Metode Produksi - Gas Lift Design
Metode Produksi - Gas Lift Design
10
Keterangan :
9 11 12
13 14 1. Formasi Produktif
8 2. Dasar Sumur /Perforasi
7
3. Packer
4. Production Casing
6 5. Safety Valve
6. Tubing
7. Anulus Valve
5 8. Master Valve
9. Wing Valve
4 10. Swab Valve
11. Choke
3 12. Pipa Salur
13. Pengukur Tekanan
2 1
14. Separator
ALIRAN FLUIDA DALAM MEDIA
BERPORI
q
Pwf = Ps −
PI
Satu Fasa
Kurva IPR di Atas dan di Bawah Bubble Point Pressure
Dua Fasa
Persamaan VOGEL
2
qO Pwf Pwf
= 1.0 − 0.2 − 0.8
(qO )max Ps Ps
Sucker rod memiliki effesiensi kira-kira 40% bila GLR di atas 2000 scf/bbl. Pada
2000 – 5000 scf/bbl
Intermittent flow gas lift lebih effesien digunakan karena gas keluar sejalan
dengan perputaran gas (injeksi gas).
Continuous flow gas lift penambahan gas akan menurunkan tekanan alir dasar
sumur (Pwf) sehingga menghasilkan effesiensi pengangkatan yang kecil, karena
banyaknya gas dalam kolom akan dapat mengakibatkan adanya back pressure
karena besarnya Pwf tidak dapat mengatasi kehilanggan tekanan. Bagaimanapun
GLR yang tinggi akan menjadi problem bagi metode pengangkatan buatan
5. KEDALAMAN LUBANG BOR
Desain artificial lift juga tergantung tipe komplesi, apakah dengan open
hole atau menggunakan interval perforasi. Pertimbangan utama adalah
inflow performace.
Pada open hole, caving dan problem pasir dapat mengurangi inflow
performance. Pada interval perforasi, penyumbatan lubang perforasi
menurunkan inflow performance..
Sebagai contoh apakah tersedia gas atau tidak apabila nantinya metode
artificial lift yang akan dipasang adalah gas lift, bila ada maka tubing
dikomplesi dengan menambah side pocket mandrel sebagai tempat valve gas
lift. Bila tidak ada gas, bisa juga menggunakan compressor, tetapi harga
sebuah compressor sangat mahal sehingga perlu diperhitungkan secara
matang pemilihan metode artificial lift yang akan digunakan
8. TEMPERATUR
Pasir
Paraffin
Scale
Korosi
BHT
Iklim
PASIR
Apabila dapat diperkirakan besarnya gradien tekanan aliran rata-rata di bawah dan
di atas titik injeksi, maka Pwf dapat dihitung dengan persamaan:
Keterangan:
Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi
Pwh = Tekanan kepala sumur, psi
Gfa = Gradien aliran rata-rata di atas titik injeksi, psi/ft
Gfb = Gradien aliran rata-rata di bawah titik injeksi, psi/ft
L = Kedalaman titik injeksi, ft
D = Kedalaman sumur total, ft
PERENCANAAN GAS LIFT
Pso − Pwh
D=
0.15
PENENTUAN TITIK INJEKSI
PENENTUAN JUMLAH GAS INJEKSI
Keterangan:
Qgi = Laju injeksi gas, scf/day
Q = Laju produksi total, bbl/day
GLRt = Gas Liquid Ratio total, scf/stb
GLRf = Gas Liquid Ratio formasi, scf/stb
PENENTUAN KEDALAMAN KATUP GAS LIFT
Pko − Pwh
DV! =
GS
Keterangan:
DV1, V2,.... = Kedalaman katup 1,2 dan seterusnya, ft
Pso1,so2,… = Tekanan buka katup 1,2 yang
ditentukan di permukaan, psi
Pwh = Tekanan kepala sumur, psi
GS = Gradien kill fluid, psi/ft
Gu = Gradien unloading, psi/ft
Terima kasih