Anda di halaman 1dari 21

Makalah Pendidikan Pancasila

Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa


Indonesia
DOSEN PENGAMPU : Try Wiganda Irfan, M.Pd

Disusun Oleh:
Annisa Rahmah (2203002)

Annisa Salsabila (2203003)

ElmanitaRezki (2203007)

STIMK AMIK Dumai

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wb. Wr

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah, SWT karena berkat


rahmat dan hidayahnya yang telah diberikan kepada penulis dapat meyelesaikan
hasil makalah ini dengan baik dan dalam keadaan sehat wal'afiat.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalh ini adalah untuk memenuhi
Bapak Try Wiganda Irfan, M.Pd. pada mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila
dalam konteks Sejarah Bangsa Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Try Wiganda Irfan,


M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang penulis tekuni. Harapan penulis semoga makalah ini membawa
manfaat bagi kita semua, setidaknya memberikan sebuah gambaran dari makalah
yang penulis sampaikan ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Dumai,27 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB. I. PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................2

1.4. Manfaat Penulisan.....................................................................................3

1.5. Sistematika Penulisan...............................................................................3

BAB. II. ISI...................................................................................................................4

2.1.Nilai-nilaiPancasila Pada Masa Kejayaan


Nasional........................................................................................................4

2.1.1 Masa Kerajaan...................................................................................4

2.1.2 Perjuangan Bangsa Indonesia

Melawan Sistem Penjajahan.............................................................6

2.1.3 Proklmasi Kemerdekaan

17 Agustus 1945 .................................................................................7

2.2.Nama Pancasila dan Rumusannya

yang Autentik..............................................................................................9

2.2.1 Nama Pancasila..................................................................................9

2.2.2 Rumusan Autentik...........................................................................10

2.3.Esensi danUrgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa


Indonesia untuk MasaDepan.........................................................................13
2.3.1 Esensi dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia untuk Masa Depan...................................................................13

ii
2.3.2 Urgensi dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia untuk Masa Depan...................................................................13

BAB.III. PENUTUP.............................................................................................…..…..15

4.1. Kesimpulan…………………………………………….….........15

4.2. Saran.............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17

iii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar dari negara kita di mana Pancasila juga


digunakan sebagai alat pemersatu bangsa di mana Indonesia memiliki
rakyat yang cukup banyak dengan budaya yang dimiliki masing-masing
dari rakyat tersebut. sebagaimana pada awalnya nilai-nilai Pancasila
dijadikan dasar negara Indonesia pada era orde lama yang kala itu runtuh
dan kembali dimulai lagi oleh presiden Soeharto pada era orde baru yang
juga runtuh pada tahun 1998 yang sering kita kenal sebagai reformasi.
setelah runtuhnya orde baru kita harus menyikapi atau memahami peran
Pancasila di era reformasi ini tetap dalam konteksnya sebagai dasar negara
dan ideologi bangsa di mana agar setiap warga negara Indonesia dapat
memiliki pemahaman atau persepsi dan sikap atas kedudukan peranan dan
fungsi Pancasila sebagai warga negara dalam kehidupan bermasyarakat.
serta bagaimana perkembangan nilai-nilai Pancasila yang diterapkan di era
reformasi saat ini.

Cukup ironis melihat banyak warga negara Indonesia yang pada era
reformasi ini rasanya semakin lupa terhadap Pancasila bahkan terkadang
merasa asing pada Pancasila itu sendiri. dan ini menjadi tanda tanya besar
kenapa pada setelah runtuhnya orde baru, kita sebagai anak bangsa seperti
tidak peduli dengan pancasila yang dimana adalah dasar negara kita dan
ideologi negara kita.

Dapat kita lihat sekarang, di era reformasi saat ini sangat tidak jelas,
seperti tidak memiliki arah khususnya dalam penerapan nilai-nilai
Pancasila di era reformasi ini. dimana Pancasila adalah ideologi negara
kita yang berasal dari penggabungan nilai luhur yang berasal dari akar

1
budaya kehidupan masyarakat yang terasa mulai pudar dan ditinggalkan
maka sebab itu Pancasila masih sangat diperlukan khususnya dalam
pembelajaran atau pendidikan sedari kecil maupun tingkat universitas agar
penerapan nilai-nilai Pancasila tidak akan memudar dan hilang ditelan
waktu karena adanya ketidak pedulian dari petinggi negeri ini untuk
menjaga identitas bangsanya atau ideologi nya yaitu Pancasila

1.2 Rumusan Masalah

Dengan mengacu kepada latar belakang diatas ada dua pokok


permasalahan yang akan penulis bahas dalam karya tulis Ilmiah ini:

1. Kejayaan Nasional Bagaimanakah yang memenuhi nilai-nilai ke 5


Pancasila?
2. Apa yang dimaksud nama pancasila berserta rumusan autentiknya?
3. Apa yang dimaksud dengaan Esensi dan urgensi Pancasila?
4. Esensi dan urgensi Pancasila apa yang dapat di terapkan Mahasiswa di
Perguruan Tinggi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Dalam memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam


kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia, diperlukan pemahaman
sejarah bangsa Indonesia untuk membentuk suatu Negara yang
berdasarkan Pancasila. Selain sebagai bentuk penghargaan, pemahaman,
juga pengamalan sebagai warga Indonesia untuk Pancasila sekaligus
sebagai pertanggungjawaban ilmah, bahwa Pansacila selain sebagai dasar
negara Indonesia juga sebagai pandanganhidup bangsa, jiwa dan
kepribadian bangsa serta sebagai janji seluruh bangsa Indonesia saat
mendirikan Negara untuk bersatu atas dasar Pancasila.

2
1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan terbagi menjadi dua yakni bagi para penulis dan para
pembaca.

 Bagi penulis: Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca


yang efektif dan melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dan berbagai
sumber
 Bagi pembaca: Pembaca dapat mengetahui dan memahami materi yang
dijelaskan Penulis di makalah ini

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam makalah penulis sebagai berikut :

 BAB I Adalah bab pendahuluan. Bab ini berfungsi sebagai gambaran


umum untuk memberikan pola pemikiran dari keseluruhan karya tulis
ilmiah, yaitu latar belakang rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

 BAB II merupakan Isi, dari pernyataan yang akan dijawab penulis di


rumusan masalah makalah ini.

 BAB III Adalah bab penutup. Bab ini terdiri atas kesimpulan, saran-
saran dan daftar pustaka.

3
BAB II

ISI

2.1 Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa Kejayaan Nasional.

2.1.1 Masa Kerajaan

Berdirinya negara kebangsaan Republik Indonesia tidak dapat dipisahkan


dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa
Indonesia.Nilai nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman batu
hingga munculnya kerajaan-kerajaan yang berjaya pada masanya.Menurut sejarah,
kira-kira pada abad ke VII-XII bangsa Indonesia telah mendirikan kerajaan
Sriwijaya di Sumatera Selatan dan kemudian pada abad ke XIII-XVI didirikan
pula kerajaan Majapahit di Jawa Timur.

Kedua zaman itu merupakan tonggak sejarah bangsa Indonesia karena bangsa
Indonesia pada masa itu telah memenuhi syarat-syarat suatu bangsa yang
mempunyai negara. Kedua kerajaan itu merupakan negara-negara berdaulat,
bersatu, serta mempunyai wilayah yang meliputi seluruh nusantara ini. Pada
zaman tersebut, kedua kerajaan itu mengalami kehidupan masyarakat yang
sejahtera.

1. Masa Kerajaan Sriwijaya

 Pada abad ke VII-XII (kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan)


 Bahasa melayu kuno
 Kekuasaan Sriwijaya menguasai selat Sunda (686 M), kemudian selat Malaka
(775 M)
 Cita- cita kesejahteraan bersama “marvuat Vannua Criwijaya Siddhayatra
Subhika” (suatu cita-cita Negara yang adil dan makmur). (Kaelan, 1999: 27).

4
Nilai-nilai budaya bangsa semasa kerajayaan Sriwijaya telah menunjukkan nilai-
nilai Pancasila, yaitu:

1) Nilai sila Pertama, terwujud dengan adanya agama Budha dan Hindu hidup
berdampingan secara damai.
2) Nilai sila Kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti
Harsha). Pengiriman para pemuda untuk belajar di India.
3) Nilai sila Ketiga, sebagai negara maritim, Sriwijaya telah menerapkan negara
kepulauan sesuai dengan konsepsi wawasan nusantara.
4) Nilai sila Keempat , Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang sangat luas,
meliputi Siam (Indonesia sekarang), dan semenanjung Melayu.
5) Nilai sila Kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayaran dan perdagangan, sehingga
kehidupan rakyatnya sangat makmur.

2. Masa Kerajaan Majapahit

 XIII-XVI (kerajaan Majapahit di Jawa Timur)


 Zaman keemasan Majapahit terjadi pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk
dengan Mahapatih Gajah Mada.
 Wilayah kekuasaan membentang dari semenanjung Melayu sampai ke Irian Jaya.

Nilai-nilai budaya bangsa semasa kerajayaan Majapahit telah menunjukkan nilai-nilai


Pancasila, yaitu:
1) Pengamalan Ketuhanan YME telah terbukti pada waktu agama Hindu dan
Budha hidup berdampingan secara damai.
 Empu Prapanca menulis Negarakartagama (1365) yang di dalamnya
terdapat istilah Pancasila.
 Empu Tantular menulis buku Sutasoma dimana terdapat satu slogan
“Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”.
2) Sila kemanusiaan telah terwujud, yaitu hubungan Raja Hayam Wuruk dengan
kerajaan Tiongkok, Ayoda, dan Kamboja.

5
3) Nilai persatuan telah terwujud dengan keutuhan kerajaan, khususnya Sumpah
Palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada yang diucapkannya pada Sidang
Ratu dan menteri2 pada tahun 1331.
4) Nilai musyawarah dan mufakat juga telah dilakukan oleh system
pemerintahan kerajaan Majapahit.
5) Perwujudan nilai keadilan sosial adalah kerajaan sangat menopang
kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

2.1.2 Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Sistem Penjajahan

1. Perjuangan sebelum abad XX

 Latar belakang penjajahan karena sumber daya alam (SDA)


 Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.
 Penjajahan terjadi di setiap daerah yg melahirkan perlawanan: Patimura (1817),
Imam Bonjol di Minangkabau (1822-1837), Diponegoro di Mataram (1825-
1830), Badaruddin di Palembang (1817), Pangeran Antasari di Kalimantan
(1860), Jelantik di Bali (1850), Anang Agung Madi di Lombok (1895), Teuku
Umar, Teuku Cik Di Tiro dan Cut Nya’Din di Aceh (1873-1904), Si
Singamangaraja di Batak (1900).

2. Kebangkitan Nasional 1908

 Membangun kesadaran pentingnya bernegara.


 Dibentuk organisasi politik: Budi Utomo (20 Mei 1908), Serikat Dagang Islam
(1909) berubah menjadi Serikat Islam (1911) dipimpin H.O.S Tjokroaminoto,
Indische Parti (1913) dipimpin Douwes Dekker, Ciptomangunkusumo, Ki Hajar
Dewantara.

3. Sumpah Pemuda 1928

 Dipelopori oleh Muh. Yamin, Kuncoro Purbopranoto, dll.

6
4. Perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang

 Pada tanggal 7 Desember 1942 Jepang masuk ke Indonesia


 Penyerahan Indonesia dari Belanda ke Jepang (peristiwa Kalijati pada tgl 8 Maret
1942).
 Jepang berjanji memberikan kemerdekaan dari penjajah Belanda, tapi
kekejamnya sama halnya dengan Belanda.

2.1.3 Proklmasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

1. Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945

 29 April 1945; Dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia (BPUPKI)
 29 Mei 1945 BPUPKI mengadakan sidang pertama. Beberapa tokoh berbicara
pada sidang tersebut. Ir. Muhamad Yamin: 1) Perikebangsaan, 2)
perikemanusiaan, 3) periketuhanan, 4) perikerakyatan, dan 5) kesejahteraan
rakyat
 1 Juni 1945, Ir Soekarno sidang di hari ketiga. 1) Kebangsaan Indonesia, 2)
Internasionalisme, 3) Mufakat (demokrasi), 4) Kesejahteraan sosial, 5)
Ketuhanan YME. Dan pada tanggal itu BPUPKI mengesahkan Pancasila sebagai
dasar negara.
 Piagam Jakarta (22 Juni 1945). Sembilan tokoh ialah Ir Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, Mr. A.A.Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdulkahar Moezakir, Haji
Agus Salim, Mr. Achmad Soebardjo, K.H. Wachid Hasjim, dan Mr. Muh.
Yamin. Piagam Jakarta dengan rumusan Pancasila yaitu:
1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya,
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3) Persatuan Indonesia,
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan,

7
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 10 – 16 Juli 1945; Menetapkan Rancangan UUD 1945.

2. Proklamasi kemerdekaan dan pengesahan UUD 1945

 9 Agustus 1945; BPUPKI dibubarkan karena telah menyelesaikan tugasnya dan


dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
 17 agustus naskah proklamasi kemerdekaaan Indonesia.
 18 Agustus 1945; PPKI mengesahkan dan menetapkan Pembukaan UUD 1945
dan UUD 1945, memilih dan mengangkat Ketua dan Wakil PPKI (Ir. Sukarno
dan Drs. Mohamad Hatta) masing-masing menjadi Presiden dan Wakil Presiden,
Pekerjaan Presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Komite Nasional Pusat
(KNP).

3. Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

 27 Desember 1949 tentang Konstitusi RIS (1949-1950):


1) Ratu Belanda Juliana menandatangani piagam pengukuan kedaulatan
Republik Indonesia Serikat (RIS) di Amsterdam.
2) Pancasila sebagai dasar falsafah negara dalam Mukadimah Konstitusi RIS
1945 dengan perumusan yaitu; 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Peri
Kemanusiaan, 3. Kebangsaan, 4. Kerakyatan dan 5. Keadilan Sosial.
 1950 tentang UUDS (1950 – 1959); Pembubaran RIS karena Indonesia lebih
cocok negara kesatuan (Unitary State), bukan negara serikat (Federation State).
 1959 tentang Dekrit Presiden; kembali Ke UUD 1945 karena Badan Konstituante
hasil pemilu 1955 tidak berhasil memantapkan UUD yang baru pengganti UUDS
1950,

8
2.2. Nama Pancasila dan Rumusannya yang Autentik

2.2.1 Nama Pancasila

Arti Pancasila terbagi menjadi dua, yaitu secara Etimologis dan


Terminologis.

Secara Etimologis, nama pancasila berasal dari Bahasa Sanskerta,


yaitu Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila diperkenalkan pada 1 Juni
1945 oleh Muhammad Yamin dan disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945 yang ditandangani oleh Ir.Soekarno.

Sedangkan Pancasila secara terminologis ialah Pancasila sebagai


dasar negara yang sah dan telah tercantum dalam pembukaan UUD
1945 alinea ke 4

Berikut ini pengertian pancasila menurut para ahli:

1. Menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia,


sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar
falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta
sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

2. Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca yang berarti
lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau pengaturan tingkah laku
yang penting dan baik. Dengan demikian pancasila merupakan lima dasar
yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.
3. Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang
turun menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan

9
barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih
luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

2.2.2 Rumusan Autentik

Pancasila sebagai dasar negara dari negara kesatuan republik Indonesia


telah diterima secara luas dan telah bersifat final. Hal ini kembali
ditegaskan dalam ketetapan MPR NO.XVIII/MPR/1998 tentang
pencabutan ketetapan majelis permusyawaratan rakyat republik Indonesia
NO.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan
Pancasila (Eka Prasetya pancakarsa) dan penetapan tentang penegasan
Pancasila sebagai dasar negara dalam ketetapan MPR NO.1/MPR/2003
tentang peninjauan terhadap materi dan status hukum ketetapan majelis
permusyawaratan rakyat sementara dan ketetapan majelis
permusyawaratan rakyat republik Indonesia tahun 1960 sampai dengan
tahun 2002.

Selain itu Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil kesepakatan


bersama para pendiri bangsa yang kemudian sering disebut sebagai sebuah
perjanjian luhur bangsa Indonesia

Berikut ini merupakan rumusan yang berasal dari Ir.Soekarno,Dr.Soepomo, dan


Mr.Moh Yamin

Rumusan 1: Ir.Soekarno

Selain Muhammad Yamin dan Soepomo, beberapa anggota BPUPKI juga


menyampaikan usulan dasar negara diantaranya adalah Ir.Soekarno ini
disampaikan pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari lahir Pancasila
namun masyarakat bangsa Indonesia ada yang tidak setuju dengan mengenai
Pancasila yaitu ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya lalu diganti bunyinya menjadi ketuhanan yang maha esa.

10
Usul Soekarno sebenarnya tidak hanya satu melainkan tiga buah usulan calon
dasar negara yaitu 5 prinsip, tiga prinsip dan satu prinsip. Soekarno pulalah yang
mengemukakan dan menggunakan istilah "Pancasila” ( secara harfiah berarti lima
dasar) pada rumusannya ini atas saran seseorang ahli bahasa (Muhammad Yamin)
yang duduk di sebelah Soekarno. Oleh karena itu rumusan Soekarno di atas
disebut dengan Pancasila Trisila dan ekasila

1. Rumusan Pancasila
- Kebangsaan Indonesia nasionalisme
- Internasionalisme peri kemanusiaan
- Mufakat demokrasi
- Kesejahteraan sosial
- Ketuhanan yang berkebudayaan
2. Rumusan Trisila
- Sosio nasionalisme
- Sosio demokratis
- Ketuhanan

3. Rumusan ekasila
- Gotong-royong

Rumusan 2 : Dr. Soepomo

Pada tanggal 31 Mei 1945 Soepomo menyampaikan rumusan dasar negara nya
namun rumusan ini tidak disertai penyebutan nama dasar negara yaitu:

- Persatuan kekeluargaan
- keseimbangan lahir dan batin
- musyawarah
- keadilan rakyat

11
Rumusan 3:Mr.Muhammad Yamin

Pada sesi pertama persidangan BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei 1 Juni
1945 beberapa anggota BPUPKI diminta untuk menyampaikan usulan mengenai
bahan-bahan konstitusi dan rancangan dan dapat 2 blueprint “negara republik
Indonesia yang akan didirikan pada tanggal 29 Mei 1945 Mr Muhammad Yamin
menyampaikan usul dasar negara dihadapan sidang pleno BPUPKI baik dalam
pidato maupun secara tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI.

Berikut rumusan yang disampaikan dalam bentuk tertulis:

- Ketuhanan Yang Maha Esa


- Kebangsaan
- Persatuan Indonesia
- Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Baik dalam kerangka uraian pidato maupun dalam presentasi lisan Muhammad
Yamin mengemukakan lima calon dasar negara yaitu:

- Peri kebangsaan
- Peri kemanusiaan
- Peri ketuhanan
- Peri kerakyatan
- Kesejahteraan rakyat

12
2.3 Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
untuk Masa Depan

2.3.1 Esensi dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa


Depan.
Esensi sering diartikan sebagai sebuah hakikat atau inti sari dari sesuatu
yang membuatnya menjadi pentng atau bernilai. Jadi bila dimasukkan
dengan konteks Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
untuk Masa Depan, berarti karakteristik dasar dan paling penting yang
memberikan identitas. Berikut beberapa contohnya:
1. Esensi dari Pancasila sebagai identitas bangsa.
2. Esensi dari Pancasila sebagai membetuk generasi kepribadian
bangsa.
3. Esensi dari pancasila sebagai pedoman pandangan hidup bagi
bangsa Indonesia.
4. Eseensi dari pancasila perjanjian para luhur.
2.3.2 Urgensi dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa
Depan.

Istilah urgensi sendiri menunjuk pada sesuatu yang mendorong kita,


dimana memaksa kita untuk diselesaikan segala sesuatu yang terjadi
pada saat itu, singkatnya berarti hal penting yang mendesak. Maka itu,
maksud urgensi dalam konteks judul diatas adalah hal penting apa yang
kita lakukan agar tidak terjadi pengulangan sejarah yang negatif untuk
Indonesia pada masa mendatang.

Hal ini sangat berhubungan dengan penerus bangsa yang mana mereka
sebagai subjek, akan meneruskan perjuangan tokoh-tokoh pendahulu
dan tidak mengulangi kesalahan yang sama terhadap kepada tanah air
kita sebagai objek yaitu Negara Indonesia. Penerus bangsa yang akan
kami maksud berdasakan jenjang pendidkan yaitu Mahasiswa di

13
perguruan tinggi. Berikut beberapa contoh urgensi pendidikan pancasila
di perguruan tinggi:

1.Urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar


mahasiswa tidak tercabut dari akar budayanya sendiri.

2.Agar Mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam


berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

3. Melalui pendidikan Pancasila, dapat memperkokoh jiwa


kebangsaan mahasiswa

4.Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa sebagai calon pemimpin


bangsa agar tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang
negatif.

14
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan


telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah
perjuangan bangsa Indonesia, dengan melihat pengalaman bangsa-
bangsa lain, dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia,
dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan-
gagasan besar bangsa kita sendiri. Negara Republik Indonesia memang
tergolong muda dalam barisan negara-negara di dunia. Tetapi bangsa
Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yang tua, melalui
gemilangnya kerajaan-kerajaan di Indonesia, kemudian mengalami
masa penjajahan tiga setengah abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sejarah perjuangan bangsa untuk merebut kembali kemerdekaan


nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajajahan itu sendiri.
Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbagai jalan telah
ditempuh dengan cara yang berbeda-beda, mulai dengan cara yang
lunak sampai cara yang keras, mulai dari gerakan kaum cendikiawan
yang terbatas sampai pada gerakan yang menghimpun kekuatan rakyat
banyak, mulai dari bidang pendidikan, kesenian daerah, perdagangan
sampai pada gerakan-gerakan politik. Bangsa Indonesia lahir sesudah
melampaui perjuangan yang sangat panjang, dengan memberikan
segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan.

Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya


sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau,

15
tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang, yang secara
keseluruhan membentuk kepribadiannya sendiri. Sebab itu bangsa
Indonesia lahir dengan kepribadiaannya sendiri, yang bersamaan
dengan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan
sebagai pandangan hidup dan dasar negara, “Pancasila”.

3.2 Saran

Mengingat besarnya perjuangan bangsa Indonesia meraih


kemerdekaan, maka perlu adanya kesadaran sedalam-dalamnya bahwa
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia serta merasakan bahwa Pancasila adalah sumber kejiwaan
masyarakat dan negara Republik Indonesia, Rakyat Indonesia
menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.

Oleh karena itu, pengamalannya harus dimulai dari setiap warga


negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas
akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di
daerah. Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
dan dasar negara akan mempunyai arti nyata bagi manusia Indonesia
dalam hubungannya dengan kehidupan kemasyarakatan dan
kenegaraan. Untuk itu, perlu usaha yang sungguh-sungguh dan terus-
menerus serta terpadu demi terlaksananya penghayatan dan
pengamalan Pancasila

16
Daftar Pustaka

Hasriani06. 2016. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila


Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indoensia untuk Masa Depan
https://www.coursehero.com/file/pv0nlh/E-Mendeksripsikan-Esensi-
dan-Urgensi-Pancasila-dlam-Kajian-Sejarah-Bangsa/ Diakses pada
16 Oktober 2020 pukul 20:15
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumusan-rumusan_Pancasila
http://stiebanten.blogspot.com/2011/10/nilai-nilai-pancasila-pada-
kejayaan.html
tim dosen pendidikan Pancasila,2019. Pendidikan Pancasila.
Bandung: CV.Maulana Media Grafika
Nakasima Michio. 2013. Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Bangsa http://yanti41.blogspot.com/2013/11/pancasila-dalam-konteks-
sejarah.html Diakses pada 26 Oktober 2020 pukul 12:09
https://minio1.123dok.com/dt03pdf/123dok/pdf/2017/06_02/trfkhb159
1456723.pdf?X-Amz-Content-Sha256=UNSIGNED-PAYLOAD&X-
Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-
Credential=HBT28R878GBP52A279VA%2F20201018%2F
%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20201018T144129Z&X-
Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-Expires=600&X-Amz-
Signature=5ab6036c9b0d8050e5d61fbbcd6a5955e4cf164ef340fe0d40
56617c86ccfb68

17

Anda mungkin juga menyukai