Resusitasi
Resusitasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Asfiksia Neonatorium
a. Konsep Dasar
dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir (Ai
dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang
Eka, 2013:296).
pernafasan secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir atau
b. Klasifikasi Asfiksia
8
http://repository.unimus.ac.id
9
menjadi:
1) Vigorous baby
tindakan istimewa
2) Moderate
asphyksia Skor
APGAR 4-6
3) Severe asphyksia
Skor APGAR 0-
terdiri dari :
secara terkendali.
http://repository.unimus.ac.id
10
http://repository.unimus.ac.id
otot kurang baik atau baik, sianosis, refleks iritabilitas tidak ada
e) Anemia berat
f) Cacat bawaan
g) Trauma
a) Kekurangan O2 :
dan panggul
(5) Pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada
waktunya
disfungsi uteri)
gangguan aliran pada tali pusat seperti : lilitan tali pusat, simpul
persalinan.
gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir,
1) Faktor Ibu
TBC, HIV)
3) Faktor Bayi
d. Patofisiologi
parsial rendah.
alveoli.
arteriosus menurun.
paru.
menyempit.
menjadi kemerahan.
arteriol berelaksasi.
oksigen.
berkurang.
kematian.
Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak
fungsi jantung.
c) Kejang
d) Penurunan kesadaran
teratur
e. Diagnosis
turunnya PH. Apabila PH itu turun sampai bawah 7,2 hal ini
berikut ini:
e) BBLR
3) Pemeriksaan penunjang
b) PaCO2 > 55 mm H2
c) pH < 7,30
f. Komplikasi
perifer.
berbagai organ :
palsiserebralis
5) Hematologi : Dic
g. Penatalaksanaan
Asfiksia meliputi :
1) Tindakan Umum
2) Tindakan Khusus
a) Asfiksia Berat
Berikan o2 dengan tekanan positif dan intermenten
b) Asfiksia Sedang/Ringan
h. Cara Resusitasi
Gambar 2.1
b) Alat penghisap
Gambar 2.2
d) Oksigen
Gambar 2.4
e) Alat intubasi
Gambar 2.5
f) Obat-obatan
Prinsip-prinsip resusitasi yang efektif :
Langkah-langkah resusitasi :
spontan :
mengurangi evaporasi.
hidung.
BB secara IV.
DJ <60 DJ ≥60
Lakukan ventilasi tekanan positif *
Lakukan kompresi dada
Pertimbangan kemungkinan
ventilasi tekanan positif.
Hipovotemia
Asidosis metabolik
2.2 Bagan Bayi dengan Air ketuban r mekonium
berat
Ya Tidak jernih
(air ketuban bercampur mekonium)
Tidak
2. Kegawatdaruratan
a. Definisi
1) Menghormati Pasien :
2) Kelembutan :
sedikit mungkin.
3) Komunikatif :
sangatlah penting.
4) Hak Pasien :
a) Hak-hak pasien harus di hormati, seperti penjelasan dalam
pasien.
5) Dukungan Keluarga
keluarga pasien.
informasi.
berikut :
1) Sesak nafas
4) Malas minum
6) Kurang aktif
1) Sulit minum
3) Perut kembung
4) Periode apneu
6) Merintih
7) Perdarahan
8) Sangat kuning
Segera setelah lahir letakkan bayi diatas kain bersih dan kering
di dekat ibu atau disebelah ibu) pastikan area tersebut bersih dan
segera lakukan resusitasi bayi baru lahir (Ai yeyeh & Lia, 2013:6).
Skor 0 1 2
>100 x/menit
Pulse (heart rate) Tidak ada <100 x/menit
atau frekuensi
jantung
rangsangan)
1) Ikterus/Hiperbilirubinemia
Ikterus/Hiperbilirubinemia :
keadaan hiperbilirubinemia.
(6) Gejala ini dapat terjadi antara 25% - 50%, pada seluruh
prematur.
(7) Walaupun kuning pada bayi baru lahir merupakan
tubuh.
indirek.
(4) Ikterus pada bayi baru lahir akan terjadi pada kasus
c) Klasifikasi
bilirubin 5,0 mg %.
bilirubin 9,0 mg %.
bilirubin 11,4 mg %.
16,0 mg %.
sebagai berikut :
kedinginan.
Light therapy).
2) Infeksi/Sepsis
tubuh sendiri.
bahkan kematian.
berat.
organ tubuh.
(1) Pengantar :
bervariasi.
c) Penyebab sepsis :
(1) Pengantar :
bulan.
dipermukaan
kulit untuk masuk ke dalam tubuh dan
menyebabkan infeksi.
kehamilan, persalinan.
persalinan).
meningitis.
BBL
Etiologi
Penilaian Awal :
Frekuensi Jantung
Tonus Otot
Pernafasan
Refleks
Warna Kulit
Sumber : Modifikasi Ai yeyeh & Lia (2013:7), Vidia & Pongki (2016:364)
2.4 Pathway
Asfiksia
Asfiksia Berat Skor APGAR 0-3 Asfiksia Sedang Skor APGAR 3-4 Asfiksia Ringan Skor APGAR 5-7
Tindakan Umum :
Bersihkan Jalan Nafas
Rangsang Reflek Pernafasan
Mempertahankan Suhu Tubuh
1. Pengertian
evaluasi.
yang tepat adalah data yang relefan dengan situasi yang sedang
anggota keluarga.
relefan.
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
Pengkajian Data
Umur : 2 jam
Umur : 33 tahun
dst.
b. Langkah II (kedua) : Interpretasi Data
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
potensial
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
konsultasi
dengan tim kesehatan lain. Bidan mengevaluasi situasi setiap
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
tubuh bayi.
bayi.
liter/menit.
sama disetujui oleh bidan maupun wanita itu agar efektif, karena
atau tidak. Oleh karena itu tugas dalam langkah ini termasuk
asuhan pasien yang tidak lengkap dan mungkin juga tidak aman.
yang
beirisi tentang sasaran/target dan hasil yang akan dicapai,
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
Perencanaan :
4) Pemasangan o2.
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
Pelaksanaan :
4) Memasang o2.
kering.
belum efektif.
perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif
Contoh kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
Evaluasi :
4) o2 telah terpasang.
handuk.
2012:103).
a. Kewenangan Bidan
Praktik Bidan.
1) Pasal 9
berencana.
2) Pasal 11
merujuk;
perujukan;
Bidan.
dengan 1 bulan.
Pengetahuan Dasar
bulan.
g. Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti :
h. Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti :
sampai 1 bulan.
Ketrampilan Dasar :
hypoglicemi.
Ketrampilan Tambahan :
kematian bayi.
kegawatdaruratan.
remaja putri, wanita pranikah, wanita selama masa hamil, bersalin dan
nifas, wanita pada masa interval dan wanita menoupose (Mufdlilah, et al.
2012:103).
a. Tujuan
asfiksia neonatorum.
b. Pernyataan Standar
tepat.
c. Hasil
d. Prasyarat
resusitasi.
persalinan.
bersih dan aman bagi bayi baru lahir, seperti air bersih, sabun
jam.
e. Proses
Bidan harus :
lahir.
bernafas cepat dan dangkal, pucat atau biru dan / atau lemas.
baik.
ditengadahkan.
c) Pilih masker yang ukurannya sesuai ( no.0 untuk bayi yang
dan hidung.
sungkup.
60 kali/menit.
(2) Periksa hidung dan mulut apakah ada darah, mucus atau
tekanan ventilasi.
bernafas spontan).
8) Kompresi Dada :
berbanding 1 ventilasi.
tulang rusuk bayi masih peka dan mudah patah, jantung dan
mendekap bayinya).
10) Perhatiakan warna kulit bayi, pernafasan, dan nadi bayi selama
2 jam. Ukur suhu tubuh bayi setiap jam hingga normal (36,5 C-
37,5 C).
11) Jika kondisinya memburuk, rujuk ke fasilitas rujukan terdekat,
Jika ada tanda- tanda sakit atau kejang, bayi harus segera
f. Riset Membuktikan :
otak hebat.
g. Tindakan :
1) Menepuk bokong
4) Mendilatasi sfingterani
5) Kompres dingin/panas
6) Meniupkan oksigen atau udara dingin ke muka atau tubuh bayi
h. Akibat :
6) Hipotermi
i. Prinsip-prinsip resusitasi :
1) Airway/Saluran nafas
dahulu.
2) Breath/nafas
3) Circulation/sirkulasi
j. Ingat :
yang sesuai.