Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Manajemen Survei dan Pemetaan Nilai:

Acara I Waktu Praktikum


Landasan Kegiatan 09.00-11.00
Disusun oleh Asisten Praktikum Tanggal Praktikum
Desrina Putri H 1. Abghy Aunurahim 24 Februari 2020
17/408937/GE/08480 2. Galuh Hayyun
Pembahasan
Dalam pelaksanaan kegiatan baik oleh pemerintah maupun lembaga non-pemerintah atau
swasta, perlu dibatasi peraturan-peraturan sebagai koridor atau acuan untuk mengarahkan dan
melindungi jalannya kegiatan. Peraturan dipakai sebagai payung hukum dan landasan untuk
menjamin keberlangsungan kegiatan dari segala sisi baik dari kesejahteraan sumberdaya manusia,
kesahan hukum maupun koridor batas pelaksanannya. Peraturan yang dipakai dalam menyusun
organisasi beserta kegiatannya dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah, dan peraturan lain yang setingkat atau dibawahnya. Selain itu, terdapat juga dokumen-
dokumen standar baik pada level nasional atau SNI (Standar Nasional Indonesia) maupun level
internasional atau ISO (Organization of Standardization) yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang
untuk mengatur standar kegiatan yang berhubungan dan saling terkait. Biasanya landasan hukum
berbentuk peraturan jumlahnya jauh lebih banyak dengan tema dan bahasan yang lebih detail
dibandingkan dengan dokumen standar. Dokumen standar biasanya berisi mengenai aturan atau
kaidah penulisan visual dari hasil akhir kegiatan sehingga sifatnya lebih universal.
Salah satu implementasi penggunaan peraturan dan dokumen standar sebagai landasan
kegiatan adalah dalam perencanaan kegiatan Pemetaan Wilayah Prioritas Konservasi Hulu DAS
Citarum. Landasan hukum yang dipakai dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain UUD 1945, UU
No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Alam Hayati dan
Ekosistemnya, UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, PP No. 15
Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, PP No 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi
dan Reklamasi Hutan, Kep. Menteri Kehutanan No 52 tahun 2001 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pengelolaan DAS, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan UU No 37
Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air. Dokumen standar yang dipakai dalam kegiatan ini
adalah SNI 19-6502. 1-2000.
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi “Bumi, air, dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat” dijadikan sebagai landasan hukum yang mendasari bahwa perlunya
pengelolaan DAS sebagai wilayah perairan milik negara yang harus dikelola untuk kepentingan
bersama. Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa kegiatan
pengelolaan DAS merupakan kegiatan yang dilakukan dengan 3 pembagian urusan dimana
pemerintah Pusat bertugas mengurusi pengelolaan DAS, pemerintah Provinsi bertugas mengurusi
pelaksanaan pengelolaan DAS lintas daerah kabupaten/ kota dalam daerah kabupaten/ kota yang
mana pemerintah Provinsi dapat mandat tugas pembantuan sub-urusan pengelolaan DAS kepada
pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota. Meskipun urusan pengelolaan DAS merupakan wewenang
lembaga pemerintah, namun dalam pelaksanaannya harus melibatkan perusahaan swasta non-
pemerintah untuk menjalankan proyek atau kegiatan berkaitan dengan pengelolaan DAS.
Dalam PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, sebagai turunan
dari UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dijelaskan bahwa setiap kegiatan pengelolaan
lingkungan alam milik negara harus dilakukan secara bertingkat sesuai hierarki dengan rincian
pekerjaan skala peta atau skala kerja pada tingkat Kabupaten paling sedikit 1:50.000, untuk provinsi
skala minimal 1:250.000, dan nasional 1:1.000.000 (Admin, 2010). Ini menjadi hal yang penting
dalam kegiatan yang bergerak di bidang pemetaan dan survei pengukuran karena skala merupakan
unsur penting dalam penyajian data dan kelengkapan informasi yang sesuai pada tingkatannya.
Dokumen standar berupa SNI 19-6502. 1-2000 tentang Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Skala
1:10.000 digunakan sebagai acuan dalam pembuatan peta hasil akhir yaitu Peta Prioritas Wilayah
Konservasi Hulu DAS Citarum. Pembuatan peta menggunakan acuan SNI ini diharapkan dapat
menjadi percontohan untuk pemetaan wilayah DAS lain sehingga kelengkapan informasi dan
legenda dapat dibaca dengan baik, sesuai standar, dan tidak multi-tafsir.
Segala landasan hukum dan dokumen standar yang dipakai dalam perencanaan kegiatan ini
disusun untuk membatasi objek kajian yang bersifat umum hingga ke khusus. Selain itu, peraturan
dan dokumen standar ini juga sangat bermanfaat dalam mengarahkan pekerjaan kegiatan
implementasi pengelolaan DAS yang dilakukan pada skala atau tingkat dibawah Provinsi agar lebih
aplikatif dan sesuai dengan acuan lapangan yang akan diperoleh datanya.
Kesimpulan
1. Landasan kegiatan berupa peraturan dipakai sebagai dasar sebagai payung hukum
kegiatan pemetaan dari yang bersifat umum yang mengatur objek kajian ke khusus dan
mendetail hingga hierarki kekuasaan pengelolaan, dan lain sebagainya.
2. Dokumen standar dipakai sebagai landasan penggambaran atau visualiasasi dari hasil akhir
kegiatan pemetaan dengan sifat yang lebih universal dan banyak digunakan pada kegiatan
pemetaan lain meskipun dengan tema yang berbeda.
Referensi
Admin. 2010. Dasar Hukum Pengelolaan DAS. Diakses pada 7 Maret 2020 oleh Desrina Putri di
http://bpdassolo.net/index.php/dasar-hukum-pengelolaan-das.
HASIL PRAKTIKUM

1. Tabel Landasan dan Dokumen Standar


a) Landasan Hukum
No. Landasan Hukum Uraian
1. UUD 1945 Pasal 33 Ayat 3
2. UU No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3888
3. UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor
Alam Hayati dan Ekosistemnya 49, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3419
4. UU No 32 Tahun 2009 tentang Lembaran Negara Republik Indonesia
Perlindungan dan Pengelolaan Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lingkungan Hidup Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun Lembaran Negara Republik Indonesia
2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Tahun 2012 Nomor 62, Tambahan
Sungai Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5292
6. PP No. 15 Tahun 2010 tentang Turunan dari UU No. 26 tahun 2007
Penyelenggaraan Penataan Ruang tentang Penataan Ruang
9. PP No 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi Turunan dari UU No 41 Tahun 1999
dan Reklamasi Hutan
10. Kep. Menteri Kehutanan No 52 tahun 2001 -
tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pengelolaan DAS
11. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Lembaran Negara Republik Indonesia
tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Lembaran Negara Republik Indonesia
Pemerintahan Daerah Nomor 5679
12. UU No 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Lembaran Negara Republik Indonesia
Tanah dan Air Tahun 2014 Nomor 299, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5608

b) Dokumen Standar
No. Nomor SNI Judul Keterangan
1. SNI 19-6502. Spesifikasi Teknis Peta Disusun berdasarkan Pedoman
1-2000 Rupabumi Skala 1:10.000 Standardisasi Nasional Nomor 8
Tahun 2007. Dibahas dalam rapat
konsensus lingkup panitia teknis dan
konsensus nasional pada yanggal 10
Mei 2010-10 Juli 2010.

Anda mungkin juga menyukai