagai provitamin dalam bentuk pigmen berwarna kuning ß karoten, yang terdiri atas dua
molekul retinal yang dihubungkan pada ujung aldehid rantai karbonnya. Tetapi karena ß karoten
tidak mengalami metabolisme yang efisien, maka ß karoten mempunyai efektifitas sebagai
sumber vitamin A hanya seper sepuluh retinal.

I.2. Vitamin D
Vitamin D merupakan prohormon steroid. Vitamin ini diwakili oleh
sekelompok senyawa steroid yang terutama terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam
tanaman sertaragi. Melalui berbagai proses metabolic,vitamin D dapat menghasilkan
suatu hormon yaitu Kalsitriol, yang mempunyai yaitu peranan sentral dalam metabolisme
kalsium danfosfat.
Vitamin D dihasilkan dari provitamin ergosterol dan 7- dehidrokolesterol.
Ergosterol terdapat dalam tanaman dan 7–dehidrokolesterol dalam tubuh hewan.
Ergokalsiferol (vitamin D ) terbentukdalamtanaman,sedangkandidalam tubu2h hewan akan
terbentuk kolekalsiferol (vitamin D ) pada kulit yang terpapar cahaya.Kedua bentu3k
vitamintersebutmempunyaipotensiyangsama,yaitu masing-masing dapat menghasilkan
kalsitriol Ddan D.
I.3. Vitamin E (Tokoferol)
Penyerapan lemak meningkatkan absorbsi vitamin E. Gangguan penyerapan lemak
dapat menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin E di dalam darah diangkut oleh lipoprotein,
yang pertama melalui penyatuan ke dalam kilomikron yang mendistribusikan vitamin ke
jaringan yang mengandung lipoprotein lipase serta ke hati dalam fragmen sisa kilomikron, dan
yang kedua, lewat pengeluaran dari dalam hati dalam lipoprotein berdensitas sangat rendah.
Vitamin E disimpan dalam jaringan adiposa.
Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai
reaksi rantai radikal bebas karena kemampuannya untuk memindahkan hydrogen fenolat
kepada radikal bebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami
peroksidasi.
Defisiensi vitamin E dapat menimbulkan anemia pada bayi yang baru lahir. Kebutuhan
akan vitamin E akan meningkat bersamaan dengan semakin besarnya masukan lemak tak
jenuh ganda. Vitamin E dirusak oleh pengolahan makanan yang bersifat komersial, contohnya
pembekuan. Sumber vitamin E adalah gandum,minyak biji bunga matahari serta biji
softlower, danminyak jagung serta kedelai.

I.4. Vitamin K
Vitamin yang tergolong ke dalam kelompok vitamin K adalah naftokuinon tersubsitusi
poliisoprenoid. Penyerapan vitamin K memerlukan penyerapan lemak yang normal.
Malabsorbsi lemak adalah penyebab paling sering timbulnya defisiensi vitamin K. Derivat
vitamin K dalam bentuk alami hanya diserap bila ada garam-garam empedu, seperti lipid
lainnya, dan didistribusikan dalam aliran darah lewat sistem limfatik dalam kilomikron.
Vitamin K terlibat dalam pemeliharaan kadar normal faktor pembekuan darah II, VII, IX
dan X, yang semuanya disintesis di dalam hati mula-mula sebagai prekursor inaktif. Vitamin
K bekerja sebagai kofaktor enzim karboksilase yang membentu residu ã – karboksiglutamat
dalam protein prekursor.
Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan terjadinya penyakit hemoragik pada bayi baru
lahir. Hal ini disebabkan karena plasenta tidak meneruskan vitamin K secara efisien. Vitamin
K tersebar luas dalam jaringan tanaman dan hewan yang digunakan sebagai bahan makanan
dan produksi vitamin K oleh mikroflora intestinal. Defisiensi vitamin K dapat terjadi oleh
malabsorbsi lemak yang mungkin menyertai disfungsi pankreas, penyakit biliaris, atrofi
mukosa intestinal atau penyebab steatore lainnya. Selain itu, sterilisasi usus besar oleh
antibiotik juga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin K.

II. Vitamin yang larut di dalam air


Fungsinya dalam biomedis
Tidak adanya vitamin atau defisiensi relative vitamin dalam diet akan menimbulkan
berbagai keadaan defisiensi dan penyakit yang khas. Diantara vitamin- vitamin yang larut
dalam air, dikenali keadaan defisiensi berikut ini:
1. Penyakit beri-beri (defisiensi tiamin).
2. Keilosis, glositis, sebore, dan fotofobia (defisiensi riboflavin).
3. Pellagra (defisiensi niasin).
4. Neuritis perifer (defisiensi piridoksin).
5. Anemia megaloblastik, asiduria metilmalonat dan anemia pernisiosa (defisiensi kobalamin).
6. Anemia megaloblastik (defisiensi asam folat).
7. Penyakit skorbut / skurvi (defisiensi asam askorbat).
Defisiensi vitamin dihindari dengan mengkomsumsi berbagai jenis makanan dalam
kandungan vitamin yang tinggi. Vitamin yang larut di dalam air dari vitamin B kompleks
merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi enzimatik yang terdapat di dalam tubuh. Vitamin B
yang penting bagi nutrisi manusia, antara lain:
1. Tiamin (vitamin B 1).
2. Riboflavin (vitamin B2).
3. Niasin (asam nikotinat, nikotinamida, vitamin B3).
4. Asam pantotenat (vitamin B5)
5. Vitamin B6 (piridoksin, pridoksal, piridoksamin)
6. Biotin.
7. Vitamin B12 (kobalamin).
8. Asam folat
Karena kelarutannya dalam air , kelebihan vitamin B akan diekskresikan ke dalam urin dan
jarang tertimbun dalam konsentrasi yang toksik.
II.1. Tiamin

Tiamin tersusun dari pirimidin tersubsitusi yang dihubungkan oleh jembatan metilen dengan
tiazol tersubsitusi. Bentuk aktif dari tiamin adalah tiamin difosfat, di mana reaksi konversi
tiamin menjadi tiamin difosfat tergantung oleh enzim tiamin difosfotransferase dan ATP yang
terdapat di dalam otak dan hati.Tiamin difosfat berfungsi sebagai koenzim dalam sejumlah reaksi
enzimatik dengan mengalihkan unit aldehid yang telah diaktifkan yaitu pada reaksi :

1. Dearboksilasi oksidatif asam-asam á - keto


2. Reaksi transketolase

Defisiensi tiamin

Tiamin didapati hampir pada semua tanaman dan jaringan tubuh hewan yang lazim digunakan
sebagai makanan, tetapi kandungannya biasanya kecil .Biji-bijian yang tidak digiling sempurna
dan daging merupakan sumber tiamin yang baik. Penyakit beri-beri disebabkan oleh diet kaya
karbohidrat rendah tiamin,misalnya beras giling atau makanan yang sangat dimurnikan seperti
gula pasir dan tepung terigu berwarna putih yang digunakan sebagai sumber makanan pokok.
Gejala dini defisiensi tiamin berupa neuropati perifer, keluhan mudah capai, dan anoreksia yang
menimbulkan edema dan degenerasi kardiovaskuler, neurologis serta muskuler.

II.2 RIBOFLAVIN

Riboflavin terdiri atas sebuah cincin isoaloksazin heterosiklik yang terikat dengan gula alcohol,
ribitol. Jenis vitamin ini berupa pigmen fluoresen berwarnayang relatif stabilterhadap panas
tetapi terurai dengan cahaya yang visible.

Bentuk aktif riboflavin adalah flavin mononukleatida ( FMN ) dan flavin adenin dinukleotida (
FAD ).FMN dibentuk oleh reaksi fosforilasi riboflavin yang tergantung pada ATP sedangkan
FAD disintesis oleh reaksi selanjutnya dengan ATP dimana bagian AMP dalam ATP dialihkan
kepada FMN.

FMN dan FAD berfungsi sebagai gugus prostetik enzim oksidoreduktase,di mana gugus
prostetiknya terikat erat tetapi nonkovalen dengan apoproteinnya

Defisiensi Rioflavin

Riboflavin disintesis dalam tanaman dan mikroorganisme, namun tidak dibuat dalam tubuh
mamalia. Ragi, hati dan ginjal merupakan sumber riboflavin yang baik dan vitamin ini diabsorbsi
dalam intestinum lewat rangkaian reaksifosforilasi – defosforilasi di dalam mukosa . Berbagai
hormon ( misalnya hormon tiroid dan ACTH ), obat-obatan (misalnya klorpromazin,suatu
inhihibitor kompetitif ) dan factor-faktor nutrisi mempengaruhi konversi riboflavin menjadi
bentuk-bentuk kofaktornya. Karena sensitivitasnya terhadap cahaya,defisiensi riboflavin dapat
terjadi pada bayi yang baru lahir dengan hiperbilirubinemia yang mendapat fototerapi.

II.3 Niasin

Niasin merupakan nama generik untuk asam nikotinat dan nikotinamida yang berfungsi sebagai
sumber vitamin tersebut dalam makanan. Asam nikotinat merupakan derivat asam
monokarboksilat dari piridin.

Bentuk aktif sari niasin adalah Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD+) dan Nikotinamida
Adenin Dinukleotida Fosfat ( NADP+).

Fungsi Niasin
Nukleotida nikotinmida mempunyai peranan yang luas sebagai koenzim pada banyak enzim
dehidrogenase yang terdapat di dalam sitosol ataupun mitokondria. Dengan demikian vitamin
niasin merupakan komponen kunci pada banyak lintasan metabolic yang mengenai metabolisme
karbohidrat, liid serta asam amino.NAD+ dan NADP+ merupakan koenzim pada banyak enzim
oksidorduktase. Enzim- enzim dehidrogenase yang terikat dengan NAD mengkatalisis reaksi
oksidoreduksi dalam lintasan oksidatif misalnya siklus asam sitrat,sedangkan enzim-enzim
dehidrogenase yang terikat dengan NADP ditemukan dalam lintasan yang berhubungan dengan
sintesis reduktif misalnya lintasan pentosa fosfat.

Defisiensi Niasin

Kekurangan niasin dapat meyebabkan sindroma defisiensi pellagra, gejalanya mencakup


penurunan BB, berbagai kelainan pencernaan, dermatitis, depresi dan demensia.

Niasin ditemukan secara luas dalam sebagian besar makanan hewani dan nabati. Asam amino
essensial triptofan dapat diubah menjadi niasin (NAD+) dimana setiap 60 mg triptofan dapat
dihasilkan 1 mg niasin. Terjadinya defisiensi niasin apabila kandungan makanan kurang
mengandung niasin dan triptofan. Tetapi makanan dengan kandungan leusin yang tinggi dapat
menimbulkan defisiensi niasin karena kadar leusin yang tinggi dalam diet dapat menghambat
kuinolinat fosforibosi transferase yaitu suatu enzim kunci dalam proses konversi triptofa menjadi
NAD+. Piridoksal fosfat yang merupakan bentuk aktif dari vitamin B6 juga terlibat sebagai
kofaktor dalam sintesis NAD+ dari triptofan .Sehingga defisiensi vitamin B6 dapat mendorong
timbulnya defisiensi niasin.

II.1. Tiamin
Tiamin tersusun dari pirimidin tersubsitusi yang dihubungkan oleh jembatan metilen
dengan tiazol tersubsitusi. Bentuk aktif dari tiamin adalah tiamin difosfat, di mana reaksi
konversi tiamin menjadi tiamin difosfat tergantung oleh enzim tiamin difosfotransferase dan
ATP yang terdapat di dalam otak dan hati. Tiamin difosfat berfungsi sebagai koenzim dalam
sejumlah reaksi enzimatik dengan mengalihkan unit aldehid yang telah diaktifkan yaitu pada
reaksi :
1. Dearboksilasi oksidatif asam-asamá – keto.
2. Reaksi transketolase

II.4.Asam Pantotenat
Asam pantotenat dibentuk melalui penggabungan asam pantoat dengan alanin.Asam
pantoneat aktif adalah Koenzim A (Ko A ) dan Protein Pembawa Asil (ACP). Asam pantoneat
dapat diabsorbsi dengan mudah dalam intestinum dan selanjutnya mengalami fosforilasi oleh
ATP hingga terbentuk 4'- fosfopantoneat. Fosforilasi akhir terjadi pada ATP dengan
menambahkan gugus fosfat pada gugus 3 – hidroksil dalam moitas ribose untuk menghasilkan ko
A.

Defisiensi Asam pantoneat


Kekurangan asam pantoneat jarang terjadi karena asam pantoneat terdapat secara luas
dalam makanan, khususnya dalam jumlah yang berlimpah dalam jaringan hewan,sereal utuh dan
kacang-kacangan.

II.5.Vitamin B6
Vitamin B6 terdiri atas derivat piridin yang berhubungan erat yaitu piridoksin, piridoksal
serta piridoksamin dan derivat fosfatnya yang bersesuaian.Bentuk aktif dari vitamin B6 adalah
piridoksal fosfat, di mana semua bentuk vitamin B6 diabsorbsi dari dalam intestinum , tetapi
hidrolisis tertentu senyawa-senyawa ester fosfat terjadi selama proses pencernaan. Sebagian
besar jaringan mengandung piridoksal kinase yang dapat mengkatalisis reaksi fosforilasi oleh
ATP terhadap bentuk vitamin yang belum terfosforilasi menjadi masing- masing derivat ester
fosfatnya.Piridoksal fosfat juga terlibat dalam proses glikogenolisis yaitu pada enzim yang
memperantarai proses pemecahan glikogen.
Defisiensi Vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan setiap defisiensi yang terjadi merupakan
bagian dari defisiensi menyeluruh vitamin B kompleks. Namun defisiensi vitamin B6 dapat
terjadi selama masa laktasi, pada alkoholik dan juga selama terapi isoniazid.

II.6.Biotin
Biotin merupakan derivat imidazol yang tersebar luas dalam berbagai makanan alami.
Biotin merupakan koenzim pada berbagai enzim karboksilase.
Defisiensi biotin
Gejala defisiensi biotin adalah depresi, halusinasi, nyeri otot dan dermatitis.Komsumsi telur
mentah dapat menyebabkan defisiensi biotin.Tidak adanya enzim holokarboksilase sintase yang
melekatkan biotin pada residu lisin apoenzim karboksilat, juga menyebabkan gejala defisiensi
biotin. Pada sebagian kasus, anak-anak dengan defisiensi ini juga menderita penyakit defisiesi
kekebalan.

II.7 Vitamin B12


Vitamin B12 (kobalamin) mempunyai struktur cincin yang kompleks (cincincorrin) dan
serupa dengan cincin porfirin, pada cincin ini ditambahkan ion kobalt di bagian
tengahnya.Vitamin B12 disintesis secara eksklusif oleh mikroorganisme. Absorbsi intestinal
vitamin B12 terjadi dengan perantaraan tempat-tempat reseptor dalam ileum yang memerlukan
pengikatan vitamin B12, suatu glikoprotein yang sangat spesifik yaituf aktorintrinsik yang
disekresisel-sel parietal pada mukosa lambung. Kekurangan atau defisiensi vitamin B12
menyebabkan anemia megaloblastik. Karena defisiensi vitamin B12 akan mengganggu reaksi
metionin sintase.
II.8 AsamFolat
Asam folat terdiri dari basa pteridin yang terikat dengan satu molekul masing-masing
asam P- aminobenzoat acid (PABA) dan asam glutamat. Tetrahidro folat merupakan bentuk
asam folat yang aktif. Makanan yang mengandung asam folat akan dipecah oleh enzim-enzim
usus spesifik menjadi monoglutamil folat agar bisa diabsorbsi. Kemudian oleh adanya enzim
folatreduktase sebagian besar derivat folat akan direduksi menjadi tetrahidrofolat dalam sel
intestinal yang menggunakan NADPH sebagai donor ekuivalen pereduksi. Defisiensi atau
kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik karena terganggunya sintesis
DNA danpembentukan eritrosit.
II.9 AsamAskorbat
Asam askorbat adalah bentuk aktif vitamin C yang berfungsi sebagai donor ekuivalen
pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu. Asam askorbat mampu untuk mereduksi
senyawa-senyawa seperti oksigen molekuler, nitrat, dan sitokrom a serta c. Beberapa proses
dibawah ini membutuhkan asam askorbat :
1. Hidroksilasi prolin dalam sintesis kolagen.
2. Proses penguraian tirosin
3. Sintesis epinefrin dari tirosin pada tahap dopamine-hidroksilase.
4. Pembentukan asam empedu pada tahap awal 7 alfa – hidroksilase.
5. Korteks adrenal mengandung sejumlah besar vitamin C yang dengan cepat akan terpakai
habis kalau kelenjer tersebut dirangsang oleh hormon adreno kortikotropik.
6. Penyerapan besi digalakkan secara bermakna oleh adanya vitamin C.
7. Asam askorbat dapat bertindak sebagai antioksi dan umum yang larut dalam air dan dapat
menghambat pembentukan nitrosamin dalam proses pencernaan.

Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini
berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen. Penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan
memakan buah dan sayur-sayuran yang segar.
Komentar :

Dari jurnal yang kami rangkum, kami mendapatkan berbagai infomasi mengenai vitamin,
mulai dari definisi, fungsi, mekanisme pencernaan di dalam tubuh dan masih banyak lagi.
Vitamin merupakan hal yang penting untuk penunjang kesehatan di tubuh kita, vitamin yang
awal muncul yaitu vitamin A dan B , vitamin terbagi menjadi 2, yaitu vitamin yang dapat larut di
dalm lemak dan vitamin yang dapat terlarut di dalam air. Contoh vitamin yang dapat terlarut di
dalam air yaitu vitamin A,B dan C yang disebut dengan symbol vitamin B kompleks kecuali
vitamin C, lalu vitamin yang dapat terlarut di dalam air, disymbolkan ( A,D,E,K ). Seluruh
vitamin sangat berguna bagi tubuh, vitamin A banyak terdapat di hati, vitamin D dapat
menghasilkan kalsium dan fosfat, vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan vitamin K terlibat
dalam pembekuan darah.

Dapat diketahui bahwa asam pantoneat aktif adalah Ko A dan ACP yang dapat
ditemukan di dalam makanan yang selalu kita makan yang kemudian diabsorpsi di intestinum.
Kemudian terdapat vitamin B6 yang juga diabsorpsi di intestinum, terdiri atas derivat piridin.
Lalu biotin merupakan derivat imidazole yang dapat ditemukan di makanan alami, jika
mengonsumsi telur mentah dapat menyebabkan kekurangan biotin, sehingga muncul gejala
depresi, halusinasi, nyeri otot, dan dermatitis.

Dapat mengetahui vitamin larut dalam air yang merupakan vitamin B kompleks seperti
vitamin B12, asam folat, dan asam askorbat. Ketiga vitamin tersebut berperan penting dalam
tubuh. Vitamin B12 ini dapat disintesis oleh mikroorganisme dan ditemukan dalam bentuk
metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan hidroksikobalamin. Lalu contoh asam folat yang aktif
adalah tetrahidrofolat. Asam askorbat berfungsi sebagai donor ekuivalen pereduksi dalam
sejumlah reaksi.

Sumber Jurnal : Triana, Vivi. 2006. MACAM-MACAM VITAMIN DAN


FUNGSINYADALAM TUBUH MANUSIA. Jurnal Kesehatan Masyarakat. I(1): 40-47

Anda mungkin juga menyukai