Anda di halaman 1dari 4

Pengertian bank adalah  

suatu badan usaha yang bergerak di bidang keuangan


atau jasa keuangan. Produk utama yang biasa dilayani berupa simpaan giro, tabungan
maupun deposito. Bank juga digunakan sebagai tempat untuk simpan pinjam atau
kredit bagi warga masyarakat yang membutuhkan dana pinjaman. Fungsi lain dari
bank adalah sebagai tempat pertukaran mata uang, perpindahan uang (transfer),
sebagai tempat pembayaran maupun setoran.

Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu BANCO  yang berarti bangku. Bangku
disini dimaksudkan sebagai meja operasional para bankir jaman dahulu dalam
melayani seluruh nasabahnya. Istilah bangku ini kemudian menjadi populer dengan
nama BANK.
 Pengertian bank menurut Kasmir : 2003
 Arti bank menurut Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang perbankan (pasal 1 ayat 2)
 Definisi bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 23 tahun
1999
 Pengertian bank menurut Abdullah (2005) 
 Menurut Wikipedia, Pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi
keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan
uang, peminjaman uang, dan menerbitkan promes atau banknote.

FUNGSI BANK
Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau
fungsi Financial Intermediary. Fungsi bank ini dikemukakan oleh Susilo, Triandoro
dan Santoso (2006:9).

Fungsi utama bank secara spesifik dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Agent of Trust
2. Agent of Development 
3. Agent of Service
Penjelasan masing-masing akan kami jabarkan sebagai berikut:

Agent of Trust

Kepercayaan adalah kunci dan dasar utama kegiatan perbankan ini ( trust).
Kepercayaan disini meliputi kegiatan menghimpun dana dari masyarakat maupun
dalam penyalurannya kembali ke masyarakat atau bank lain. Kunci utama masyarakat
mau menitipkan dana yang mereka miliki kepada bank apabila sudah dilandasi atas
dasar kepercayaan kepada bank tersebut. Masyarakat sudah yakin dan percaya dana
yang mereka titipkan akan aman dan dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya
ketakutan bank akan bangkrut atau tidak bisa diambil kembali. Begitu pula bank
dalam menyalurkan dana titipan tersebut untuk dipinjamkan kepada debitur juga
atas asas kepercayaan. Dimana bank tidak akan khawatir debitur akan
menyalahgunakan dana yang telah dipinjamkan kepada mereka karena bank percaya
debitur memiliki kemampuan untuk membayar sesuai perhitungan yang masuk akal.
Dan bank percaya bahwa debitur akan memiliki niat untuk membayar meskipun saat
jatuh tempo.

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan


memberikan balas jasa kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa
bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan dan lain-lain. Semakin tinggi balas jasa yang
diberikan akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya

Agent of Develompment

Sektor riil dan sektor moneter adalah dua hal perekonomian yang tidak dapat
dipisahkan, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Jika salah satunya bekerja
kurang baik maka berpengaruh juga pada kurang baik pada sisi lainnya.
Disini bank difungsikan memberikan kegiatan yang memungkinkan masyarakat
melakukan investasi, distribusi serta konsumsi/jasa dimana semua kegiatan
tersebut tidak dapat terpisahkan dari penggunaan uang. Jika semua kegiatan itu
berjalan lancer tentu akan banyak membantu dalam pembangunan perekonomian
masyarakat.

Agent of Service

Selain kegiatan utama bank menghimpun dan menyalurkan uang, bank juga
memberikan penawaran jasa perbankan lainnya kepada masyarakat. Jasa yang
ditawarkan bank ini erat dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
Jasa disini berupa pengiriman uang, barang berharga, pemberian jaminan bank
maupun penyelesaian tagihan.
Fungsi bank umum oleh Crosse & Hempel : 1980
1. Penciptaan Uang
2. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
3. Penghimpunan dana simpanan masyarakat
4. Mendukung kelancaran transaksi internasional
5. Penyimpanan barang-barang berharga
6. Pemberian jasa-jasa lainnya
JENIS-JENIS BANK
Menurut Undang-Undang Perbankan, praktek perbankan di Indonesia dibagi menjadi
beberapa jenis bank yang dilihat dari berbagai segi yaitu jenis bank dilihat dari segi
fungsinya, kepemilikannya, status, dan dari segi cara menentukan harganya. Kami
akan kupas satu-persatu sebagai berikut:

Jenis bank dilihat dari segi fungsinya


Dijelaskan dalam Undang-Undang No 7 tahun 1992 kemudian ditegaskan dalam
Undang-Undang Perbankan No 10 tahun 1998, maka jenis perbankan terdiri dari tiga
jenis yaitu Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

1. Bank Sentral, yaitu sebuah badan keuangan miliki negara yang diberikan tanggung
jawab untuk mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan lembaga-lembaga keuangan
dan menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan tersebut akan menciptakan
tingkat kegiatan ekonomi yang stabil
2. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha perbankan secara
konvensional dan atau berdasar prinsip syariah islam yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat umum disini adalah
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada dan beroperasi hampir di seluruh
wilayah Indonesia. Bank Umum kemudian dikenal dengan sebutan bank komersil
(commercial bank).

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan


perbankan secara konvensional maupun prinsip syariah islam dimana dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintasp pembayaran. Kegiatan BPR
lebih sempit daripada bank umum dimana hanya melayani penghimpunan dana dan
penyaluran dana saja. Bahkan dalam menghimpun dana BPR dilarang menerima
simpanan giro. Dalam wilayah operasipun BPR juga dibatasi operasinya pada wilayah
tertentu. Larangan lain yaitu tidak ikut kliring dan transaksi valuta asing.
Jenis Bank dilihat dari Kepemilikannya
Kepemilikan bank dapat dilihat dari akta pendirian dan penguasaan. Jika dilihat dari
kepemilikannya, maka jenis bank dapat dibagi menjadi bank milik pemerintah, bank
milik swasta nasional, bank milik asing dan bank campuran.
 Contoh Bank Milik Pemerintah: Bank Negara Indonesia,Bank Rakyat
Indonesia,dan Bank Tabungan Negara.
 Contoh Bank Milik Swasta Nasional: Bank Muamalat, Bank Central Asia, dan
Bank Danamon.
 Contoh Bank Milik Asing: City Bank, dan Standard Chartered Bank.
 Contoh Bank Campuran: Mitsubishi Buana Bank, Interpacifik Bank, dan Bank
Sakura Swadarma.

Jenis Bank dilihat dari Status


Status yang menjadi acuan pembagian jenis bank disini yang dimaksud adalah ukuran
kemampuan bank dalam melayani masyarakat dalam segi jumlah produk, modal serta
kualitas pelayanan. Maka dilihat dari status bank, maka bank dibagi menjadi bank
devisa dan bank non devisa.
Bank Devisa merupakan bank yang dapat melakukan transaksi ke luar negeri atau
kegiatannya berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan contohnya:
transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, pembukuan clan
pembayaran Letter of Credit dan transaksi luar negeri lainnya.
Bank Non Devisa merupakan bank yang mempunyai hak untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa namun wilayah operasinya dibatasi untuk negara-
negara tertentu saja.

Jenis Bank dilihat dari Cara Menentukan Harga


1. Bank yang berdasar prinsip konvensional
Bank ini menerapkan metode penetapan harga sesuai tingkat suku bunga ( spread
base) dan metode fee base (menghitung biaya-biaya yang dibutuhkan).
2. Bank yang berdasar prinsip syariah
Bank ini menerapkan aturan perjanjian sesuai hukum Islam antara bank dengan
pihak lain dalam menyimpan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan lainnya. Dalam
menentukan harga, bank syariah menerapkan prinsip syariah sebagai berikut:
 Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
 Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)
 Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan ( murabah)
 Pembiyaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ( ijarah)
 Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa
dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtana

Anda mungkin juga menyukai