Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

PADA Tn.S DENGAN RPK (RESIKO PERILAKU KEKERASAN)


DI WISMA PUNTADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

Di Susun Oleh :
Ahmad Alvian
72020040007

Di Susun Oleh :

Nama : M Faoriza Afoni


NIM : 72020040064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
Nama klien : Tn.S
Umur : 38 tahun
Pertemuan ke :1
Lingkungan : Tenang dan nyaman
Tujuan interaksi : membant klien mengidentifikasi perilaku kekerasan dan mengontrol perilaku kekerasan dengan
cara fisik (relaksasi nafas dalam).
Status interaksi : Timbal balik
Deskripsi klien : Pengkajian dari UPI didapatkan pasien marah-marah sudah 1 bulan, merusak alat rumah tangga,
memukul orang lain, mudah tersinggung, bicara sendiri, melamun, dan malu bicara dengan temannya.

Oleh:
Nama mahasiswa : M Faoriza Aftoni
Tanggal : 15 Februari 2021
Jam : 09.30
Ruang : Wisma Puntadewa

Komunikasi verbal Komunikasi Non Analisa berpusat Analisa berpusat Rasional


verbal pada perawat pada klien
P: Assalamualaikum P: Tersenyum duduk Penuh percaya diri Salam dan
ibu, perkenalkan saya menghadap klien. dan senang bertemu perkenalan
perawat faoriza. Bisa (sikap terapeutik). dengan klien. merupakan langkah
dipanggil faoriza. Ini awal untuk membina
dengan bapak siapa hubungan saling
ya? percaya
K: Ekspresi datar, Klien bersikap
K: Waalaikumussalam wajah tegang. terbuka kepada
mba. Saya bapak S. perawat.
P: Mempertahankan Menanyakan
P: Bagaimana perasaan sikap terapeutik perasaan merupakan
bapak hari ini? suatu bentuk
K: Ekspresi wajah Klien mulai terbuka kepedulian
K: Saya merasa tegang menceritakan
jengkel karena teringat masalanya
suami saya mas.
P: Mempertahankan Menunjukkan sikap Sikap caring dapat
P: Oh iya , apa yang sikap terapeutik peduli kepada klien memberikan
membuat bapak bisa kenyamanan pada
dibawa ke RSJ ini? klien.
K: Ekspresi wajah Klien terbuka Alasan masuk
K: Saya juga tidak tegang saat kepada perawat merupakan kunci
tahu mas. Dirumah mencritakan tentang masalahnya utama menentukan
saya mengalami masalahnya. masalah
pertengkaran dengan keperawatan
istri saya karena setiap
saya istri saya tidak
mau merawat orang
tua dan anak saya.
P: Mempertahankan Menunjukkan sikap Respon saat marah
P: O iya pak, lantas sikap terapeutik peduli kepada klien dapat memperkuat
apa yang bapak data dalam
lakukan saat penentuan masalah
mengalami keperawatan
pertengkaran tersebut? K: Ekspresi wajah Klien terbuka
tegang saat kepada perawat
K: Saya memecahkan mencritakan tentang masalahnya
piring, gelas, dan alat masalahnya.
rmah tangga lainnya. P: Mempertahankan Menunjukkan sikap Pertanyaan ini
sikap terapeutik peduli kepada klien merupakan awal dan
P: Apakah dengan menggali
respon seperti itu rasa penyelesaian
marah bapak dapat masalah pasien
berkurang? K: Tatapan mata Klien mulai nyaman
tajam menceritakan
K: Tidak mas, emosi masalahnya
saya semakin
memuncak. P: Mempertahankan Menunjukkan sikap Menjelaskan tujuan
sikap terapeutik peduli kepada klien dilakukannya
P: Baik pak, kehadiran interaksi
saya disini akan
membantu
menyelesaikan
masalah yang bapak
alami,
K: Menunjukkan Klien senang dengan
ketersediaaan. ungkapan perawat
K: Iya mas. P: Mempertahankan Menunjukkan sikap melakukan validasi
sikap terapeutik peduli kepada klien masalah beserta
P: bapak tadikan dan ingin membantu kontrak interaksi
bercerita bahwa jika menyelesaikan
marah tidak tau cara masala yang
menurunkan tingkat dialaminya.
emosi, maka
pertemuan kita kali ini
saya akan mengajarkan
cara mengontrol mara
dengan nafas dalam. K: Menunjukkan Klien merasa dirinya Ketersediaan klien
Apakah bapak ketersediaan diperhatikan oleh merupakan kunci
bersedia? perawat dari pengajaran SP,
P: Mempertahankan Memberikan kontrak waktu,
K: Iya mas saya sikap terapeutik penawaran kepada tempat, dan topic
bersedia. klien adar klien pembicaraan sangat
merasa nyaman saat penting untuk
P: Baik pak. Kita akan berinteraksi memberi kepastian
berbincang disini saja pada klien
nggi pak. bapak mau K: Mengemukakan Klien merasa dirinya
berapa lama? 10 menit pilihan dengan nada diperhatikan oleh
atau 15 menit? suara rendah. perawat
P: Mempertaankan Menyebutkan Agar klien tau
K: Saya ma 10 menit sikap terapeutik kembali kontrak bahwa ia sudah
saja mas. yang telah dibuat menyetujui kontrak
dengan perawat
P: Nggih pak. Kita
akan berbincang
tentang cara
mengontrol marah Klien merasa dirinya
dengan nafas dalam K: Menunjukkan diperhatikan oleh
nggih pak. Tempatnya ketersediaan perawat
disini, untuk waktunya P: Mempertahankan Memberikan Diharapkan selama
10 menit. sikap terapeutik penawaran sebelum interaksi tidak ada
interaksi insiden tiba-tiba
K: Iya mas. meninggalkan
pembicaraan yang
P: Sebelumnya apakah ingin ketoilet/minum
bapak ingin ke toilet K: Menunjukkan Klien merasa dirinya
atau minum terlebih ketersediaan diperhatikan oleh
daulu sebelum kita P: Mempertahankan Menjelaskan perawat Agar klien dapat
mulai berbincang lagi? sikap terapeutik dan pengertian, tujuan mengetaui
mengamati respon dan cara latihan pengertian, tjuan dan
K: Tidak mas pasien nafas dalam cara latihan nafas
dalam
P: bapak, Cara
mengontrol mara yang
pertama adalah dengan
latihan nafas dalam.
Latian ini merupakan
latihan paling dasar
untuk mengontrol
marah bapak.
Tujuannya adalah
untuk menurunkan
tingkat emosi dengan
cara merilekskan otot-
otot tubuh. Latihan
nafas dalam ini
dilakukan dengan cara
menarik nafas melalui
hidung ditahan selama
3 hitngan dan
dihembuskan perlahan
melalui mulut.
Sebelum saya
mempraktikkan cara K: klien tampak Klien merasa dirinya
latihan nafas dalam, memperhatikan diperhatikan oleh
ada yang ingin bapak perawat perawat
tanyakan? P: Mempraktikkan Mendemonstrasikan Diarapkan klien
cara melakukan secara langsung di akan memahami cara
K: Tidak mas. latihan nafas dalam depan klien yang diajarkan
dan mengamati perawat
respon klien.
P: Baik pak, jadi
caranya adala kita tarik
nafas lewat hidung,
tahan 3 hitungan dan
hembuskan lewat
mulut. Cara ini dapat K: Memperatikan Keingintahuan klien
dilakukan 3 kali/ perawat cukup tinggi
sampai marah dan P: Mempertahankan Memberi Agar klien dapat
emosi bapak reda. sikap terapeutik dan kesempatan kepada mencoba melakukan
mengamati respon klien untk mencoba teknik latihan nafas
K: Iya mas. pasien teknik yang tela dalam
diajarkan
P: Bagaimana pak?
bapak sudah paham? K: Mempraktikkan Klien bersedia
Coba sekarang bapak sesuai yang diajarkan mempraktikkan
ulangi apa yang telah perawat didepan perawat
saya peragakan tadi.
K: Baik mas. Saya
coba ya. P: Menunjukkan Reinforcement Agar klien merasa
ekspresi senang dan positif perlu dirinya dihargai oleh
mengacungkan kedua diberikan kepada perawat
ibu jari kliien

P: Wah bagus sekali


pak. Panjenengan
sudah bisa K: Ekspresi klien Klien kooperatif
mempraktikkan senang
dengan benar cara
latihan nafas dalam P: Mempertahankan Melakukan evaluasi Agar mengetahui
sikap terapeutik perasaan perbedaan respon
K: Alhamdulillah. pasien sesuda
Terimakasih mas. interaksi

P: Oke pak, bagaimana


perasaan bapak setelah K: Ekspresi klien Respon pasien Respon positif
berbincang dengan senang positif terhadap mempengaruhi
saya dan latihan nafas interaksi keberhasillan
dalam? interaksi
P: Mempertahankan Melakukan evaluasi Agar mengetaui
K: Alhamdulillah saya sikap terapeutik subjektif pada klien apaka kien masih
senang dan merasa mengingat hal yang
lebih rileks tadi dijelaskan

P: Alhamdulillah ya K: Ekspresi klien Klien mengingat


pak. bapak masih ingat senang dengan baik
kita tadi berbincang
tentang apa?
P: Mempertahankan Melakukan evaluasi untuk mengetahui
K: Masih mas. sikap terapeutik dan objektif pada klien apakah klien masih
Tentang latihan nafas mengamati respon disertai dapat
dalam. pasien reinforcement positif mempraktikkan hal
yang baru saja
P: Bagus pak masih diajarkan dan
ingat ya. Sekarang K: Ekspresi klien Klien dapat mengargai atas
coba praktikkan rileks dan tampak mempraktikkan pencapaian klien
kembali cara latihan mempraktikkan ulang dengan benar
nafas dalam. P: Menunjukkan Reinforcement Agar klien merasa
ekspresi senang dan positif perlu dirinya dihargai oleh
K: Iya mas. Saya mengacungkan kedua diberikan pada klien perawat
praktikkan lagi ibu jari.
K: Ekspresi klien
P: Wa bagus pak, senang
bapak dapat P: Menunjukkan Menyampaikan RTL Agar klien dapat
mempraktikkan ekspresi peduli (Rencana tindal menerapkan teknik
dengan benar. kepada klien. lanjut) nafas dalan saat
ingin mara
K: Terimakasih mas.

P: bapak, jika ibu


merasa jengkel dan
ingin marah. bapak K: Ekspresi
bisa melakukan teknik menunjukkan
latihan nafas dalam ya ketersediaan
pak. bapak harus dapat
mengontrol emosi P: Mempertahankan Membuat kontrak Agar klien
bapak. sikap terapeutik tanpa topik, wakt, dan mendapatkan
ada paksaan terhadap tempat untuk kejelasan atas
K: Iya mas. Siap. klien interaksi kegiatan/interaksi
selanjutnya. selanjutnya

P: Baik pak,
pertemuan kita kali ini
sudah selesai, kapan
kiranya kita dapat K: Mengungkapkan Kontrak waktu
berbincang kembali ketersediaan disepakati
untuk membicarakan
cara mengontrol marah
dengan memukul P: Mempertahankan Kontrak tempat
bantal? sikap terapeutik disepakati

K: Besok pagi ya
mbak. Sekitar jam K: Mengungkapkan
setengah 10. ketersediaan
P: Mempertahankan Kontrak topik
P: Baik pak. Bapak sikap terapeutik disepakati
maunya kita
berbincang dimana?

K: Disini saja mas.

P: Iya pak, kita kaan


bertemu besuk sekitar K: Mengungkapkan
jam setengah 10 disini ketersediaan
ya pak dengan topic P: Mempertahankan Berterimakasih Agar klien merasa
cara mengontrol marah sikap terapeutik kepada klien dirinya dihargai oleh
dengan memukul perawat
bantal.

K: Siap mas. K: Ekspresi wajah Pasien kooperatif


senang
P: bapak, terimakasih P: Mempertahankan Mengucapkan salam Salam penutup
atas waktnya hari ini sikap terapeutik penutup mengakhiri proses
sudah mau berbincang interaksi
dengan saya.

K: Iya mas, sama”.

P: Iya pak saya


kembali keruangan P: Ekspresi klien Pasien kooperatif
perawat ya pak. bapak rileks
silahkan menjalankan
aktivitasnya dan jika
mengantuk beristirahat
pak.
Wassalamualaikum

K: Iya mas.
Waalaikumussalam.

Anda mungkin juga menyukai